BAB 1. PENDAHULUAN
Inervasi
Kuadran Payudara
Untuk kepentingan anatomis dan mendeskripsikan letak tumor, permukaan
payudara di bagi menjadi 4 kuadran:
D
7
2.2 DEFINISI
2.3 EPIDEMIOLOGI
Tumor phyllodes merupakan kasus yang jarang ada dibanding dengan
kasus tumor payudara lainnya seperti fibroadenoma. Di negara barat, tumor
phyllodes sering terjadi pada wanita paruh baya (40-50 tahun). Tumor ini
menyumbang 3,1% dari semua tumor primer dan 2,5% dari tumor fibroepitelial.
Di negara-negara Asia sering terjadi pada usia rata-rata 25-30 tahun dan
berkembang lebih cepat pada tumor phyllodes jinak. Tumor phyllodes ganas
sendiri sering terjadi pada wanita yang lahir di Amerika Tengah dan Selatan.
2.4 ETIOLOGI
Penyebab dari tumor phyllodes sampai saat ini belum jelas. Tumor
phyllodes dapat terjadi sebagai akibat dari faktor pertumbuhan yang diproduksi
oleh epitel payudara. Trauma, laktasi, kehamilan, dan peningkatan aktivitas
estrogen kadang terlibat sebagai faktor yang merangsang pertumbuhan tumor.
2.5 PATOGENESIS
Tumor phyllodes bermula muncul di luar saluran susu dan lobulus, di
jaringan ikat payudara, yang disebut stroma. Pada stroma mencakup jaringan
lemak dan ligamen yang mengelilingi saluran, lobulus, dan pembuluh darah serta
getah bening di dada. Selain sel stroma, tumor phyllodes juga bisa mengandung
8
2.6 KLASIFIKASI
WHO membagi tumor phyllodes menjadi tiga klasifikasi untuk
memprediksi adanya kekambuhan, metastase atau keduanya. Klasifikasi ini
dianggap menggunakan penilaian subjektif, oleh karena itu masih diperlukan
pemeriksaan histopatologis.
berukuran kecil. Klasifikasi berat bila terdapat banyak variasi bentuk nukleus sel,
membrane yang irreguler dan sudah overlapping satu sama lain . Peningkatan
aktivitas mitosis didefinisikan sebagai proliferasi sel stroma tanpa diikuti
epitelnya setidaknya pada satu lapang pandang. Sedangkan infiltrasi tepi tumor
dinilai dari perluasan tumor ke area sekitar tumor atau jaringan adiposa di
payudara.
2.8 DIAGNOSIS
2.8.1 ANAMNESIS
Perlu ditanyakan usia pasien dan sejak kapan benjolan tersebut muncul
pada payudaranya. Selain itu bias juga ditanya riwayat penyakit dahulunya,
apakah sebelumnya pernah menderita penyakit yang sama atau tidak. Serta dapat
ditanyakan riwayat penyakit keluarga, apakah keluarga ada yang terkena penyakit
pada payudaranya. Sebagian besar tumor ini tumbuh pada wanita usia 35-55
tahun. Beberapa kasus telah dilaporkan bahwa tumor ini bisa terjadi pada pria,
tanpa kecuali berhubungan dengan terjadinya ginekomasti.
kalsifikasi.
2.9 TATALAKSANA
Terapi utama pada tumor phylloides adalah pembedahan. Tatalaksana
pembedahan bisa dilakukan operasi konservasi payudara (Breast Conservating
Surgery/BCS/Lumpektomi) atau mastektomi tanpa diseksi aksila. Sedangkan
terapi pembedahan untuk tumor phyllodes borderline dan ganas adalah simple
mastectomy.
− Operasi konservasi payudara/BCS/Lumpektomi
Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan bagian yang ganas di sekitar
jaringan yang masih sehat. Insisi dilakukan tepat di atas tumor tanpa membuat
13
“terowongan” dan insisi kulit untuk pengambilan kelenjar axila (biopsi). Insisi
kulit untuk pengambilan kelenjar axilla dilakukan pada pasien yang secara klinis
tidak ada persebaran ke kelenjar getah bening. Insisi ditutup dengan eksisi rongga
lumpektomi dan ditutup dengan cara flap.
− Simple mastectomy
Gambar
− Terapi adjuvant
Terapi adjuvant selama ini digunakan untuk mengontrol pertumbuhan
margin dari tumor ganas dan pasien post operasi tumor. Menurut National
Comprehensive Cancer Network (NCCN) terapi adjuvant digunakan untuk tumor
phyllodes ganas.
− Terapi endokrin
Terapi endokrin / hormon seperti tamoxifen belum sepenuhnya dipakai
pada tumor phyllodes. Telah diketahui bahwa reseptor estrogen dan progesteron
pada tiap epitel payudara masing-masing 40% dan hampir 100%. Penggunaan
terapi endokrin baik dalam pengaturan adjuvan atau paliatif belum terbukti.
− Kemoterapi
Peran kemoterapi masih tidak pasti namun pertimbangan dapat diberikan
untuk kasus tumor phyllodes ganas.
2.10 PROGNOSIS
awal dan dianggap sebagai kegagalan perawatan bedah primer. Bila terjadi
rekurensi lokal dilakukan eksisi luas lebih lanjut (dengan margin 1 cm) dan tidak
selalu dilakukkan mastektomi. Namun, mastektomi harus dipertimbangkan untuk
kekambuhan lokal setelah pembedahan lokal untuk tumor phyllodes borderline
atau ganas.
16
3.2 Anamnesa
a. Keluhan Utama
Benjolan di payudara
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluh terdapat benjolan di payudara kanan sejak 14 tahun yang
lalu. Awalnya benjolan berukuran kecil, namun benjolan semakin lama
semakin membesar sejak 1 tahun yang lalu. Pada benjolan juga terdapat
luka yang timbul sejak 5 hari yang lalu. Benjolan tidak dirasakan nyeri.
c. Riwayat Penyakit Dahulu (-)
Riwayat HT (+), DM (-), asma (-), alergi (-)
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat HT (-), DM (-), asma (-), alergi (-)
Riwayat penyakit yang sama di keluarga tidak ada
e. Riwayat Pengobatan
disangkal
f. Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi, Kejiwaan, dan Kebiasaan
17
Pasien sebagai ibu rumah tangga. Pasien tinggal bersama suami dan
kedua anaknya. Sehari hari pasien melakukan aktivitas rumah tangga
mulai dari pekerjaan rumah hingga mengantar anaknya sekolah. Setelah
itu pasien membuka toko di depan rumahnya dan ia menjaganya hingga
malam hari.
P: masa teraba bulat kistik, batas tegas ukuran 10x4x3cm, nyeri tekan minimal
Tanggal 10/4/2018 :
Tanggal 02/03/2019
19
HEMATOLOGI
HB 7,8 12.0-16.0
Leukosit 16,6 4.5-11.0
Hematokrit 25,1 36-46
Trombosit 469 150-450
Tanggal 04/03/2019
HEMATOLOGI
HB 7.9 12.0-16.0
Leukosit 8.9 4.5-11.0
Hematokrit 24.8 36-46
Trombosit 492 150-450
FAAL HATI
SGOT 19 10-31
SGPT 18 9-36
Albumin 2.7 3.4-4.8
ELEKTROLIT
Natrium 136.2 135-155
Kalium 3.49 3.5-5.0
Chlorida 102.0 90-110
Calsium 2.12 2.15-2.57
FAAL GINJAL
Kreatinin serum 2.2 0.5-1.1
BUN 45 6-20
Urea 96 12-43
Tanggal 05/03/2019
HEMATOLOGI
HB 10.5 12.0-16.0
Leukosit 9.1 4.5-11.0
Hematokrit 32.9 36-46
Trombosit 503 150-450
FAAL HATI
SGOT 21 10-31
SGPT 10 9-36
Albumin 2.7 3.4-4.8
ELEKTROLIT
Natrium 138.5 135-155
Kalium 4.32 3.5-5.0
Chlorida 103.7 90-110
Calsium 2.27 2.15-2.57
FAAL GINJAL
Kreatinin serum 1.0 0.5-1.1
20
BUN 18 6-20
Urea 38 12-43
Tanggal 9-3-2019
HEMATOLOGI
HB 7,8 12.0-16.0
Leukosit 7,1 4.5-11.0
Hematokrit 24,6 36-46
Trombosit 284 150-450
Tanggal 11-3-2019
HEMATOLOGI
HB 10,3 12.0-16.0
Leukosit 8,4 4.5-11.0
Hematokrit 31,6 36-46
Trombosit 303 150-450
3.5 Diagnosis
Tumor filoides mamae dextra
3.6 Planning
Planning Diagnostik :Klinis, Laboratorium darah, thorax foto
3.7 Prognosis
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
3.9 Follow up
4 Maret 2019
S) Luka di benjolan payudara sedikit nyeri
Palpasi: masa teraba bulat kistik, batas tegas ukuran 10x4x3cm, nyeri tekan
