Anda di halaman 1dari 8

Pengendalian Bahaya

Hirarki pengendalian dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja antara
lain:

1. Eliminasi
Hirarki teratas yaitu eliminasi/menghilangkan bahaya dilakukan pada saat desain,
tujuannya adalah untuk menghilangkan kemungkinan kesalahan manusia dalam
menjalankan suatu sistem karena adanya kekurangan pada desain. Penghilangan bahaya
merupakan metode yang paling efektif sehingga tidak hanya mengandalkan perilaku
pekerja dalam menghindari resiko, namun demikian, penghapusan benar-benar terhadap
bahaya tidak selalu praktis dan ekonomis.

Contoh-contoh eliminasi bahaya yang dapat dilakukan misalnya: bahaya jatuh, bahaya
ergonomi, bahaya ruang terbatas, bahaya bising, bahaya kimia.

Intan Nafisah | 021500436 | 26 September 2015 Page 1


2. Substitusi
Metode pengendalian ini bertujuan untuk mengganti bahan, proses, operasi ataupun
peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya. Dengan pengendalian ini
menurunkan bahaya dan resiko minimal melalui desain sistem ataupun desain ulang.
Beberapa contoh aplikasi substitusi misalnya: Sistem otomatisasi pada mesin untuk
mengurangi interaksi mesin-mesin berbahaya dengan operator, menggunakan bahan
pembersih kimia yang kurang berbahaya, mengurangi kecepatan, kekuatan serta arus
listrik, mengganti bahan baku padat yang menimbulkan debu menjadi bahan yang cair atau
basah.

3. Pengendalian teknik/Engineering Control


Pengendalian ini dilakukan bertujuan untuk memisahkan bahaya dengan pekerja serta
untuk mencegah terjadinya kesalahan manusia. Pengendalian ini terpasang dalam suatu
unit sistem mesin atau peralatan.

Contoh-contoh implementasi metode adalah sebagai berikut :

No Gambar Engineering Kegunaan


Control
1
Machine Guard Melindungi pengguna saat
pengguna menggunakan
peralatan yang berbahaya
sehingga ada jarak yang
aman bagi pengguna saat
mengoperasikan alat.

Intan Nafisah | 021500436 | 26 September 2015 Page 2


2
Circuit Breaker Memutuskan hubungan
antara sisi sumber tenaga
listrik dan sisi beban yang
dapat bekerja secara
otomatis ketika terjadi
gangguan atau secara
manual ketika dilakukan
perawatan atau perbaikan.
3
Ventilation System Mengontrol siklus keluar
masuknya udara sehingga
dapat mengartur kelebapan
di dalam ruangan tersebut.

4
Sound Enclosure Meredam kebisingan yang
ditimbulkan oleh peralatan
atau alat yang menimbulkan
suara, sehingga tidak
mengganggu pekerja.

5
Sensor Sensor berperan untuk
mendeteksi gejala perubahan
informasi sinyal dalam
sistem kontrol, dan berfungsi
sebagai umpan balik pada
sebuah sistem kendali
otomatis.

Intan Nafisah | 021500436 | 26 September 2015 Page 3


4. Pengendalian administratif/ administratif control
Kontrol administratif ditujukan pengendalian dari sisi orang yang akan melakukan
pekerjaan, dengan dikendalikan metode kerja diharapkan orang akan mematuhi, memiliki
kemampuan dan keahlian cukup untuk menyelesaikan pekerjaan secara aman.

Jenis pengendalian ini antara lain :

NO Contoh Keterangan
1 Standar Operasional Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah
Prosedur (SOP) serangkaian instruksikerja tertulis yang dibakukan
(terdokumentasi) mengenai prosespenyelenggaraan
administrasi perusahaan, bagaimana dan kapanharus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
Tujuan SOP:
1. Agar pegawai menjaga konsistensi dan tingkat
kinerja pegawai dalam unit kerja.
2. Agar mengetahui dengan jelas peran dan
fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi.
3. Memperjelas alur tugas, wewenang dan
tanggung jawab pegawai.
4. Melindungi unit kerja dan pegawai dari
kesalahan administrasi lainnya.
5. Untuk menghindari kesalahan maupun
kegagalan.
Fungsi SOP :
1. Memperlancar tugas pegawai dalam bekerja.
2. Sebagai dasar hukum bila terjadi
penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatan
yang mudah dilacak.
4. Mengarahkan pegawai untuk sama-sama
bekerja dengan disiplin.

Intan Nafisah | 021500436 | 26 September 2015 Page 4


5. Sebagai pedoman dalam mengerjakan
pekerjaan rutin yang sesuai dngan keamanan.
2 Pelatihan kerja dan Pelatihan atau training sebagai suatu kegiatan yang
pelatihan keselamatan kerja bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan
sikap, tingkah laku keterampilan, dan pengetahuan
dari karyawannya maupun meningkatkan kualitas
pegawai itu sendiri. Disamping itu, pelatihan yang
juga sangat penting dalam meningkatkan kualitas
pegawai serta meningkatkan efektifitas manfaat dari
alat tersebut.
adalah pelatihan K3 yang bertujuan untuk :
1. Setiap orang penuh kesadaran akan bahaya yg
dapat dijumpai mereka ditempat kerja / potensial
berbahaya / adanya kemungkinan dapat menimbulkan
penyakit akibat kerja & kecelakaan kerja
2. Membentuk sikap waspada terhadap kejadian /
bahaya ditempat kerja
3. Berusaha mencegah bahaya yg ada / akan ada
ditempat kerja
4. Pelatihan menerangkan akan resiko yg harus
dicegah, menunjukkan kepadanya agar mereka dapat
secara otomatis melaksanakan pekerjaan secara aman

3 Pengawasan Kerja Pengawasan merupakan kegiatan yang dilakukan


seseorang maupun tim yang kompeten yang bertugas
untuk mengawasi jalannya pekerjaan agar berjalan
dengan semestinya dan aman.
Tujuan Pengawasan yaitu, sebagai berikut :

1.Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai


dengan rencana tersebut, kebijaksanaan dan perintah.
2.Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan.
3.Mencegah pemborosan dan penyelewengan.

Intan Nafisah | 021500436 | 26 September 2015 Page 5


4.Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas
barang dan jasa yang dihasilkan.
5.Membina kepercayaan masyarakat terhadap
kepemimpinan organisasi (pemerintah).

4 Rotasi Kerja dan Jadwal Rotasi pekerjaan adalah perpindahan satu pekerja dari
Kerja suatu pekerjaan ke pekerjaan lain dalam suatu unit
kerja pada suatu perusahaan.
Jadwal kerja adalah pengaturan waktu berdasarkan
rencana kerja yang di atur sedemikian rupa dalam
hari, minggu, bulan dan tahun.
Kedua komponen ini sangat berpengaruh dalam
keselamatan dan kesehatan kerja para pegawai karena
pekerjaan yang terlalu menguras tenaga baik mental
maupun fisik akan berpengaruh pada kondisi fisik dan
psikis para pegawai.
5 Pemeliharaan Lingkungan Pemeliharaan lingkungan kerja merupakan hal yang
Kerja sering terlewatkan, pasalnya banyak orang yang
menganggap hal ini tidak penting. Namun, anggapan
seperti itu salah, karena kebersihan lingkungan kerja
mempengaruhi kualitas kerja para pegawai. Dengan
lingkungan yang asri, para pegawai akan merasa
nyaman dan betah berada di dalam kantor. Hal ini pun
menunjang kesehatan para pegawai.

5. Alat pelindung diri


Alat Pelindung diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya.

Intan Nafisah | 021500436 | 26 September 2015 Page 6


Dibawah ini terdapat contoh alat pelindung diri, diantaranya :

No Gambar Alat Pelindung Diri Sumber Bahaya


1
Googles berfungsi untuk Debu, asap,percikan
melindungi mata sehingga cairan, uap logam
tidak terjadi kontak yang di panaskan,
langsung dengan benda percikan bahan kimia.
ataupun material yang
sedang dikerjakan.
2
Face Shield berfungsi Percikan api, debu,
untuk melindungi daerah partikel yang
wajah dan kepala, melayang, percikan
biasanya digunakan saat bahan kimia.
melakukan pengelasan.
3
Safety Helmet berfungsi Jatuhnya benda,
untuk melindungi kepala terjatuh saat bekerja,
untuk menghindari dan material berat.
jatuhnya material yang
tidak terduga yang dapat
menyebabkan cedera,
biasanya digunakan oleh
tekniki ataupun pekerja
lapangan.

Intan Nafisah | 021500436 | 26 September 2015 Page 7


4
Safety Gloves berfungsi Mesin las, alat potong,
untuk melindungi tangan bahan kimia, pekerjaan
ketika melakukan mekanikal yang
pengelasan, pemotongan bepotensi
maupun ketika bekerja menimbulkan cedera.
dengan bahan kimia.
5
Safety Boot berfungsi Tusukan material
untuk melindungi kaki dari tajam, licinnya
tusukan, tergelincir, serta permukaan yang
tegangan listrik. dipijak, serta arus
listrik.

Intan Nafisah | 021500436 | 26 September 2015 Page 8

Anda mungkin juga menyukai