Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok
Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada Klien sesuai klasifikasi
medis dalam modul ini
Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja yang tersedia
IM
3.penkes keluarga :
a. kontinu minum
obat harus
dilanjutkan
sekurang kurang
nya 3 bulan setelah
episode pertama
lebih lama sesudah
episode berikutnya
beberapa pasien
perlu minum obat
jangka panjang
/seumur hidup b.
kemungkinan efek
samping Non
Farmakologi
s
1.informasika
n kepada
keluarga :
prilaku aneh
dan agitasi
adalah gejala
penyakit jiwa,
gejala dapat
hilang timbul.
Pentingya
minum obat
secara teratur
dan
memeriksakan
ke sarana
kesehatan
2. dorong
pasien untuk
berfungsi
pada tarap
yang optimal
dalam
pekerjaan
dan kegiatan
sehari har
3. kurangi stress pada
pasien: tidak berargumenta si terhadap pikiran nya yang psikotik
hindari konfrontasi atau mengkritik
TUGAS 2
Kasus
Seorang laki-laki, 38 th tinggal di Kedaton dengan 1 orang anaknya.
pasien di bawa tetangganya ke puskesmas karena gelisah, berteriak-
teriak, menyerang orang lain, bicara tertawa sendiri, curiga dengan
orang lain. Perilaku ini mulai tampak sejak ia bercerai dengan istrinya 1
bulan yang lalu.
Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok
Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada pasien sesuai klasifikasi
medis dalam modul ini
Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja yang tersedia
3.Resepkan
monoterapi
4. berikan
antipsikotik start
low, go slow (
lihat table medikasi
antipsikotik)
Non
farmakologis
1.informasikan
gejala dan
penyakit agitasi
dan prilaku aneh
- episode
akut prognosis
baik - pengobatan
berkesinambungan
beberapa bulan
setelah gejala
hilang
2.upaya keamanan
dan pelaku rawat:
- damping
pasien
- penuhi
kebutuhan dasar
- hati hati
agar pasien tidak
cedera kurangi
stress dan
stimulus: jangan
berargumentasi
dengan pikiran
psikotiknya
membantah bahwa
pasien salah
-hindari
konfrontasi/kritik
kecuali perlu
4.agitasi
hospitalisasi/penga
wasan ketat
5.motivasi
ADLsetelah gejala
membaik
TUGAS 3
Kasus
Seorang perempuan, 22 th, belum menikah, tinggal di Gedung
meneng bersama pamannya, kedua orang tuanya telah meninggal
dunia. Satu bulan yang lalu ia di putus pacarnya. Sejak seminggu ini
pasien tanpak banyak diam, malas melakukan kegiatan yang biasa
dilakukannya, tidak merawat diri, murung dan sering menangis. Tiga
hari yang lalu minum racun serangga namun tertolong
Soal 1
Pelajari cerita dibawah ini secara berkelompok
Soal 2
Identifikasi gangguan jiwa yang terjadi pada pasien sesuai klasifikasi
medis dalam modul ini
Soal 3
Tuliskan hasil analisis tersebut pada lembar kerja yang tersedia
4. Pilihan
medikasi
5.berikan
antidepresia n
sampai dosis
efektif : mulai
25 –
50mg/mala m
dan dinaikkan
100 –
150mgdala m
dosis terbagi.
Usia lanjut
dan sakit
fisik : dosis
lebih rendah
atau efek
antidepresia n
dan samping
minimal
6.jelaskan obat
harus
diminum tiap
hari, perbaikan
2 -3 minggu,
ada efek
samping
ringan yang
hilang 7 – 10
hari. Harus
konsultasi
sebelum
menghentik
an obat
7.antidepres
an dilanjutkan
sekurang
kurang nya 3
bulan sesudah
keadaan
membaik
Non
farmakolo
gis
1.informasi
defresi adalah
penyakit yang
lazim dan
tersedia terapi
efektif.
