d) Imunohistokimia
Imunohistokimia dilakukan untuk membantu merencanakan pengobatan
sesuai dengan sifat kanker (terapi target) sehingga terapi yang diberikan bersifat
personal sesuai dengan karakteristik pasien. Seperti sel payudara normal, beberapa sel
kanker payudara juga memiliki reseptor hormone estrogen dan atau progesterone atau
tidak memiliki reseptor hormone sama sekali. Kanker payudara yang memilik
reseptor hormone estrogen, disebut ER(+) dan yang memiliki reseptor progesterone
disebut PR (+) cenderung memiliki prognosis yang lenih baik karena masih peka
terhadap terapi hormonal (Sjamsuhidajat et al, 2017).
e) Biopsi