Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN STRES

Dosen Pengampu: Drs. Moh Hanafi, M. Kes

Disusun Oleh:

Gustri Kurnia Annuur P1337420520069

Warida Yanti P1337420520070

Anti Dwi Andhini P1337420520071

Sindi Permatasari P1337420520072

Werdi Sungging Ayomi P1337420520073

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI D3 KEPERAWATAN MAGELANG

TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN STRES

Topik : Stres

Sub Topik : Manajemen Stres

Hari/ Tanggal :

Waktu : 30 menit

Pelaksanaan : Kelompok Kesehatan Jiwa Masyarakat

Tempat :

Sasaran : Warga masyarakat Desa ….

A. Latar Belakang
Setiap orang berbicara tentang stres. Kita mendengar topik ini sebagai bahan
pembicaraan sehari-hari, baik di radio, televisi, surat kabar dan diberbagai
konferensi maupun di kalangan Universitas. Sayangnya hanya sedikit saja orang
yang mengerti konsep stres yang benar. Manager menganggap stres sebagai frustasi
atau ketegangan emosi; pengatur lalu lintas pesawat berpendapat sebagai problem
konsentrasi; seorang remaja yang kandas cita-citanya dan para atlit yang gagal
berprestai karena ketegangan otot. Secara umum pengertian stres adalah suatu
bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh. Kalau ketegangan itu
berlebihan sehingga menggangu fungsi alat-alat tubuh tadi, maka keadaan demikian
disebut dengan istilah distres. Stres dalam kehidupan tidak dapat dihindarkan.
Masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stres tanpa harus mengalami
distres.Bagi masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan
suatu aspek kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja
merupakan suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan
berupa uang atau jasa, ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya. Pada
kenyataannya, sebagian besar pekerjaan cenderung memiliki konotasi paksaan, baik
yang ditimbulkan dari dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar.
Pekerjaan juga seringkali meliputi penggunaan waktu dan usaha di luar keinginan
individu pekerja. Banyak pekerja yang melakukan pekerjaan rutin, yang tidak atau
hanya sedikit menuntut inisiatif dan tanggungjawab, dengan sedikit harapan untuk
maju atau berpindah kejenis pekerjaan lain. Banyak juga pekerja yang melakukan
tugas yang berada jauh dibawah kemampuan intelektual mereka atau yang mereka
anggap berada dibawah tingkat pendidikan yang telah mereka peroleh. Di banyak
sektor industri, pekerjaan telah sangat ‘dirasionalisasikan’, dipecah-pecah kedalam
tugas-tugas yang sederhana, menoton, dan menjemukan, yang hanya sesuai bagi
robot yang tidak dapat berpikir.

B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan warga masyarakat dapat memahami
tentang manajemen stress.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang manajemen stress, peserta penyuluhan
diharapkan mampu:
a. Mengetahui pengertian stress
b. Mengetahui tanda dan gejala stress
c. Mengetahui penyebab stress
d. Mengetahui tentang manajemen stress

C. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah warga masyarakat Desa…

D. Materi
(Terlampir)
E. Metode
Metode dalam penyuluhan ini adalah
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

F. Media
Media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah
1. PPT
2. Leaflet

G. Pengorganisasian
1. Moderator
( Anti Dwi Andhini)
a. Bertanggung jawab atas kelancaran acara
b. Membuka dan menutup acara
c. Mengatur waktu penyajian sesuai dengan rencanakegiatan
d. Mengatur jalannya diskusi
2. Penyuluh
(Werdi Sungging Ayomi)
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan bahasa yang dipahami
oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif danmemperhatikan proses penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator
(Warida Yanti)
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta
b. Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang bertanya kepadanya.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas
d. Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta
e. Memotivasi peserta untuk aktif dalam prosesdiskusi
f. Membagikan leaflet kepada peserta.

