Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA BERMAIN

SKILL PLAY PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN (TODDLER)

Disusun Oleh
Kelompok 2 :

Nurul Dina Fadhilah (1811311024)

Nur Aida Aini (1811311026)

Yang Gusti Mulya (1811311028)

Nurul Izzah Lubis (1811311030)

Annisa Rahmadhani (1811311032)

Nurul Fadilah (1811311034)

Roky Firdaus (1811311036)

Dian Rahayu (1811312002)

Azizah Oktavia (1811312004)

Miftahul Rohimah (1811312006)

Annisa Mulia (1811312008)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020

1
SATUAN ACARA BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Bermain Anak Usia 2-3 tahun

Tujuan : Mengoptimalkan perkembangan motorik halus dan kasar

Tempat : Ruang Mawar

Hari, tanggal :senin, 07 Desember 2020

Waktu : 30 menit (Jam 09.00-09.30).

Sasaran                       : Klien ”An. A” yang berusia 5 bulan

Jenis Permainan : Skill play

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20  menit, anak diharapkan merasa


tenang selama menjalani perawatan dirumah sakit, sehingga anak bisa merasa nyaman
selama dirawat dirumah sakit dan untuk melanjutkan tumbuh kembang anak dan
meminimalkan hospitalisasi pada anak.

B. Tujuan Instruksional Khusus 


Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) X 20 menit diharapkan dapat:
1. Meningkatkan hubungan antara klien (anak keluarga) dan perawat.
2. Perawatan dirumah sakit akan membatasi kemampuan anak untuk mandiri. Aktivitas
bermain yang terprogram akan memulihkan perasaan mandiri pada anak.
3. Merasa tenang selama dirawat.
4. Merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
5. Terpenuhi kebutuhan akan bermainnya
6. Menjalani pertumbuhan dan perkembangan secara normal

2
C. Rencana Pelaksanaan

No Terapis Waktu Subjek terapi


1 Persiapan Ruangan,alat,anak dan
a.    Menyiapkan ruangan. keluarga siap
b.   Menyiapkan alat-alat.
c.    Menyiapkan anak dan keluarga
2 Proses :
1. Membuka proses terapi bermain dengan 2 menit Menjawab salam,
mengucap kan salam, memperkenalkan Memperkenalkan diri,
diri. Memperhatikan
2. Menjelaskan pada keluarga tentang tujuan
5 menit
dan manfaat bermain, menjelaskan cara
permainan.
3. Mengajak anak bermain tebak angka
15 menit Bermain bersama dengan
4. Mengevaluasi respon anak dan keluarga.
antusias dan mengungkapkan
3 menit perasaannya
3 1. Penutupan Memperhatikan dan
2. Menyimpulkan 5 menit menjawab salam
3. Mengucapkan salam
D. Metode

Bermain bersama

E. Media

Alat bermain (gambar angka)

F. Materi

1. Pengertian bermain (terlampir)

2. Permainan yang dianjurkan (terlampir)

3. Tujuan bermain (terlampir)


3
4. Manfaat bermain (terlampir)

5. Cara bermain (terlampir)

G. Evaluasi
Peserta (anak) terapi bermain mampu:
1. Melihat , meraih, dan menendang mainan.
2. Memperhatikan benda bergerak

3. Mengikuti sumber suara.

4. Merasa senang,tenang terkait hospitalisasi.

J. Daftar Pustaka

Markum.A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI

Pahlevi, Muhammad Reza. 2012. SAP Terapi Pada Anak.


http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/satuan-acara-penyuluhan-
sap-terapi.html. Diakses pada 9 Desember 2015

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC

4
Lampiran

Materi Satuan Acara Bermain

A. Pengertian Bermain

Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial dan
bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain, anak akan
berkata-kata, belajar memnyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat
dilakukan, dan mengenal waktu, jarak, serta suara (Wong, 2000). Bermain adalah
kegiatan yang dilakukan sesaui dengan keinginanya sendiri dan memperoleh
kesenangan.  (Foster, 1989).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bermain adalah: “Kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan anak sehari-hari karena bermain sama dengan kerja
pada orang dewasa, yang dapat menurunkan stres anak, belajar berkomunikasi dengan
lingkungan, menyesuaikan diri dengan lingkungan, belajar mengenal dunia dan
meningkatkan kesejahteraan mental serta sosial anak”.

