Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

KEGANASAN PADA MAMMAE


Dosen Pengampu : Esti Handayani, M.Mid

Disusun Oleh :

1. Ningrum Fitaningsih (09)


2. Nur Hidayah (13)
3. Revi Setyawati (22)
4. Widya Lies Susanti (36)
5. Khilya Hestiningtyas (45)

Kelas : Lily (Reguler II)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN MAGELANG

2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEGANASAN PADA MAMMAE

Pokok bahasan : Keganasan mammae


Hari / tanggal : ...................................
Waktu : 20 menit
Tempat : ...................................
Sasaran : WUS dan remaja
Petugas : Mahasiswa

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan WUS dan remaja dapat mengerti serta
mengetahui keganasan pada mammae

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 20 menit WUS dan remaja di
harapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian keganasan pada mammae
2. Tujuan pengenalan keganasan pada mammae
3. Menjelaskan macam dan ciri-ciri keganasan mammae

C. Materi Pembelajaran
Terlampir, meliputi :
1. Pengertian keganasan pada mammae
2. Tujuan pengenalan keganasan pada mammae
3. Macam dan ciri-ciri keganasan mammae

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

E. Alat Peraga
Leafleat yang berisi materi serta gambar yang mendukung agar lebih mudah dipahami
ibu.

F. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian keganasan pada mammae?
2. Jelaskan tujuan pengenalan keganasan pada mammae?
3. Jelaskan macam dan ciri-ciri keganasan mammae

G. Daftar Pustaka
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga
berenca untuk pendidikan bidan. Jakarta : Kedokteran EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Tridasa Printer.
Scott, James R. 2002. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Penerbit Widya Medika.
http://dedyarinerz.blogspot.com/2011/05/pemeriksaan-payudara-sendiri-sadari.html\

http://www.mitrakeluarga.com/gading/tumor-payudara/
LAMPIRAN MATERI
KEGANASAN PADA MAMMAE

I. Pengertian keganasan pada mammae


Keganasan pada payudara merupakan keganasan kedua terbanyak pada wanita setelah
keganasan mulut rahim. Oleh karena itu, memeriksa payudara merupakan hal yang
sangat penting.

II. Tujuan pengenalan keganasan pada mammae


a. WUS dan remaja dapat mengenali tanda-tanda keganasan pada mammae, karena
jika terlambat bisa berakibat kematian.
b. Sebagai tindakan antisipasi, karena setiap pertumbuhan payudara dapat berkembang
menjadi masalah atau komplikasi yang dapat terjadi setiap saat jika tidak segera
ditangani.

