PENDAHULUAN
1
Kanker payudara ini menjadi salah satu masalah pada kesehatan perempuan
di dunia, terutama pada negara berkembang yang mempunyai sumber daya
terbatas seperti di Indonesia.17 Di Indonesia, kanker payudara sebagian besar
datang pada stadium lanjut. Berdasarkan penelitian Muchlis Ramli dkk di RSCM
tahun 2008, didapatkan penderita kanker payudara dengan stadium IIIA dan IIIB
sebanyak 43,4% dan Stadium IV sebanyak 14,3%, berbeda dengan negara maju
dimana kanker payudara datang pada stadium dini. Hal ini mungkin dikarenakan
kurangnya informasi, pendidikan, banyaknya iklan yang menerangkan tentang
pengobatan alternatif, kurangnya alat diagnosis seperti mamografi, USG, dan
kurangnya keterampilana tenaga medis dalam mendiagnosis keganasan
payudara.19
Kematian kanker payudara pada negara berkembang diperkirakan dua kali
lebih besar dibandingkan dengan negara maju.17Gejala permulaan karsinoma
payudara sering tidak disadari atau dirasakan dengan jelas oleh penderita sehingga
banyak penderita yang berobat dalam keadaan lanjut. Hal inilah yang
menyebabkan tingginya angka kematian kanker payudara tersebut.20 Padahal, pada
stadium dini kematian akibat kanker masih dapat dicegah. Pengobatan kanker
pada stadium lanjut sangat sukar dan hasilnya sangat tidak memuaskan.
Pengobatan kuratif untuk kanker umumnya operasi dan atau radiasi. Pengobatan
pada stadium dini untuk kanker payudara menghasilkan kesembuhan
75%.Pengobatan pada penderita kanker memerlukan teknologi canggih,
keterampilan, dan pengalaman yang luas.19
2
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan case ini adalah
1. Memahami tentang kanker payudara.
2. Meningkatkan kemampuan menulis ilmiah di dalam bidang kedokteran
khususnya bagian ilmu bedah.
3. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian
Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Payudara
menghasilkan susu.1 Bentuk payudara perempuan dan laki – laki sama namun
4
Payudara terletak di fascia pectoralis. Pada wanita dewasa muda glandula
mammae terletak di atas costa II sampai VI dan rawan costanya dan terbentang
dari pinggir lateral sternum sampai linea axillaris media. Pinggir lateral atasnya
meluas sampai sekitar bawah m.pectoralis major dan masuk ke axilla. Pada
bagian lateral atas yang keluar ke arah aksila membentuk penonjolan yang disebut
lemak, pembuluh darah, saraf, saluran getah bening, otot dan fascia. Parenkim
epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15-20 lobus yang masing-masing mempunyai
mammaria, saluran itu bernama ductus lactiferus. Tiap lobus dibentuk oleh
lobulus ini merupakan struktur dasar dari mammae. Jaringan jaringan ini disokong
kulit mammae bersifat segmental dan berasal dari segmen dermatom T2 sampai
T6. Jaringan kelenjar mammae sendiri diurus oleh sistem saraf simpatik. Pada
Aliran limfe dari payudara di bagi menjadi kuadran – kuadran supaya lebih
5
cairan limfenya melalui pembuluh – pembuluh yang menembus ruangan
dengan pembuluh limf dari payudara sisi yang lain dan juga berhubungan dengan
Perubahan pertama dimulai saat anak melalui masa pubertas, masa fertilitas
dan timbulnya asinus. Perubahan kedua terjadi sesuai siklus haid. Sekitar hari haid
ke delapan payudara menjadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum haid
menjadi tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik terutama palpasi tidak
mungkin dilakukan. Pada waktu itu, pemeriksaan foto mammografi tidak berguna
karena kontras kelenjar terlalu besar. Hal tersebut akan berkurang saat haid
dimulai. Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Pada saat
hamil, payudara menjadi lebih besar karena epitel duktus lobus dan duktus
alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru. Pada saat menyusui, sekresi
6
Gambar 2.2 Perubahan – perubahan glandulla mammae yang dipengaruhi
hormon2
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara berasal dari jaringan payudara
yang terdiri dari glandula yang berfungsi dalam produksi susu, yang disebut
limfatik.5
jenis kanker yang sering ditemui dikalangan wanita sedunia, meliputi 16%
daripada semua jenis kanker yang diderita oleh kaum wanita dan sebanyak
Indonesia kanker payudara merupakan kanker tertinggi nomor dua setelah kanker
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati
7
urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%). 7
Menurut Muchlis Ramli dkk pada penelitian di RSCM pada tahun 2008,
didapatkan stadium III A dan III B sebanyak 43,4%, stadium IV sebanyak 14,3%,
corakan ini berbeda dengan negara maju dimana lebih didominasi oleh stadium
dini. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi, pendidikan, banyaknya iklan
a. Jenis kelamin
pria. Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1% dari seluruh tumor
payudara.
