LAPORAN PENDAHULUAN
DOSEN PEMBIMBING :
PURWATI,S.Pd.MAP.
DISUSUN OLEH :
NIM : 2014401059
Tumor mamae adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma,areola dan papila mama.
Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003)
Tumor mamae adalah pertumbuhan sel- sel yang abnormal yangmengganggu pertumbuhan
jaringan tubuh terutama pada sel epitel dimamae (Sylvia,2004)
Tumor mamae adalah adanya ketidakseimbangan yang dapat terjadi padasuatu sel / jaringan di
dalam mamae dimana ia tumbuh secara pembohong dan tidak bisadikontrol (Dr.Iskandar,
2007).
b. Etiologi
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu: Korpus (badan), yaitu bagianyang membesar,
areola yaitu bagian yang kehitaman di tengah., papila atau menempatkanyaitu bagian yang
menonjol di puncak payudara.
1. Korpus dari alveolus adalah sel asiner, jaringan lemak, sel plasma, sel otot polosdan
pembuluh darah.
Alveolus yaitu satuan terkecil yang memproduksi susu. Bagian lobulus, yaitukumpulan
dari alveolus. Lobus, yaitu beberapa lobulus yang berkumpul menjadi15-20 lobus pada
setiap payudara. ASI dsalurkan dari alveolus ke dalam saluran kecil(duktulus), kemudian
beberapa duktulus bergabung membentuk saluran yang lebih besar (duktus laktiferus).
Fisiologi payudara
payudara wanita mengalami tiga jenis perubahan yang dipengaruhi olehhormon.
Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertassampai
mati haid. sejak pubertas, estrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya
duktus dan timbulnya sinus. Perubahan kedua, sesuai dengan daur ulanghaid.
beberapa hari sebelum haid, payudara akan mengalami sedang maksimal,tegang,
dan nyeri. Oleh karena itu pemeriksaan payudara tidak mungkin dilakukan pada saat
ini. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara
akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus lobulus dan duktusalveolus, jadi
tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin pemicuterjadinya laktasi,
dimana alveolus menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinuskemudian dikeluarkan
melalui duktus ke menempatkan Susu (Saleha, 2009).
d. Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri proliferasi yang
berlebihan dan tidak berguna, yang tidak mengikuti pengaruh jaringansekitarnya. Proliferasi
abnormal sel kanker akan Menggangu jamur sijaringan normaldengan menginfiltrasi dan
masuknya dengan cara menyebarkan anak sel ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut
telah terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam itu. Hampir semua tumor gan
tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok
sel gan diantarasel normal.
e. Pemeriksaan penunjang
1. laboratorium :
a. Morfologi sel darah
b. Laju endap darah
c.tes faal hati
d. tes tumor penanda (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasmae)
e. Pemeriksaan sitologi : Pemeriksaan pada cairan yang keluar spontandari
menempatkan payudara, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi
2. tes Diagnostik
a. Ultrasonografi
untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada mamae ultrasonografi berguna untuk
menentukan adanya kista, kadang-kadang tampak kista sebesarsampai 2 cm.
1. Terdapat massa tidak utuh kenyal, biasa di kwadran atas bagian dalam, di bawah
ketiak bentuk tidak beraturan dan terfiksasi
2. nyeri di daerah massa
3. Perubahan bentuk dan besar payudara, adanya lekukan ke dalam, tarikan
danrefraksi pada areola mamae
4. Busung (keriput seperti kulit jeruk)
5. Pengelupasan papila mamae
6. Adanya kerusakan dan penarikan kembali pada daerah menempatkan
7. keluar cairan abnormal dari menempatkan susu berupa nanah, darah, cairan
encer padahalibu tidak sedang hamil / menyusui.
8. Ditemukan kurang pada pemeriksaan mamografi
h. Penatalaksanaan
1. Pembedahan/operasi
2. Radioterapi
4.Terapi hormonal
Identitas
dkk.,2015)
Keluhanutama
CaMammae
Riwayat penyakitsekarang
Riwayat kesehatandahulu
Dalam hal ini yang perlu dikaji atau ditanyakan pada pasien
keluargaklien
Pola seharai-hari
a. Nutrisi
Mengkaji pola nutrisi saat klien sebelum MRS dan saat MRS
pada klien.
b. Eliminasi
c. Tidur/istirahat
oleh keluarga.
e. Aktivitas
a. Keadaanumum
respirasi.
b. Kepala danWajah
1) Inspeksi
tidak.
2) Palpasi
Raba dan tentukan ada benjolan atau tidak di kepala,
adanyakerontokan.
c. Mata
1) Inspeksi
Palpasi
Raba apakah ada tekanan intra okuler dengan cara ditekan
d. Hidung
1) Inspeksi
1) Inspeksi
2) Palpasi
f. Mulut
1) Inspeksi
2) Palpasi
g. Leher
1) Inspeksi
massayangabnormal
2) Palpasi
1) Inspeksi
2) Palpasi
i. Thorax
1) Jantung
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Auskultasi
seperti murmur/gallop/friction-rub
2) Paru-paru
a) Inspeksi
2cm.
b) Perkusi
mengalamimetastase.
terasasesak.
c) Auskultasi
inspirasilebihpanjang,lebihkeras,nadanyalebihtinggi
j. Abdomen
1) Inspeksi
2) Auskultasi
35 x/menit)
3) Perkusi
4) Palpasi
k. Ekstremitas
1) Inspeksi
2) Palpasi
maupun bawah.
5 5 - - - - - -
5 5 - - - - - -
l. Genetalia dansekitarnya
1) Inspeksi
m. StatusNeurologis
1) Statusneurologis
a) PemeriksaanNervus
(1) Nervusolfaktorius
instruksikan
(2) Nervusoptikus
dengan jelas.
(3) Nervusokulomotoris
pupilnormal/tidak
(4) Nervustrochlearis
b) PemeriksaanRefleks
Refleksbisep
Diagnosiskeperawatan
kejaringan
kurangnyainformasi
C. Intervensi
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam maka diharapkan tingkat nyeri
menurun, dengan kriteria hasil :
4. Gelisah menurun
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam maka diharapkan toleransi aktivitas
meningkat, dengan kriteria hasil :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 x 24 jam maka diharapkan tingkat nyeri
menurun, dengan kriteria hasil :
3.Kemerahan menurun
4. Nyeri menurun
5.Bengkak menurun
DAFTAR PUSTAKA
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika Price, Sylvia
Anderson, (2004)
Balitbang kemenkes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI
masyarakat