Depresi bukan
merupakan
kelemahan
atau
kemalasan
pasien
berupaya
keras untuk
mengatasi,
tapi tidak
berdaya
2.kaji resiko
bunuh diri
tinggi
hospitalisasi
dan
pengawasan
ketat
3.rencana
kegiatan
jangka pendek
yang
menyenangk
an
pasien/meni
ngkatkan
harga diri
4. dorong
berpikir
positif
5.bila ada
gejala fisik:
jelaskan
hubungan
gejala fisik
dengan
suasana
perasaan
6.sudah ada
perbaikan
rencanakan
bersama
tindakan yang
harus diambil
bila terjadi
kekambuhan
Diagnosis dan Terapi Materi
Skizofrenia (F20) 03.1
Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa yang terjadi pada individu dan keluarga di
masyarakat membutuhkan penanganan praktisi kesehatan.
Waktu
Fasilitator Tim
Evaluasi Cognitif : logbook, test tulis
pembelajaran Afektif
Performance assessment : SOP
Referensi Stuart dan Larian, (2010), Principles and practice of Psychiatric Nursing,
Lippicot: Mosby
Maslim, R. (2005), Peedoman Pengolongan Gaanggan Jiwa, Jakarta: EGC
Maramis, A. (2010), Ilmu Kesehatan Jiwa, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari dignosis dan terapi psikotik diharapkan peserta
umum didik mampu memahami prinsip diagnosis dan penatalaksanaan pada
klien skizofenia berdasarkan proses keperawatan.
Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari askep Skizofrenia diharapkan peserta didik mampu:
khusus 1. Melakukan pengkajian klien psikotik
2. Merumuskan diagnosis keperawatan klien psikotik
3. Menyusun rencana keperawatan klien psikotik
4. Melaksanakan tindakan keperawatan klien psikotik
5. Melakukan edukasi/pendidikan kesehatan psikotik
6. Melakukan evaluasi tindakan perawatan klien psikotik
7. Melakukan pendokumentasian proses perawatan klien psikotik
Strategi 1. Kuliah/penyampaian materi askep psikotik
pembelajaran 2. Akses informasi askep psikotik
3. Menyelesaikan tugas dengan mengisi log-book (mandiri)
4. Berdiskusi
5. Mengkoreksi log-book
6. Praktikum
Waktu
Fasilitator Tim
Evaluasi Cognitif : logbook, test tulis
pembelajaran Afektif
Performance assessment : SOP
Tanyakan tentang risiko bunuh diri. Apakah pasien sering berpikir tentang
kematian. Apakah pasien mempunyai rencana bunuh diri yang khas.
Apakah ia telah membuat rencana yang serius untuk percobaan bunuh
diri di masa yang lalu. Apakah pasien bisa yakin untuk tidak bertindak
atas ide bunuh diri. Mungkin diperlukan pengawasan yang ketat oleh
keluarga dan teman, atau hospitalisasi (rawat inap). Tanyakan tentang
risiko mencederai orang lain. Dorong pasien untuk melawan pesimisme
atau kritik diri yang berlebihan, tidak bertindak atas dasar ide pesimistik
(misalnya, mengakhiri perkawinan, meninggalkan pekerjaan), dan tidak
memusatkan pada pikiran negatif atau bersalah.
Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari askep depresi diharapkan peserta didik mampu:
khusus 1. Melakukan pengkajian klien depresi
2. Merumuskan diagnosis keperawatan klien depresi
3. Menyusun rencana keperawatan klien depresi
4. Melaksanakan tindakan keperawatan klien depresi
5. Melakukan edukasi/pendidikan kesehatan depresi
6. Melakukan evaluasi tindakan perawatan klien depresi
7. Melakukan pendokumentasian proses perawatan klien depresi
Waktu
Fasilitator Tim
Evaluasi Cognitif : logbook, test tulis
pembelajaran Afektif
Performance assessment : SOP
Referensi Stuart dan Larian, (2010), Principles and practice of Psychiatric Nursing,
Lippicot: Mosby
Maslim, R. (2005), Peedoman Pengolongan Gaanggan Jiwa, Jakarta: EGC
Maramis, A. (2010), Ilmu Kesehatan Jiwa, Jakarta: Balai Penerbit FKUI.