Anda di halaman 1dari 72

DEPRESSION,

ANXIETY, AND
PSYCHOSIS
Kelompok
1. Desty Fatonah 2004026146
2. Tiya Restiana 2004026233
3. Desy Sagita Utami 2004026147
4. Willy Prasetya Utama 2004026238
5. Lestari Putri 2004026182
6. Risma Pradita 2004026220
7. Laelah mubarakah 2004026180
8. Imas Masruroh 2004026174
9. Citra Dewi Cahyani 2004026143
10. Awlia Mustia Putri
DEPRESI
Definisi dan Patofisiolohi

Mercury Mars
Mercury is the Despite being red,
closest planet to the Mars is actually a
Sun and the cold place. This
smallest one in the planet is full of iron
Solar System oxide dust

Venus Neptune
Venus has a Neptune is the
beautiful name and farthest planet from
is the second planet the Sun and the
from the Sun. It’s fourth-largest by
terribly hot diameter
DEFINISI
● Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan kesedihan, kehilangan
minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau rendah diri, tidur atau nafsu
makan terganggu, perasaan lelah, dan konsentrasi yang buruk.
● Depresi dapat berlangsung lama atau berulang, secara substansial mengganggu
kemampuan seseorang untuk bekerja atau sekolah atau mengatasi kehidupan
sehari-hari. Pada saat yang paling berat, depresi dapat menyebabkan bunuh
diri.
Patofisiologi
Hipotesis amina biogenik
Penurunan jumlah neurotransmitter norepinefrin, serotonin (5-HT), dan dopamine dapat
menyebabkan depresi.
Perubahan post-sinaptik pada sensitivitas reseptor
Perubahan sensitivitas reseptor norepinefrin atau 5-HT2 mungkin berhubungan
dengan onset efek antidepresan.
Hipotesis disregulasi
Teori ini lebih ditekankan pada kegagalan regulasi homeostatic pada sistem neurotransmiter,
dibandingkan peningkatan atau penurunan aktivitas absolut neurotransmiter itu sendiri.
Hubungan 5-HT/norepinefrin dengan Hipotesis
Teori ini menunjukkan bahwa aktivitas 5-HT dan norepinefrin saling berkaitan, dan kedua sistem
serotonergik dan noradrenergik terlibat dalam respon antidepresan.
Peran dopamine
Peningkatan aktivitas dopamin di jalur mesolimbic berkontribusi terhadap aktivitas
antidepresan
Tanda dan Gejala

Gejala emosi:
Berkurangnya kesenangan, kehilangan minat, kesedihan, pesimisme, menangis, putus
asa, kecemasan (90% pada pasien depresi rawat jalan), rasa bersalah, dan fitur
psikotik (misalnya, halusinasi pendengaran dan delusi)

Gejala fisik:
Kelelahan, nyeri (terutama sakit kepala), gangguan tidur, penurunan atau peningkatan
nafsu makan, kehilangan minat seksual, keluhan pada gastrointestinal (GI) dan
kardiovaskular (terutama palpitasi).

Gejala intelektual atau cognitive:


Menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir, kemampuan mengingat
memburuk, kebingungan, dan ketidakyakinan.

Gangguan psikomotor:
Retardasi psikomotor (Pergerakan fisik, ucapan, dan proses berpikir yang lambat)

Dipiro, 2020
FAKTOR RESIKO
• Biokimia: Perbedaan zat kimia tertentu di otak dapat berkontribusi
pada gejala depresi.
• Genetika: Riwayat depresi pribadi atau keluarga.
• Psikologis: Merasa dirinya rendah dan terlalu bergantung, pesimistik,
atau gangguan kesehatan mental lainnya.
• Lingkungan: Peristiwa traumatis atau stres, seperti pelecehan fisik
atau seksual, kematian atau kehilangan orang yang dicintai, hubungan
yang sulit, atau masalah keuangan.
National Institute Of Mental Health, 2018
DIAGNOSIS
• Semua pasien depresi harus menjalani pemeriksaan lengkap
meliputi: pemeriksaan fisik, pemeriksaan status mental, hitung
darah lengkap termasuk diferensial, tes fungsi tiroid, dan
pemeriksaan elektrolit.

• Pasien yang menunjukkan gejala depresi, perlu diteliti mengenai


kemungkinan penyebab medis, psikiatrik, atau dipicu oleh obat.

Dipiro, 2020
Laboratory Test

1. Pemeriksaan fisik 2. Tes laboratorium 3. Evaluasi psikis


Depresi bisa saja berhubungan Setelah mendapatkan informasi Pada evaluasi kondisi psikis, dokter
dengan gangguan fisik yang dialami. yang dibutuhkan dari pasien seperti akan melihat lebih jauh gejala depresi
Sehingga apabila Anda merasakan riwayat kesehatan diri, riwayat yang Anda rasakan. Selain itu dokter
gejala depresi, dokter dapat kesehatan keluarga, dan hasil juga akan memetakan pola perilaku,
melakukan pemeriksaan fisik agar pemeriksaan fisik, dokter juga dapat perasaan, dan pikiran yang akhir-akhir
bisa mengetahui kondisi yang melakukan pemeriksaan ini Anda rasakan. Dokter mungkin akan
menyebabkannya. laboratorium berupa tes darah dan menginstruksikan Anda untuk mengisi
Dokter juga akan memeriksa gejala tes urine.Tes ini dilakukan untuk kuesioner psikologis untuk
fisik yang bisa timbul akibat depresi, mengeliminir penyakit lain yang memastikannya lebih jauh.Setelah
seperti:Cara bicara yang lambat dan dapat menimbulkan gejala mirip melakukan pemeriksaan secara rinci,
tidak fokus depresi, seperti hipotiroidisme. dokter baru bisa mendiagnosis bahwa
Selain melakukan tes laboratorium, kondisi yang Anda alami memang
Sering mengepalkan tangan dengan dokter juga akan memeriksa jenis benar-benar depresi dan bukan kondisi
keras obat-obatan yang sedang dan sudah lain dengan gejala serupa. Dokter juga
Pergerakan tubuh yang terganggu pernah Anda konsumsi untuk akan menentukan jenis depresi yang
mengeliminir gejala depresi yang Anda derita dan mulai melakukan
Hilang ingatan muncul sebagai efek samping obat. perawatan yang sesuai.
TUJUAN TERAPI

• Mengurangi gejala
• Meminimalkan efek samping.
• Memastikan kepatuhan terhadap rejimen pengobatan yang
ditentukan.
• Mencegah depresi lebih lanjut.

Dipiro, 2020
PENGOBATAN
Fase pengobatan :
● Fase akut berlangsung sekitar 6 - 12 minggu. Tujuannya adalah
remisi (tidak adanya gejala).

● Fase lanjutan yang berlangsung 4 - 9 bulan setelah remisi tercapai.


Tujuannya adalah untuk mencegah kekambuhan (yaitu kembalinya
gejala dalam 6 bulan).

● Fase pemeliharaan berlangsung setidaknya 12 - 36 bulan.


Tujuannya adalah untuk mencegah terulangnya depresi.

Dipiro, 2020
TERAPI NON-FARMAKOLOGIS

1. Psikoterapi merupakan terapi lini pertama untuk


depresi ringan, sedang, hingga mayor.
2. Terapi elektrokunfulsif (Electroconvulsive therapy -
ECT) merupakan pengobatan yang aman dan efektif
untuk pengobatan gangguan depresi mayor.

Dipiro, 2020
TERAPI FARMAKOLOGIS
O Obat antidepresi memiliki efikasi yang setara jika diberikan pada dosis yang sama
O Faktor yang mempengaruhi pemilihan obat antidepresi meliputi: Riwayat pasien
terhadap respons obat, Riwayat keluarga terhadap respons obat, Riwayat medis,
potensi terjadinya interaksi obat, efek samping obat, dan biaya obat
O 50-60% pasien dapat membaik dengan pemberian obat
O Dosis maksimum obat antidepresi selama 6 minggu dapat mengatasi pengobatan itu
O Pengobatan tahap akut berlangsung selama 6 hingga 12 minggu, dan tujuannya
adalah penyembuhan. Fase berhentinya (4-9 bulan setelah reda), tujuannya
menghilangkan gejala atau mencegah kambuhnya. Fase perawatan (12-36 bulan atau
lebih), tujuannya mencegah berkembangnya depresi.

Dipiro, 2017
Dipiro, 2020
Pasien rawat jalan tanpa komplikasi yang
Algoritma sehat secara fisik, tidak kontraindikasi
dengan antidepresan tertentu
Pengobatan
SSRI
(Tergantung preferensi klinis)

Terapi gagal Respon sebagian Terapi Berhasil (Remisi)


Tidak ada respon atau timbul efek samping (setelah memaksimalkan dosis) (ada respon/pengurangan gejala)

Pertimbangkan terapi tambahan


Pastikan kepatuhan pengobatan (Antipsikotik antipikal , Lithium, Hormon Tiroid, SSRI + Pertahankan selama 4-9 bulan atau
pasien TCA) 12 – 36 bulan jika dibutuhkan
atau
Ganti antidepresan lain (SSRI lain, TCA)

Ganti dengan obat lain


(SSRI lain, Non SSRI)
Respon Sebagian
Terapi Gagal (setelah dosis Terapi Berhasil
maskimal)
Respon Sebagian
Terapi Gagal (setelah dosis Terapi Berhasil
maskimal)
Ganti alternatif lain (Nefazodone,
Mirtazapine, Bupropion,
Pertimbangkan terapi tambahan Veblafaxine)
Ganti alternatif lain (Antipsikotik antipikal , Lithium, Pertahankan Pertahankan selama
(Nefazodone, Hormon Tiroid, SSRI + TCA) selama 4-9 4-9 bulan atau 12 –
Mirtazapine, Bupropion, atau bulan atau 12 36 bulan jika
Veblafaxine) Ganti alternatif lain – 36 bulan jika dibutuhkan
(Nefazodone, Mirtazapine, dibutuhkan
Bupropion, Veblafaxine
OBAT ANTI DEPRESANT
RENTANG DOSIS
OBAT DOSIS AWAL KETERANGAN
LAZIM
Selektif Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
Citalopram Maks < 40 mg/hari; maks 20 mg/hari bila
20 mg/hari 20 – 40 mg/hari
diberikan bersama CYP2C19 inhibitor
Escitalopram Maks 20 mg/hari; dosis dapat ditingkatkan
10 mg/hari 10 – 20 mg/hari
setelah 1 minggu
Fluoxetine Maks 80 mg/hari; dosis >20 mg/hari dapat
20 mg/hari 20 – 60 mg/hari
dibagi dalam 2x pemberian
Fluvoxamin Maks 300 mg/hari; dosis harian > 100 mg
50 mg/hari 50 – 300 mg/hari dibagi dalam 2x pemberian, dosis lebih besar
diberikan malam hari
Paroxetine Maks 50 mg/hari (IR);
20 mg/hari 20 – 60 mg/hari
Maks 62,5 mg/hari (CR)
Setraline 50 mg/hari 50 – 200 mg/hari Maks 200 mg/hari

Dipiro, 2020
Lanjutan Obat Anti Depresant
RENTANG DOSIS
OBAT DOSIS AWAL KETERANGAN
LAZIM
Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitor (SNRI)
Generasi Baru SNRI
Desvenlafaxine 50 mg/hari 50 mg/hari
Duloxetine Maks 120 mg/hari (1 atau 2xsehari); dosis >60
30 mg/hari 30 – 90 mg/hari mg/hari tidak meningkatkan efektifitas pada
terapi MDD
Venlafaxine 37.5 – 75 mg/hari 75 – 225 mg/hari Maks 375 mg/hari (IR); Maks 225 mg/hari (ER)
Tricyclic Antidepressants (TCA)
Amitriptyline Maks 300 mg/harI untuk MDD; dapat diberikan
25 mg/hari 100 – 300 mg/hari dalam satu kali pemberian sebelum tidur atau
dalam dosis terbagi pada siang hari.
Desipramine 25 mg/hari 100 – 300 mg/hari Maks 300 mg/hari
Maks 300 mg/hari; dapat diberikan dalam 1x
pemberian sebelum tidur atau dalam dosis
Doxepin 25 mg/hari 100 – 300 mg/hari
terbagi pada siang hari; satu kali pemberian
tidak > 150 mg
Imipramine Maks 300 mg/hari; dapat diberikan satu kali
25 mg/hari 100 – 300 mg/hari sebelum tidur atau dalam dosis terbagi pada
siang hari
Nortiptyline Maks 250 mg/hari; dapat diberikan dalam satu Dipiro,
25 mg/hari 50 - 150 mg/hari 2020
kali pemberian atau 25 mg 3 – 4x sehari
Lanjutan Obat Anti Depresant
RENTANG DOSIS
OBAT DOSIS AWAL KETERANGAN
LAZIM
Norepinephrine - Dopamine Reuptake Inhibitor (NDRI)
Bupropion 150 mg/hari 150 - 300 mg/hari Maks 450mg/hari (IR), 400 mg/hari (SR)
Serotonin dan Alpha 2 Adrenergic Antagonist
Mirtazapine 15 mg/hari 15 – 45 mg/hari Maks 45 mg/hari
Mixed Serotonergic (Mixed 5-HT)
Nefazodone Maks 600 mg/hari; dibagi dalam 2x
100 mg/hari 300 – 600 mg/hari
pemberian per hari
Trazodone 50 mg/hari 150 – 300 mg/hari Maks 600 mg/hari
Vilazodone 10 mg/hari 40 mg/hari Tidak lebih dari 40 mg/hari
Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI)
Phenelzine Fase awal : 15 mg 3x sehari
15 mg/hari 50 - 150 mg/hari
Fase pemeliharaan: 15 mg/hari
Selegiline
6 mg/hari 6 - 12 mg/hari Tidak lebih dari 12mg/hari
(Transdermal)

Tranylcypromine 10 mg/hari 20 - 60 mg/hari Maks 60 mg/hari

Dipiro, 2020
EFEK SAMPING OBAT
Golongan Obat Efek samping yang ditimbulkan
Selektif Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) Gejala GI (misalnya, mual, muntah, dan diare), disfungsi
seksual pada pria dan wanita, sakit kepala, dan insomnia.
Tidak boleh dikombinasi dg inh. MAO  sindroma serotonin
(rigiditas otot, hipertermia, mioklonis dll).

Serotonin-Norepinephrine Reuptake Inhibitor Efek antikolinergik; mulut kering, konstipasi, penglihatan


(SNRI) kabur, retensi urin, pusing, takikardia, gangguan memori,
dan, delirium pada dosis tinggi .