III. Macam, tanda dan tindakan yang dilakukan pada keganasan mammae
A. KISTIK-FIBROSIS MAMMAE
a. Pengertian
NAMA LAIN = Fibrocystic breasts / fibrocystic disease / fibrocystic change /
cystic disease / chronic cystic mastitis / mammary dysphasia
Kelainan payudara berupa pembentukan kista-kista (kantong berisi cairan
) dan fibrosis (pembentukan jaringan ikat yang mirip jaringan parut /
scar-like connective tissue)
Bukan keganasan, tapi seringkali menyulitkan dalam mendeteksi adanya
kanker karena tanda-tandanya kadang mirip kanker.
Sering dialami pada usia 30-50 tahun, dan dapat mereda/hilang setelah
menopause.
Umumnya dialami pada kedua payudara.
Faktor pendukung utama terjadinya kistikfibrosis adalah variasi siklus
hormonal/haid wanita itu sendiri :
- Estrogen+Progesteron pembesaran kelenjar mammae,
meningkatkan aliran darah, metabolisme sel mammae terasa
penuh, dan retensi cairan.
- Selama proses tersebut terjadi kerusakan sel-sel/fragmentasi dan
inflamasi fibrosis kerusakan duktus-duktus dan lobulus.
- Kemampuan tubuh tiap wanita untuk pembersihan terhadap sel-sel
yg rusak/debris berbeda-beda. Selain itu jg bervariasi dari bulan ke
bulan, bahkan bervariasi pada tiap area pada satu payudara. resiko
kistikfibrosis
b. Tanda dan gejala
Dapat teraba benjolan-benjolam pada payudara (biasanya bilateral)
karena pembentukan kista-kista yang diliputi oleh jaringan parut.
Benjolan-benjolan teraba lebih nyata saat menjelang haid (1 minggu
menjelang haid) dan seringkali mereda begitu haid mulai.
Benjolan tersering di kuadran atas-lateral, teraba mobile, bulat, batas
lembut/kurang tegas, dapat teraba elastis. Sering pula teraba ireguler.
Nyeri payudara bervariasi dari ringan hingga berat dirasakan terutama
menjelang haid. Wanita dengan fibrokistik biasanya mengalami nyeri
payudara yg berhubungan dengan siklus haid karena respon jaringan
mammae terhadap perubahan level hormonal (Estrogen dan Progesteron).
Stimulasi meningkatkan hormon menyebabkan kelenjar-kelenjar dan
duktus-duktus membesar, terjdi retensi air mammae membengkak,
nyeri, atau dapat teraba berbenjol-benjolan biasanya mereda setelah
haid.
Pada sebagian wanita mungkin tidak teraba adanya benjolan dan nyerinya
hanya ringan. Namun sebagian lain merasakan nyeri yang konstan dan
teraba area nodular dikedua mammae.
Fibrokistik dapat menghilang setelah menopause tapi dapat terus dialami
jika mendapat hormone replacement therapy
c. Pemeriksaan diagnostik
Clinical breast exam : dapat ditemukan benjolan-benjolan dikedua
mammae. Umumnya di kuadran atas-lateral atau kuadran bawah.
Mammogram / USG / MRI
Kadang perlu biopsy.
d. Tindakan
Jika menggunakan BH harus yang menyangga, tidak menekan payudara.
Sebaiknya klien disarankan tidak memakai BH. Berdasarkan penelitian, >
90% wanita dg fibrokistik merasa lebih baik kondisinya dengan tidak
mengenakan BH sama sekali. Hal ini karena BH dapat menghambat/
menjepit sirkulasi limfatik sehingga toxin dan produk sisa yg dibawa oleh
aliran limfe terakumulasi. Adanya bendungan/akumulasi tersebut dapat
menimbulkan fibrokistik atau kista dan rasa nyeri. Semakin lama
memakai BH dalam sehari, semakin mempertinggi resiko masalah pada
payudara (termasuk kanker).
Anjurkan menghindari caffeine, alkohol karena memperparah keluhan yg
ada
Diet rendah lemak (banyak sayuran, buah, dan sereal), rendah garam
Jika perlu minum analgesik : aspirin/acetaminophen/ paracetamol
Kompres hangat / gunakan lampu penghangat pada mammae yg sakit.
Ajarkan SADARI
Periksa rutin/clinical breast exam (4-6 bulan sekali)
Mammogram rutin (sekali setahun)
Kolaborasi medis :
- Obat diuretic bila perlu
- Operasi pengangkatan benjolan (jarang)
- Aspirasi dengan jarum tajam (fine needle aspiration)
- untuk meredakan gejala.

B. KISTOSARKOMA FILLODES
a. Pengertian
Merupakan bentuk fibroadenoma yang tumbuh meliputi seluruh payudara
dengan pertumbuhan yang cepat. Kejadian kistosarkoma fillodes jarang jika
dibandingkan dengan fibroadenoma.
Adakalanya demikian besar hingga nyaris tidak tergendong oleh klien.
Biasanya jinak tetapi kadang berpotensi menjadi fibrosarkoma.
Dinamakan cystosarcoma fillodes karena tumor mengandung kista-kista besar
dan banyak diliputi jaringan ikat sehingga dulu diduga sarcoma. Selain itu
pada permukaan tumor terdapat banyak jaringan seperti lembaran-lembaran
buku (phyllon).
b. Gambaran klinis
Pertumbuhan tumor cepat
Kulit payudara yang terkena mengkilap, tegang, tipis dengan pelebaran
pembuluh-pembuluh vena, teraba hangat atau panas dan berwarna
kemerahan.
Terkadang suplai darah tidak mencukupi bila tumor terlalu besar sehingga
terjadi nekrosis dan radang pada kulit.
Jarang terjadi pembesaran kelenjar limfe. Hal ini yang membedakan dari
karsinoma.
c. Tindakan
Dukungan psikologis karena kondisi penyakit yang tergolong berat /
tampak parah secara fisik karena besarnya tumor.
Tindakan kolaborasi untuk persiapan lumpectomy jika belum terlalu besar;
atau mastektomi dengan pengangkatan fasia pektoralis bila seluruh jaringan
mammae sudah terkena.
Perawatan postoperasi mastektomi dengan radiasi karena berpotensi untuk
keganasan.

C. Sarkoma
a. Pengertian
sarkoma mammae primer (bukan disebabkan oleh kondisi lain seperti
cystosarcoma phyllodes) tergolong tumor ganas pada jaringan lunak / soft
tissue payudara dengan angka kejadian kurang dari 1% dari semua keganasan
pada payudara.
b. Gambaran klinis
- Seringkali ditemukan sendiri oleh klien sebagai tumor yang nyata /
menonjol
- Mammae yang terkena tampak kemerahan/eritema, tidak simetris.
- Pada palpasi teraba masssa yang keras
- Pertumbuhan tumor tergolong cepat, dan disertai nyeri
- Seringkali terdapat ulserasi pada kulit didaerah tumor.
- Pada tahap lanjut dapat teraba pembesaran kelenjar limfe pada sisi yang
sakit.
- Penegakkan diagnosa dapat dengan USG dan mammografi (tidak selalu
dapat mendeteksi sarkoma), biopsi (FNAB), dan chest X-ray untuk
mengetahui metastase limfatik.
c. Tindakan
Support mental berkaitan dengan kondisi penyakit terminal
Kolaborasi : Mastektomi total, dilanjutkan dengan kemoterapi pada
sarkoma yang telah menyebar. Kadang diperlukan radioterapi untuk
mengontrol secara lokal pertumbuhan tumor.
Perawatan post operasi mastektomi (lihat pada kanker payudara)
D. Kanker Payudara
a. pengertian
Karsinoma payudara : suatu penyakit dimana terjadi perubahan atau mutasi
genetik dalam DNA sel-sel epitel payudara shg menyebabkan pertumbuhan yg
ganas (malignant) dari sel-sel tersebut
b. Etiologi/faktor risiko
Penyebab pasti belum diketahui, namun faktor-faktor tertentu dapat
meningkatkan resiko seorang wanita untuk terkena kanker, antara lain :
Usia > 50 th
Riwayat keluarga dengan kanker payudara (ibu, saudara perempuan)
Riwayat menderita tumor payudara : hiperplasi epitel, lobular carcinoma
in situ (LCIS)
peningkatan paparan terhhadap estrogen, yaitu kondisi-kondisi :
- Menarche dini (<12 th)
- Menopause terlambat (>55 th)
- Nulliparitas, usia pertama kali hamil lebih dari 30 tahun.
- Tidak pernah meneteki
- Terapi sulih hormon (Hormone Replacement Therapy) jangka
panjang (> 4 th), pil kontrasepsi
- Obesitas setelah menopause
Konsumsi alkohol, rokok berlebihan
Ras (Kaukasia)
Radiasi X-ray
d. Patofisiologi
Kanker payudara tersering berasal dari sel-sel epitel yang melapisi duktus-
duktus laktiferus. Dapat bersifat invasif (infiltrasi) atau non invasif (in situ).
Keduanya dapat tumbuh dalam dinding duktus maupun jaringan di sekitarnya.
Ductal carcinoma (kanker duktus laktiferus)
- Jenis kanker payudara yang tersering (85% dari kasus).
- Berasal dari duktus laktiferus, bersifat : infiltratif, mempunyai
tentakel yang menginvasi struktur di sekitarnya.
- Biasanya unilateral, sulit diidentifikasi
- batasnya, padat, non-mobile, tidak nyeri.
Lobular carcinoma (kanker dari lobulus)
- Asalnya dari lobulus mammae.
- Sering timbul sebagai Ca in situ dengan lobulus yang membesar.
- Secara mikroskopik nampak sel-sel asinus yang mengalami mitosis.
- Kadang dapat terjadi infiltrasi.
Nipple carcinoma (ca puting = Pagets disease)
- Asalnya dari putting.
- Suatu bentuk kanker yang pada awal
- manifestasinya sebagai eksema putting susu
- yang biasanya merah dan menebal.
- Perdarahan putting dapat terjadi serta tumor sub areolar mungkin
teraba.
- Sebenarnya adalah jenis kanker intraduktal yang tumbuh di bagian
terminal dari duktus.
Kanker payudara dapat menginvasi jaringan sekitarnya dengan anak sebarnya.
Pertumbuhan invasif ini menyebabkan tumor teraba ireguler dengan batas
yang tidak jelas pada palpasi.