b. Riwayat keluarga
beresiko 1.8 kali lebih besar untuk menderita tumor payudara dibanding
c. Faktor genetik
dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai 85%. Selain itu, gen
8
d. Faktor usia
e. Faktor hormonal
meningkat.
Hamil pertama pada usia di atas 30 tahun meningkatkan resiko dua kali
g. Terpapar radiasi
Pada hewan coba terbukti adanya peranan sinar radiasi sebagai faktor
h. Konsumsi alkohol
Konsumsi 2 gelas alkohol per hari atau setara dengan 24 gram alkohol
9
j. Obesitas
yang obesitas.
2.6 Klasifikasi
sel kanker yang telah terbentuk dalam saluran dan belum menyebar. Saluran
Kalsium cenderung terkumpul dalam saluran yang tersumbat dan terlihat dalam
yang secara jelas terlihat atau dirasakan, dan terlihat pada mamografi. DCIS
kadang ditemukan dengan tidak sengaja saat dokter melakukan biopsi tumor.
Jika diabaikan dan tidak ditangani, DCIS dapat menjadi kanker invasif dengan
potensi penyebaran ke seluruh tubuh. DCIS muncul dengan dua tipe sel yang
berbeda, dimana salah satu sel cenderung lebih invasif dari tipe satunya. Tipe
pertama, dengan perkembangan lebih lambat, terlihat lebih kecil dibandingkan sel
normal. Sel ini disebut solid, papillary atau cribiform. Tipe kedua, disebut
10
comedeonecrosis, sering bersifat progresif di awal perkembangannya, terlihat
Gambar : Ductal Carcinoma in situ (A) dan Sel-sel kanker menyebar keluar
Mengacu pada National Cancer Institute, Amerika Serikat, seorang wanita dengan
LCIS memiliki peluang 25% munculnya kanker invasif (lobular atau lebih umum
11
Gambar : Lobular carcinoma in situ
2. Invasive carcinoma
tahun 1974. Seringnya muncul sebagai erupsi eksim kronik dari papilla mammae,
dapat berupa lesi bertangkai, ulserasi, atau halus. Paget's disease biasanya
berhubungan dengan DCIS (Ductal Carcinoma in situ) yang luas dan mungkin
Patognomonis dari kanker ini adalah terdapatnya sel besar pucat dan bervakuola
(Paget's cells) dalam deretan epitel. Terapi pembedahan untuk Paget's disease
12
II. Invasive ductal carcinoma
Kanker ini ditemukan sekitar 80% dari kanker payudara dan pada 60%
KGB aksila. Kanker ini biasanya terdapat pada wanita perimenopause atau
postmenopause dekade kelima sampai keenam, sebagai massa soliter dan keras.
