OLEH :
NIM : 2022090030
UNIVERSITAS GRESIK
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
Mahasiswa
Mengetahui
KEPALA RUANGAN
BAB 1
TINJAUAN TEORI
1.1 Definisi
1.2 Etiologi.
a. Jenis kelamin
b. Riwayat keluarga
c. Faktor genetic
d. Faktor usia
e. Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak
diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan, dapat meningkatkan
resiko terjadinya tumor mammae.
f. Usia saat kehamilan pertama
Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat dibandingkan
dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun.
g. Terpapar radiasi
h. Intake alkohol
1.3 Patofisiologi
Sampai saat ini penyebab dari tumor jinak payudara belum diketahui
(idiopatik). Namun, ada faktor predisposisi yang mendukung terjadinya
tumor pada payudara adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. Hal itu
disebabkan karena pada fase luteal dalam siklus menstruasi terjadi
peningkatan kadar hormon estrogen dan penurunan kadar hormon
progesteron.
Sedangkan secara fisiologisnya pada saat menstruasi hormon estrogen
dan progesteron meningkat dan dua hari sebelum menstruasi berakhir hormon
estrogen dan progesteron menurun. Secara normalnya, fungsi estrogen untuk
perkembangan jaringan stroma pada payudara, pertumbuhan sistem duktus
yang luas, dan untuk deposit lemak pada payudara. Sedangkan progesteron
berfungsi untuk peningkatan perkembangan dari lobulus dan alveoli
payudara, menyebabkan sel-sel alveolar berproliferasi, membesar dan bersifat
sekretorik.
Pembesaran jaringan payudara terjadi akibat meningkatnya kadar
estrogen dan defisiensi kadar hormon progesteron dari ketidakteraturan siklus
menstruasi. Sehingga terjadi peningkatan deposit lemak dan perkembangan
jaringan payudara. Dan juga penurunan pembentukan lobulus dan alveoli.
Apabila kejadian ini berlangsung secara terus-menerus dapat mengakibatkan
tumor payudara (Guyten & Hall, 1997).
Tumor dapat terjadi karena mutasi dalam DNA sel. Penimbunan
mutasi merupakan pemicu munculnya tumor. Penimbunan mutasi di jaringan
fibrosa dan jaringan epitel dapat menyebabkan proliferasi sel yang abnormal
sehingga akan tampak tumor yang membentuk lobus- lobus hal ini
dikarenakan terjadi gangguan pada nukleus sel yang menyebabkan sel
kehilangan fungsi deferensiasi yang disebut anaplasia. Dengan rangsangan
estrogen fibroadenoma mamae ukurannya akan lebih meningkat.
1.4 Manifestasi Klinik
a. Terdapat massa utuh (kenyal)Biasanya pada kuadran atas dan bagian
dalam, di bawah lengan, bentuknya tidak beraturan dan terfiksasi (tidak dapat
digerakkan)
d. Edema dengan Peaut d’orange skin (kulit di atas tumor berkeriput seperti
kulit jeruk)
f. Adanya kerusakan dan retraksi pada area putting susu serta keluarnya
cairan secara spontan kadang disertai darah.
1.7 Komplikasi
Tumor mammae bisa berkembang menjadi kanker mammae jika tidak
mendapatkan penanganan yang baik. Kemudian Ca mammae dapat
bermetastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) menuju ke
paru, pleura, tulang dan hati.
1.8 Prognosis
Tumor payudara memiliki prognosis yang baik jika ditangani dengan
pengobatan yang sesuai dan ditangani secepat mungkin tetapi prognosisnya
akan buruk jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat.
1.9 Pathway
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
1. Aktivitas / Istirahat
Gejala : Kelemahan dan / keletihan
Perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur,
misalnya : nyeri, ansietas.
Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsiogen lingkungan.
2. Sirkulasi
Gejala : Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja
Kebiasaan : Perubahan pada TD
3. Integritas Ego
Gejala : Factor stress (keuangan, pekerjaan, perubahan peran) dan cara
mengatasi stress (misalnya merokok,minum alcohol, mununda mencari
pengobatan, keyakinan religius / spiritual) .
Masalah tentang perubahan dalam penampilan, misalnya
pembedahan.
Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya, putus asa, tidak mampu,
tidak bernakna, rasa bersalah, kehilangan control, depresi.
Kebiasaan : Menyangkal, menarik diri, marah
4. Eliminasi
Gejala : Perubahan pada pola defekasi, misalnya nyeri pada defekasi
Perubahan eliminasi urinarius, misalnya sering berkemih.
Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi abdomen.
5. Makanan / cairan
Gejala : Kebiasaan diet buruk, misalnya rendah serat tinggi lemak bahan
pengawet. Anoreksi, mual / muntah , Perubahan pada berat badan
Tanda : Perubahan pada kelembaban / turgo kulit ; edema
6. Neurosensori
Gejala : Pusing ; sinkope
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Derajat nyeri bervariasi, misalnya ketidak nyamanan ringan
sampai nyeri berat.
8. Pernapasan
Gejala : Merokok, hidup dengan seseorang yang merokok
9. Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemanjana matahari
lama / berlebihan.
Tanda : Demam
Ruam kulit, ulserasi
10. Seksualitas
Gejala : Masalah seksual, misalnya dampak pada hubungan, perubahan
pada tingkat kepuasan.
11. Interaksi Sosial
Gejala : Ketidakadekuatan / kelemahan system pendukung.
Masalah tentang fungsi / tanggung jawab peran
12. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Riwayat kaker pada keluarga, misalnya ibu / Bibi dengan kanker
payudara, kanker ovarium, kanker kolon
Riwayat pengobatan : Pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker dan
pengobatan yang diberikan.
Intervensi :
o Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit
o Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan
gejala serta penyebabnya
o Sediakan informasi tentang kondisi klien
o Berikan informasi tentang perkembangan klien
o Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan
datang dan atau kontrol proses penyakit
o Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi
o Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi
o Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit
o Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada
o Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang
muncul pada petugas kesehatan