minimal
Inf. Pz 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 2x1
Inj. Metronidazol 3x500mg
Inj. Antrain 3x1
p/o FE 2x1
5 Maret 2019
S) Luka di benjolan payudara sedikit nyeri
Palpasi: masa teraba bulat kistik, batas tegas ukuran 10x4x3cm, nyeri tekan
minimal
B complex 2x1
Rawat luka
6 Maret 2019
S) Keluhan (-)
Palpasi: masa teraba bulat kistik, batas tegas ukuran 10x4x3cm, nyeri tekan
minimal
B complex 2x1
Fe 2x1
25
Pro masectomy
7 Maret 2019
S) Keluhan (-)
Palpasi: masa teraba bulat kistik, batas tegas ukuran 10x4x3cm, nyeri tekan
minimal
B complex 2x1
Fe 2x1
Pro masectomy
26
Pro masectomy
8 Maret 2019
S) Keluhan (-)
Palpasi: masa teraba bulat kistik, batas tegas ukuran 10x4x3cm, nyeri tekan
minimal
B complex 2x1
Pro masectomy
27
9 Maret 2019
S) Keluhan (-)
P) Tx lanjut
10 Maret 2019
S) Keluhan (-)
P) Tx lanjut
11 Maret 2019
S) Keluhan (-)
P) Tx lanjut
30
DAFTAR PUSTAKA
Mishra, S.P., Tiwary, S.K., Mishra, M., dan Khanna A.K., 2013. Review Article
Phyllodes Tumor of Breast: A Review Article. International
Scholarly Research Notices. 2013: 1-11.
Jacklin, R.K., Ridgway, P.F., Ziprin, P. Healy, V., Hadjiminas, D., Darzi,
A.,2006. Optimising preoperative ./,diagnosis in phyllodes tumor of the
breast. J Clin Pathol. 59:454-459.
Sjamsuhidajat, R dan de Jong. 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Bickley, L.S., Szilagyi P.G., Hoffman R.M., Chapter 10, Breast and Axilla.
Bate’s Guide to Physical Examination and History taking twelve
edition.https://wrhhs.org/chapter-10-the-breasts-and-axillae/ [diakses
tanggal 5 Maret 2019].
Urban, C., Kuroda, F., Rietjens, M., Hurley, J., 2013. Oncoplastic and
Reconstructive Surgery. Springer. 2013:13-21.
Townsend, C.M., Beauchamp, R. D., Evers, B.M., Mattox, K.L., 2012. Sabiston
Textbook of Surgery 19th edition Chapter 36 Disease of The Breast.
Philadelphia: Elsevier. Halaman 839-855.
Fattaneh, A., Tvassoli, dan Devilee, P., 2003. WHO Classification of Tumours.
Pathology and Genetics of Tumours of The Breast and Female
Genital Organs. IARC Press: Lyon. Halaman 102-105.
Assi, H., Salem, R., Sukhon, F., Abbas, J., Boulos, F., Saghir, N.E., 2018.
Phyllodes tumors of the breast treated in a tertiary health care center: case
series and literature review. Journal of International Medical Research.
31
0(0):1-10
Zhang, Y., Kleer, C.G., 2016. Phyllodes Tumors of the Breast; Histopathologic
Features, Differential Diagnosis, and Molecular/Genetic Updates. Arch
Pathol Lab Med. 140:660-661
Zhao, Z., Zhang, J., Chen, Y., Shen, L., Wang, J., An 11 kg Phyllodes tumor
of the breast in combination with multiple chronis diseases: case report
and review of the literature. Oncology Letters. 6: 150-152
Augustyn, A., Sahoo, S., Wooldridge, R.D., Large malignant phyllodes tumor
of the breast with metastases to the lungs. Rare Tumors 7(5684): 69-72.
Hayati, F., Lian, H.H., Azizan, N., Ali, A.A., Abidin, Z.A.Z., Suhaili, M.A.,
2017. Approach to phyllodes tumour of the breast : a review article.
International Surgery Journal 4(3): 841-845.
Opric, S., Opric, D., Gugic, D., Granic, M., 2012. Phyllodes tumors and
fibroadenoma common beginning and different ending.