Mixed Serotonergic (Mixed 5-HT) Pusing, hipotensi ortostatik, somnolen, mulut kering, mual,
dan asthenia (kelemahan).
Norepinephrine - Dopamine Reuptake Inhibitor Mual, muntah, tremor, insomnia, mulut kering, dan reaksi
(NDRI) kulit.
Serotonin dan Alpha 2 Adrenergic Antagonist Somnolen, kenaikan berat badan, mulut kering, dan sembelit.

Mooamine Oxidase Inhibitor (MAOI) Hipotensi postural, penambahan berat badan dan efek
samping seksual (misalnya, penurunan libido, anorgasmia).

Dipiro, 2020
Kondisi Khusus
Gejala khas depresi, mungkin kurang menonjol daripada gejala depresi
lainnya seperti kehilangan nafsu makan, gangguan kognitif, tidak bisa
tidur, dan anhedonia. Keluhan somatic (fisik) seperti nyeri, kelelahan,
gangguan gastrointestinal lebih sering muncul. Bahkan, pasien >65 tahun
cenderung untuk bunuh diri. Meningkatnya upaya bunuh diri pada lansia
yang depresi dikaitkan dengan berkurangnya fungsi kognitif, gangguan
tidur, interaksi social yang buruk, dan kurangnya perhatian.
Pasien
Lansia • SSRI biasanya dipilih sebagai antidepresan lini pertama pada orang
tua
• Bupropion dan venlafaxine sering dipilih karena efek samping
kardiovaskular yang lebih ringan dan kurang sering
• Mirtazapine telah terbukti menjadi antidepresan yang efektif pada
orang tua (>65 tahun) dan lebih baik ditoleransi daripada paroxetine
SSRI

Dipiro, 2020
Depresi pada anak terjadi cukup umum dan gejala depresi pada anak muda
mungkin berbeda dari kriteria diagnosis yang diterima seperti kebosanan,
kecemasan, keluhan somatic (misalnya sakit perut).
Pasien
• Fluoxetine, untuk pengobatan depresi pada pasien umur < 18
Pediatri tahun

Sekitar 14% wanita hamil mengalami depresi klinis yang signifikan selama kehamilan.
Selain itu, wanita yang tidak menjalani terapi antidepresi lima kali lebih cenderung
kambuh selama kehamilan daripada wanita yang terus menjalani pengobatan.
Pasien Meningkatnya resiko terkena berat badan ringan dan gangguan pernapasan
terhadapa bayi yang baru lahir. Dan 6 kali lipat lebih besar kemungkinan hipertensi paru
Wanita terhadap bayi yang baru lahir yang terpapar SSRI setelah minggu ke-20 masa
kehamilan, namun tingkat resiko ini masih diperdebatkan.
Hamil &
Menyusui • Bagi mereka dengan riwayat kambuh setelah penghentian antidepresan,
antidepresan dapat dilanjutkan selama kehamilan.
• SSRI, pengobatan depresi yang paling umum digunakan karena memiliki
toksisitas yang rendah
• Sertraline dan paroxetine muncul dalam konsentrasi yang relatif rendah
dalam ASI dan pada sampel yang diambil dari bayi
Dipiro, 2020
Terapi Resistant Depression
● Satu dari tiga pasien depresi yang tidak mencapai remisi dengan antidepresan menjadi
bebas gejala ketika obat tambahan (misalnya bupropion yang dilepas berkelanjutan)
ditambahkan.
● Satu dari empat mencapai remisi setelah beralih ke antidepresan yang berbeda (misalnya,
venlafaxine).
● Antidepresan saat ini dapat dihentikan dan percobaan dimulai dengan antidepressan yang
berbeda (misalnya, mirtazapine atau nortriptyline).
● Antidepresan saat ini dapat ditambah (diperkuat) dengan penambahan agen lain
(misalnya, lithium atau triiodothyronine [T3]), atau tambahkan antidepresan lain.
● Antipsikotik atipikal dapat digunakan untuk menambah respon antidepresan (misalnya,
Amisuprid, Olanzapin, Klozapin, Risperidon).

Dipiro, 2020
EVALUASI PENGOBATAN
● Secara teratur pantau tekanan darah pasien yang diberi venlafaxine.
● EKG sebelum pre-treatment terapi TCA pada pasien usia diatas 40 tahun.
● Pantau munculnya keinginan bunuh diri setelah inisiasi antidepresan apa pun,
terutama dalam beberapa minggu pertama pengobatan.
● Pastikan pemantauan rutin selama beberapa bulan setelah penghentian
antidepresan.
● Selain wawancara klinis, gunakan instrumen pemeringkat psikometrik dengan
cepat dan handal mengukur sifat dan tingkat keparahan gejala depresi.

Dipiro, 2020
ANXIETY
Definisi

Gangguan kecemasan termasuk konstelasi


gangguan di mana kecemasan dan gejala yang
terkait tidak rasional atau dialami pada tingkat
keparahan yang dapat merusak fungsi. Ciri
khasnya adalah kecemasan dan penghindaran.

(Dipiro et.al 2008, Hlm.735)


PATOFISIOLOGI
1. Model noradrenergik. Model ini menunjukkan bahwa sistem saraf otonom pasien cemas
hipersensitif dan bereaksi berlebihan terhadap berbagai rangsangan.
2. Model reseptor γ-Aminobutyric acid (GABA). GABA adalah pemancar neuro penghambat utama
dalam sistem saraf pusat (SSP).
3. Model 5-HT. Gejala GAD mungkin mencerminkan transmisi 5-HT yang berlebihan atau aktivitas
berlebihan dari jalur stimulasi 5-HT. Pasien dengan SAD memiliki respons prolaktin yang lebih
besar untuk tantangan buspirone, menunjukkan peningkatan respons serotonergik sentral.
4. Pasien dengan faktor pelepas kortikotropin hipersekresi PTSD, tetapi mengalami subnormal kadar
kortisol pada saat trauma dan kronis. Disregulasi dari sumbu hipofisis-hipofisis-adrenal mungkin
menjadi faktor risiko untuk pengembangan PTSD.
5. Studi neuroimaging mendukung peran amigdala, korteks cingulate anterior dan insula dalam
patofisiologi kecemasan. Pada GAD, ada peningkatan abnormal dalam sirkuit rasa takut otak dan
peningkatan aktivitas di korteks prefrontal. Pasien dengan gangguan panik memiliki kelainan
struktur otak tengah. Pasien dengan SAD memiliki aktivitas yang lebih besar di amigdala dan insula.
Di PTSD, amigdala berperan dalam kegigihan ingatan traumatis.
Dipiro et.al 2015, Hlm.673
MANIFESTASI KLINIK

Gejala Psikologis dan


Gejala Fisik
Kognitif
1. Kecemasan berlebihan
1. Kegelisahan
2. Kekhawatiran yang sulit
2. Kelelahan
dikendalikan
3. Ketegangan otot
3. Merasa terkunci atau tegang
4. Gangguan tidur
4. Konsentrasi yang buruk atau
5. Lekas marah
pikiran menjadi kosong

Dipiro et al. 2015 Hlm. 673-675


Tanda Dan Gejala

Gejala Mengalami
Kembali

• Ingatan yang berulang dan


mengganggu dari trauma Gejala hiperaurosal
• Mimpi-mimpi acara yang
berulang dan • Konsentrasi menurun
mengganggu • Mudah kaget
• Merasa bahwa peristiwa
traumatis berulang (mis. • Hypervigilance (kewaspadaan
Kilas balik disosiatif) yang berlebihan)
• Reaksi fisiologis terhadap • Insomnia
pengingat trauma
• Ledakan kemarahan atau
kemarahan
Gejala penghindaran Subtipe
• Menghindari pembicaraan tentang trauma • Akut: lamanya gejala kurang dari 3
• Menghindari pemikiran atau perasaan bulan
tentang trauma
• Kronis: gejalanya berlangsung lebih
• Menghindari kegiatan yang menjadi
pengingat acara dari 3 bulan
• Menghindari orang atau tempat yang • Dengan onset tertunda: onset
membangkitkan ingatan trauma gejala setidaknya 6 bulan pasca
• Ketidakmampuan untuk mengingat aspek trauma
penting dari trauma
• Anhedonia
• Keterasingan dari orang lain
• Dibatasi terbatas
• Perasaan masa depan yang diramalkan
(mis., Tidak berharap memiliki karier,
pernikahan)
Alogaritma terapi

Dipiro et.al 2015, Hlm.689


TERAPI FARMAKOLOGI

Dipiro et.al 2020


Terapi non Farmakologi

Meliputi psikoterapi, konseling jangka pendek,


manajemen stress, terapi kognitif, meditasi, terapi
pendukung, dan olahraga. Penderita GAD harus diedukasi
untuk menghindari kafein, stimulan, konsumsu alkohol
yang berlebihan, dan obat-obat diet. Terapi kognitif sikap
merupakan terapi psikologi yang paling efektif untuk
penderita GAD dan pada umumnya penderita GAD
memerlukan terapi psikologi, dan dikombinasi dengan
obat-obat anti kecemasan.
BIPOLAR
Definisi bipolar

Bipolar dikenal sebagai penyakit maniak – depresi


merupakan gangguan yang memiliki siklus, dimana
terjadi fluktuasi yang sangat ekstrem pada suasana
hati (mood), energi dan tingkah laku yang berulang
dan terjadi selama hidup seseorang. Diagnosis
penyakit ini melibatkan kemunculan mania,
hipomania, atau kombinasi antarepisode selama
perjalanan penyakit

Dipiro 11th edition, 2020 hlm 3337


ISO Farmakoterapi, 2008
Clinical presentation Dipiro 9th edition, 2015 hlm 694

EPISODE BIPOLAR

Depresi Mayor Maniak Hipomaniak Campuran

Dimulai tiba – tiba dan gejala


Tidak ada gangguan nyata
meningkat dalam beberapa
dalam fungsi sosial atau
Delusi, halusinasi, dan hari, berprilaku aneh,
pekerjaan, tidak ada waham,
upaya bunuh diri lebih halusinasi dan paranoid atau
dan tidak ada halusinasi. Terjadi episode
sering terjadi pada delusi ketinggian dapat terjadi.
Beberapa pasien mungkin lebih depresi dan mania
depresi bipolar Ini dapat dipicu oleh stres,
produktif dari biasanya, tetapi secara bersamaan
daripada depresi kurang tidur, antidepresan,
5% -
unipolar. stimulan SSP. Panjang rata –
15% pasien dapat dengan cepat
rata episode ini yang tidak di
beralih ke episode manik.
obat antara 4 – 13 bulan
Etiologi pasti dari bipolar tidak diketahui pasti,
tetapi diperkirakan dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti factor perkembangan, neurobiologis,
genetik, dan psikologis.

Patofisiologi gangguan mood yaitu dari keluarga,


saudara kembar, dan keluarga tingkat pertama
meningkatkan prevalensi resiko gangguan bipolar.
Studi menghubungkan beberapa lokus gen
mungkin terlibat dalam keturunan penyakit mood.
Banyak peneliti menduga bahwa perubahan
fungsi sinaptik dan sirkuit menyebabkan
perubahan suasana hati dan kognitif terlihat pada
gangguan bipolar.
pengaruh lingkungan, psikologis, imunologis,
disregulasi tidur terkat dengan gangguan bipolar
dan mempengaruhi perjalanan penyakit secara
negative
Dipiro 11th edition, 2020 hlm 3339
Dipiro 11th edition, 2020 hlm 3348
Goals of Treatment

Mencegah kekambuhan
Episode mood dihilangkan Atau mencegah Kembali ke fungsi
dengan remisi gejala lengkap kekambuhan episode psikososial dasar
(yaitu pengobatan yang mood (yaitu pengobatan
sebenarnya fase lanjutan)

Gunakan obat dengan


Memaksimalkan tolerabilitas terbaik dan Gunakan obat dengan
kepatuhan dengan interaksi obat paling sedikit, tolerabilitas terbaik dan
terapi dan meminimalkan interaksi obat paling
polifarmasi jika sedikit
memungkinkan

Penggunaan dan
penyalahgunaan zat Meminimalisir penggunaan Menghindari stressor
komorbiditas yang diobati, nikotin dan stop asupan atau zat yang memicu
mengeliminasi alcohol, cafein minimal 8 jam
marijuana, cocain,
episode akut
sebelum tidur
amphetamine dan halusinogen
Dipiro 9th edition, 2015 hlm 694

Diagnosa

1. Diagnostik dan Statistik manual Gangguan Mental, edisi ke-4, revisi


teks, mengklasifikasikan gangguan bipolar sebagai (1) bipolar I, (2)
bipolar II, (3) gangguan cyclothymic, dan gangguan bipolar yang tidak
ditentukan. Lihat Tabel 67–2 untuk kriteria diagnostik.
2. Riwayat medis, psikiatris, dan pengobatan, pemeriksaan fisik dan
pengujian laboratorium diperlukan untuk mengetahui penyebab
organik mania atau depresi. Diagnosis dan Statistik manual
Gangguan Mental, edisi ke-4, mengklasifikasikan gangguan bipolar
terdiri dari bipolar I, bipolar II, gangguan cyclothymic dan gangguan
bipolar yang tidak ditentukan. Lihat Tabel 67–2 untuk kriteria
diagnostik.
Algorithm and Guidelines for the Acute Treatment of Mood Episodes in Patients with Bipolar I Disorder
Products, Dosage and Administration, and Clinical Use of
Agents Used in the Treatment of Bipolar Disorder
Nama generik Dosis awal Dosis dan cara pemberian Indikasi klinik

Litium karbonat 300 mg dua kali sehari 900-2400 mg/hari dalam 2-4 dosis Digunakan sebagai
terbagi. Sebaiknya diberikan monoterapi alau
bersamaan dengan makanan. kombinasi dengan obat
Terdapat variasi yang sangat lain (misal:valproat,
besarpada dosis yang diperlukan karbamazepin,antipsikoti
untuk mencapai respons terapetik k) unluk terapi akut pada
dan konsentrasi lembah yang mania dan untukterapi
diharapkan pemeliharaan
Nama generik Nama dagang Bentuk sediaan Dosis dan cara pemberian Indikasi klinik

Natrium Depakote Tab salut enterik 750-3000 mg hari (20- Digunakan sobagai
Divalporat 250 Mg 60mg/kg/hari) dalan 2-3 dosis monoterapi atau
terbagi untuk divalproat atau koanbinasi dengan
Asam valproat sediaan lepas obatlain (misal:
lambat litium,karbamazepin,
antipsikotik) Untuk
terapi akut pada
maniaa tau untuk
terapi
pemeliharaan.Digunak
an secara hati-hati jika
dikombinasi dengan
lamotigrin karena
potensial terjadi
interaksi obat.

Asam valporat Depakene Sirup 250mg/5ml Dosis muatan dengan


divalpront (20-30mg/kg/hari)

Natrium valporat Leptilan Tab 150 mg Dapat diberikan kemudian


20mg/kg/hari dan dititrasi untuk
mencapai konsentrasis erum
50-125 mg/hari
Nama generik Nama dagang Bentuk sediaan Dosis dan cara Indikasi klinik
pemberian

Lamotigrin Lamictal Tab 50 mg, 50-400 mg/hari. Digunakan sebagai


100 mg. monoterapiatau kombinasi
dengan obatlain (misal:
litum,karbamazepin) untuk
terapipemeliharaan jangka
panjangada penyakit bipolar
I.Lamotigrin
kemungkinanmemiliki efikasi
untukpencegahan depresi
bipolar.
Nama Nama dagang Bentuk sediaan Dosis dan cara pemberian Indikasi klinik
generik

Karbamazepi Bamgetol Kaplet salut 200-1800 mg/hari dalam 2-4 Digunakan sebagai monoterapi atau
n (Mersifarma TM) selaput:200 mg dosis terbagi. kombinasi dengan obat lain (misal:
Tegrerol Tablet : 200 mg Dosis harus ditingkatkan litium, valproat, antipsikotik) untuk
(Novartis) Tablet kunyah: 100 socara perlahan tergantung terapi akut dan terapi pemeliharaan
mg respons dan efek samping jangka panjang pada mania atau
Tablet lepas (misal: 100-200 mg 2 x kombinasi episode pada penyakit
terkendali: 200 mg sehari, dan ditambahkan bipolar I. Pedoman terapi dari APA
Sirup: 100mg/ 5ml sebesar 200 mg/hari tiap merekomendasikan penggunaannya
Temporol interval 1 minggu. hanya pada pasien yang tidak mampu
(Remafarma0 Tablet: 200 mg Tablet konvensional dan mentoleransi atau tidak mendapatkan
Teril (Merck) susponsi harus diberikan respons yang memadai dengan litium
Tablet: 200 mg dengan makanan; tablet atau valproat
lepas lambat harus ditelan
keseluruhan dan tidak boleh
dipecah atau dikunyah
Nama generik Nama dagang Bentuk sediaan Dosis dan cara pemberian Indikasi klinik

Okskarbazepi Trileptal (Novartis) Tablet: 300 mg, 600 mg 300-1200 mg/hari dalam 2 Kemungkinan nemberikan
n Prolepsi (Mersifarma Tablet salut selaput: 300 dosis terbagi. efek samping yang lebih
TM) mg, 600 mg Dosis harus disesuaikan rendah dan lebih dapat
(ditingkatkan atau diturunkan} ditoleransi dibandingkan
Tablet salut selaput 300 mg. tergantung respons atau efek karbamazepin
Barzepin (Novell 600 mg samping (misal: 150-300 mg 2
:Pharma) x sehari dan ditambahkan
sebesar 300-600 mg/hari tiap
interval 1 minggu.

Klonazepam Riklona 2 Tablet salut selaput: 0,5-20 mg/hari dalam dosis Digunakan sebagai
(Mersifarma TM) 2 mg terbagi atau 1 dosis menjelang kombinasi
tidur.Dosis harus disesuaikan dengan obat lain
(Ditingkatkan atau diturunkan) (misal:antipsikotik, litium,
tergantung respon atau efek valproat)untuk terapi akui
samping. pada mania dan
kombinasi
episode.Digunakan
sebagai terapi Sedatif
hipnotik penunjang jangka
Nama Nama dagang Bentuk sediaan Dosis dan cara pemberian Indikasi klinik
generik
Lorazepam Ativan (Sunthi Tablet:0,5 mg. 2-40 mg/hari dalam dosis
Sepuri Wyeth - 1mg, 2 mg terbagi atau 1 dosis
Ayerst) menjelang tidur.
Merlopam Tablet salut Dosis harus
(Mersisarma selaput disesuaikan(ditingkatkan
TM) 0, 5 mg. 2 mg atau diturunkan)
Renaquil Tablet 1 mg tergantung respons atau
(Fahrenheit) efek samping.
Gabapentin Alpentin Kaplet: 300 mg 900-3600 mg/hari dalam 3- Tidak direkomendasikan untuk
(Actavis) Kaplet: 300 mg 4 dosis terbagi.Dosis terapi akut pada maniaatau
Epiven (Novel harus ditingkatkans ecara kombinasi episode pada
Pharma) Kaplet: 300 mg perlahan untuk penyakit bipolar I, karena
Gabexal Kaplet: 300 mg meminimalkan efikasi yang tidak memadai.
(Sandoz) Ganin Kaplet: 300 mg risiko'efeksamping (misal: Digunakan sebagai terapi
(Ferron) 300 mg 3x sehari, dan penunjang untuk keadaan ans
Nepatic (kalbe Kapsul: 300 mg ditambahkans ebesar 300 ietas dan insomnia yang
farma) mg/ hari setiap interval 3-7 menyertai.
Neurontin hari sampai mencapai
(Pfizer) dosis 1800 mg/hari)
Nama Nama dagang Bentuk sediaan Dosis dan cara pemberian Indikasi klinik
generik
Topiramat Topamax Tablet : 25 mg, 50-200 mg/ hari dalam dosis Tidak direkomendasikan untuk
(Janssen- 50 mg, 100 mg terbagi.Dosis harus ditingkatkan sccara terapi akul pada mania atau
cilag) Kaplet : 15 mg, perlahan untuk me-minimalkan risiko kombinasi episode karena efikasi
25 mg, 50 mg efek samping (misal: 25 mg menjelang yang tidak memadai;digunakan
tidur selama1 minggu, kemudian sebagai terapi penunjang dengan
ditambabkan sebesar 25-50 mg/hari obat penyetabil suasana hati (mood
setiap interval1 minggu) stabilizers).
Aripiprazol Abilify (Otsuka) Tablet : 10mg, 25 10-30 mg 1x sehari. Digunakan sebagai kombinasi
Olanzapin Zyprexa mg 5-20 mg dalam 1-2 dosis. dengan litlum dan valproat untuk
Tablet : 5 mg, terapi akut pada mania atau
Kuetiapin Seroquel 10mg 50-800 mg/hari dalam dosis terbagi kombinasi episode (terutama
(Astra-zeneca) Vial : 10mg atau 1x sehari jika telah stabil. dengan gejala psikotik) pada
Tablet : 0.5-6 mg /hari dalam 1-2d osis penyakit bipolar L. Pada saat
25mg,100mg, ini,hanya olanzapin yang mendapat
200mg. persetujuan dari FDA.
Nama Nama dagang Bentuk sediaan Dosis dan cara Indikasi klinik
generik pemberian

Nimodipin Nimotop Tablet : 30 mg 30-120 mg/hari Digunakan sebagai terapi lini


(Bayer Lar infus : 10mg ketiga untuk kombinasi dengan
Schering) /50 ml obat lain (misal: karbamazepin,
Verampamil 40- 480mg/hari valproat,antipsikotik)
Cardiover Tablet : 80 mg
(Landson)
Isoptin Tablet : 80 mg
Isoptin SR Tablet : 240 mg
1. Edukasi tetang psikologi penyakit bipolar,terapi dan pemantauan yg perlu dilakukan
oleh pasien dan keluarganya :
- Tanda dan gejala awal mania dan depresi,dan pendataan perubahan suasana hati yg
terjadi.
- Pentingnya kepatuhan terhadap terapi
- Pengembangan rencana untuk mengatasi krisis.
2. Psikoterapi (misalnya; individu,kelompok,keluarga),terapi interpersonal, dan/ atau
terapi tingkah laku kognitif.
3. Teknik untuk mengurangi stres,terapi relaksasi, pijat,yoga dll.
4.Tidur (jadwal tidur-bangun yg teratur, hindari konsumsi alkohol atau kafein menjelang
tidur)
5. Nutrisi (konsumsi makanan atau minuman kaya protein dan asam lemak esensial ,
suplemen vitamin dan mineral)
6. Olahraga( aerobik dan latihan beban secara teratur minimal 3 kali seminggu)
Tipe populasi atau Terapi lini pertama Terapi lini kedua
penyakit penyerta

Ibu menyusui Semua obat yg digunakan pada Pada saat ini tidak terdapat rekomendasi atau
terapi penyakit bipolar disekresikan pedoman terapi untuk kelompok pasien
di ASI,sehingga perlu dipertimbangkan ini.valproat dan karbamazepin dapat digunakan
risiko versus manfaatnya pada ibu menyusui, namun harus
dipertimbangkan potensial resikonya.

Penyakit jantung/ Valproat : pantau adanya hipertensi, Pengeblok kanal kalsium: pantau adanya
gagal jantung takikardia,edema perifer. bradikardia, hipotensi,edema periferal.

Kelakuan atau usaha Litium : terapi jangka panjang dapat -


bunuh diri menurunkan risiko bunuh diri dan
mortalitas.
Tipe populasi atau Terapi lini pertama Terapi lini kedua
penyakit penyerta

Gangguan hati Litium :Tidak dimetabolisme oleh hati. Semua antikonsulvan (kecuali
Alernatif : Gabapentin ( tidak terdapat data gabapentin) ; antipsikotik atipikal
efikasi) ,benzodiazepin dan pengeblok kanal
kalsium dimetabolisme oleh hati,dan
diperlukan penyesuaian dosis. (misal :
penurunan 25-50% dari dosis normal)

Gangguan neurologi Valproat Karbamazepin atau oksarbazepin


(migrain,kejang) Alternatif: lamotigrin

Penyakit atau gangguan Karbamazepin atau valproat : jika klirens Oksarbazepin : pemberian
fungsi ginjal kreatinin < 10ml/menit,berikan 75% dari diawalidengan dosis setengah dari
dosis normal : pemberian kombinasi obat dosis awal yg lazim diberikan
pada pasien dengan gagguan ginjal harus (300mg/hari),dan ditigkatkan perlahan.
dilakukan secara hati-hati : gunakan obat
yg memiliki rentang konsentrasi terapetik
Tipe populasi atau Terapi lini pertama Terapi lini kedua
penyakit penyerta

Pasien usia lanjut ( > 65 Pastikan bahwa tidak ada kondisi medis Karbamazepin atau oksarbazepin menginduksi
tahun dan dalam kondisi umum, obat atau substansi yg dapat enzim hati sehingga dapat mempengaruhi
kesehatan yg baik) mengakibatkan sindrom manik; valproat dan metabolisme dan konsentrasi dalam darah obat
litium memerlukan dosis lebih rendah lain yg digunakan bersaman: litium,antipisikotik,
pemantauan konsentrasi serum dan dan benzodiazepin meningkatkan resiko efek
pemeriksaan laboratorium harus dilakukan samping dan gangguan kognitif.
secara teratur ; obat lain dan penyakit .
penyerta dapat mempengaruhi metabolisme
dan ekskresi obat

Penyalahgunaan substansi Program terapi dual-diagnosis: Litium atau Valproat


tertentu ( misal penyalahgunaan substansi tertentu dan terapi Alternatif :karbamazepin atau oksarbazepin atau
alkohol,kokain, farmakologi/nonfarmakologi standar untuk topiramat(ketergantungan alkohol)
metamfetamin) peyakit bipolar, disfungsi hepatik karena
penyalahgunaan alkohol yang bersifat kronik
atau hepatitis dapat mempengaruhi
metabolisme beberapa obat.

ISO FARMAKOTERAPI 2008 hal 200-202.


Skizofrenia
Skizofrenia

Salah satu gangguan kejiwaan yang paling kompleks


dan merupakan sindrom heterogen dari pikiran yang
tidak teratur dan aneh, waham, halusinasi, afek yang
tidak sesuai, dan gangguan fungsi psikososial

(Hal: 3182, Dipiro


2020)
TANDA DAN GEJALA
(Hal: 968, Dipiro 2017)

Gejala dari episode akut termasuk: tidak berhubungan


dengan kenyataan; halusinasi (terutama mendengar suara);
delusi; pengaruh dari ide (tindakan yang dikendalikan oleh
pengaruh eksternal); proses berpikir yang terputus (asosiasi
Gejala Positif longgar); percakapan tidak logis (alogia), ambivalensi
(bertentangan/ labil); autisme; tidak kooperatif, permusuhan,
dan agresi verbal atau fisik; gangguan keterampilan
Kecurigaan perawatan diri; dan gangguan tidur dan nafsu makan .
Isi pikiran yang tidak biasa (delusi)
Halusinasi
Disorganisasi konseptual
Setelah episode psikotik akut terselesaikan, biasanya
ada gambaran yaitu (misalnya, kecemasan,
kecurigaan, kurangnya motivasi, wawasan yang buruk,
gangguan penilaian, penarikan sosial, kesulitan dalam
belajar dari pengalaman, dan keterampilan perawatan
diri yang buruk). Penyalahgunaan zat komorbiditas dan
Gejala Negatif Gejala Kognitif
ketidakpatuhan terhadap pengobatan adalah hal biasa

Afektif datar Gejala positif—delusi, bicara tidak teratur (gangguan asosiasi),


Gangguan perhatian halusinasi, gangguan perilaku (tidak teratur atau katatonik), dan ilusi.
Alogia
Memori kerja terganggu
Anhedonia
Fungsi eksekutif yang terganggu
Gejala negatif—alogia (kemiskinan bicara), avolisi, afek datar,
anhedonia, dan isolasi sosial.

Disfungsi kognitif—gangguan perhatian, memori yang bekerja,


(Hal: 3189, Dipiro 2020) dan fungsi eksekutif.
Diagnosis

Diagnosis manual dan Statistik Gangguan Mental, edisi ke-5. (DSM-5), menentukan
kriteria diagnostik berikut:
Gejala terus menerus yang bertahan selama minimal 6 bulan dengan setidaknya 1 bulan
gejala fase aktif (Kriteria A) dan mungkin termasuk prodromal atau residual gejala.
• Kriteria A: Setidaknya selama 1 bulan, harus ada setidaknya dua hal berikut: untuk
sebagian besar waktu: delusi, halusinasi, tidak teratur bicara, perilaku yang sangat
tidak teratur atau katatonik, dan gejala negatif. Setidaknya satu gejala harus berupa
delusi, halusinasi, atau ucapan yang tidak terorganisir.
• Kriteria B: Gangguan fungsi yang signifikan.

(Hal: 968, Dipiro 2017)


Obat – obat yang digunakan

(Hal: 3196, Dipiro 2020)


ALOGARITMA

(Hal: 3196, Dipiro 2020)


Kondisi
Khusus
Pasien Wanita hamil & menyusui
 Ada sedikit peningkatan risiko cacat lahir, termasuk cacat kardiovaskular, dengan paparan FGA potensi rendah dalam rahim.
 Tidak ditemukan hubungan antara penggunaan haloperidol dan teratogenisitas.
 Sebuah meta-analisis menemukan risiko cacat lahir dan kelahiran prematur yang lebih besar dengan paparan trimester ke
SGA, tetapi tidak ada kelainan spesifik yang diidentifikasi. Studi besar dan terkontrol dengan baik diperlukan untuk
mengklarifikasi keamanan SGA selama kehamilan.
 Wanita skizofrenia yang memakai FGA memiliki peningkatan risiko lebih dari dua kali lipat kelahiran prematur dibandingkan
dengan ibu yang tidak terpengaruh yang tidak menggunakan antipsikotik.
 Ada kemungkinan hampir dua kali lipat lebih besar terkena diabetes gestasional pada wanita yang memakai antipsikotik
selama kehamilan.
 Penggunaan clozapine selama menyusui tidak dianjurkan
 Aripiprazole, quetiapine, haloperidol, perphenazine, dan trifluoperazine adalah umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi
ibu selama menyusui. Pemberian bersama klorpromazin dan haloperidol untuk menyusui ibu dapat menyebabkan
keterlambatan perkembangan pada bayi pada usia 12 sampai 18 bulan.

(Hal: 985, Dipiro 2017)


TERMINOLOGI

● waham = gangguan isi piker berupa keyakinan yg salah, tidak bisa


dikoreksi
● afek = respons emosional yg dapat dinilai lewat ekspresi wajah
● komorbiditas = penyakit penyerta atau penyakit bawaan
● katatonik = gejala dalam perilaku dan pergerakan tubuh yang mungkin
terjadi pada beberapa pasien dengan skizofrenia.
● ilusi = khayalan
● avolisi = minat yang sangat rendah untuk beraktivitas
● anhedonia = kehilangan minat terhadap kegiatan yang dahulu
menyenangkan atau disukainya
Gangguan Tidur
1. INSOMNIA
• Definisi
Insomnia didefinisikan sebagai keluhan sulit tidur, sulit
mempertahankan tidur, atau mengalami tidur tidak restoratif (tidur tetapi
tidak merasa istirahat) yang berlangsung setidaknya 1 bulan. Gangguan
tidur ini menyebabkan kesusahan, seringkali karena takut bahwa mereka
mungkin tidak dapat tertidur pada waktu tidur, atau gangguan fungsi
kerja karena kelelahan di siang hari atau kantuk
Tanda dan Gejala

Gejala siang hari Gejala malam hari


 Biasanya digambarkan sebagai tidak  Ketidakmampuan untuk tertidur,
bangun segar di pagi hari atau tertidur terjaga di malam hari
atau melawan keinginan untuk tidur  Sleepwalking(somnambulism), sleep
talking (somniloquy)
di siang hari meskipun tidur malam.
 Lekas marah, kelelahan, atau depresi
 Penghentian pernapasan (apnea),
mendengkur
 Kebingungan atau gangguan kinerja  Kelumpuhan tidur dan / atau halusinasi
di tempat kerja atau sekolah saat bangun tidur atau
 Cataplexy (kelemasan otot) Tertidur
 Hipertensi Kegelisahan
Dipiro et al 2008 hal
624
● Presentasi dan diagnosis klinis

 Pasien dengan insomnia mengeluh sulit tidur, mempertahankan tidur, atau


mengalami tidur tidak restoratif.
 Insomnia sementara (dua malam atau tiga malam) dan jangka pendek (<3 minggu)
sering terjadi dan biasanya terkait dengan faktor pencetus. Insomnia kronis (> 1
bulan) mungkin berhubungan dengan gangguan medis atau kejiwaan atau obat-
obatan, atau mungkin psikofisiologis.
 Penyebab insomnia termasuk stres; jet lag atau kerja shift; rasa sakit atau masalah
medis lainnya; gangguan mood atau kecemasan; penarikan zat; stimulan, steroid,
atau obat lain.
 Pada pasien dengan gangguan kronis, evaluasi diagnostik meliputi pemeriksaan
status fisik dan mental, tes laboratorium rutin, dan riwayat penyalahgunaan obat
dan zat.

Dipiro et al 2015 hal 747


Terapi Farmakologi

 Insomnia sementara dan jangka pendek harus diobati dengan tidur bersih yang baik dan penggunaan hipnotik sedatif jika perlu. Insomnia kronis memerlukan
penilaian yang cermat untuk penyebab medis, perawatan nonfarmakologis, dan penggunaan obat penenang-hipnotik jika perlu.
 Antihistamin (misalnya, diphenhydramine, doxylamine, dan pyrilamine) kurang efektif daripada benzodiazepin, tetapi efek samping biasanya minimal. Efek
samping antikolinergik mereka mungkin bermasalah, terutama pada orang tua.
 Antidepresan adalah alternatif yang baik untuk pasien yang tidak boleh menerima benzodiazepin, terutama yang mengalami depresi atau riwayat
penyalahgunaan zat.
 Amitriptyline, doxepin, dan nortriptyline efektif, tetapi efek sampingnya termasuk efek antikolinergik, blokade adrenergik, dan perpanjangan konduksi jantung.
 Trazodone, 25 hingga 100 mg, sering digunakan untuk insomnia yang diinduksi oleh serotonin reuptake inhibitor atau bupropion selektif dan pada pasien yang
rentan terhadap penyalahgunaan zat. Efek samping termasuk sindrom serotonin (bila digunakan dengan obat serotonergik lainnya), oversedasi, blokade α-
adrenergik, pusing, dan, jarang, priapism.
 Ramelteon adalah agonis selektif reseptor melatonin untuk reseptor MT1 dan MT2. Dosisnya 8 mg pada waktu tidur. Ini ditoleransi dengan baik, tetapi efek
samping termasuk sakit kepala, pusing, dan mengantuk. Ini bukan zat yang dikendalikan. Efektif untuk pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis dan apnea
tidur.
 Valerian, produk herbal, tersedia tanpa resep dokter. Dosis yang disarankan adalah 300 hingga 600 mg. Masalah kemurnian dan potensi adalah masalah. Ini
dapat menyebabkan sedasi di siang hari.
 Agonis reseptor benzodiazepin adalah obat yang paling umum digunakan untuk insomnia. Mereka membawa hati-hati tentang anafilaksis, angioedema wajah,
perilaku tidur yang kompleks (misalnya, mengemudi sambil tidur, panggilan telepon, dan makan sambil tidur). Mereka termasuk agonis nonAbenzodiazepine
γ-aminobutyric acidA (GABAA) yang lebih baru dan benzodiazepin tradisional, yang juga mengikat GABA

Dipiro et al 2015 hal 748


2. SLEEP APNEA

Definisi
Sleep apnea didefinisikan sebagai penghentian aliran udara di hidung dan
mulut yang berlangsung setidaknya 10 detik. Sleep apnea dikuantifikasi
menggunakan polysomnography (PSG) dan diklasifikasikan ke dalam dua
kategori utama: obstruktif dan sentral. Apnea tidur sentral melibatkan
gangguan penggerak pernapasan, sedangkan apnea tidur obstruktif
disebabkan oleh obstruksi jalan napas bagian atas
Sleep Apnea terdiri dari 2 jenis :
a. Obstructive sleep apnea (OSA)
b. Central apnea
a. Obstructive sleep apnea (OSA)
 Obstructive sleep apnea (OSA) berpotensi mengancam kehidupan dan ditandai dengan episode berulang dari penghentian
pernapasan malam hari. Ini disebabkan oleh oklusi jalan napas atas, dan desaturasi oksigen darah (O2) dapat terjadi. Episode
dapat disebabkan oleh obesitas atau lesi jalan nafas tetap, amandel membesar, amiloidosis, dan hipotiroidisme. Komplikasi
termasuk aritmia, hipertensi, cor pulmonale, dan kematian mendadak.
 Mendengkur parah, gangguan pertukaran gas yang parah, kegagalan pernafasan, dan megap-megap terjadi pada episode yang
parah. Pasien dengan OSA biasanya mengeluh kantuk di siang hari yang berlebihan. Gejala lainnya adalah sakit kepala di pagi
hari, ingatan buruk, dan mudah marah.
 Episode apnea diakhiri oleh tindakan refleks sebagai respons terhadap penurunan saturasi O2 darah yang menyebabkan gairah
dengan kembali bernapas.
Pengobatan
• Pendekatan nonfarmakologis adalah pengobatan pilihan (misalnya, penurunan berat badan [untuk semua] pasien
kelebihan berat badan], tonsilektomi, perbaikan septum hidung, dan saluran napas positif hidung tekanan [PAP], yang
mungkin terus menerus atau bilevel). Terapi bedah lainnya, seperti: seperti uvulopalatopharyngoplasty dan trakeostomi,
mungkin diperlukan pada kasus yang parah.
• Parameter manajemen diterbitkan oleh American Academy of Sleep Medicine. Hindari semua depresan SSP dan
obat-obatan yang meningkatkan berat badan. Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor juga dapat memperburuk
gangguan pernapasan saat tidur.
• Modafinil dan armodafinil disetujui oleh FDA untuk meningkatkan terjaga dalam mereka dengan sisa kantuk di siang
hari. Mereka harus digunakan hanya pada pasien tanpa penyakit kardiovaskular yang menggunakan terapi PAP yang
optimal
b. Central apnea
Central sleep apnea (CSA), lebih jarang daripada OSA, ditandai
dengan episode berulang apnea yang disebabkan oleh hilangnya sementara
upaya pernapasan selama tidur. Ini mungkin disebabkan oleh lesi sistem saraf
otonom, penyakit neurologis, ketinggian tinggi, penggunaan opioid, dan gagal
jantung kongestif.
Pengobatan:
• PAP dengan atau tanpa O2 tambahan meningkatkan CSA
• Asetazolamid menyebabkan asidosis metabolik yang merangsang dorongan pernapasan
dan gagal jantung, dan CSA idiopatik.
2. SLEEP APNEA
a. Obstructive sleep apnea (OSA)
 Obstructive sleep apnea (OSA) berpotensi mengancam kehidupan dan ditandai dengan episode berulang dari penghentian pernapasan malam hari. Ini
disebabkan oleh oklusi jalan napas atas, dan desaturasi oksigen darah (O2) dapat terjadi. Episode dapat disebabkan oleh obesitas atau lesi jalan nafas
tetap, amandel membesar, amiloidosis, dan hipotiroidisme. Komplikasi termasuk aritmia, hipertensi, cor pulmonale, dan kematian mendadak.
 Mendengkur parah, gangguan pertukaran gas yang parah, kegagalan pernafasan, dan megap-megap terjadi pada episode yang parah. Pasien dengan
OSA biasanya mengeluh kantuk di siang hari yang berlebihan. Gejala lainnya adalah sakit kepala di pagi hari, ingatan buruk, dan mudah marah.
 Episode apnea diakhiri oleh tindakan refleks sebagai respons terhadap penurunan saturasi O2 darah yang menyebabkan gairah dengan kembali
bernapas.
b. Central apnea
 Central sleep apnea (CSA), lebih jarang daripada OSA, ditandai dengan episode berulang apnea yang disebabkan oleh hilangnya sementara upaya
pernapasan selama tidur. Ini mungkin disebabkan oleh lesi sistem saraf otonom, penyakit neurologis, ketinggian tinggi, penggunaan opioid, dan gagal
jantung kongestif.

Dipiro et al 2015 hal 751


3. NARCOLEPSY

 Narkolepsi adalah penyakit yang melemahkan otot atau neurologi


 serangan tidur, cataplexy, halusinasi hypnagogic dan hypnopompic, dan kelumpuhan
tidur. Pasien mengeluh kantuk yang berlebihan di siang hari, serangan tidur yang
berlangsung hingga 30 menit, kelelahan, gangguan kinerja, dan tidur malam yang
terganggu.
 Cataplexy, yang terjadi pada 70% hingga 80% dari narkoleptik, adalah hilangnya
tonus otot bilateral secara tiba-tiba dengan kolaps. Ini sering dipicu oleh situasi yang
sangat emosional.
 Sistem neurotransmitter hypocretin / orexin dapat memainkan peran sentral dalam
narkolepsi. Proses autoimun dapat menyebabkan kerusakan sel-sel yang
memproduksi hypocretin. Dipiro et al 2015 hal 751
Pengobatan

Dipiro et al 2015 hal 753


1. Modafinil secara standar untuk pengobatan kantuk di siang hari yang berlebihan, dan armodafinil (R-isomer aktif)
disetujui FDA. Mereka tidak mengobati cataplexy. Bukti menunjukkan tidak ada risiko toleransi, penarikan, atau risiko
penyalahgunaan. Efek samping dari modafinil termasuk sakit kepala, mual, gugup, dan insomnia
2. Amfetamin dan methylphenidate memiliki efek dan durasi yang cepat 3 sampai 4 jam dan 6 sampai 10 jam, masing-
masing, untuk kantuk di siang hari yang berlebihan. Amfetamin memiliki lebih banyak risiko penyalahgunaan dan
toleransi. Efek samping termasuk insomnia, hipertensi, palpitasi, dan iritabilitas
3. Perawatan yang paling efektif untuk cataplexy adalah antidepresan trisiklik, fluox etine, atau venlafaxine. Imipramine,
protriptyline, clomipramine, fluoxetine, dan nortriptyline efektif pada sekitar 80% pasien. Selegiline meningkat
hipersomnolen dan katapleksi
4. Natrium oksibat (γ-hidroksibutirat; obat penenang-hipnotik yang poten) meningkatkan kantuk berlebihan di siang hari
dan mengurangi episode kelumpuhan tidur, katapleksi, dan halusinasi hipnagogik. Berikan pada waktu tidur dan ulangi
2,5 sampai 4 jam kemudian. Efek samping termasuk mual, mengantuk, kebingungan, pusing, dan inkontinensia

Anda mungkin juga menyukai