Comparison of statins for secondary prevention in patients with
ischemic stroke or transient ischemic attack: a systematic review and network meta-analysis
Izza Alimatus S 14201110101063
Pembimbing: dr. Qarina El-Hafizah, M.Ked (Neu), Sp. N
KSM SARAF RSD dr. SOEBANDI JEMBER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2019 Judul Jurnal Comparison of statins for secondary prevention in patients with ischemic stroke or transient ischemic attack: a systematic review and network meta-analysis 1. Department of Research and Clinical Development, Fondazione IRCCS Istituto Neurologico Carlo Besta, 20133 Milan, Italy
Tramacere et al. BMC Medicine (2019) 17:67
INTRODUCTION
Stroke merupakan penyakit penyebab kematian kedua dan penyebab
terjadinya kecacatan pertama di Indonesia. Pasien dengan stroke iskemi beresiko tinggi terjadinya infark miokard dan penyakit vaskular.
Stroke dapat dicegah melalui penggunaan pendekatan komprehensif yang
mencakup modifikasi diet, latihan, terapi antiplatelet / antikoagulan, pengobatan hipertensi, dan pengobatan dengan statin.
Peran terapi statin dalam pencegahan penyakit kardiovaskular telah
diterima dengan baik. Secara khusus, dari Pedoman ACC / AHA tahun 2013 yang merekomendasikan penggunaan statin untuk mengurangi risiko stroke. Namun keamanan dan keefektifannya masih belum jelas TUJUAN Tujuan
Meringkas bukti keefektifan dan keamanan penggunaan
statin pada secondary prevention pasien dengan stroke iskemi atau TIA sehingga hasilnya dapat diinformasikan pada dokter dalam praktik sehari-hari dan lembaga mengembangkan praktik. METODE • Uji coba menggunakan randomized controlled trials (RCTs) statin dosis tunggal dengan control (plasebo / tanpa statin) • Kriteria dewasa dengan usia > 18 tahun baik laki-laki atau perempuan yang terdiagnosis dengan stoke iskemi atau TIA • Hasil primer adalah penyebab kematian setelah penggunaan statin dan proporsi pasien yang mengalami stroke baik iskemik maupun hemoragik setelah penggunaan statin. • Hasil sekunder termasuk tingkat keparahan stroke iskemi, stroke hemoragic, SDH, EDH, sindrom koroner akut rhabdomyolisis, myalgia. METODE HASIL HASIL DISKUSI • Dari jurnal ini ditemukan bahwa penggunaan statin untuk secondary prevention pada pasien dengan stroke iskemi atau TIA sebelumnya hasilnya tidak mempengaruhi penyebab kematian, namun statin dapat mengurangi resiko terjadinya stroke iskemi berulang hampir 20% dan resiko penyakit kardiovaskuler lebih dari 20%. • Pada penelitian ini terdapat efek yang konsisten dalam berbagai kelompok pasien yang beresiko menurut subtipe stroke, dosis pengobatan, dan waktu. Hasilnya penggunaan statin aman, analisis yang paling konservatif menunjukkan bahwa statin mungkin dikaitkan dengan resiko terjadinya stroke hemoragic sekitar meskipun hanya sebagian kecil pasien (<2%). Peningkatan resiko stroke hemoragik terutama karena data dari percobaan SPARCL dimana pengobatan bersama, antara statin dan obat anti hipertensi mungkin tidak dipertahankan dari waktu ke waktu sehingga temuan ini menjadi artefak. • Sebuah studi menunjukkan atorvastatin dapat mengurangi LDL lebih baik dibanding dengan simvstatin, lovastatin, fluvastatin. Meskipun Efek dari statin tersebut serupa namun terdapat farmakokinetik yang berbeda. Sehingga atorvastatin dipilih sebagai obat pilihan utama • Statin menunjukkan kerentanan yang berbeda untuk metabolisme oleh isoenzym yang berbeda di famili cytokrom CYP450. Obat atau makanan yang menghambat CYP3A4 misalnya pada buah anggur dapat meningkatkan kadar simvastatin dan lovastatin dalam plasma karena bioavaibilitasnya rendah. Sebaliknya pada rosuvastatin dan pravastatin tidak mengalami metabolisme substansial melalui jalur CYP450. Kesimpulan Statin tidak lebih baik daripada kelompok kontrol dalam mencegah stroke yang menyebabkan kematian. Namun, statin dapat mengurangi risiko terjadinya stroke iskemik berulang dan penyakit kardiovaskular lainnya pada pasien dengan TIA atau stroke sebelumnya, dengan risiko efek samping terbatas. TERIMAKASIH