kapur atau kuning menyebar ke sekeliling jaringan payudara. Sel-sel kanker sering
4% dari seluruh kanker payudara yang invasif dan merupakan kanker payudara
dapat terjadi sekunder terhadap nekrosis dan perdarahan. 20% kasus ditemukan
limforetikular yang padat terutama terdiri dari sel limfosit dan plasma; (2) inti
pleomorfik besar yang berdiferensiasi buruk dan mitosis aktif; (3) pola
pertumbuhan seperti rantai, dengan minimal atau tidak ada diferensiasi duktus
atau alveolar. Sekitar 50% kanker ini berhubungan dengan DCIS dengan
reseptor hormon. Wanita dengan kanker ini mempunyai 5-year survival rate yang
13
c. Mucinous (colloid) carcinoma (2%)
kanker payudara, sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif, biasanya
muncul sebagai massa tumor yang besar dan ditemukan pada wanita yang lebih
tua. Karena komponen musinnya, sel-sel kanker ini dapat tidak terlihat pada
pemeriksaan mikroskopik.9
2% dari semua kanker payudara yang invasif. Biasanya ditemukan pada wanita
dekade ketujuh dan sering menyerang wanita non kulit putih. Ukurannya kecil dan
frekuensi metastasis ke KGB aksila yang rendah dan 5- and 10-year survival rate
sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif. Biasanya ditemukan pada
mendekati 100%.9
14
Invasive lobular carcinoma sekitar 10% dari kanker payudara. Gambaran
histopatologi meliputi sel-sel kecil dengan inti yang bulat, nucleoli tidak jelas, dan
2.7 Staging
Ukuran T secara klinis, radiologis dan mikroskopis adalah sama. Nilai Tdalam
3. M = metastasis jauh
15
T1 Tumor dengan ukuran diameter terbesarnya ≤ 2 cm
T4a dada/kulit
Mastitis karsinomatosa
Nx Kelenjar getah bening regional tidak dapat dinilai (telah
diangkat)
mobile
16
N2b Metastasis hanya ke kelenjar getah bening mammaria interna
Grup Stadium
T1 N1 M0
T2 N0 M0
Stadium II B T2 N1 M0
T3 N0 M0
Stadium III A T0 N2 M0
17
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N1 M0
T3 N2 M0
Stadium III B T4 N0 M0
T4 N1 M0
T4 N2 M0
Stadium III C Any T N3 M0
Stadium IV Any T Any N M1
2.8 Skrinning
program penanggulangan kanker dari WHO, yaitu deteksi dini kanker.17 Metode
payudara sendiri atau SADARI, pemeriksaan klinis payudara oleh tenaga medis
18
CBE digunakan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang ada pada
payudara dan untuk mengevaluasi kanker payudara pada tahap dini sebelum
berkembang menjadi tahap yang lebih lanjut. CBE lebih efektif pada untuk wanita
usia 40 tahun atau lebih muda. CBE dianjurkan dilakukan sedikitnya tiga tahun
sekali untuk wanita berusia 20-40 tahun dan untuk wanita berusia di atas 40 tahun
3. Mammografi
berkisar antara 60-90%. Sensitivitas mammografi lebih rendah pada wanita yang
berusia muda dan memberikan penurunan angka kematian yang rendah. Hal ini
disebabkan densitas payudara lebih padat pada wanita usia muda dan
4. Ultra-Sonografi (USG)
hasil yang lebih akurat pada wanita yang lebih muda dengan payudara yang lebih
padat (dense).
2.9 Diagnosis
19
a. Pemeriksaan klinis:
1. Anamnesis10
diperhatikan:
a.) Benjolan
2. Pemeriksaan fisik1,10
20
tubuhnya dan kemudian di atas pinggulnya. Kontraksi musculus
21
a.) Status generalis, cantumkan performance status.
- Masa tumor :
Lokasi
Konsistensi
Permukaan
Jumlah tumor
Perubahan kulit :
d’orange, ulserasi
- Nipple :
Tertarik
Erosi
Krusta
Discharge
22
KGB supra klavikula : Jumlah, ukuran, konsistensi,
1. Ultrasonografi (USG)
USG dapat membedakan masa padat dan masa kistik dengan baik.
