PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pesawat sinar-x
1
2. Mengetahui Mekanisme Penyinaran sinar-x
3. Mengetahui Proses Pembentukan Sinar-x
4. Mengetahui interaksi sinar-x dengan Bahan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pesawat sinar X
Salah satu syarat utama pendirian rumah sakit adalah rumah sakit harus
memiliki pesawat sinarx. Boleh yang sederhana maupun yang canggih tidak
termasuk pesawat sinarx khusus. Pesawat sinarx secara garis besar berfungsi
untuk mendeteksi organ bagian dalam tubuh manusia. Jadi bila terjadi kecelakaan
atau keadaan darurat maka rumah sakit bisa memeriksa pasien baik kondisi luar
maupun bagian dalam tubuh pasien.
Pesawat sinarx merupakan salah satu bentuk penerapan teori Fisika
Modern. Yaitu mengubah energi kinetik elektron menjadi energi foton (sinar
x). Dalam matematika, bilanganx adalah bilangan yang tidak diketahui,
demikian pula sinarx (saat ditemukan) adalah sinar yang belum diketahui
jenisnya. Sinarx ditemukan tahun 1895 oleh Wilhelm Roentgen, maka sinarx
disebut juga sinar Roentgen sesuai dengan nama penemunya. Teori sinarx (teori
kuantum) baru dikemukakan pada tahun 1905 oleh Albert Einstein.
Pesawat sinarx terdiri dari kontrol, pembangkit tegangan tinggi dan
penghasil sinarx. Bagian kontrol untuk mengontrol daya tembus sinarx
(dengan mengatur kV), mengontrol intensitas sinarx (dengan mengatur mA dan
s) dan juga mengontrol perputaran anoda. Bagian pembangkit tegangan tinggi
biasanya terbuat dari trafo dan bisa ditambah dengan diode dan kapasitor sebagai
pengali dan penyearah tegangan. Bagian penghasil sinarx disebut tabung sinarx
(xray tube) yang merupakan tabung hampa udara berisi elektroda. Elektroda
negatif atau disebut katoda adalah penghasil elektron sedangkan elektroda positif
atau disebut anoda adalah materi target yang mengeluarkan sinar-x bila ditabrak
elektron. Pada awal ditemukan sinarx, materi target (anoda) masih dalam
kondisi diam (tetap) tetapi karena cepat rusak/aus maka materi target (anoda)
dibuat berputar supaya lebih tahan lama. Pada tabung sinar-x dipasang kolimator
yang berfungsi untuk membatasi sinar-x yang menuju obyek/pasien supaya pasien
tidak terkena radiasi yang tidak diperlukan. Komponen utama kolimator adalah
plat Pb (Plumbum/Timbal/Timah hitam) yang bisa dibuka-tutup. Logam Pb
adalah logam yang tidak bisa ditembus sinar-x.
3
Ruang pemeriksaan untuk pesawat sinar-x dibangun khusus yaitu dinding
sekitarnya harus tebal (30 cm) atau terbuat dari beton setebal 15 cm atau dinding
dan pintu dilapis Pb setebal 2 mm. Untuk mengecek ada-tidaknya kebocoran
sinar-x maka sekitar ruangan dicek dengan alat yang disebut survey-meter yang
menggunakan detektor partikel Geiger Muller.
Pesawat sinarx dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Pesawat sinarx stasioneri
2. Pesawat sinarx mobile
3. Pesawat sinarx khusus :
a. Pesawat sinarx lengan C
b. Pesawat sinarx gigi dan panoramic
c. Pesawat sinarx mammografi
d. Pesawat (sinarx) CTScan
4
sehingga arus tabung dan waktu penyinaran sinar-x bisa dikurangi sehingga dosis
radiasi pasien semakin kecil.
Kaset type terbaru sekarang tidak memakai film tetapi memakai detektor
semikonduktor dan diproses memakai komputer khusus yang bisa disimpan di
hard disk. Komputer khusus ini biasa disebut CR kepanjangan dari Computer
Radiografi. Dengan memakai kaset jenis ini, dosis radiasi pasien semakin bisa
dikurangi, karena hasil gambar bisa dikoreksi terang-gelap dan kontrasnya dengan
memakai komputer khusus ini.
b. Flouroskopi
Pemeriksaan sinar-x flouroskopi adalah pemeriksaan organ dalam secara
terus menerus sehingga bisa dilihat pergerakannya. Tempat pemeriksaan
flouroskopi memakai meja khusus untuk flouroskopi yang bisa bergerak miring
sampai tegak lurus (tilting). Pemeriksaan flouroskopi biasanya untuk memeriksa
saluran pencernaan atau saluran kencing dan biasanya memakai media kontras
yang dimasukkan lewat mulut atau injeksi. Pada flouroskopi memakai detektor
sintilator atau fosfor. Jadi hasil sinarx langsung dilihat pada layar
fosfornya. Demi keamanan radiasi, dokter harus memakai apron Pb dan kacamata
Pb dan setelah fosfor dipasang kaca Pb.
Pada teknologi lebih baru, setelah obyek dipasang II (Image Intensifier),
sejenis fosfor yang berfungsi untuk memperjelas hasil sinar-x, lalu kamera yang
dihubungkan dengan monitor televisi. Jadi hasil sinar-x bisa dilihat pada monitor
televisi. Pada kameranya terdapat memori yang berfungsi menyimpan hasil sinar-
x yang terakhir dilakukan. Jadi walaupun obyek sudah tidak disinari sinar-x hasil
gambar terakhir masih ada pada monitor televisi. Untuk pemeriksaan flouroskopi,
karena pemeriksaannya lama, maka memakai dosis radiasi arus kecil, sekitar 2
mA saja, supaya pasien tidak kena terlalu banyak radiasi yang membahayakan
tubuh. Pada pemeriksaan sinar-x yang biasa, memakai dosis radiasi arus sekitar
100 - 500 mA, tergantung pada obyek yang akan difoto.
5
c. Tomographi
Tomographi berasal bahasa Yunani dari kata tom (potong)
atau tomos (bagian) dan graphein(gambar). Jadi tomographi adalah gambar
potongan tubuh. Tempat pemeriksaan tomographi memakai meja khusus yang
ada tiang dan skalanya untuk mengatur jarak tabung sinar-x, pasien dan kaset
film. Dengan menembakkan sinar-x beberapa kali dengan sudut berbeda dan
jarak tertentu dalam satu filmmaka akan tampak potongan koronal tubuh
pasien. Dengan mengatur jarak tabung sinar-x ke pasien maka kita dapat
menentukan daerah (ketebalan) potongan koronal pasien. Tapi cara ini jarang
digunakan karena hasilnya sering kurang memuaskan. Hal ini disebabkan jarak
yang kurang akurat atau kondisi dosis sinar-x yang kurang tepat sehingga gambar
terlalu gelap atau terang padahal pasien sudah terkena radiasi cukup besar.
Apalagi sekarang sudah ada Computed Tomography (CT-Scan) maka cara ini
sudah tidak digunakan lagi.
6
2.1.3 Pesawat sinarx khusus
Selain pesawat sinar-x seperti diatas, ada pesawat sinar-x yang dipergunakan
untuk keperluan tertentu (khusus). Pesawat sinar-x khusus dibagi menjadi :
a. Pesawat sinarx lengan C
Pesawat sinarx lengan C (Carm) adalah pesawat sinar-x yang biasa
dipakai untuk operasi. Prinsip kerja pesawat sinar-x ini berdasarkan
flouroskopi. Pasien yang berbaring pada meja operasi diletakkan di tengah
tengah lengan C dan bagian yang dikerjakan diamati terus dengan melihat monitor
televisi. Misalnya saat membetulkan tulang yang patah maka kita dapat melihat
letak tulang yang patah sudah kembali ke posisinya semula. Atau saat melakukan
biopsi (mengambil contoh jaringan) kita dapat melihat jarum sudah pada jaringan
yang akan diambil sehingga kita tidak keliru mengambil jaringan lain.
b. Pesawat sinarx gigi dan panoramik
Pesawat sinar-x gigi bentuknya seperti pesawat sinar-x mobile dengan
kolimator berbentuk kerucut (cone) yang mengarah pada 1 atau 2 buah gigi
saja. Film yang dipakai adalah film khusus yang digunakan hanya untuk foto gigi
saja.
Pesawat sinar-x panoramik adalah pesawat sinar-x yang berfungsi memfoto
gigi beserta tulang rahangnya dari kanan sampai kiri secara terus menerus (tidak
terputus). Dengan teknik radiografi panoramik kita dapat memperoleh gambaran
anatomis yang luas meliputi semua gigi beserta tulang basal dengan hanya sekali
pengambilan gambar. Foto panoramik berfungsi untuk mengatur posisi gigi atau
melihat gigi yang belum keluar untuk diperbaiki.
c. Pesawat sinarx mammografi
Pesawat sinar-x mammografi digunakan untuk memeriksa
payudara. Dengan melihat hasil gambarnya maka akan terlihat adatidaknya
tumor atau kanker pada payudara.
Tegangan tabung sinar-x nya sangat rendah yaitu sekitar 30 40 kV saja,
dibandingkan dengan pemeriksaan tulang yang tegangan tabung sinar-x nya
sekitar 56 kV.
d. Pesawat CTScan
7
Pesawat CT-Scan (Computed Tomography) dulu disebut CAT-Scan
(Computed Axial Tomography) sebab pada pertama kali ditemukan potongan
yang dapat dibuat hanya potongan axial saja, tetapi dengan kemajuan teknologi
semua potongan bisa dibuat dalam sekali pemeriksaan. Dengan program MPR
(Multi Plane Reconstruction) maka selain potongan axial (transversal) kita dapat
membuat segala potongan, baik potongan koronal, potongan sagital bahkan
potongan yang berbentuk kurvapun bisa kita buat. Gambar tiga dimensipun (3D)
bisa dibuat dengan bagus. Semakin tipis irisan yang dibuat maka semakin baik
hasil rekonstruksinya.
Komponen utama pesawat CT-Scan adalah Gantri berikut meja-pasien
(Gantry + patient table), pengatur pembangkit sinar-x (x-ray generator control),
dan pengatur pusat/CCC (central control console).
Gantri dan meja pasien terletak di ruang pemeriksaan. Gantri terdiri dari
tabung sinar-x, kolimator dan detektor.
8
2.3 Pembentukan Sinar-X
Sinar-X ditemukan pertama kali oleh Wilhelm C. Rontgen pada tahun 1895
dari universitas Worzburg jerman. Penemuan ini berawal dari pemberian beda
potensial antara katoda dan anoda hingga beberapa kilovolt pada tabung sinar-X.
Perbedaan potensial yang besar ini mampu menimbulkan arus elektron sehingga
elektron-elektron yang dipancarkan akibat pemanasan filamen akan dipercepat
menuju target dalam sebuah tabung hampa udara. Gambar 2.1 berikut ini adalah
9
Elektron bebas terjadi karena emisi dari filamen yang dipanaskan. Dengan
sistem fokus, elektron bebas yang dipancarkan terpusat menuju anoda. Gerakan
elektron ini akan dipercepat dari katoda menuju anoda bila antara katoda dan
anoda diberi beda potensial yang cukup besar. Gerakan elektron yang
berkecepatan tinggi dihentikan oleh suatu bahan yang ditempatkan pada anoda.
Tumbukan antara elektron dengan anoda ini menghasilkan sinar-X, pada
tumbukan antara elektron dengan sasaran akan ada energi yang hilang. Energi ini
akan diserap oleh sasaran dan berubah menjadi panas sehingga bahan sasaran
akan mudah memuai. Untuk menghindarinya bahan sasaran dipilih yang
berbentuk padat. Bahan yang biasa digunakan sebagai anoda adalah platina,
wolfram, atau tungsten.
Untuk menghasilkan energi sinar-X yang lebih besar, tegangan yang
diberikan ditingkatkan sehingga menghasilkan elektron dengan kecepatan yang
lebih tinggi. Dengan demikian energi kinetik yang dapat diubah menjadi sinar-X
juga lebih besar.
10
proses absorbsi radiasi, yaitu: efek foto listrik; efek kompton dan pembentukan
sepasang elektron (pair production).
11
Gambar: Sketsa alat untuk mengkaji efek elektromagnetik
E = hf = Q +Ek
Dengan:
Q = energi ikat elektron,
Ek = energi kinetik
E = energi (joule)
F = frekwensi (hertz)
h = konstanta plank (6,627 x 10-34 J.s)
12
Dalam radiografi, tulang (calsium) akan lebih banyak menyerap enersi sinar-
X bila dibandingkan dengan jaringan lunak yang terdiri dari otot dan
lemak. Akibatnya jumlah enersi yang melewati jaringan lunak lebih banyak, yang
mengenai film juga lebih banyak, sehingga gambar jaringan lunak pada fim lebih
hitam.
Penyerapan pada tulang dan jaringan lunak :
Pada eksposi diagnostik (40-100 KeV), kejadian fotolistrik pada tulang
lebih kurang 7 kali lebih besar daripada kejadian fotolistrik pada jaringan
lunak.
Pada eksposi 60 kV, jaringan lunak tidak mampu lagi menyerap sinar-X,
dan pada eksposi 120 kV ketas, tulang dan jaringan lunak sudah tidak
dapat menyerap sinar-X
13
Gambar: Penghamburan compton: suatu tumbukan lenting sempurna
antara sebuah foton dan sebuah elektron (Beiser, 2003).
Dalam suatu tumbukan antara sebuah foton dan elektron bebas maka tidak
mungkin semua energi foton dapat dipindahkan ke elektron jika momentum dan
energi dibuat kekal. Hal ini dapat diperlihatkan dengan berasumsi bahwa reaksi
semakin dimungkinkan. Jika hal itu memang benar, maka menurut hukum
kekekalan semua energi foton diberikan kepada elektron dan didapatkan:
E = mc2
p = = mv
dengan:
E = energi (Joule)
m = massa (Kg)
c = Kecepatan cahaya (m/dtk)
p = momentum
v = kecepatan elektron (m/dtk)
14
Faktor-faktor yang mempengaruhi efek Compton :
a. Nomor atom/ketebalan bahan yang dikenai
Jika nomor atom/ketebalan bahan yang dikenai semakin tinggi sementara
faktor yang lain tetap, maka kemampuan bahan dalam menghasilkan
hamburan makin besar, sehingga kemungkinan kejadian hamburan Compton
akan bertambah.
b. Enersi foton sinar-X yang mengenai bahan
Jika enersi foton yang mengenai sinar-X yang mengenai bahan semakin
tinggi sementara faktor yang lain tetap, maka hamburan berantai (multiple)
dapat terjadi, sehingga kemungkinan kejadian hamburan Compton akan
meningkat.
15
Contoh pada atom karbon.
Bahan karbon banyak digunakan dalam radioogi diagnostik untuk membuat
peralatan seperti kaset, meja pemeriksaan, dan lain-lain. Atom karbon yang
dikenai enersi penyinaran diagnostik, dapat melepas elektron dari orbit dalam,
diikuti transisi dan mengakibatkan terjadinya foton karakteristik.
16
tertarik menuju anode. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih
elektron, disebut kation, karena tertarik ke katode. Proses pembentukan ion
disebut ionisasi. Atom atau kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan
tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.
17
cm3 kandungan serotonin justru bertambah banyak. Para atlit merasa lebih rileks
di ruangan yang banyak mengandung Ion Negatif.
juga bermanfaat dalam membunuh virus dan bakteri yang ada di udara
sekitar kita. Diantaranya ion negatif dapat membunuh bakteri E.Coli (K.
H. Kingdon, 1960), Micrococcus Pyogenes dan virus Influenza (A. P.
Krueger, 1976). Baik Kindon maupun Krueger mempergunakan
18
konsentrasi ion negatif sebanyak 50.000-5.000.000 per cm3 dalam
berbagai eksperimennya tersebut. Mekanisme dari proses membunuh
bakteri ini juga dijelaskan oleh N. I Goldstein (1992) sebagai berikut,
reaksi dari dua buah ion negatif O2- dan dua buah ion positif H+dapat
menghasilkan Hydrogen peroksida. Hydrogen peroksida dikenal memiliki
energi potensial yang tinggi dan mampu untuk membunuh virus dan
bakteri. Lebih lanjut H. Nojima dari Sharp Corp. (2002) menjelaskan
reaksi dari ion negatif dalam membunuh bakteri E.Coli. Menurut Nojima
pembentukan Hydrogen peroksida terjadi pada lapisan luar sel bakteri
E.Coli, untuk kemudian merusak lapisan sel tersebut sekaligus
membunuhnya.
4. Di sisi lain Ion Negatif juga diketahui berguna untuk menetralkan
BAB III
19
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
b. Energi Absorbsi
20
sinar gamma yang melebihi 1,02 MeV, yaitu energi massa
positron+elektron. Proses ini terjadi apabila radiasi dengan energi
yang sangat tinggi mendekati atau memasuki medan listrik atom/
inti. Energi radiasi ini akan berubah menjadi elektron pada
positron. Ini sesuai dengan teori Einstein yang menyatakan bahwa
energi ekivalen dengan massa dan dapat dilukiskan dengan
persamaan: E=mc2(E=energi (erg), M=massa (gram), C= kecepatan
gelombang elektromagnetis=3x1010cm/s)
4. Proses terjadinya positron dan elektron (menjadi 2 sinar gamma)
masing dengan energi 0,51 MeV, dinamakan proses Annihilasi.
Setelah kehilangan energi karena ionisasi sepanjang perjalanannya,
positron bisa bergabung dengan sebuah elektron dan lenyap
bersama-sama dalam bentuk energi lain.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini mahasiswa di harapkan dapat memahami
apa yang telah di jelaskan dalam makalah ini. Selain itu diharapkan perbaikan
dan studi lebih lanjut mengenai konsep fisika dalam bidang kesehatan yakni
pada energi absorpsi.
Daftar Pustaka
21
Davodit, Paul. 2008. Physics in Biology and Medicine, 3rd Edn. UK: Academic
Press.
Djunaidi, H. Mahbub Hart. 1978. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam
Sejarah (Hart, Michael). Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
(Online),(http://www.accessexcellence.org/AE/AEC/CC/historical_background.
html ), diakses 20 Desember 2016
(Online), (http://twistedsifter.com/2010/05/x-ray-photography-nick-veasey/),
diakses 20 Desember 2016
22