B. Permainan yang Dianjurkan

Pada bayi usia (3-6 bulan) permainan yang dianjurkan, antara lain:

1. Mencari sumber suara dari alat permainan (gambar angka)

2. Bermain “tebak angka"

3. Meraih mainan

4. Memegang benda dengan kedua tangan

5. Memegang benda dengan kuat

C. Tujuan Bermain

1. Membantu Perkembangan Sensorik dan Motorik

5
Fungsi bermain pada anak ini adalah dapat dilakukan dengan melakukan rangsangan
pada sensorik dan motorik melalui rangsangan ini aktifitas anak dapat
mengeksplorasikan alam sekitarnya sebagai contoh bayi dapat dilakukan
rangsangan  taktil,audio dan visual melalui rangsangan ini perkembangan sensorik
dan motorik akan meningkat. Hal tersebut dapat dicontohkan sejak lahir anak yang
telah dikenalkan atau dirangsang visualnya maka anak di kemudian hari kemampuan
visualnya akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu yang baru
dilihatnya. Demikian juga pendengaran, apabila sejak bayi dikenalkan atau
dirangsang melalui suara-suara maka daya pendengaran di kemudian hari anak lebih
cepat berkembang di bandingkan tidak ada stimulasi sejak dini.

2. Membantu Perkembangan Kognitif


Perkembangan kognitif dapat dirangsang melalui permainan. Hal ini dapat terlihat
pada saat anak bermain, maka anak akan mencoba melakukan komunikasi dengan
bahasa anak, mampu memahami obyek permainan seperti dunia tempat tinggal,
mampu membedakan khayalan dan kenyataan, mampu belajar warna, memahami
bentuk ukuran dan berbagai manfaat benda yang digunakan dalam permainan,
sehingga fungsi bermain pada model demikian akan meningkatkan perkembangan
kognitif selanjutnya.

3. Meningkatkan Sosialisasi Anak


Proses sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh dimana pada usia
bayi anak akan merasakan kesenangan terhadap kehadiran orang lain dan merasakan
ada teman yang dunianya sama, pada usia toddler anak sudah mencoba bermain
dengan sesamanya dan ini sudah mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain,
kemudian bermain peran seperti bermain-main berpura-pura menjadi seorang guru,
jadi seorang anak, menjadi seorang bapak, menjadi seorang ibu dan lain-lain,
kemudian pada usia prasekolah sudah mulai menyadari akan keberadaan teman
sebaya sehingga harapan anak mampu melakukan sosialisasi dengan teman dan
orang.

4. Meningkatkan Kreatifitas
Bermain juga dapat berfungsi dalam peningkatan kreatifitas, dimana anak mulai
belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada dan mampu memodifikasi
6
objek yang akan digunakan dalam permainan sehingga anak akan lebih kreatif
melalui model permainan ini, seperti bermain bongkar pasang mobil-mobilan.

5. Meningkatkan Kesadaran Diri


Bermain pada anak akan memberikan kemampuan pada anak untuk ekplorasi tubuh
dan merasakan dirinya sadar dengan orang lain yang merupakan bagian dari individu
yang saling berhubungan, anak mau belajar mengatur perilaku, membandingkan
dengan perilaku orang lain.

6. Mempunyai Nilai Terapeutik


Bermain dapat menjadikan diri anak lebih senang dan nyaman sehingga adanya stres
dan ketegangan dapat dihindarkan, mengingat bermain dapat menghibur diri anak
terhadap dunianya.

7. Mempunyai Nilai Moral Pada Anak


Bermain juga dapat memberikan nilai moral tersendiri kepada anak, hal ini dapat
dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah dari budaya di rumah, di
sekolah dan ketika berinteraksi dengan temannya, dan juga ada beberapa permainan
yang memiliki aturan-aturan yang harus dilakukan tidak boleh dilanggar.

D. Manfaat Bermain

Manfaat yang didapat dari bermain, antara lain:

1. Membuang ekstra energi.

2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot dan organ-
organ.

3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.

4. Anak belajar mengontrol diri.

5. Berkembangnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya.

6. Meningkatnya daya kreativitas.

7
7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada disekitar anak.

8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan.

9. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

E. Cara Bermain

1. Meraih mainan

a. Orang tua memegang mainan “gambar angka”

b. Stimulasi anak untuk meraihnya

c. Lama waktu 10 menit

d. Perawat membimbing dan memotivasi anak untuk meraih.

2. Bermain “ciluk ba”

a. Orang tua mencontohkan anaknya bermain “tebak angka”

b. Waktu bermain 5 menit

c. Perawat membimbing orang tua untuk bermain “tebak angka”

Anda mungkin juga menyukai