2. Mammografi
dan diagnostic.20
Bila secara klinis dicurigai ada tumor dan pada mamografi tidak
23
Dalam mendiagnosis masa payudara Magnetic resonance
pemandu biopsi.
punksi jarum terhadap lesi dengan atau tanpa guiding USG. FNAB
24
biopsy karena cara ini lebih tidak nyeri, kurang traumatic, tidak
pada pemeriksaan ini dapat berarti bahwa jarum biopsi tidak mengenai
melalui :
i. Core Biopsy.
- Inoperable
e. Laboratorium
2.9.1 USG
25
2.9.1.1`Hasil pemeriksaan ultrasonografi
a. Payudara normal11,12
1. Kulit : Hyperechoic
5. Otot : Hyperechoic
26
Tanda tumor jinak antara lain:
fibroadenoma
4. Batas echo anterior lesi dan posterior lesi bervariasi dari kuat
atau menengah
(tedpole sign)
sebagai berikut:11,13
5. Batas echo anterior lesi kuat, posterior lesi lemah sampai tak
27
7. Dept/ Width (Diameter antero posterior/diameter terpanjang
keganasan tipe ini mirip seperti tanda tumor jinak yaitu: berbentuk
bundar atau oval, berbatas tegas dan teratur, memiliki struktur eko
sedang, dan kuat. Oleh karena itu jika berhadapan dengan gambaran
USG seperti ini dan secara klinik dicurigai adanya keganasan maka
keganasan.13
dapat dilihat pada Gambar 2.14, Gambar 2.15, dan Gambar 2.16
28
Gambar 2.14Lesi malignant dengan bentuk ireguler, batas tidak
tegas, terdapat mikrokalsfikasi. Lesi ini termasuk BI-RADS kategori
4.11
Gambar 2.16 Hasil pemeriksaan USG pada keganasan, tampak lesi irregular
dengan batas tidak teratur, struktur hipoekoik inhomogen besar, dan terdapat
2.3.3 mikrolobulasi.
Reporthasil pemeriksaan
25
ultrasonografi29
29
Pemeriksaan histopatologi merupakan baku emas dalam mendiagnosis
melalui:
1. Core Biopsy.
- Inoperable
menembus membran basal (non invasif) dan yang sudah menembus membran
berikut:
a. Non invasif
30
mendistorsi, dan membuka lobulus yang terkena sehingga tampaknya
Sel tumor
saluran limfovaskular.
identik, terdiri dari sel-sel kecil dengan inti yang oval atau bulat dan
anak inti yang kecil serta tidak berdekatan satu sama lain. Sering
31
Karsinoma lobular insitu tidak merubah bentuk dasarnya dan acini
Vakuol
mengandung
musin
b. Invasif
termasuk kategori ini. Kanker tipe ini berkaitan dengan DCIS, tetapi
dinding dada.1
32
Sel tumor
Karsinoma ini terdiri atas sel yang secara morfologis identik dengan
sel pada LCIS. Sel kanker akan menginvasi stroma dan sering
duktus.1
33
Gambar 2.23 Karsinoma lobulus invasif. Pewarnaan HE.
Perbesaran 10 kali.15
3. Karsinoma medularis
selselnya biasanya bulat dengan sitoplasma yang banyak dan anak inti
besar yang atipik, sel- sel yang berfoliferasi dibatasi oleh jaringan ikat
fibrous1
lunak seperti gelatin dan berwarna pucat biru keabuan. Sel tumor
34
tampak berkelompok dan memiliki pulau-pulau sel yang kecil dalam
5. Karsinoma tubulus
Terapi dapat bersifat kuratif atau paliatif. Terapi kuratif dianjurkan untuk
stadium I, II, dan III. Pasien dengan tumor lokal lanjut (T3,T4) dan bahkan
35
inflammatory carcinoma mungkin dapat disembuhkan dengan terapi
multimodalitas, tetapi kebanyakan hanya bersifat paliatif.
