Anda di halaman 1dari 22

REFLEKSI KASUS

FIXED DRUG ERUPTION


Oleh:
Izza Alimatus S (NIM 142011101063)
Pembimbing: Prof. dr Bambang Suhariyanto, Sp. KK (K) FINS DV,
FAADV

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER


SMF/ LAB. ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
RSD dr. SOEBANDI JEMBER 2019
PENDAHULUAN
• Obat adalah bahan kimia Efek samping
yang digunakan untuk
penggunaan obat pada
pemeriksaan,
pencegahan dan kelainan kulit adalah
Pengobatan suatu erupsi obat
penyakit atau gejala.

Beberapa klasifikasi
Terjadi melalui proses
Fixed drug eruption hipersensitivitas menurut
Gell-Coombs

Butler DF dan DM Elston. May 2017. Fixed Drug Eruption. Emedicine: Medscape.
2
DEFINISI

Reaksi alergi pada kulit atau daerah mukokutan


akibat pemberian jenis obat-obatan tertentu yang
biasanya dikarakteristik dengan timbulnya lesi
berulang pada tempat yang sama dan setiap
pemakaian obat akan bertambah lesinya
EPIDEMIOLOGI
• Sekitar 10% FDE terjadi pada anak dan
dewasa, usia paling muda yang pernah
dilaporkan adalah 8 bulan.
• Perbandingan laki-laki : perempuan = 1 : 1,
dengan usia rata-rata 30 tahun
• Jumlah kasus bertambah dengan
meningkatnya usia, hal tersebut mungkin
disebabkan pajanan obat yang bertambah.
ETIOPATOGENESIS
ETIOPATOGENESIS
Terjadi melalui mekanisme reaksi hipersensitivitas gell-coombs
MANIFESTASI KLINIS

• Muncul 30 menit – 8 jam


setelah pemberian obat
• Lesi berbentuk makula bulat atau
oval dengan gambaran
eritematous pada kulit akan
berubah berwarna ungu atau
coklat.
• Ukuran lesi lentikular –plakat
• Gejala lokal gatal dan rasa
terbakar
Gambar 1. Fixed Drug Eruption oleh:
A. Tetrasiklin. Plak berbatas tegas dan jelas pada lutut, bergabung dengan tiga "lesi. Besar plak menunjukkan kerutan epidermal,
tanda pembentukan blister insipien. Ini adalah episode kedua seperti ini setelah konsumsi tetrasiklin. Tidak ada lesi lain yang
hadir.
B. Tylenol Multiple violaceous lesions di kedua aksila setelah menelan Tylenol. Lesi mulut erosif juga hadir.7
DIAGNOSIS

Anamnesis
• Riwayat pemberian obat  kelainan kulit
tempat yang sama

Pemeriksaan fisik
• Bentuk kelainan yang timbul

Penunjang
• Biopsi kulit
• Uji tempel obat
TATALAKSANA

Stop obat
• Hentikan penggunaan obat pencetus erupsi kulit

Terapi sistemik
• Terapi penggunaan kortikosteroid dan antihistamin

Terapi topikal
• Tergantung lesi kering atau basah
• Basah kompres
• Kering kortikosteroid hidrokortison 1%

Terapi antibiotik
• Digunakan jika disangka ada infeksi sekunder pada lesi di kulit.
PROGNOSIS

Quo ad Quo ad Quo ad


vitam Functionam Sanationam

Dubia ad bonam Dubia ad bonam Dubia ad bonam


REFLEKSI KASUS
IDENTITAS
• Nama : MH
• Usia : 28 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Ajung Jember
• Status : Belum Menikah
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Suku : Jawa
• Agama : Islam
ANAMNESIS
• Keluhan utama : gatal-gatal pada seluruh tubuh
• Riwayat penyakit sekarang : Pasien mengeluh gatal-
gatal dan muncul bercak-bercak keunguan pada seluruh
tubuh sejak 4 hari yang lalu. Awalnya bercak muncul pada
lengan kanan lalu menyebar ke badan dan kaki. Bercak
terasa panas dan gatal. Tidak terdapat demam, tidak
terdapat lesi di mata, mulut maupun genital. Bercak
muncul setelah pasien minum tablet kotrimoksazol karena
diare. Pasien mengaku terdapat riwayat penyakit yang
sama sekitar 3 tahun lalu setelah minum obat tetapi
pasien lupa nama obat tersebut.
• RPD : terdapat riwayat penyakit yang sama
sekitar 3 tahun yang lalu
• RPK : pasien mengaku tidak ada keluarga
dengan penyakit yang sama
• RPO : Kotrimoksazol
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan umum : Cukup
• Kesadaran / GCS : Compos mantis
• Tekanan darah : 110/80 mmhg
• Heart rate : 82 x/menit, irama teratur, kuat angkat
• Respiration rate : 22 x/menit
• Temperature : 36.7 ºC
Pemeriksaan Fisik Umum
• Kepala
• Kepala : Normocephali
• Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks pupil +/+
• Leher : Deviasi trakhea (-)
• Thorax
• Inspeksi: Terlihat bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada kanan
dan kiri simetris, retraksi dinding dada (-), iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : Pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, iktus kordis
teraba pada ICS V midclavicula sinistra
• Perkusi: Sonor di lapangan paru
• Auskultasi:
• Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
• Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
• Abdomen: cembung, BU(+), timpani, soepel
Status Dermatologis
Regio torakalis anterior et posterior dan
ekstremitas :
Makula hipermigmentasi multipel, diameter
2-5 cm, batas jelas, tidak terdapat erosi, pus
dan krusta. Pada pergelangan tangan kiri
terdapat bula dengan dasar keunguan
DIAGNOSIS
• Diagnosis Banding:
- Fixed drug Eruption
- Dermatitis Kontak alergi
- Eritema multiform
- Reaksi Foto Alergi

• Diagnosis Kerja
Fixed Drug Eruption
Tatalaksana
• Medikamentosa:
Prednison 3x10 mg
Cetirizine 1x10 mg
Salep Hidrokortison 1% dioles 2x/hari

• Edukasi:
- Menghentikan pemakaian obat
- Jangan membeli obat tanpa resep dokter
- Jika mengonsumsi obat dan timbul gatal di kulit segera
hentikan konsumsi obat dan menuju layanan kesehatan
- Hindari garukan
- Kontrol 1 minggu untuk evaluasi terapi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai