Disusun Oleh :
Nama : Intan Nafisah
NIM : 021500436
Prodi : Elektronika Instrumentasi
Dosen : Dr. Eng. Sutanto , M.Eng
I. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mengenal perlengkapan atau fasilitas sistem iradiator.
2. Mahasiswa mangetahui fungsi setiap perlengkapan/fasilitas iradiator.
3. Mahasiswa dapat melakukan operasi iradiator.
4. Mahasiswa dapat menghitung kapasitar iradiator.
Iradiator yang berada di STTN-BATAN merupakan irradiator kategori I, yaitu untuk tujuan
pendidikan dan penelitian. Beberapa fasilitas/perlengkapan sistem irradiator STTN ,eliputi :
Sumber radiasi merupakan zat radioaktif yang memancarkan radiasi. Pada irradiator STTN,
sumber radioaktif yang digunakan yaitu Co-60 dengan aktifitas awal 20 KCi yang memancarkan
radiasi gamma. Perisai radiasi berfungsi untuk melindungi manusia dari paparan radiasi yang
berasal dari sumber. Penahan radiasi irradiator kategori I ini berupa timbal (Pb). Sistem transport
sampel berfungsi untuk membawa sampel ke posisi iradiasi. Sistem transport pada irradiator
kategori I disebut drawer. Pda gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan pengungkung dari irradiator,
tempat untuk meletakkan sample dan sistem drawer.
Panel sistem kendali irradiator di STTN ditunjukkan pada Gambar 3. Irradiator dapat
dioperasikan hanya jika seluruh kondisi terpenuhi. Kondisi-kondisi tersebut meliputi: “Line”,
“Generator”, “Bridge”, “Drawer UP”, “Em. Stop”, “Master Key”, “Earthquake sensor”, dan
“Pneumatic pressure”. Indikator “Line” dan “Generator” merupakan kondisi pilihan (or), yaitu
hanya salah satu atau bisa dua-duanya terpenuhi. Line dan Generator menunjukkan indicator
sumber tegangan listrik (bisa dari PLN atau Generator set). Drawer UP menunjukkan status
sistem transport. Emergency Stop menunjukkan kondisi darurat. Master key menunjukkan
posisi kunci utama. Earthquake sensor menunjukkan kondisi sensor gempa. Pneumatik
pressure menunjukkan kondisi sistem pneumatic.
Gambar 9. Kamera
III. Tata Laksana Percobaan
A. Pra Operasi Irradiator:
Dalam kondisi Master Key: OFF, pasang tabung sample dengan langkah-
langkah sbb:
a. Catat paparan radiasi
b. Login ke sistem
B. Operasi irradiator
1. Setting dosis
Atur nilai dosis atau waktu pada menu dosis pada nilai 50 Gy
2. Putar Master Key ke posisi ON
6. Ambil Sample
3. Lakukan percobaan B(3) dan ukur waktu gerak drawer sebelum timer
mulai bekerja
4. Lakukan percobaan B(4) s/d B(7) dan ukur waktu yang dibutuhkan
V. Pembahasan
22
= ( 𝑟 2) 𝑡
7
22
=( 𝑥7,52 ) 𝑥 28 𝑐𝑚2
7
= 4945,5𝑐𝑚2
Jika volume sampel 1𝑐𝑚2 maka jumlah sampel pada satu tote adalah :
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑒
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
4945,5
=
1
Jika iradiasi dilakukan dalam 8 jam, sementara operator memerlukan waktu 310
detik, maka banyaknya proses iradiasi adalah
8𝑥3600 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠 𝑖𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑘𝑢𝑘𝑎𝑛 =
310 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
= 93 𝐾𝑎𝑙𝑖
= 459931,5 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Maka,
3,6 𝑥 𝑜, 15 𝑘𝑊 𝑥 20%
=
0,02 𝑘𝐺𝑦
= 5,4 𝑡𝑜𝑛
VI. Kesimpulan
1. Mahasiswa telah mengenal perlengkapan sistem irradiator, mengetahui fungsi
setiap perlengkapan pada fasilitas irradiator serta mampu melakukan operasi sesuai
dengan prosedur yang baik.
2. Proses iradiasi akan dapat dimulai jika semua aturan terpenuhi pada menu start
condition.
3. Saat pengoperasi drawer, jika terdapat gangguan dan menyebabkan sensor manusia
membaca adanya halangan maka proses akan dihentikan.
4. Kapasitas maksimal irradiator selama sekali iradiasi 4945,5 sampel, sementara saat
8 jam pengoperasian sebanyak 459931,5 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 .
5. Berdasarkan kapasitas produksi maksimal maka besarnya kapasitas irradiator yaitu
5,4 ton.