Pertumbuhan tumor akan dikelilingi oleh jaringan ikat (fibrosis) yang dapat
menyebabkan pemendekan ligamen-ligamen dan duktus-duktus yang
menimbulkan perubahan kulit payudara dengan ciri seperti kulit jeruk atau
peau dorange skin.
Bila kanker menginvasi pembuluh limfe, dapat tumbuh di kelenjar limfe
regional, terutama pada daerah aksiler/ketiak. Kanker juga dapat menginvasi
lapisan luar kulit, menimbulkan ulserasi.
Metastasis karena penyebaran sel-sel kanker melalui pembuluh darah
(hematogen) dan sistem limfatik (limfogen) menyebabkan pertumbuhan tumor
pada tulang, paru-paru, otak, dan hepar.
e. Gambaran klinis :
Sebagian besar kanker mammae menunjukkan gejala awal yang biasanya
berupa benjolan yang tidak nyeri, atau adanya perlekatan pada payudara.
Batasnya mungkin jelas, atau ireguler.
Ada fase lanjut dapat dikeluhkan :
- Adanya benjolan pada mammae/sekitarnya (ketiak/leher). Benjolan
bisa teraba keras, lunak, tidak dapat digerakkan.
- Perubahan ukuran dan bentuk mammae.
- Pengeluaran dari putting (bisa berupa darah/ jernih/ jernih bercampur
darah/purulent), biasanya hilang timbul.
- Tanda-tanda perlekatan : kulit mammae tampak tidak rata/seperti
kulit jeruk, terdapat cekungan/dimpling, puting menjadi tertarik ke
dalam.
- Perubahan lain pada kulit, areola, putting (misal : teraba hangat,
bengkak, kemerahan, bersisik, dan sebagainya)
f. Pemeriksaan Penunjang :
Clinical Breast Exam : terdapat massa.
Mammography
Ultrasonography untuk menentukan
- apakah massa berupa kista atau massa yg padat.
Biopsy
Jenis-jenis biopsi untuk Ca mammae :
- Fine-needle aspiration biopsy (FNAB) : ambil cairan dan/ cells
tumor menggunakan jarum tajam.
- Needle biopsy : ambil jaringan dengan jarum pada area yang
dicurigai pada mammogram tapi belum teraba.
- Surgical biopsy :
Incisional biopsy : ambil tumor sekaligus untuk diperiksa
Excisional biopsy:memotong seluruh tumor dan sedikit area
disekitar tumor untuk diperiksa.
- Hormone Status Evaluation : test tumor terhadap adanya reseptor
esterogen dan progesteron untuk merencanakan terapi.
g. Klasifikasi klinis stadium kanker payudara :
Menurut Steinthal, klasifikasi secara garis besar saja :
- Stadium I : kanker payudara sampai 2 cm, tidak mempunyai anak
sebar.
- Stadium II : 2 cm atau lebih, anak sebar di kelenjar ketiak.
- Stadium III : 2 cm atau lebih, anak sebar di kelenjar ketiak, infra dan
supra klavikular; atau infiltrasi ke fasia, pektoralis atau ke kulit; atau
kanker yg memecah ke kulit (apert).
- Stadium IV : Metastasis jauh.
Klasifikasi TNM : lebih rinci dan banyak dipakai
- T = tumor
- N = nodule (pembesaran kelenjar limfe regional)
- M = metastase jauh (misal : paru-paru, panggul, vertebra, tengkorak)
h. Hal yang harus dilakukan bila menemukan salah satu keganasan
Terapi medis
Pembedahan :
Tujuan pembedahan pada Ca mammae sebagai upaya pengobatan jika
pengangkatan tumor dilakukan sebelum ada metastase dan untuk
mencegah sequelae/kecacatan
Pilihan jenis operasi :
Breast conserving surgery (BCS) + Radioterapi (=Breast conserving
therapy)
Dapat berupa eksisi lokal yang luas (lumpectomy/ tylectomy/ partial
mastectomy /mastectomy), yaitu pengangkatan tumor, serta sejumlah
jaringan sekitar tumor, dan sampel kelenjar limfe axiler. Muskulus
pektoralis mayor utuh. Biasanya dilakukan pada : tumor kecil dan tunggal
pada payudara yang cukup besar, lokasinya perifer, tidak ada penyebaran
ke kelenjar limfe. Dilanjutkan dengan Radiasi yg bertujuan menghentikan
pertumbuhan sel kanker secara local.
Mastectomy total / simple mastectomy : seluruh jaringan payudara dan
sampel kelenjar limfe. tumor lebih dari satu, stadium II.
Radical mastectomy : seluruh jaringan payudara, sampel kelenjar limfe
dan sebagian otot pektoralis. stadium III
Sentinel Lymph Node Biopsy : penyuntikan blue dye atau radioactive
tracer (Radioisotope), atau kombinasi isotope + blue dye di area tumor.
Injeksi dapat peritumoural, subdermal atau subareolar pada jalur limfe
axiler. Kelenjar limfe yg menyerap blue dye radioisotope berarti
mengandung sel kanker, yang akan diangkat.
Radiasi
Untuk menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel-sel kanker.
Meskipun sel-sel yang sehat ikut mengalami kerusakan namun biasanya
dapat pulih kembali.
Terapi Sitostatika / kemoterapi. Dapat diberikan sebagai terapi primer
sebelum pembedahan, ataupun sebagai terapi tambahan/ adjuvant therapy
setelah pembedahan (postoperative adjuvant chemotherapy). Kemoterapi
primer diberikan sebelum operasi pada tumor yang besar atau tumor
stadium lanjut yang belum metastase jauh. Setelah tumor mengecil
seringkali dapat dilakukan BCS daripada mastektomi.
Kemoterapi kombinasi lebih efektif dibanding kemoterapi tunggal. Yang
paling sering digunakan : CMF (cyclophosphamide, methotrexate, 5-
flurouracil), diberikan sebulan sekali selama 6 bulan. Kemoterapi lebih
efektif diberikan pada wanita premenopause.
Terapi hormonal
Terapi ini didasarkan pada hasil penelitian yg menunjukkan adanya
perbaikan kanker mammae stadium lanjut setelah dilakukan
oophorectomy.
Yang tersering digunakan adalah tamoxifen, suatu antiestrogen peroral
dengan dosis minimal 20 mg/hari selama 2-5 tahun.
Cukup efektif sebagai adjuvant pada stadium lanjut. Resiko contralateral
kanker mammae berkurang hingga 40%. Efektifitas tinggi terutama pada
tumor yang mengandung banyak reseptor esterogen meskipun juga
cukup efektif pada tumor tanpa reseptor estrogen. Untuk wanita
premenopause maupun postmenopause terbukti sama efektifnya.
i. Tindakan
Memberikan support emosional : mendorong ventilasi perasaan
klien/keluarga. Kanker merupakan ancaman jiwa shg klien dan keluarga
dapat menunjukkan reaksi syok emosional. Klien dapat merasa putus asa,
takut dan depresi. Pada awal terdiagnosa mungkin klien sulit untuk
menerima informasi karena terfokus pada perasaannya.
Membantu klien dan keluarga dalam pengambilan keputusan (informed
choice) tentang terapi yang akan dijalaninya. Dalam pengambilan
keputusan ini melibatkan dokter yg merawat klien.
Melakukan perawatan preoperatif :
- prosedur preoperasi rutin
- support emosional dengan melibatkan keluarga.
Perawatan postoperasi :
- Mencegah/minimalkan limfedema pada lengan sisi yg sakit akibat
pengangkatan kelenjar limfe :
Selalu memposisikan lengan lebih tinggi dari jantung (dengan bantal)
Tidak melakukan prosedur infus, ambil darah, ukur TD di lengan
tersebut.
Membantu latihan lengan sedini mungkin, mulai dengan
menggenggam dan meremas bola perlahan pada lengan yang sakit.
Kemudian secara bertahap ditingkatkan agar lengan dapat berfungsi
normal kembali.
Segera laporkan bila bengkak lengan bertambah
Observasi perdarahan dan infeksi
Perawatan luka / pencegahan infeksi
Latihan fisik bertahap terutama pada lengan
Support emosional agar klien termotivasi untuk mematuhi anjuran medis
sesuai perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai