Disusun Oleh :
Warida Yanti
P1337420520070
Setyaki 2
Neoplasma atau tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk segala
pembengkakan atau benjolan yang disebabkan oleh apa pun baik oleh
pertumbuhan jaringan baru maupun adanya pengumpulan cairan seperti kista
atau benjolan yang berisi darah akibat benturan. Namun, istilah tumor
umumnya digunakan untuk menyatakan adanya benjolan yang di sebabkan
oleh pertumbuhan jaringan baru,tetapi bukan radang. Tumor berasal dari kata
tumere dalam bahasa latin yang berarti “bengkak”. Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (malignant) atau jinak (benign). (Nugroho T.
2017)
B. Anatomi
Pada payudara terdapat tiga bagian utama, yaitu: Korpus (badan), yaitu
bagian yang membesar, areola yaitu bagian yang kehitaman di tengah., papilla
atau puting yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
1. Korpus dari alveolus adalah sel Aciner, jaringan lemak, sel plasma, sel
otot polos dan pembuluh darah.
C. Etiologi
Menurut Iskandar (2020) Sampai saat ini, penyebab pasti tumor mammae
belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah teridentifikasi,
yaitu :
1. Jenis kelamin
pria. Prevalensi tumor mammae pada pria hanya 1% dari seluruh tumor
mammae.
2. Riwayat keluarga
3. Faktor genetic
dapat meningkatkan resiko tumor mammae sampai 85%. Selain itu, gen
4. Faktor usia
5. Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak
Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat dib andingkan
7. Terpapar radiasi
8. Intake alkohol
D. Patofisiologi
Sejauh ini, penyebab tumor mammae tidak jelas (ideopatik). Namun ada
beberapa pemicu yang mendukung terjadinya tumor mammae, yaitu siklus haid
yang tidak teratur. Suatu teori menyatakan bahwa selama fase luteal dari siklus
haid , kadar esterogen meningkat dan kadar progesteron menurun. Pada saat
lobulus payudara dan alveoli yang mengarah pada proliferasi, pembesaran dan
kadar esterogen dan defisiensi progesteron disebabkan karena siklus haid yang
pembentukan lobulus dan alveoli. Jika kejadian ini terjadi secara terus menerus
Terbenuknya duktus dan stroma payudara. Pada fase ini biasanya terjadi
hipertrofi).
Yaitu pertumbuhan lobulus dan duktus yang terjadi pada umur 33-35
tahun
E. Pathway
Tumor payudara
Operasi
Luka Operasi
F. Pengkajian Fokus
1) Pengkajian
kanker serviks.
d. Pemeriksaan Fisik
posterior.
berminyak.
3. Mata : Biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata
5. Hidung : Bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.
benjolan biasa.
2. Nutrisi – Metabolik
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
3. Eliminasi
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien
motorik.
akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan
tingkat kepuasan.
keputus asaan.
G. Diagnosa Keperawatan
a. Definisi
kurang pajanan, kurang minat dalam belajar, kurang dapat mengingat, dan
Gejala dan tanda menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), adalah
sebagai berikut:
a. Mayor
1) Subjektif
2) Obyektif
dengan kesehatan.
yang di terima.
H. Intervensi
memberi arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan,
untuk pasien, keluarga dan orang terdekat perlu dilibatkan secara maksimal
klinis untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI
J. Implementasi
Tindakan keperawatan adalah perilaku atau aktivitas 29 spesifik yang
terapeutik, edukasi dan kolaborasi (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018).
K. Evaluasi
(Manurung,2011)
Evaluasi dapat berupa evalusi struktur, proses dan hasil. Evaluasi terdiri
2011).
Daftar Pustaka
Kemenkes RI. (2019). Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI.
Ningsih, W., & Sowwan, M. (2018). Upaya Peningkatan Koping Untuk
Meningkatkan Citra Tubuh Pada Asuhan Keperawatan Kanker Payudara.
Journal Keperawatan Care, 8(2), 67–81.
Junaedi, Iskandar dr., (2007) Kanker. Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer
PPNI(2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator
Diagnosa, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI