Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN 5

KASUS KELUARGA TN. S


Tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas preklinik keperawatan keluarga

OLEH :
KELOMPOK B GENAP

1. NURUL IZZAH LUBIS ( 1811311030 )


2. ANNISA RAHMADHANI ( 1811311032 )
3. NURUL FADILAH ( 1811311034 )
4. ROKY FIRDAUS ( 1811311036 )
5. AZIZAH OKTAVIA ( 1811312004 )
6. MIFTAHUL ROHIMAH ( 1811312006 )
7. ANNISA MULIA ( 1811312008 )
8. FARAZ ARSYA DUTA ( 1811312010 )
9. TIFA RAMADHANI ( 1811312014 )
10. DINI QURRATA AYUNI ( 1811312016 )
11. SEPTIA MAHARANI ( 1811312018 )

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
FORMAT PENULISAN

LAPORAN PENDAHULUAN

Kunjungan ke : 5

Tanggal : 9 April 2021

I. Latar Belakang
a. Karakteristik keluarga
Keluarga Tn.S terdiri dari Tn.S, Ny.M, Ny.S, An.T dan An.J. Di dalam keluarga
tersebut, Tn. S dan Ny. M saling menyalahkan satu sama lain ketika An. T dan An. J
melakukan kesalahan, tidak ada perdamaian yang ada malah pertengkaran.
An. T tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan rumahhnya, karena didalam
rumah Ny. M selalu memarahinya, salah satunya ketika An. T sedang membuat blog,
dan pada saat itu Ny. M memarahi An. T, dan An. T disuruh untuk membuat tugas, akan
tetapi An. T tidak mau dan An. T pergi dari rumahnya, dan pergi ke tempat teman-teman
premannya,dan mereka memuji dan mengakui bakat An. T.
Dalam keluarga tersebut keluarga kurang mampu dalam menangani stress dan
ketegangan kehidupan keluarganya sehari-hari dikarenakan dalam keluarga tersebut
lebih mengutamakan emosional dan keegoisan.
Tn. S dan Ny. M tidak bertanggung jawab dalam menjalankan perannya sebagai
orang tua, karena Tn. S dan Ny. M teralu sibuk dalam bekerja tanpa memperhatikan An.
T dan An. J , sedangkan dalam berkomunikasi dengan Tn. S dan Ny. M, An. T dan An.
J hanya menggunakan kertas yang ditempel di kulkas.
Dalam keluarga tersebut harapan Tn. S dan Ny. M terhadap An. T dan An. J
untuk selalu fokus dalam belajar,namun Tn. S dan Ny. M tidak mensupport kelebihan
serta bakat yg dimilki anaknya, Tn. S dan Ny. M malah menjatuhkan kelebihan yang
dimiliki anaknya, seperti saat An. T mendapatkan prestasi menang dalam hal pembuatan
blog, dan Ny. M tidak mendukung dan tidak ada pujian sedikitpun, yang ada malah
ocehan.
b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1) Data umum keluarga
2) Struktur peran
3) Konflik peran
4) Adaptasi keluarga
5) Strategi koping keluarga
6) Gambaran keluarga dalam menjalankan peran
7) Dukungan sosial
8) Tanggung jawab keluarga dalam menjalankan peran
9) Keluarga dalam mengatasi kecemasan

c. Masalah keperawatan keluarga


Penampilan peran tidak efektif

II. Proses Keperawatan


a. Diagnosa keperawatan keluarga
Penampilan peran tidak efektif b.d harapan peran tidak realistis, ketidakadekuatan
sistem pendukung ( support system ), perubahan peran d.d merasa bingung menjalankan
peran, merasa tidak puas dalam menjalankan peran, konflik peran, adaptasi tidak adekuat,
strategi koping tidak efektif, merasa cemas, dukungan sosial kurang, kurang bertanggung
jawab menjalankan peran

b. Rencana tindakan
Mendiskusikan perilaku yang dibutuhkan ( SIKI )

III.lmplementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode : Diskusi dan tanya jawab
b. Media dan Alat : PPT
c. Waktu dan Tempat  : 9 April 2021 Jam 14.00 WIB/Zoom meeting
IV. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria Struktur  :
Diskusi dilakukan langsung dengan keluarga Tn.S melalui zoom meeting pada hari
Jum’at, 9 April 2021 pukul 14.00 WIB

b. Kriteria Proses :
1) Waktu pelaksanaan sesuai dengan yang direncanakan
2) Keluarga Tn.S berpartisipasi aktif selama diskusi dan tanya jawab
3) Keluarga Tn.S tidak meninggalkan zoom meeting selama diskusi

c. Kriteria Hasil :
Keluarga mampu menyebutkan apa saja perilaku yang dibutuhkan dalam membina dan
mengasuh anak.

