Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN 3

KASUS KELUARGA TN. S


Tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas preklinik keperawatan keluarga

OLEH :
KELOMPOK B GENAP

1. NURUL IZZAH LUBIS ( 1811311030 )


2. ANNISA RAHMADHANI ( 1811311032 )
3. NURUL FADHILAH ( 1811311034 )
4. ROKY FIRDAUS ( 1811311036 )
5. AZIZAH OKTAVIA ( 1811312004 )
6. MIFTAHUL ROHIMAH ( 1811312006 )
7. ANNISA MULIA ( 1811312008 )
8. FARAZ ARSYA DUTA ( 1811312010 )
9. TIFA RAMADHANI ( 1811312014 )
10. DINI QURRATA AYUNI ( 1811312016 )
11. SEPTIA MAHARANI ( 1811312018 )

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
FORMAT PENULISAN LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke 3 Tanggal 7 April 2021

I. Latar Belakang
a. Karakteristik keluarga
Keluarga Tn.S terdiri dari Tn.S, Ny.M, Ny.S, An.T dan An.J. Di dalam keluarga
tersebut, Tn. S dan Ny. M saling menyalahkan satu sama lain ketika An. T dan An. J
melakukan kesalahan, tidak ada perdamaian yang ada malah pertengkaran.
An. T tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan rumahhnya, karena didalam
rumah Ny. M selalu memarahinya, salah satunya ketika An. T sedang membuat blog, dan
pada saat itu Ny. M memarahi An. T, dan An. T disuruh untuk membuat tugas, akan
tetapi An. T tidak mau dan An. T pergi dari rumahnya, dan pergi ke tempat teman-teman
premannya,dan mereka memuji dan mengakui bakat An. T.
Dalam keluarga tersebut keluarga kurang mampu dalam menangani stress dan
ketegangan kehidupan keluarganya sehari-hari dikarenakan dalam keluarga tersebut lebih
mengutamakan emosional dan keegoisan.
Tn. S dan Ny. M tidak bertanggung jawab dalam menjalankan perannya sebagai
orang tua, karena Tn. S dan Ny. M teralu sibuk dalam bekerja tanpa memperhatikan An.
T dan An. J , sedangkan dalam berkomunikasi dengan Tn. S dan Ny. M, An. T dan An. J
hanya menggunakan kertas yang ditempel di kulkas.
Dalam keluarga tersebut harapan Tn. S dan Ny. M terhadap An. T dan An. J
untuk selalu fokus dalam belajar,namun Tn. S dan Ny. M tidak mensupport kelebihan
serta bakat yg dimilki anaknya, Tn. S dan Ny. M malah menjatuhkan kelebihan yang
dimiliki anaknya, seperti saat An. T mendapatkan prestasi menang dalam hal pembuatan
blog, dan Ny. M tidak mendukung dan tidak ada pujian sedikitpun, yang ada malah
ocehan.

b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


1) Data umum keluarga
2) Struktur peran
3) Konflik peran
4) Adaptasi keluarga
5) Strategi koping keluarga
6) Gambaran keluarga dalam menjalankan peran
7) Dukungan sosial
8) Tanggung jawab keluarga dalam menjalankan peran
9) Keluarga dalam mengatasi kecemasan

c. Masalah keperawatan keluarga


Penampilan peran tidak efektif

II. Proses Keperawatan

a. Diagnosa keperawatan keluarga


Penampilan peran tidak efektif b.d harapan peran tidak realistis, ketidakadekuatan sistem
pendukung ( support system ), perubahan peran d.d merasa bingung menjalankan peran,
merasa tidak puas dalam menjalankan peran, konflik peran, adaptasi tidak adekuat,
strategi koping tidak efektif, merasa cemas, dukungan sosial kurang, kurang bertanggung
jawab menjalankan peran
b. Rencana tindakan
Fasilitasi adaptasi peran keluarga terhadap perubahan peran yang tidak diinginkan (SIKI)

III. lmplementasi Tindakan Keperawatan

a. Metode : Diskusi
b. Media dan Alat :-
c. Waktu dan Tempat  : 7 April 2021 Jam 14.00 WIB/Zoom meeting

IV. Kriteria Evaluasi

a. Kriteria Struktur  :
Diskusi dilakukan langsung dengan keluarga Tn.S melalui zoom meeting pada hari Rabu,
7 April 2021 pukul 14.00 WIB
b. Kriteria Proses :
1) Waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan
2) Keluarga Tn.S berpartisipasi aktif selama diskusi
3) Keluarga Tn.S tidak meninggalkan zoom meeting selama diskusi

c. Kriteria Hasil :
Keluarga mampu beradaptasi terhadap perubahan peran yang tidak diinginkan.

V. Materi
 Pengertian Adaptasi
Adaptasi/penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan deadpan
lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan sifatnya pasif (autoplastik), misalnya
seorang bidan desa harus dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma dan nilainilai
yang dianut masyarakat desa tempat ia bertugas. Sebaliknya, apabila individu berusaha
untuk mengubah lingkungan sesuai dengan keinginan sendiri sifatnya adalah aktif
(alloplastis), misalnya seorang bidan desa ingin mengubah perilaku ibu-ibu di desa untuk
menyusui bayi sesuai degan menajemen laktasi (Sunaryo, 2002).
Menurut Robbins (2003), adaptasi adalah suatu proses yang menempatkan
manusia yang berupaya mencapai tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi
lingkungan dan kondisi sosial yang berubah-ubah agar tetap bertahan.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan adaptasi merupakan
pertahanan yang didapat sejak lahir atau diperoleh karena belajar dari pengalaman untuk
mengatasi masalah. Yaitu secara individu atau kelompok dituntut beradaptasi ketika
memasuki suatu lingkungan baru, misalnya; keluarga, perusahaan, Bangsa, menata atau
menanggapi lingkungannya.
1. Macam- Macam Adaptasi

Paling tidak ada tiga macam adaptasi : adaptasi fungsional, adaptasi


epi/genetik dan adaptasi budaya (Gianpiero, 2012). Adaptasi fungsional adalah
adaptasi yang melibatkan perubahan dalam fungsi sistem organ, morfologi,
komposisi biokimia, anatomi, dan komposisi tubuh manusia. Adaptasi epi genetik
adalah adaptasi yang merujuk pada krakteristik turunan tertentu yang
mempunyai toleransi dan survival baik secara individu maupun populasi.
Sedangkan adaptasi budaya adalah adaptasi nonbiologis dalam tingkah laku,
sosial serta peralatan yang merupakan respon non biologis manusia untuk
bertahan hidup. Manusia adalah satu-satunya makhlik yang hidup dengan
berbagai budaya yang mereka ciptakan berdasarkan pemikiran mereka.
Selanjutnya (Gudykunst,2002), memaparkan bahwa Adaptasi budaya merupakan
suatu proses panjang penyesuaian diri untuk memperoleh kenyamanan berada
dalam suatu lingkungan yang baru. Adaptasi manusia saat ini bisa jadi tidak akan
sama dengan masa akan datang. Tetapi manusia akan terus belajar untuk
menyesuaikan diri terhadap kapasitas budaya dan biologis mereka. Begitu juga
dengan proses adaptasi yang dilakukan dalam sebuah keluarga, antara keluarga
yang satu dengan yang lainnya pasti berbeda yang disesuaikan dengan keadaan
budaya yang dianut tiap keluarga tersebut.

 Keluarga Dan Pembagian Peran Dalam Keluarga


Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal
bersama dan saling berhubungan atau berinteraksi dan saling mempengaruhi antara yang
satu dengan yang lainnya, walaupun diantara mereka tidak ada hubungan darah serta
memiliki perannya masing-masing (Fredman, 1998).
Menurut Efendy (2009), peran keluarga adalah seperangkat perilaku
interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Jika dilihat dalam konsep perkawinan tardisional pembagian tugas dan peran
suami dan istri dalam suatu keluarga lebih mudah dilakukan karena segala urusan rumah
tangga dan pengasuhan anak menjadi tanggung jawab istri, sedangkan suami bertugas
mencari nafkah. Akan tetapi, Jika mengaitkan peran keluarga dengan upaya pemenuhan
kebutuhan anak, keluarga merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Jadi, peran keluarga adalah dukungan yang diberilan keluarga dalam bentuk
pemenuhan kebutuhan anak termasuk dalam tahap tumbuh kembang anak (Fredman,
1998).

2. Peran Keluarga

Peranan keluarga menggambarkan pola perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam situasi dan posisi tertentu. Adapun macam peranan dalam
keluarga antara lain (Istiati, 2010):

a. Peran Ayah

Sebagai seorang suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, ayah berperan sebagai
kepala keluarga, pendidik, pelindung, mencari nafkah, serta pemberi rasa aman bagi anak
dan istrinya dan juga sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
b. Peran Ibu
Sebagai seorang istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, dimana peran ibu sangat
penting dalam keluarga antara lain sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, sebagai
pelindung dari anak-anak saat ayahnya sedang tidak ada dirumah, mengurus rumah
tangga, serta dapat juga berperan sebagai pencari nafkah. Selain itu ibu juga berperan
sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota
masyarakat di lingkungan di mana dia tinggal.
c. Peran Anak
Peran anak yaitu melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan
baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.

 Perubahan Peran dalam Keluarga


Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan
yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
3. Anak-anak sebagai anggota keluarga melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :


1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak
untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan
suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur
kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur
penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-
masing, dan lainnya.
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Banyak hal yang mempengaruhi akan perubahan peran dalam keluarga, diantaranya sebagai
berikut
1. Kekacauan
Yaitu pecahnya suatu unit keluarga, terputusnya atau retaknya struktur peran sosial jika
salah satu atau beberapa anggota keluarga gagal menjalankan kewajiban peran mereka
secukupnya.
2. Ketidaksahan
Merupakan unit keluarga yang tak lengkap. Dapat dianggap sama dengan bentuk-bentuk
kegagalan peran lainnya dalam keluarga. Setidak-tidaknya ada satu sumber ketidaksahan
dalam kegagalan anggota-anggota keluarga baik ibu maupun bapak salam menjalankan
kewajiban peranannya. Misalnya ayah-suami tidak ada dan karenanya tidak menjalankan
tugas atau peranannya seperti apa yang ditentukan oleh ibu atau masyarakat.
3. Pembatalan, perpisahan, perceraian dan meninggalkan
Terputusnya keluarga disini karena salah satu atau kedua pasangan dalam keluarga
tersebut memutuskan untuk saling meninggalkan dan dengan demikian berhenti
melaksanakan kewajiban peranannya.
4. Keluarga selaput kosong
Anggota-anggota keluarga tetap tinggal bersama tetapi tidak saling menyapa atau
bekerjasama antara satu dengan yang lain dan terutama gagal memberikan dukungan
emosional satu dengan yang lain. Hal ini menjadikan peranan yang seharusnya dijalankan
sesuai dengan semestinya menjadi terhambat bahkan dapat mengalami perubahan karena
adanya selaput kosong ini.
5. Ketiadaan seorang dari pasangan karena hal yan tidak diinginkan
Beberapa keluarga terpecah karena suami atau istri telah meninggal, dipenjarakan atau
terpisah dari keluarga karena peperangan, depresi atau hal-hal lain. Dengan keadaan
seperti ini menjadikan adanya perubahan peranan. Misalnya ayah yang meninggal dunia,
menjadikan istri dari ayah tersebut untuk mampu berperan ganda sebagai ibu rumah
tangga dan yang menafkahi anak-anaknya (keluarganya)
6. Kegagalan peran penting yang tidak diinginkan
Malapetaka dalam keluarga mungkin mencakup penyakit mental, emosional, atau
badaniah yang parah. Misalnya anak yang mungkin terbelakang mentalnya atau seorang
anak atau suami atau istri mungkin menderita penyakit jiwa, penyakit yang parah dan
terus menerus mungkin juga menyebabkan kegagalan atau perubahan dalam menjalankan
peran utamanya dalam peranannya di keluarga.
7. Adanya konflik dalam keluarga
Suatu konflik menjadikan adanya suatu permasalahan yang dapat memicu suatu
keegoisan diri. Konflik di dalam suatu keluarga sering terjadi yang akhirnya menjadikan
adanya perubahan peranan di dalam keluarga. Misalnya suami dan istri mempunyai
konflik yang berujung istri pergi meninggalkan keluarganya. Hal ini menjadikan suami
harus mampu menjalankan peranannya sebagai ibu untuk anak-anaknya dan harus
mampu menjalani kewajibannya untuk mencari nafkah.
8. Perubahan-perubahan nilai
Biasanya membuat penambahan dalam kegagalan karena ada orang-orang yang dapat
menerima cara-cara baru dan ada yang tidak. Ada ketidaksepahaman mengenai apa
kewajiban peran itu sebenarnya sehingga mengakibatkan adanya banyak orang yang
menilai gagal dalam kewajiban peran mereka, berdasarkan standar baru atau lama.
Misalnya di pedesaan umumnya seorang suami menjadi kepala keluarga di dalam
keluarganya tersebut, namun karena perkembangan zaman dan adanya perubahan sosial
budaya menjadikan adanya perubahan peranan dalam keluarga tersebut yaitu istri yang
lebih tegas dan mampu menguasai, mengatur segala hal dari pada suaminya.
FORMAT EVALUASI PRE-POST CONFERENCE

No Aspek Penilaian Bobot Nilai Ket

1 Membuat laporan pendahuluan 30


. (latar belakang, rencana
keperawatan, strategi pelaksanaan)
2. Menyampaikan rencana asuhan/ 15
pelayanan keperawatan
3. Menyampaikan hasil asuahan/ 15
pelayanan keperawatan
4 Memberi masukan (tanggapan, 30
pendapat, ide) terhadap asuhan/
pelayanan yang didiskusikan
5 Memberikan respon (kognitif dan 10
afektif terhadap masukan)
Jumlah 100

Nama Mahasiswa :……………………….

FORMAT EVALUASI SUPERVISI

I. Fase Perkenalan
a. Kunjungan pertama
Memperkenalkan diri, menggunakan nama klien, mendiskusikan kontrak waktu,
hubungan perawat-keluarga, seperti tujuan dan harapan, lama hubungan, frekuensi
kunjungan, lama waktu kunjungan.
b. Kunjungan berikutnya
Memberi salam dan penghargaan, mengklarifikasikan tujuan kunjungan,
memperhatikan perhatian/ minat terhadap masalah sekarang dan saat ini (here and
now) dan melakukan modifikasi rencana sesuai dengan masalah yang dihadapi saat ini.

II. Teknik Komunikasi


Berbicara dengan sikap yang menghargai, mendengar secara aktif, memfasilitasi respon
klien, menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, menanyakan jika ada pertanyaan
yang tidak jelas dan memberi contoh.

Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran


penampilan penampilan penampilan besar penampilan
diatas didemonstrasi ada, tetapi ada penampilan didemonstrasi
kan yang kurang adekuat kan
adekuat

0 5 10 15 20

III. Ide/ Kreatifitas


Menggunakan media yang tepat dalam memberikan intervensi keperawatan yang dibuat
berdasarkan ide/ kreatifitas mahasiswa.

Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran


penampilan penampilan penampilan ada, besar penampilan
diatas didemonstrasi tetapi ada yang penampilan didemonstrasi
kan kurang adekuat adekuat kan

0 5 10 15 20
IV.Pendekatan Kolaboratif (Partnership Approach)
Menyertakan klien pada pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi asuhan,
mendorong diskusi hal yang menjadi perhatian klien, menghargai kemampuan klien dalam
diskusi dan peran serta keluarga dalam asuhan.

Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran


penampilan penampilan penampilan ada, besar penampilan
diatas didemonstrasi tetapi ada yang penampilan didemonstrasi
Kan kurang adekuat adekuat kan
0 5 10 15 20

V. Terminasi
Mengklarifikasi hal yang telah didiskusikan dan disetujui, membuat rencana yang akan datang
dengan klien (misalnya ; jadual, tujuan dan persiapan kunjungan berikut).

Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran


penampilan penampilan penampilan ada, besar penampilan
diatas didemonstrasi tetapi ada yang penampilan didemonstrasi
kan kurang adekuat adekuat kan
0 5 10 15 20

Nilai : …………………………..

Padang,

.............................. ………………………
Nama Mahasiswa Nama Pembimbing
Kriteria Nilai

Nilai Angka Nilai Mutu Nilai Angka Nilai Mutu

90 < 100 A+ 65 < 70 B-


85 < 90 A 60 < 65 C+
80 < 85 A- 55 < 60 C
75 < 80 B+ 50 < 55 C-
70 < 75 B 40 < 50 D

Anda mungkin juga menyukai