Dosen pembimbing :
Dr . Khambali ST.,MPPM
Rachmaniyah ,SKM.,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok A
1) Annisa Nur Afifah (P27833119004)
2) Aulia Sephia Caren (P27833119008)
3) Dewi Qomariya (P27833119012)
4) Dinna Syarifah D. (P27833119013)
5) Ikbaar Azriel H. (P27833119019)
6) Karinda Ayu M. (P27833119021)
7) Nur Laela (P27833119028)
8) Salamah Ataka G. (P27833119032)
9) Uswatun Aminin (P27833119036)
10) Achmad Rizka K. (P27833119040)
11) 11. Athaya Rahma D. (P27833119047)
12) 12. Cyntia Margareta M. (P27833119050)
13) 13. Hafizhta Irfanny R. (P27833119056)
14) 14. Kiki Yeni Amely (P27833119060)
15) 15. Lilik Fatmawati (P27833119062)
16) 16. Mutiara Aulia Z. (P27833119064)
17) 17. Pamuji Aditya W. (P27833119067)
18) 18. Tasya Avelia R. (P27833119071)
19) 19. Widya Chandra P. (P27833119075)
Dosen pembimbing :
Dr . Khambali ST.,MPPM
Rachmaniyah ,SKM.,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok A
V. Dasar teori :
saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Sebab sangat penting
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar. Sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat
jalannya praktikum. Alat laboratorium ini tidak dapat digunakan jika tidak
alat-alat laboratorium dan fungsinya sangat penting dilakukan agar praktikum dapat
berjalan lancar.
Keberadaan laboratorium sangat penting dalam menunjang kegiatan belajar
laboratorium yang baik, agar kegiatan praktikum dapat terlaksana dengan lancar.
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium
dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja. Pengguna, maupun
kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri
terhadap suatu materi menjadi lebih komprehensif dan konkret (Suharsono, dkk.,
2016).
kerja serta fungsi dari alat-alat yang terdapat pada laboratorium mikrobiologi. Selain
untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja serta
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek
Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan, karea tidak mungkin semua
dalam memahami alat-alat laboratorium yang dapat digunakan dalam waktu relative
lama dan dalam keadaan baik, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan
1. Anemometer
2. Midget impinger
3. Psikrometer
4. Luxmeter
5. HVDS
sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan tingkat kecepatan angin.
Alat ini menjadi alat utama dan sangat dibutuhkan oleh lembaga / badan
meteorologi, klimatologi dan geofisika / BMKG.Kata anemo sendiri diambil dari
bahasa Yunani, yaitu kata anemos. Arti dari kata anemos sendiri yaitu angin / udara.
Alat ini mulai diperkenalkan untuk pertama kali pada 1450 oleh Leon Battista
Cara kerja dari alat ini sangat simple dan hampir sama dengan kincir angin
belanda.
1.Anemo meter harus diletakkan di tempat luar ruangan. Lalu alat ini akan bergerak
saat tertiup angin. Bagian baling – baling / mangkok akan berputar sesuai dengan
2. hitung rata-rata kecepatan angin selama 5 menit di 5 titik berbeda. Setiap titik
3. catat hasilnya
Jika putaran dari baling – baling semakin besar, berarti angin sangat kencang.
Sebaliknya jika anemometer tidak bergerak, maka tidak ada angin sama sekali. Di
bagian bawah anemometer terdapat suatu alat yang berfungsi untuk menghitung
Fungsi anemometer
hari berikutnya.
c. Untuk memperkirakan tinggi / besarnya gelombang laut. Fungsi dari
anemometer yang satu ini dipergunakan oleh para nelayan dan orang yang
berlayar.
e. Untuk memperkirakan arah dari arus laut. Fungsi yang satu ini juga sangat
a. Pompa vakum : dibuat dengan sistem vibrasi ganda yang tahan korosi.
c. Moisture adsorber : tabung berisi bahan penyerap uap air (desikan) untuk
d. Flow meter, yaitu alat pengukur kecepatan aliran udara dengan metoda
bubble flow.