4. Observer dan Notulen


(Sindi Permatasari dan Gustri Kurnia Annuur)
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapatmengamankan jalannya proses penyuluhan
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta
c. Mengamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses
penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan

H. Tahapan Kegiatan Penyuluhan

N Tahap Wakt Kegiatan Tugas Peserta Penyuluh


o u
1. Pra 5 Mahasiswa menyiapkan Mengisi daftar hadir dan
kegiatan menit fasilitas penyuluhan seperti duduk di tempat yang
daftar hadir, ruangan, dan telah disediakan.
tempat untuk peserta
penyuluhan.
2. Pembukaan 5 a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
menit pembuka dan b. Mendengarkan
memperkenalkan tujuan dan
diri. maksud
b. Menyampaikan penyuluhan.
tujuan dan maksud c. Mendengarkan
penyuluha. dan menyetujui
c. Menjelaskan kontrak kontrak dan
waktu dan waktu
mekanisme. penyuluhan.
d. Menyebutkan materi d. Mendengarkan
penyuluhan. materi
penyuluhan yang
disampaikan.
3. Pelaksanaa 20 a. Menggali a. Menjawab
n menit pengetahuan dan pertanyaan yang
pemahaman peserta diajukan
penyuluhan b. Mendengarkan
mengenai materi
manajemen stress. penyuluhan
b. Memberikan c. Memberikan
penjelasan terkait pertanyaan
1. Pengertian terkait materi
tentang stress yang dijelaskan
2. Penyebab
terjadinya stress
3. Mengetahui tanda
dan gejala stress
4. Mengetahui
tentang
manajemen stress
c. Diskusi dan tanya
jawab
4. Penutup 10 a. Melakukan evaluasi a. Menjawab
menit pemahaman tentang pertanyaan yang
materi kepada peserta diajukan
penyuluhan b. Mendengarkan
b. Menyimpulkan kesimpulan
materi c. Menjawab salam
c. Salam penutup penutup.

I. Evaluasi
1. Kriteria Struktural:
a. Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilaksanakan
b. Pengumpulan SAP dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan penyuluhan
c. Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan.
2. Kriteria Proses:
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
d. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
e. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan POA (Plan of Action)
f. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description

3. Kriteria Hasil:
a. Peserta yang datang sejumlah 50% dari jumlah warga di Desa…
b. Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh pemateri (penyaji)
c. Peserta ikut aktif dalam proses diskusi
d. Peserta mampu menjawab dengan benar sebanyak 75% dari pertanyaan
penyaji.
J. Lampiran Materi
MANAJEMEN STRES

1. Pengertian Stress

Stress yang berasal dari bahasa latin strictus, merupakan konsep


yang komplikatif dan terkadang membingungkan. Sekitar tahun 1600-an,
Robert Hooke membuat konsep stres berdasarkan prinsip mekanika dan
beban (tenaga eksternal), stres (daerah yang mendapat tenaga), dan
ketegangan (strain,kerusakan sebagai hasil beban dan stres). Penelitian
ilmiah tentang stres semula dilakukan untuk menguji bagaimana reaksi
makhluk hidup menggunakan sumber dayanya untuk melawan atau lari
dari stimulus yang mengancam, baik menghadapi ketegangan fisik (seperti
beban yang di luar kemampuannya), atau ketegangan psikologis (seperti
kesulitan atau emosi negatif yang dihasilkan dari konflik hubungan sosial).
Kata stress berasal dari kosakata Bahasa Inggris. Menurut Kamus
Oxford, stress memiliki paling tidak enam pengertian, sesuai
penggunaannya dibidang-bidang yang berbeda. Disana stress
diterjemahkan sebagai: (1) tekananatau kecemasan yang disebabkan oleh
masalah-masalah dalam kehidupan seseorang; (2) tekanan yang diberikan
ke suatu benda yang bisa merusak benda ituatau menghilangkan
bentuknya; (3) kepentingan khusus yang diarahkan kepadasesuatu; (4)
suatu kekuatan ekstra yang dikerahkan ketika mengucapkan suatukata
khusus; (5) suatu kekuatan ekstra yang digunakan untuk membuat
suarakhusus dalam musik; (6) penyakit yang ditimbulkan oleh kondisi fisik
yangterganggu.
Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari.
Sarafino dalam Smet mendefinisikan stres sebagai suatu kondisi yang
disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan yang
menimbulkan jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari berbagai
situasi dengan sumber-sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial
seseorang.
Menurut Taylor stres adalah pengalaman emosional negatif yang
disertai dengan perubahan fisiologis, biokimiawi, kognisi, dan perilaku
yang bertujuan untuk mengubah atau menyesuaikan diri terhadap situasi
yang menyebabkan stres.
Definisi lain diungkapkan oleh Sutherland dan Cooper bahwa stres
adalah pengalaman subjektif yang didasarkan pada persepsi terhadap
situasi yang tidak semata-mata tampak dalam lingkungan.
Sedangkan Maramis menyatakan bahwa stres adalah segala
masalah atau tuntutan menyesuaikan diri, yang karena tuntutan itulah
individu merasa terganggu keseimbangan hidupnya.
Muhammad Surya berpendapat bahwa stres merupakan keadaan
dimana seseorang yang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-
kondisi yang mempengaruhi dirinya.
Dalam bukunya Psikologi Klinis Ardani stres adalah tekanan
internal maupun eksternal serta kondisi bermasalah lainnya dalam
kehidupan (an internal and eksternal pressure and other troublesome
condition life).
Lazarus dalam Hasan mengembangkan teori penilaian kognitif
(cognitive appraisal) untuk memberikan penjelasan tentang stres dalam
lingkup yang luas. Ia memberikan definisi stres yang mencakup berbagai
faktor, yang terdiri dari stimulus, tanggapan, penilaian kognitif terhadap
ancaman, gaya pertahanan (coping styles), perlindungan psikologis dan
situasi sosial. Lazarus menilai bahwa ancaman (threat) merupakan kata
kunci dari stres, yang dinilai secara subjektif ketika seseorang
mempersepsikan efek negatif potensial dan stresor. Dalam teorinya ini,
Lazarus mengatakan bahwa terdapat dua tahap penilaian dari stresor
potensial. Penilaian utama (primary appraisal) merupakan penilaian
pribadi, apakah kejadian memiliki hubungan dan memiliki implikasi
negatif. Penilaian sekunder (secondary appraisal) melibatkan determinasi
pribadi, apakah ia memiliki kemampuan dan sumber daya yang memadai
untuk mengatasi potensi ancaman dan bahaya. Menurut teori ini, seseorang
baru mengalami stres sebagai reaksi setelah penilaian diberikan.
Lazarus menambahkan bahwa stres terjadi jika pada individu
terdapat tuntutan yang melampaui sumber daya yang dimiliki individu
untuk melakukan adjustment. Adapun yang dimaksud dengan tuntutan
adalah segala elemen fisik maupun psikososial dari situasi, yang ditanggapi
melalui tindakan fisik maupun mental oleh individu sebagai upaya untuk
menyesuaikan diri. Stres juga terjadi apabila terdapat ketidakseimbangan
antara tuntutan yang dihadapi oleh individu dan kemampuan yang
dimilikinya.
Berdasarkan berbagai definisi diatas, maka dapat di ambil
kesimpulan bahwa stres adalah keadaan yang disebabkan oleh adanya
tuntutan internal maupun eksternal (stimulus) yang dapat membahayakan,
tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu akan bereaksi baik
secara fisiologis maupun secara psikologis (respon) dan melakukan usaha-
usaha penyesuaian diri terhadap situasi tersebut.

2. Tanda dan Gejala Stress

Sebelum timbul komplikasi kesehatan yang serius akibat stres,


sebenarnya ada gejala-gejala awal berupa gangguan fisik ataupun mental
yang dapat dicermati. Sedangkan orang mempunyai titik lemah dan
disitulah biasanya tampak gejala gangguan pertama (misalnya, sebagian
orang mengalami sakit perut/gangguan pencernaan bila cemas atau
gelisah, sedang orang lain menderita sakit kepala).
Menurut dr LA Hartono (2007) dalam stroke dan stres, Beberapa
gejala awal akibat stres dapat dibagi menjadi keluhan somatik, psikis,
dan gangguan psikomotor dengan atau tanpa gejala psikotik.
a. Keluhan Somatik (sakit)

Keluhan Somatik antara lain adalah sebagai berikut:


1) Gangguan cerna.
2) Nyeri dada atau debar jantung (palpitasi).
3) Insomnia berupa sulit tidur atau tidur tapi mudah terbangun.
4) Gangguan yang tidak spesifik seperti sakit kepala atau tidak
nafsu makan.
5) Nyeri otot, letih, lesu, tidak bergairah.
b. Keluhan Psikis
Keluhan psikis antara lain adalah sebagai berikut:
1) Putus asa, merasa masa depan suram.
2) Sedih dan merasa bersalah.
3) Impulsif dan mudah marah.
4) Selalu tegang dan suka menyendiri.
c. Gangguan psikomotor
Gangguan psikomotor antara lain adalah sebagai berikut:
1) Gairah kerja/belajar menurun.
2) Mudah lupa dan konsentrasi berkurang.
Sedangkan menurut Kozier, mengemukakan bahwa gejala
psikologis individu yang mengalami stres, antara lain:

a. Kecemasan
Cemas adalah perasaan yang tidak menyenangkan tidak menentu
dari individu dimanan penyebabnya tidak pasti/tidak ada objek yang
nyata misalnya; cemas kalau hasil ujian jelek, cemas tidak naik kelas,
cemas menunggu kedatangan, menunggu keberangkatan, terlambat, dll.
Cemas dapat digolongkan menjadi; cemas ringan, cemas sedang dan
cemas berat.
b. Marah
Marah adalah suatu reaksi emosi yang subyektif, atau
kejengkelan dan ketidakpuasan individu terhadap tuntutan yang tidak
terpenuhi. Ada tiga cara ekspresi marah yang konstruktif.;
1) Perhatian; yaitu aksi mencari perhatian ornag lain dengan cara
memanggil nama.
2) Mencari penjelasan; proses mencari penjelasan atas masalah yang
menyebabkan marah misalnya; ...”apa yang sedang terjadi?......ada
apa?”.
3) Identifikasi; yaitu mencari respon dan mendukung orang lain
misalnya; apa yang saya lakukan ini salah?

3. Penyebab Stress
Sumber stres atau penyebab stres dikenali sebagai stresor. Stresor adalah
segala situasi atau pemicu yang menyebabkan individu merasa tertekan atau
terancam. Penyebab stresor dapat di bagi menjadi dua, yaitu stresor eksternal
dan stresor internal.
Stresor eksternal merupakan stresor berasal dari luar individu seperti stresor
yang berada di lingkungan dan stresor sosial yaitu tekanan dari luar
disebabkan oleh interaksi individu dengan lingkungannya, banyak stresor
sosial yang bersifat traumatic yang tak dapat dihindari, seperti kehilangan
orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, pensiun dari pekerjaan,
perceraian, masalah keuangan, pindah rumah dan lain-lain.
Sedangkan stresor internal merupakan stresor yang berasal dari dari dalam
individu seperti stresor psikologis tekanan dari dalam diri individu biasanya
yang bersifat negatif seperti frustasi, kecemasan (anxiety), rasa bersalah,
kuatir berlebihan, marah, benci, sedih, cemburu, rasa kasihan pada diri
sendiri, serta rasa rendah diri. Stresor biologis seperti pelepasan
neurotrasmitters saat stres dari kelenjar adrenal, medula yaitu epinefrin dan
norepinefrin dalam respon terhadap stres. Pelepasan neurotransmitter
menyebabkan efek fisiologis seperti denyut jantung meningkat, peningkatan
kewaspadaan dan lain-lain.
4. Manajemen Stress
Bicarakan keluhan dengan seseorang yang dapat dipercaya
Melakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan
Kembangkan hobi yang bermanfaat
Meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri pada Tuhan
Berpikir positif
Tenangkan pikiran dengan relaksasi

Jagalah kesehatan dengan olahraga atau aktivitas fisik secara teratur, tidur
cukup, makan makanan bergizi seimbang, serta terapkan perilaku bersih dan
sehat
K. Lampiran Media
Daftar Pustaka

(Wulandari, 2014)Wulandari, F. eka. (2014). Tingkat Stress. Jurnal Riset Kesehatan


Nasional, 8–24. http://eprints.undip.ac.id/55196/3/fitri_eka_wulandari-
_22010113140160-_BAB_2.pdf

Ureka Hakim, G. R., Tantiani, F. F., & Shanti, P. (2017). Efektifitas Pelatihan Manajemen
Stres Pada Mahasiswa. Jurnal Sains Psikologi, 6(2), 76–80.
https://doi.org/10.17977/um023v6i22017p076

http://etheses.uin-malang.ac.id/1736/8/09410165_Bab_2.pdf

https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/cara-mengatasi-stres-dan-mencapai-
jiwa-yang-sehat

Anda mungkin juga menyukai