Anda di halaman 1dari 3

Aksesori Pesawat Tomografi

A. Tiang penghubung (Telescopid Rod) adalah yang menghubungkan tabung rontgen dengan tempat
kaset yang dapat bergerak sewaktu eksposi (movement cassete tray). Tiang penghubung ini
menghubungkan fokus pada tabung sinar X sampai pada cassete tray.
B. Fulcrum merupakan titik gerak yang dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan kedalaman lapisan yang
dikehendaki.
C. Tabung sinar X, berfungsi mengatur alat selama eksposi.
D. Panel control, berfungsi mengatur penyudutan tabung, jarak sinar-X, ketinggian fulcrum dan
mengatur kolimasi.
E. Meja kontrol (control table), berfungsi mengatur faktor eksposi.

Indikasi Pemeriksaan Tomografi

1. Dens Epistropheus, larynx, cerviko thorakalis lateral, temporo mandibularis dan tulang-tulang telinga
dalam.
2. Lapangan paru-paru terutama daerah apex hilus paru untuk mengetahui lebih pasti mengenai
kaverne, lesi noduler, karsinoma dan lain-lain.
3. Untuk mengukur besar dan kedalaman, misalnya untuk sella tursika.
4. Untuk membedakan apakah lesi berada di luar atau di dalam kandung empedu (misalnya bayangan
udara dalam tractus digestivus).
5. Menentukan kedalaman korpus alienum.
6. Untuk melihat kontur ginjal pada pemeriksaan IVP dan untuk pemeriksaan IVP dengan persiapan
kurang baik.
7. Pemeriksaan radiografi lainnya dengan teknik biasa sukar terlihat.

Komponen Pesawat Panoramic

 Light beam marker, digunakan untuk memastikan posisi objek berada di pertengahan lapangan
penyinaran.
 Hand grips, digunakan untuk pegangan tangan pasien dan untuk mengurangi pergerakan pasien pada
pesawat panoramik posisi berdiri (stand up unit).
 Bite block, digunakan untuk mengganjal gigi agar insivicus sentral atas dan bawah pada posisi "ujung
dengan ujung" sehingga dapat menghindari superposisi.
 Chin rest (penopang dagu), digunakan untuk meletakkan dagu pasien agar tidak bergerak.

Keuntungan Pesawat Panoramic

 Cakupan luas dari tulang wajah dan gigi.


 Kenyamanan pemeriksaan untuk pasien (film tidak perlu ditempatkan di dalam mulut).
 Kemampuan untuk digunakan pada pasien yang tidak dapat membuka mulut atau ketika pembukaan
dibatasi misalnya : karena trimus.
 Singkat waktu yang diperlukan untuk membuat gambar
 Mudah untuk menyimpan dibandingkan dengan radiografi intraoral.

PMT (Photo Multiplier Tube) Terdiri dari:

1. Photokatoda: Terletak setelah input phospor.


Memiliki fungsi untuk merubah cahaya tampak yang diserap dari input phospor menjadi berkas
elektron.
2. Focusing Elektroda: Elektroda dalam Focus Image Intensifier meneruskan elektron-elektron negatif
dari photochatode ke output phospor.
3. Anode dan Output Phospor: Elektron dari photochatode diakselerasikan secara cepat ke anoda karena
adanya beda tegangan serta merubah berkas elektron tadi menjadi sinyal listrik.
Proses Terjadinya Gambaran Pada Fluoroscopy

 Pada saat pemeriksaan fluoroskopi berlangsung, berkas cahaya sinar-x primer menembus tubuh
pasien menuju input screen yang berada dalam Image Intensifier Tube yaitu sebuah tabung hampa
udara yang terdiri dari sebuah katoda dan anoda. Input screen yang berada pada Image Intensifier
adalah layar yang menyerap foton sinar-x dan mengubahnya menjadi berkas cahaya tampak, yang
kemudian akan ditangkap oleh PMT (Photo Multiplier Tube).
 PMT terdiri dari photokatoda, focusing elektroda, dan anoda dan output phospor. Cahaya tampak
yang diserap oleh photokatoda pada PMT akan dirubah menjadi elektron, kemudian dengan adanya
focusing elektroda elektron-elektron negatif dari photokatoda difokuskan dan dipercepat menuju
dinoda pertama. Kemudian elektron akan menumbuk dinoda pertama dan dalam proses tumbukan
akan menghasilkan elektron-elektron lain.
 Elektron-elektron yang telah diperbanyak jumlahnya yang keluar dari dinoda pertama akan dipercepat
menuju dinoda kedua sehingga akan menghasilkan elektron yang lebih banyak lagi, demikian
seterusnya sampai dinoda yang terakhir. Setelah itu elektron-elektron tersebut diakselerasikan secara
cepat ke anoda karena adanya beda potensial yang kemudian nantinya elektron tersebut dirubah
menjadi sinyal listrik.
 Sinyal listrik akan diteruskan ke amplifier kemudian akan diperkuat dan diperbanyak jumlahnya.
Setelah sinyal-sinyal listrik ini diperkuat maka akan diteruskan menuju ke ADC (Analog to Digital
Converter). Pada ADC sinyal- sinyal listrik ini akan diubah menjadi data digital yang akan ditampilkan
pada TV monitor berupa gambaran hasil fluoroskopi.

Pemeliharaan Pencegahan

 Merupakan pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu tertentu. Dimaksudkan untuk
mengurangi kemungkinan bagian-bagian alat tidak memenuhi kondisi yang diterima dan tindakan
yang dilakukan yaitu kalibrasi, pelumasan, pemeriksaan safety dan sumber daya.
 Contoh dengan membuat matriks pemeliharaan antara lain didalamnya mencakup :
1. Pemeliharaan harian.
2. Pemeliharaan bulanan.
3. Pemeliharaan tahunan.

Prosedur Menghidupkan Alat X-Ray

1. Tekan atau naikkan switch ON pada panel listrik utama. ( posisi MCB ke arah atas ).
2. Naikkan switch MCB pada kabinet generator X-ray pada posisi atas.
3. Kemudian tekan switch ON pada switching console.
4. Pada saat tersebut sistem generator akan aktif dan memberikan supply tegangan ke aktivasi
elektromagnetik untuk gerakan tubestand dan table sehingga dapat digerakkan sesuai kebutuhan.
5. Pastikan lampu peringatan radiasi di luar ruangan pesawat telah menyala.
6. Apabila peralatan tidak digunakan selama lebih dari 2 hari, disarankan untuk melakukan pemanasan
tabung dengan cara melakukan perintah ekspose.

Prosedur Mematikan Alat X-Ray

1. Posisikan tube stand secara tegak dan atur kolimator pada kondisi tutup.
2. Untuk mematikan unit, pertama tekan saklar OFF pada kontrol panel operator.
3. Matikan/turunkan switch MCB pada panel listrik utama.
4. Bersihkan permukaan meja pasien dengan lap kering.
Pemeliharaan Alat X-Ray

Kegiatan pemeliharaan secara umum terbagi menjadi:

Pemeliharaan Terencana -> Pemeliharaan yang terkoordinir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan,
pengendalian dan pencatatan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Pemeliharaan Pencegahan -> ialah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu tertentu. Dimaksudkan
untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian alat tidak memenuhi kondisi yang diterima dan tindakan yang
dilakukan yaitu kalibrasi, pelumasan, pemeriksaan safety dan sumber daya.

Contoh dengan membuat matriks pemeliharaan antara lain didalamnya mencakup: Pemeliharaan harian,
pemeliharaan bulanan, pemeliharaan tahunan.

Pemeliharaan Korektif -> ialah pemeliharaan yang dilakukan untuk memperbaiki suatu bagian alat atau
seluruh alat, termasuk penyetelan, penggantian komponen yang telah rusak untuk memenuhi kondisi yang
dapat diterima.

Contoh: dilakukannya perbaikan ringan atau perbaikan berat (overhault).

Pemeliharaan tidak terencana -> Adalah kegiatan yang terjadi secara mendadak, meskipun terhadap suatu
alat telah dilaksanakan pemeliharaan secara terencana tetapi dapat pula alat tersebut mengalami gangguan
secara tiba - tiba sehingga tidak berfungsi. Pemeliharaan ini telah dikenal dengan istilah pemeliharaan darurat
yang perlu segera dilakukan.

Tujuan Perawatan Pesawat:

 Memastikan pesawat dalam keadaan baik sehingga pesawat selalu siap ketika akan digunakan.
 Mendeteksi adanya kerusakan sebelum pesawat digunakan sehingga dapat meminimalkan kecelakaan
radiasi akibat kerusakan alat.
 Memperpanjang umur pesawat.

Pemeliharaan pada kontrol panel

Lakukan pembersihan panel dengan kain halus, sebelum dan sesudah dioperasikan. Bila perlu lakukan
pembersihan dengan cairan pembersih yang sesuai dengan bahan yang terdapat pada panel tersebut (jangan
gunakan alkohol bila hal tersebut akan merusak panel). Bersihkan debu menggunakan lap lembut atau bila
perlu menggunakan kuas untuk bagian- bagian yang sulit dijangkau.

Pemeliharaan control panel

Pemeliharaan yang dibutuhkan untuk merawat control x-ray yaitu:

1. Lap kontrol x-ray dengan bahan/kain yang lembut setiap hari setelah selesai digunakan.
2. Jangan pernah membuka unit kontrol x-ray.
3. Jangan letakkan makanan atau minuman diatas meja kontrol.

Selain perawatan diatas, setiap tahun pesawat harus dilakukan kalibrasi.

Tujuannya adalah -> untuk menghindari terjadinya kecelakaan radiasi baik pada pasien maupun pada petugas.
Kalibrasi pesawat dilakukan oleh BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir).

Anda mungkin juga menyukai