Sampling udara dengan impinger pada hakikatnya terdiri dari beberapa langkah
yaitu:
a. Psikrometer terdapat 2 suhu, suhu kering dan suhu basah. Suhu basah
ruangan/tempat tersebut.
b. Pilih range yang akan diukur (2.000, 20.000, atau 50.000 lux).
b. Buka tutup HVDS, dan letakkan kertas saring dan tutup kembali
c. Nyalakan alat dengan tekan tombol ON, tunggu selama 1 jam. Untuk
a. Tekan tombol ON
hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA
Suharsono, dkk., 2016. Peatihan Penggunaan Alat dan Bahan Laboratorium IPA Bagi
Dosen pembimbing :
Dr . Khambali ST.,MPPM
Rachmaniyah ,SKM.,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok A
udara
udara
udara
V. Dasar teori :
penting untuk kehidupan dimuka bumi ini. Udara merupakancampuran beberapa gas
yang perbandingannya tidak tetap, tergantungpada keadaaan dan suhu udara, tekanan
udara, dan lingkungan sekitarnya.Udara yang normal merupakan gas - gas meliputi
78% N2, 20% O2 0,93%Ar, 0,03% CO2dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium
energi, dan/atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusiaatau proses alam,
bahan pencemar udara dapat berupa partikel (debu,aerosol, timah hitam), gas (CO,
NOX, SOX, HC) dan energi (suhu dankebisingan). Selain itu terdapar juga polutan
penyebab efek rumah kaca antara lain seperti karbondioksida (CO2), Metan (CH4)
danKarbonmonoksida (CO).
1. Anemometer
2. Midget impinger
3. Psikrometer
4. Luxmeter
5. HVDS
8. Payung
10. Stapwatch
a. Anemo meter harus diletakkan di tempat luar ruangan. Lalu alat ini akan
bergerak saat tertiup angin. Bagian baling – baling / mangkok akan berputar
b. hitung rata-rata kecepatan angin selama 5 menit di 5 titik berbeda. Setiap titik
c. catat hasilnya
d. tekan tombol OF.
2. Midget impinger
a. Psikrometer terdapat 2 suhu, suhu kering dan suhu basah. Suhu basah
ruangan/tempat tersebut.
b. Pilih range yang akan diukur (2.000, 20.000, atau 50.000 lux).
b. Buka tutup HVDS, dan letakkan kertas saring dan tutup kembali
c. Nyalakan alat dengan tekan tombol ON, tunggu selama 1 jam. Untuk
a. Tekan tombol ON
b. Arahkan sound level meter di ruangan, biarkan selama 5 menit dan catat rata-
rata nilainya.
d. Lakukan seperti kegiatan awal di 5 titik yang berbeda, dan catat hasilnya.
VIII. Hasil pembahasan :
1. Anemometer
= 2,35 : 2
= 1,17 m/s
2. Midget impinger
3. Psikrometer
Kelembaban : 65%
4. Luxmeter
= 1880: 2
= 900 lux
5. HVDS
= 15,5 : 2
= 7,75 dBA
IX. Kesimpulan
kecepatan, suhu dan kelembaban, getaran dan radiasi. Dalam pararmeter Dilihat
dari hasil praktikum kami, kecepatan angin di daerah sekitar jalan Raya Menur
memiliki kecepatan angin sebesar kurang lebih 1,17 m/s dengan menggunakan alat
Pada alat luxmeter memperoleh hasil pengukuran pencahayaan sebesar 900 lux.
Untuk hasil pengukuran kadar debu sebesar 1,7 g/m3 dalam waktu 60 Menit
memperoleh sebesar 7,75 dBA dengan alat sound level meter. Pada parameter kimia
dengan tertangkap sampel SOx dan NOx dan untuk pemeriksaan serta kurva
Kumar Narinder Comprehensive Physics XII [Book]. - [s.l.] : Laxmi Publications, 2008.
Smith Gregory Hallock Camera lenses: from box camera to digital [Book]. - [s.l.] : SPIE
Dosen pembimbing :
Dr . Khambali ST.,MPPM
Rachmaniyah ,SKM.,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok A
V. Dasar teori
Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan
Secara umum, fungsi setiap alat telah diberikan, karea tidak mungkin
digunakan dalam waktu relative lama dan dalam keadaan baik, maka
2007).
1. Autoklaf
2. Inkubator
3. Elemeyer
4. Baker glass
5. Luv meter
6. Natrium agar
7. Aquades
8. Pipet tetes
natrium agar kdengan aquades 120 ml. Di aduk arata dan ditutup dengan
6. Nyalakan luv meter,buka tutup luv meter dan bersihkan dengan alkohol
tempat samplingnya
7. Setelah itu, letakkan petridish dan tutup rapat luv meter. Klik tanda YES
10. Lakukan pont ke 7-9 d 5 titik berbeda dalam satu ruangan tersebut.
selama 2 x 24 jam
Kontrol 4
Sampel 1 19
sampel 2 97
sampel 3 57
Sampel 4 9
Sampel 5 78
IX. Kesimpulan
Pada praktikum pemeriksaan mikrobiologi udara diatas dapat dilihat dari hasil
jumlah koloni setiap petridish berbeda dan cenderung lebih besar dari 30 koloni
Suharsono, dkk., 2016. Peatihan Penggunaan Alat dan Bahan Laboratorium IPA
Wirjosoemarto. 200
LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN UDARA
Dosen pembimbing :
Dr . Khambali ST.,MPPM
Rachmaniyah ,SKM.,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok A
1. Dapat melakukan persipan dan pemeriksaan kima dari hasil sampling midget
impiger
V. Dasar teori
Pengukuran analitik memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang kimia,
dari suatu parameter kuantitas kimia, contohnya seperti: konsentrasi, pH, dan lain-
fNilai sebenarnya adalah nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar
dandidefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada saat kuantitas tersebut diukur,
konsentrasi, pH, temperatur, titik didih, kecepatan reaksi, dan lain lainDalam
pengamatan eksperimen
secara umum, hasil yang diperoleh pasti tidak dapat terlepasdari faktor
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam
1. Spektrofotometer
2. Beker glass
3. Labu ukur
4. Spidol
5. Alat tulis
7. Aquadel
a. Pipet kedalam labu ukur takar masing-masing 0,2 ml, 0,4 ml, 0,6 ml, 0,8
diamkan 10 menit.
konsentrasi (µg).
b. Masukkan masing-masing 0,2 ml, 0,4 ml, 0,6 ml, 0,8 ml dan 1,0 ml
c. Tambahkan larutan penjerap sampai tanda tera. Kocok dengan baik dan
c. Setelah itu keluarkan tabung kaca kecil yang berisi aquades ebagai blank
d. Masukkan sampel ke dalam tabung kaca kecil , dan letakkan ke tempat
e. Setelah sampel, letakkan tabung kaca kecil berisi aquades sebagai blank
g. Catatlah nilai tersebut, dan lakukan kegiatan point e-f sebanyak 3 kali,
h. Lakukan kegiatan point e-f untuk standart labu ukur 0,4 ml, 0,6 ml, dan 0,8
ml
i. Setelah itu, hitung rata-rata setiap standart dan masukkan ke dalam file
bentuk excel
SOx
Standart Absorben
0,2 ml 0,058
0,4 ml 0,075
0,6 ml 0,106
0,8 ml 0,108
NOx
Standart Absorben
0,2 ml 0,012
0,4 ml 0,041
0,6 ml 0,054
0,8 ml 0,065
0,1
0,08
0,06
0,04
0,02
0
0,2 0,4 0,6 0,8
0,06
0,05
0,04
0,03
0,02
0,01
0
0,2 0,4 0,6 0,8
IX. Kesimpulan
menentukan konsentrasi suatu zat dalam suatu sempel yang tidak diketahui, dengan
sempel standart dari konsentrasi yang telah diketahui. Dari data diatas bahwa maka
nilai absorben diplotkan berdasarkan kontrasi dalam sebuah grafik dan dapat
diketahui bahwa nilai absorben naik secara linier, dari hasil tersebut berbeda-beda
Sandmann. 1993.
Farmasi Fisik
. Jakarta: UI Pres