Terapi paliatif diberikan pada pasien dengan stadium IV dan untuk pasien dengan
metastasis jauh atau untuk karsinoma lokal yang tidak dapat direseksi.16
36
tidaklevel III. Modifikasi Patey mengangkat M. pectoralis minor dan diseksi
KGBaxilla level III. Batasan anatomis pada Modified radical mastectomy adalah
batasanterior M. latissimus dorsi pada bagian lateral, garis tengah sternum pada
bagianmedial, bagian inferiornya 2-3 cm dari lipatan infra-mammae dan
bagiansuperiornya m. subcalvia.
1. Radioterapi
2. Kemoterapi
a. Kemoterapi adjuvan
37
Kemoterapi adjuvan memberikan hasil yang minimal pada karsinoma
mammaetanpa pembesaran KGB dengan tumor berukuran kurang dari 0,5 cm dan
tidakdianjurkan. Jika ukuran tumor 0,6 sampai 1 cm tanpa pembesaran KGB
dandengan resiko rekurensi tinggi maka kemoterapi dapat diberikan. Faktor
prognostik yang tidak menguntungkan termasuk invasi pembuluh darah ataulimfe,
tingkat kelainan histologis yang tinggi, overekspresi HER-2/neu dan
statusreseptor hormonal yang negatif sehingga direkomendasikan untuk
diberikankemoterapi adjuvan.
b. Neoadjuvant chemotherapy
3. Terapi anti-estrogen
38
hormon iniditemukan pada lebih dari 90% karsinoma duktal dan lobular invasif
yang masihberdiferensiasi baik.
2.12 Prognosis
39
hasil akhir program data, didapatkan bahwa angka 5-year survival untuk stadium I
adalah 94%, stadium IIa 85%, IIb 70%, dimana pada stadium IIIa sekitar 52%,
IIIb 48% dan untuk stasium IV adalah 18%.10
BAB III
LAPORAN KASUS
40
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. MA
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
RM : 93 96 39
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Anamnesis Khusus
- Pasien mengeluhkan keluarnya cairan dari puting susu kiri sejak±3 bulan
sebelum masuk rumah sakit. Cairan berwarna kuning kemerahan. Pasien
juga merasakan adanya benjolan pada payudara kirisisi tengah diatas puting
susu. Benjolan dirasakan pasien sebesar telur bebek. Pasien juga
mengeluhkan demam, demam hilang timbul dan berkurang setelah minum
obat, tidak ada mual dan muntah. Pasien juga tidak mengeluhkan penurunan
nafsu makan dan penurunan berat badan. Pasien lebih sering menyusui pada
payudara kanan dikarenakan payudara kiri tidak mengeluarkan ASI.
41
- Pasien tidak ada mengeluhkan sesak nafas, batuk, mual, muntah, nyeri
kepala dan tidak mengeluhkan perut terasa penuh. Kadang-kadang pasien
mengeluhkan sakit pada tulang-tulang terutama tulang punggung.
- Faktor Resiko:
Kista ovarium (-), Mioma uteri (-), Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-),
pasien tidak pernah mengeluhkan hal yang sama sebelumnya.
42
III. PEMERIKSAAN FISIK (12 November 2016)
Keadaan Umum : Baik
Skala Karnofsky : 90 %
Pernafasan : 20 x/menit
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,7ºC
Status generalis :
Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, reflek cahaya +/+
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), Peningkatan JVP (-)
Pemeriksaan Toraks
Paru (Dalam batas normal)
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan
Penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi : Vokal fremitus simetris kiri dan kanan
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), wheezing (-), ronkhi (-)
43
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : S1 dan S2 reguler, murmur tidak ada, gallop tidak ada
Abdomen (Dalam batas normal)
Inspeksi : perut membuncit, scar (-), sewarna kulit
Auskultasi : bising usus normal 10 x/menit
Perkusi : timpani pada seluruh lapangan abdomen
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, massa tidak teraba,
undulasi (-)
Status Lokalis
44
Tumor mamae suspek malignansi belum metastase kelenjar getah bening
dan metastase jauh suspek ca mamae invasif upper inner sinistra
stadium2A (T2N0M0)
V. Resume
Ny. MA usia 30 tahun, datang dengan keluhan utama keluar nanah dari
puting susu payudara kanan sejak± 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien
mengeluhkan adanya benjolan pada payudara kanan sebesar telur bebek. Pasien
memiliki 2 orang anak dan tidak pernah menyusui dari payudara kiridisebabkan
tidak mengeluarkan ASI. Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan kb hormonal.
Dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan retraksi pada papila mammae sinistra,
terlihat benjolan pada regio media superior sinistra sewarna kulit,permukaan licin,
pada palpasi teraba benjolan pada mamae sinistra, keras, tidak terfiksir,
permukaan tidak rata, ukuran 4x3 cm. Terdapat nyeri tekan pada benjolan.
BAB IV
45
PEMBAHASAN
Untuk dapat menegakan diagnosis pasti pada pasien ini harus dilakukan
biopsi FCyang akan di lakukan pemeriksan patologi anatomi untuk melihat jenis
sel bebas tumor, dan untuk melihat imunohistokimia, Sehingga dapat diketahui
pengobatan yang sesuai pada jenis kanker tersebut. Selain biopsi FC perlu
dilakukan pemeriksaan usg abdomen dan bila ada keluhan nyeri pada tulang
dilakukan pemeriksaan bone scan karena pada karsinoma mamae terjadi
penyebaran melalui limfogen dan hematogen. Pada penyebaran hematogen dapat
46
bermetastasi pada hepar, pulmo, tulang dan otak. Dari USG dilihat apakah ada
tanda metastasi pada hepar dan pada rontgen thorax dinilai apakah adanya coin
lession pada pulmo.Survival rates untuk wanita yang didiagnosis karsinoma
mammae antara tahun 1983-1987 telah dikalkulasi berdasarkan pengamatan,
epidemiologi dan hasil akhir program data, didapatkan bahwa angka 5-year
survival untuk stadium IIa sebesar 85%.
DAFTAR PUSTAKA
47
1. Sjamsuhidayat R, Jong WD. Buku ajar imu bedah. Ed 2. Jakarta : EGC,
2004.
48
12. American Cancer Society. Cancer facts and figures 2011. Accessed online
November 4 2014. at:
http://www.cancer.org/acs/groups/content/@epidemiologysurveilance/doc
uments/document/acspc-030975.pdf
13. Makes D, Ultrasonografi dan tomografi komputer payudara. Radiologi
Diagnostik edisi kedua. Jakarta. Departemen Radiologi FKUI RSCM.
2005.
14. Webpathology.com [homepage on the internet]. LLC : Dr. Dharam
Ramnani, Inc.;2003-2015 [cited 2015 January 16]. Available from:
http://www.webpathology.com
15. Kumar V, Cotran RS, Robbin SL. Buku ajar patologi robbin. Edisi 7.
Volume 2. Jakarta: EGC; 2007.
16. The International Agency for Research on Cancer (IARC), 2008. [diakses
tanggal 12 November 2011]
http://globocan.iarc.fr/factsheets/populations/factsheet
17. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman teknis pengendalian
kenker payudara dan kenker rahim. Jakarta, 6 Juli 2010.
18. U.S. Breast Cancer Statistics. [diakses tanggal 12 November 2011].
http://www.breastcancer.org/symptoms/understand_bc/statistics.jsp
19. Suyanto, Pasaribu ET. Bedah onkologi diagnostik dan terapi. Jakarta:
Sagung Seto; 2010.
20. Manuaba TW editor. Panduan penatalaksanaan kanker solid PERABOI
2010. Jakarta: CV Sagung Seto; 2010. Rofo. 2005 Nov;177(11):1545-51.
21. Kaufman Z, Shpitz B, Shapiro M, Rona R, Lew S, Dinbar A. Triple
approach in the diagnosis of dominant breast masses: combined physical
examination, mammography, and fine-needle aspiration. J Surg
Oncol. 1994 Aug;56(4):254-7. Diakses pada tanggal 16 Februari 2016.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8057655
49