com
Mengencangkan Vagina dan Menyembuhkan Keputihan
DAFTAR ISI
Anatomi Payudara …………………………………………………............................................
Alveolus, yaitu unit terkecil yang memproduksi susu. Bagian dari alveolus adalah
sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polos dan pembuluh darah.
Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi 15-20 lobus pada tiap
payudara.
ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil (duktulus), kemudian beberapa
duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
Areola
Sinus laktiferus, yaitu saluran di bawah areola yang besar melebar, akhirnya
memusat ke dalam puting dan bermuara ke luar. Di dalam dinding alveolus
maupun saluran-saluran terdapat otot polos yang bila berkontraksi dapat
memompa ASI keluar.
Papilla
Bentuk puting ada empat, yaitu bentuk yang normal, pendek/ datar, panjang dan
terbenam (inverted).
Nyeri payudara terdiri dari yang hilang timbul, terus menerus, atau hanya nyeri
ketika disentuh. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal, paling sering
disebabkan oleh perubahan hormonal pada siklus haid normal, penggunaan
KB/kontrasepsi/obat hormonal, atau pada kehamilan. Nyeri juga dapat muncul
jika ada benjolan, infeksi, atau kanker di payudara. Namun, kanker payudara
jarang menimbulkan rasa nyeri.
Rasa nyeri di payudara sering hilang sendiri tanpa perlu pengobatan apapun. Jika
rasa nyeri dirasa mengganggu, dapat menggunakan obat pengurang rasa nyeri
seperti parasetamol atau ibuprofen. Untuk rasa nyeri di payudara terjadi dalam
waktu lama (di atas 1 bulan) atau tidak bisa hilang dengan obat pengurang rasa
nyeri, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Keluar Cairan
Keluarnya cairan dari payudara sebenarnya adalah hal yang normal (saat setelah
melahirkan) karena payudara adalah kelenjar yang mengeluarkan cairan yang
dikenal sebagai air susu ibu (ASI). Selain ASI, kadang dapat keluar cairan dari
payudara yang encer, jernih, & tidak lengket, ini juga masih normal.
ASI dapat keluar dari payudara pada perempuan yang tidak menyusui. Hal ini
dapat disebabkan oleh kelainan hormon yang memicu produksi ASI (disebut
galaktore), juga dapat disebabkan oleh tumor di kelenjar pituitari (di daerah otak),
infeksi otak, cedera kepala, atau penggunaan obat-obatan tertentu.
Cairan yang keluar dari payudara & tidak normal dapat berbagai macam
bentuknya, tergantung dari penyebabnya. Cairan dapat bercampur darah, yang
biasanya disebabkan tumor jinak pada kelenjar payudara atau kanker payudara.
Cairan yang berwarna kehijauan biasanya disebabkan oleh benjolan jinak.
Sedangkan cairan yang bernanah & berbau amis disebabkan oleh infeksi di
payudara.
Kesimpulan
Secara berkala sangat disarankan sejak usia remaja untuk dilakukan pemeriksaan
kesehatan rutin oleh dokter termasuk untuk pemeriksaan payudara. Pemeriksaan
dokter ini mencakup penilaian faktor risiko & pemeriksaan fisik. Jika diperlukan,
dapat disertai pemeriksaan lanjutan untuk kelainan di payudara sesuai indikasi
seperti USG, mammografi, CT-scan, MRI, kedokteran nuklir, sitologi, histopatologi,
atau pemeriksaan hormonal.
Padahal, mendeteksi kanker payudara stadium dini sangat mudah, dan bisa
dilakukan sendiri di rumah. Cukup beberapa menit, sebulan sekali, dengan
melakukan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari/Sarari).
Memang, tidak ada wanita yang ingin melakukan Sadari/Sarari. Karena bisa jadi
muncul bayangan menakutkan: “bagaimana kalau saya benar-benar menemukan
benjolan?”. Atau mungkin menemukan “sesuatu” yang tidak dimengerti apa
maknanya.
Tetapi, semakin sering Anda memeriksa payudara Anda, Anda akan semakin
mengenalnya, dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres –jika
ada. Bagaimanapun Sadari/Sarari adalah bagian penting dari perawatan
kesehatan, yang dapat melindungi Anda dari resiko kanker payudara.
Pada tahap awal, akan cukup membantu jika Anda membuat “peta lingkungan
payudara”, untuk dibandingkan pada pemeriksaan dari bulan ke bulan.
Akan lebih baik jika disiapkan buku catatan khusus untuk mencatat hasil
pemeriksaan Anda, juga kondisi dan perubahan payudara Anda dari waktu ke
waktu. Bila perlu lengkapi dengan gambar ilustrasi untuk memperjelas lokasi
kelainan yang ditemukan.
1. Melihat
Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan cermin dengan kedua
lengan tergantung lepas, di dalam ruangan yang terang. Perhatikan payudara
Anda:
2. Memijat
Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara dari tepi hingga ke
puting, untuk untuk mengetahui ada-tidaknya cairan yang keluar dari puting susu
(seharusnya tidak ada, kecuali Anda sedang menyusui).
3. Meraba
Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur untuk memeriksa payudara satu demi
satu. Untuk memeriksa payudara kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu
kiri, sedang lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau diletakkan di
bawah kepala.
Gerakan memutar boleh juga dilakukan mulai dari puting susu, melingkar semakin
lebar ke arah tepi payudara; atau secara vertikal ke atas dan kebawah mulai dari
tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang penting, seluruh area payudara
harus tuntas teraba, tak ada yang
terlewatkan.
Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah posisi bantal dan lengan, lakukan
pemeriksaan pada payudara kanan dengan menggunakan keempat jari tangan
kiri.
Kemudian ulangi perabaan seperti poin 3, tetapi dalam posisi berdiri. Untuk
memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi, saat membalur tubuh dengan sabun.
Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk mengetahui adanya
benjolan yang diduga suatu anak sebar kanker.
Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda menemukan suatu kelainan
(misal benjolan, sekecil apa pun), segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan
jangan tunda lagi. Karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap dini dan
ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas!
“Yang penting bisa mengeluarkan ASI dengan lancar dalam jumlah cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayi,” ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari
RS Jakarta ini.
Pertumbuhan payudara ditentukan oleh hormon dan faktor genetik. Jika seorang
anak perempuan berasal dari keluarga yang para wanitanya memiliki payudara
besar, kemungkinan ia untuk memiliki payudara besar pun lebih tinggi daripada
anak yang berasal dari keluarga yang para wanitanya berpayudara tidak besar.
Apa jadinya apabila kita memakai bra asal-asalan? Bisa jadi payudara kita akan
sesak, atau mungkin punggung terasa sakit, dan bahkan ada bekas bra di
punggung dan payu dara kita. Lalu bagai mana cara mengatasinya, berikut
informasi cara memakai bra dengan benar :
Sayangnya, ada faktor lain yang sering dilupakan. Yakni, otot penyangga
payudara. “Otot-otot inilah yang berfungsi menopang payudara,” ujar dr Ina
Isworo. Untuk membuat payudara tampak lebih kencang, otot-otot itu
seharusnya dilatih. “Jadi, tak hanya kulit payudara yang dirawat. Otot-ototnya
juga perlu perhatian khusus,” tambah dokter RS Adi Husada, Undaan Wetan,
Surabaya, itu.
Latihan dapat dilakukan tiga set. Masing-masing sepuluh hitungan. Satu hitungan
terdiri atas satu kali kontraksi ditambah satu kali relaksasi. Relaksasi dibutuhkan
untuk mengistirahatkan otot sehingga tidak terus-menerus berkontraksi.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, latihan cukup sekali sehari. Jika rutin
dilakukan, otot-otot dada penyangga payudara akan lebih kencang. Dengan
Sebisa mungkin otot yang berhubungan dengan dada harus dilatih. Antara lain,
otot lengan, bahu, dan perut. Selain latihan, yang tidak kalah penting adalah
menyangga payudara dengan bra sesuai ukuran. “Ini akan membantu
memperkencang payudara dan memperlambat proses penurunan payudara,”
paparnya.
*****