Oleh:
Zuly Vita Aulya
105070101111008
Yuri Afifah
105070101111009
Putri Pramitha
105070101111013
Wahyu Triadmajani
105070101111014
Pembimbing:
dr. Nurhayati, Sp.Rad (K)
LABORATORIUM / SMF RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR
MALANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
epidemiologi,
patofisiologi,
diagnosis,
diagnosis
banding,
serta
2.1.1
Anatomi Payudara
Payudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan
pada pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses
laktasi seperti pada wanita (rudimeter). Payudara terletak antara iga ketiga dan
ketujuh serta terbentang lebarnya dari linea parasternalis sampai axillaris anterior
dan mediana. Berat dan ukuran payudara bervariasi sesuai pertambahan umur,
pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama kehamilan dan
sesudah melahirkan, dan menjadi atropi pada usia lanjut.
Setiap payudara terdiri atas 15 sampai 25 lobus kelenjar yang masingmasing mempunyai saluran ke papilla mamma yang disebut duktus laktiferus dan
dipisahkan oleh jaringan lemak yang bervariasi jumlahnya. Diantara kelenjar
susu dan fasia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut terdapat
jaringan lemak. Di antara lobus tersebut terdapat jaringan ikat yang disebut
ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu
dengan lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong
dan memberi rangka untuk payudara. Jaringan ikat memisahkan payudara dari
otot-otot dinding dada, otot pektoralis dan anterior. Pembuluh darah mammae
berasal dari arteri mamaria interna dan arteri torakalis lateralis. Vena supervisialis
mamae mempunyai banyak anastomosa yang bermuara ke vena mamaria
interna dan vena torakalis interna/epigastrika, sebagian besar bermuara ke vena
torakalis lateralis. Aliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian
lagi ke kelenjar terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula aliran
ke kelenjar interpektoralis.
B. Areola : daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami
pigmentasi dan masing masing payudara bergaris tengah kira kira 2,5 cm.
Areola berwarna merah muda pada wanita yang berkulit cerah, lebih gelap pada
wanita yang berkulit coklat dan warna tersebut menjadi lebih gelap ada waktu
hamil. Di daerah areola ini terletak kira kira 20 glandula sebacea. Pada
kehamilan areola ini membesar dan disebut tuberkulum montgomery.
C.Papilla mamae : Terletak dipusat areola mammae setinggi iga (costa) ke 4.
Papila mammae suatu tonjolan dengan panjang kirakira 6 mm, tersusun atas
jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka.
Permukaan papilla mammae berlubanglubang berupa ostium papillare kecil
kecil yang merupakan ductus lactifer. Ductus lactifer ini dilapisi oleh epitel.
Bentuk puting ada empat macam, yaitu bentuk yang normal, pendek/datar,
panjang dan terbenam (inverted).
Embriologi Payudara
Payudara merupakan modifikasi dari kelenjar sudorifera. Kelenjar tersebut
disebut
sebagai
milk
line/garis
payudara,
milk
pada
saat
terjadinya
pertumbuhan
kelenjar
laktiferus
dan
jaringan
penonjolan
alveolar.
Prolaktin
yang
berlebih
juga
akan
susu.
Jaringan payudara pada bayi baru lahir cukup bulan dimulai pada
nodul yang teraba. Nodul tersebut dapat bertahan pada 6-12 bulan
payudara
pubertal
evaluasi
lebih
lanjut
dan
harus
dirujuk
ke
Stage Characteristics
1
Projection of the papilla only, resulting from the recession of the areola to
the general contour of the breast
Tabel 1. Tanner Staging of Breast Development
Adrenarke
ACTH,Gonadotropine
tidaktergantung
maupun
fungsi
pada
ovarium
dan
pelepasan
nampaknya
menarke
merupakan
istilah
yang
digunakan
untuk
telarke
merupakan
istilah
yang
digunakan
untuk
onset
tahun
sebelum
pubertas,
payudara
mengalami
dan
juga
hormon
hipofise,
telah
menyebabkan
duktus
haid,
payudara
menjadi
tegang
dan
nyeri
sehingga
Fungsi Payudara
yang
dirangsang
oleh
Refleks
penting untuk menempatkan ibu dalam posisi yang aman, santai dan bebas dari
rasa sakit, terutama pada jam jam menyusui anak.
2.3 BENJOLAN pada PAYUDARA PRE-PUBERTAS
2.3.1
Benjolan Normal
Seperti yang telah dijelaskan di atas tentang perkembangan dan
terdapat
massa
abnormal
periksa
adanya
nyeri
tekan,
imaging
yang
spesifik,
walaupun
juvenile
(biasanya
giant)
studi
clinicopathological
lesi
jinak
payudara
pada anak
terjadi, hal ini mungkin berkaitan dengan aplasia otot pectoral unilateral pada
sindrom poland.
1.2 Premature Thelarche
Prematur thelarche adalah timbulnya perkembangan payudara wanita
sebelum usia 7-8 tahun. Secara umum, thelarche terjadi sebelumnya pada anak
perempuan Afrika Amerika daripada anak perempuan kulit putih. Seperti sesuai
usia thelarche, prematur thelarche mungkin asimetris atau unilateral, dalam hal
ini mungkin menimbulkan perhatian klinis untuk sebuah neoplasma. Pada
sonografi,
premature
thelarche
muncul
pada
jaringan
payudara
yang
bilateral payudara umumnya terjadi pada neonatus karena pengaruh hormon ibu.
Pada masa pubertas, dua pertiga sampai tiga perempat dari anak laki-laki
memiliki beberapa tingkat pembesaran payudara, yang puncaknya pada usia 1314 tahun dan biasanya sembuh dalam waktu 2 tahun. Kondisi ini biasanya
bilateral tetapi mungkin unilateral, dan mungkin karena adanya riwayat keluarga.
Etiologi ginekomastia masih belum jelas tetapi penyebab terakhir
ginekomastia dianggap karena penurunan rasio testosteron menjadi estrogen.
Lemak tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan konversi
testosteron menjadi estrogen. Ginekomastia berlebihan atau perkembangan
ginekomastia
dalam
anak
prapubertas
menunjukkan
adanya
suatu
tanda
patologis
juvenile
hipertrofi hampir
sama dengan
ginekomastia. Tidak ada massa diskrit, dan permukaan potongan lesi muncul
keabu-abuan homogen tan menjadi kuning. Evaluasi histologis menunjukkan
distribusi yang tidak teratur saluran, dengan berbagai tingkat dilatasi kistik dan
hiperplasia intraductal dalam stroma hiposeluler padat. Tidak ada unit lobular
terlihat pada daerah yang hipertrofi.
Pasien seringkali bergejala, tetapi operasi harus dihindari pada anak
perempuan dengan pertumbuhan payudara yang sedang berlangsung. Pasienpasien ini umumnya diobati dengan agen anti-estrogen, seperti tamoxifen.
Setelah pertumbuhan telah stabil, pilihan bedah meliputi reduction mammoplasty
dan mastektomi dengan rekonstruksi.
2. Lesi Kistik
2.1 Mammary duct Ectasia
Perkembangan ductal ectasia pada bayi atau anak merupakan kasus yang
jarang. Kebanyakan ductus retroareolar ikut terlibat dan pada pasien dapat
terjadi bloody nipple discharge. Tidak jarang, pasien mungkin datang dengan
atau tanpa nyeri tekan massa yang teraba yang disebabkan oleh peradangan
sekunder.
Sekresi
yang
stasis
dapat
menyebabkan
infeksi
bakteri
2.2 Galactoceles
Galactoceles biasanya berkembang pada wanita menyusui, tetapi juga dapat
terjadi pada bayi dengan segala jenis kelamin atau anak laki-laki yang tidak
memiliki endocrinopathy. Galactoceles biasanya muncul sebagai pembesaran
massa yang nyeri. Dapat unilateral atau bilateral. Pada analisis patologis,
galactoceles adalah kista halus berdinding yang dilapisi oleh epitel kuboid selapis
menjadi epitel columnar jenis apokrin dan berisi cairan susu.
Pada sonografi, gambaran galactoceles tergantung pada proporsi relatif dari
kandungan lemak dan air dalam cairan. Komponen air hypoechoic, sedangkan
komponen lemak hyperechoic; dengan demikian, gambaran yang dihasilkan
merupakan kista kompleks. Gambar MR, galactoceles hanya menunjukkan
peningkatan dinding dan septa. Fat fluid level dapat dilihat pada mammogram
lateral yang benar dan merupakan temuan spesifik pada galactoceles. Riwayat
klinis pasien dapat mengarahkan diagnosis, tetapi dalam kasus dengan
gambaran pencitraan yang kompleks, aspirasi kista yang menghasilkan zat susu
mungkin diperlukan sebagai diagnosis definitif. Aspirasi juga merupakan terapi.
sonografi, dapat terlihat massa kompleks hypoechoic dan sering dengan dinding
yang tebal dan aliran warna Doppler tebal di tepi (14). Sonografi dapat digunakan
sebagai guiding aspirasi jarum pada abses.
2.5 Hematomas
Hematoma paling sering karena olahraga atau trauma iatrogenik. Pada
sonografi, hematoma muncul sebagai massa kistik yang kompleks, dengan
echotexture internal yang bervariasi sesuai dengan usia hematoma. Hematoma
akut hyperechoic dan menjadi semakin lebih anechoic jika membaik. Mamografi
menunjukkan massa dengan distorsi arsitektur (bentuk). Pada CT, hematoma
akut terlihat hyperattenuating dan batas tidak jelas. Perubahan reaktif fase
penyembuhan dapat menghasilkan margin spiculated.
2.6 Fibrocystic Change
Perubahan fibrokistik pada payudara biasanya akibat perubahan fisiologis
yang sangat umum terjadi dalam dekade ke 3 kehidupan, walaupun perubahan
tersebut dapat dilihat sampai batas tertentu pada akhir masa remaja. Pasien
datang dengan massa nodular payudara pada palpasi.
Temuan histologis menunjukkan perubahan fibrokistik. Pada anak-anak, kista
soliter lebih umum daripada kista multipel. Fibrosis, atau mastopathy fibrosis,
adalah lesi yang paling umum dalam 113 lesi pada remaja (studi tidak termasuk
pasien
dengan
fibroadenoma
dan
ginekomastia).
Fibrosis
mastopathy
bermanifestasi sebagai massa solid putih yang terdiri dari hiposeluler padat
untuk berisi jaringan berserat seluler sekitarnya tersebar saluran-lobular terminal
unit. Beberapa temuan patologis perubahan fibrokistik, seperti atipikal hiperplasia
duktus, dianggap sebagai faktor risiko untuk kanker payudara, tetapi perubahan
ini umumnya terbatas pada populasi orang dewasa. Temuan perubahan
fibrokistik pada sonografi tidak spesifik dan termasuk kista multipel dari berbagai
ukuran, pelebaran duktus, dan fokus echogenic yang menunjukkan jaringan
fibrosa yang dapat menyebabkan posterior sound attenuation.
3. Benign Masses
3.1 Fibroadenoma
Penyebab munculnya beberapa fibroadenoma pada payudara belum
diketahui secara jelas dan pasti. Adanya kemungkinan patogenesis yang
berhubungan
dengan
hipersensitivitas
jaringan
payudara
lokal
terhadap
banyak ditemukan pada orang Afrika dan India Barat dibandingkan pada orang
Kaukasia. Fibroadenoma mammae juga dapat dibedakan secara histologi antara
lain: (Shin, .).
a. Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
b. Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit
atau menghilang. Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak
pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
Gambaran pencitraan pada fibroadenoma
Sonografi sangat sensitif dalam mendeteksi fibroadenoma. Gambaran
sonografi yang khas fibroadenoma adalah memiliki batas yang jelas, bulat, oval
atau massa macrolobulated dengan hypoechogenicity yang seragam. Massa ini
mungkin tampak hampir anechoic dengan gema internal tingkat rendah).
Slender, celah berisi cairan dapat dilihat dalam juvenile fibroadenoma. Dalam
kasus yang jarang terjadi, sonografi menunjukkan echotexture heterogen,
sebuah temuan yang meunjukkan nekrosis atau distrofik kalsifikasi, yang lebih
sering terjadi pada wanita yang lebih tua. Posterior transmisi akustik adalah
variabel dan biasanya ditingkatkan atau menengah, tetapi bayangan posterior
telah dijelaskan dan mungkin berhubungan dengan infark. Pada lesi bulat telur,
pola pertumbuhan horizontal atau paralel; yaitu, axis panjang pada massa paralel
dengan dinding dada. Selama evaluasi warna Doppler, lesi ini dapat avascular
atau mungkin menunjukkan beberapa vaskularisasi pusat.
Pada mamografi, fibroadenoma terlihat dengan baik, bulat atau oval, massa
macrolobulated. Kalsifikasi dapat diliha sebagai massa kecil, di perifer, punctate
densities yang menyatu menjadi kalsifikasi popcornlike.
CT biasanya tidak digunakan untuk mengevaluasi massa payudara pada
anak-anak, tapi umumnya fibroadenoma dapat ditemukan secara kebetulan pada
CT scan untuk indikasi lain. Pada CT, fibroadenoma berbatas tegas, bulat, bulat
telur, atau smoothly lobulated, massa noncalcified.
Fibroadenoma memiliki berbagai gambaran di pencitraan MR. Dalam
serangkaian 23 fibroadenoma di 21 pasien, Hochman et al (1997) menemukan
bahwa
sekitar setengah
Papiloma
tidak
jelas
dengan
beberapa
kista
kecil,
terutama
di
perifer.
negatif,
kadang-kadang
mamogram
dapat
menunjukkan
Pembuluh darah dapat dilihat di perifer atau pusat massa. Pada sonografi,
didapatkan ruang anechoic dengan ukuran berbeda. Malformasi limfatik, debris
echogenic dari perdarahan sebelumnya dapat terlihat, tetapi tidak terliha adanya
aliran di pencitraan warna Doppler. Malformasi vena, aliran lambat atau
bayangan phlebolith dapat dideteksi pada ruang kistik. Pada MRI, tidak ada
massa diskrit. Didapatkan ruang kistik T2 hyperintensity dengan gelap intervensi
septa. Malformasi limfatik, level fluid-debris dari perdarahan sebelum dapat
diamati. Malformasi vena, ruang-ruang kistik dapat meningkatkan dengan
pemberian bahan kontras intravena, sedangkan di malformasi limfatik, mungkin
tidak ada peningkatan kontras atau peningkatan hanya dinding dan septa.
tumor,
atau
phyllodes
cystosarcoma,
adalah
neoplasma
fibroepithelial yang jarang, hanya 1% dari lesi payudara pada anak-anak dan
remaja, tetapi yang paling umum keganasan payudara primer dalam kelompok
usia ini. Prevalensi usia terbanyak adalah pada dekade ke-4 dari kehidupan,
tetapi sekitar 5% dari tumor phyllodes terjadi pada anak perempuan yang lebih
muda dari 20 tahun. Phyllodes tumor menunjukkan banyak kesamaa klinis,
patologis, dan gambaran imaging dengan juvenile fibroadenoma. Tumor
phyllodes menunjukkan spektrum yang luas dari perilaku biologis, dan beberapa
memiliki potensi pertumbuhan invasif, kekambuhan, atau metastasis dalam
kasus yang jarang. Sebagian besar tumor phyllodes pada remaja adalah
histologis jinak.
Pencitraan sonografi phyllodes tumor mirip dengan fibroadenoma. Memiliki
batas yang jelas, bulat, bulat telur, atau terdapat massa hypoechoic
macrolobulated, sering dengan peningkatan posterior akustik. Echotexture
internal sering heterogen, gambaran yang kurang umum diamati pada
fibroadenoma.
Kista
atau
celah
anechoic,
merupakan
temuan
yang
lebih
mungkin
untuk
menunjukkan
fitur
histologis
yang
tidak
4.2 Carcinoma
Kanker payudara adalah sangat jarang pada anak-anak, akuntansi untuk
kurang dari 1% dari lesi payudara. Insiden usia disesuaikan karsinoma pada
tahun 2004 adalah 0,03 kasus per 100.000 pada pasien yang lebih muda dari 20
tahun (Gutierrez et al, 2008). Di antara pasien yang lebih tua dari 25 tahun,
meningkat prevalensi tajam. Anak laki-laki jarang terkena. Sekretori (remaja)
karsinoma adalah subtipe utama yang terjadi pada anak-anak dan remaja dan
membawa prognosis yang menguntungkan. Kanker payudara pada pasien muda
mungkin berhubungan dengan riwayat kanker keluarga, terutama mutasi BRCA1
dan gen BRCA2 (Coffin et al, 2002).
Karsinoma Payudara Primer
Kanker payudara primer adalah sangat jarang pada pasien anak, kurang dari
1% dari kanker pada anak dan kurang dari 0,1% dari semua kanker payudara.
Tumor yang paling sering dilaporkan dalam literatur adalah karsinoma sekretori,
dimana kurang agresif daripada infiltrasi karsinoma duktal, meskipun tidak
memiliki potensi ganas dan bisa kambuh secara lokal dan bermetastasis ke
kelenjar axilla. Sebuah review data Surveillance, Epidemiology and End Results
terbaru (Horowitz et al, 2012) termasuk karsinoma sekretori pada pasien usia 1186 tahun, mencatat kelangsungan hidup secara keseluruhan dalam 5-tahun
adalah 87,2%, dengan tidak ada kematian yang dilaporkan pada pasien yang
diobati dengan lumpectomy dan terapi radiasi. Secara klinis, karsinoma sekretori
pada payudara anak menunjukkan pembesaran massa yang firm, bergerak, dan
tidak nyeri (Murphy, 2000).
Pada sonografi, lesi yang paling sering adalah bulat atau oval, dengan
dibatasi atau sebagian margin microlobulated dan hypoechoic relatif terhadap
jaringan lemak payudara (Mun et al, 2008). Pengobatannya adalah pembedahan,
meskipun terdapat perdebatan besar dan variabilitas dalam tingkat operasi yang
dilakukan untuk lesi ini.
Karsinoma payudara primer sebagai Neoplasma Sekunder
Anak-anak yang menjalani pengobatan radiasi untuk kanker beresiko tinggi
untuk mengembangkan neoplasma sekunder (Gold et al, 2003). Kanker
payudara
umumnya
terlihat
sebagai
tumor
neoplastik
padat
sekunder,
berkembang paling sering pada anak perempuan muda yang menjalani radiasi
untuk pengobatan penyakit Hodgkin. Risiko kanker payudara bagi perempuan
yang selamat dari penyakit Hodgkin adalah 75 kali dari populasi umum. Mereka
yang berisiko paling besar adalah perempuan muda yang dirawat antara usia 10
dan 16 tahun. Mayoritas tumor berkembang dalam bidang radiasi. Karena risiko
tumor padat terus meningkat dengan years past survival, skrining adalah integral,
dan pertimbangan harus diberikan untuk kemoprevensi. Guideline American
College of Radiology merekomendasikan skrining mamografi adalah 8-10 tahun
setelah selesai terapi tetapi tidak sebelum usia 25 tahun (Lee et al, 2010).
Perempuan yang telah menerima pengobatan radiasi untuk dada berada pada
peningkatan risiko untuk perkembangan kanker payudara, dan skrining MRI
dianjurkan dalam kelompok ini sebagai tambahan untuk skrining mamografi
(Saslow et al, 2007).
pektoralis (Gambar 1a). Otot ditandai dengan orientasi linier bundel otot
dipisahkan oleh tipis echogenic septa jaringan ikat.
Pada Tanner tahap 2, bentuk tunas payudara klasik sebagai disk
subareolar. Sonografi pada tahap ini menunjukkan nodul hyperechoic dengan
pusat, linear atau stellata, daerah hypoechoic yang mewakili saluran (Gambar
1b).
Dengan pengembangan lebih lanjut di Tanner tahap 3 dan 4, jaringan
fibroglandular hyperechoic meluas jauh dari areola, dan pusat, hypoechoic
wilayah retroareolar menjadi laba-laba berbentuk dan kemudian nodular
(Gambar 1c, 1d).
Pada Tanner tahap 5, payudara matang dan sonografis bermanifestasi
sebagai jaringan fibroglandular echogenic tanpa wilayah hypoechoic pusat
terlihat pada tahap-tahap awal. Lemak hypoechoic terlihat anterior, dan pectoralis
otot posterior (Gambar 1e). Di wilayah retroareolar, saluran hypoechoic terlihat.
Lima Tanner tahap perkembangan payudara pubertas normal. (A) Sonogram dari
Tanner tahap 1 jaringan payudara di seorang gadis 6 tahun menunjukkan area
kecil jaringan echogenic tidak jelas di wilayah retroareolar (panah). (B) Sonogram
dari
Tanner
tahap
jaringan
payudara
di
seorang
gadis
13
tahun
payudara
pada
gadis
16
tahun
menunjukkan
jaringan
payudara
di
seorang
gadis
16
tahun
menunjukkan
jaringan
penunjang USG
Daftar Pustaka
Horowitz DP, Sharma CS, Connolly E, GideaAddeo D, Deutsch I. Secretory
carcinoma of the breast: results from the survival, epidemiology and end
results database. Breast 2012; 21:350353 38.
Murphy JJ, Morzaria S, Gow KW, Magee JF. Breast cancer in a 6-year-old child.
J Pediatr Surg 2000; 35:765767 39.
Mun SH, Ko EY, Han BK, Shin JH, Kim SJ, Cho EY. Secretory carcinoma of the
breast: sonographic features. J Ultrasound Med 2008; 27:947954 40.
Gold DG, Neglia JP, Dusenbery KE. Second neoplasms after megavoltage
radiation for pediatric tumors. Cancer 2003; 97:25882596 41.
Lee CH, Dershaw DD, Kopans D, et al. Breast cancer screening with imaging:
recommendations from the Society of Breast Imaging and the ACR on the
use of mammography, breast MRI, breast ultrasound, and other
technologies for the detection of clinically occult breast cancer. J Am Coll
Radiol 2010; 7:1827 43.