V. Materi
Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai perilaku yang dibutuhkan orangtua
dalam membina dan mengasuh anak yaitu:
a. Memberikan kasih sayang kepada anak
Secara garis besar peranan orang tua sangat dibutuhkan dalam hal kasih sayang,
karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak tersebut, dengan adanya
interaksi yang baik dan pemberian kasih sayang terhadap anak, anak-anak akan merasa
diperhatikan serta dilindungi sehingga tidak ada kekhawatiran dalam diri anak untuk
menjalankan kehidupan dengan baik. Serta anak yang mendapatkan kasish sayang akan
memiliki karakter yang baik, Walau pada umumnya orang tua yang bekerja khususnya.
Seorang anak akan merasa sedih dan gelisah jika sering ditinggal pada masa
pengasuhan, peran ibu atau ayah yang digantikan dengan seorang pembantu akan
membuat anak merasa tidak aman. Seorang anak membutuhkan belaian dan kasih sayang
atau ciuman yang hangat dari kedua orangtuanya.
 Cara Sederhana Menunjukan Rasa Sayang Pada Anak
Menunjukkan kasih sayang bukan tentang seberapa banyak Anda membelikan
mereka mainan atau seberapa sering Anda mengajak mereka berlibur ke luar negeri.
Anda bisa menunjukkan kasih sayang kepada anak melalui hal-hal yang sederhana.
Buatlah anak memahami bahwa peran keluarga adalah tempat untuk berbagi kasih
sayang. Kesibukan sehari-hari sebagai orang tua yang juga sibuk bekerja dapat
membuat Anda tidak tahu bagaimana caranya menunjukkan rasa sayang pada anak.
Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk
membuktikan kasih sayang kepada mereka:
 Luangkan Waktu untuk Mendengarkan
Anak-anak sangat antusias saat orang tuanya ingin mendengar cerita
tentang keseharian atau sesuatu hal yang bisa ia banggakan. Jika saat ini Anda
sibuk bekerja dan jarang memiliki quality time bersama anak, saatnya
meluangkan waktu Anda untuk lebih sering mendengarkan anak. Misalnya,
pada malam hari sebelum tidur, ajak anak Anda duduk, bercerita sambil
menikmati secangkir teh celup. Biarkan si kecil bercerita apapun tentang dirinya
karena si kecil bisa merasakan kasih sayang ketika Anda mau meluangkan
waktu untuknya.

 Menemani Dalam Melakukan Hal yang Ia Sukai


Salah satu cara untuk menunjukkan kasih sayang kepada anak adalah
menemani anak untuk melakukan hal-hal yang ia sukai. Tunjukan perhatian
Anda terhadap hal-hal yang anak Anda gemari dan suka dan libatkan diri Anda
untuk melakukan aktivitas kegemarannya.

 Lebih Sering Memeluk


Hubungan kekeluargaan seharusnya dilandasi dengan kehangatan. Nah,
berpelukan antara orang tua dan anak adalah salah satu cara untuk
menghangatkan dan mempererat hubungan kekeluargaan. Sebagai orang tua,
memeluk anak juga merupakan ekspresi kasih sayang yang tulus dan bisa
dirasakan langsung oleh anak.
 Membuat Makanan Favorit
Tidak hanya orang dewasa yang gembira ketika pulang disambut dengan
hidangan favoritnya, anak-anak pun juga merasakan hal yang sama. Sesekali
buatlah hidangan favorit anak-anak, mulai dari sarapan sampai dengan makan
malam. Tanyakan menu makanan favoritnya dan buatkan menu makanan
favorit Anda. Cara sederhana untuk menunjukkan kasih sayang adalah
memberikan perhatian dengan membuat makanan favorit anak.

 Libatkan Anak Saat Musyawarah


Di dalam keluarga terkadang kita tidak melibatkan anak untuk mengambil
keputusan. Memasuki usia 12 tahun sejatinya anak sudah bisa dimintai pendapat
saat mengambil keputusan. Buatlah anak merasa bahwa mereka dibutuhkan di
dalam keluarganya dengan meminta pendapat anak ketika hendak memutuskan
sesuatu.

b. Memberikan penghargaan atas prestasi yang diperoleh anak


Dalam kegiatan belajar mengajar, pemberian reward merupakan bagian dari
modifikasi tingkah laku anak yang bertujuan untuk meningkatkan disiplin, motivasi
disertai umpan balik (feedback) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu
tindakan dorongan ataupun koreksi. Pemberian reward adalah respon terhadap sesuatu
prilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali prilaku tersebut.
Reward dapat dilakukan secara verbal dan non verbal, dengan prinsip kehangatan,
antusias, dan menghindari respon yang negatif. Dalam pelaksanaan pemberian reward
harus dilakukan secara bervariasi agar bisa membangkitkan dorongan kepada anak untuk
belajar.
Hurlock memposisikan reward sebagai salah satu pilar dari disiplin, menurutnya
reward berarti tiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik, penghargaan tidak
perlu berbentuk materi, tetapi berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan di
punggung. Pendapat ini diamini oleh Thomson, menurutnya penguatan positif, reward,
dapat diberikan dengan dua model:
 Pertama pemberian hadiah dalam bentuk ucapan verbal.
Seperti terima kasih, berupa memuji, menepuk punggung, memeluk atau
menyentuh dengan penuh kasih sayang. Menurut Hewet dan Conway, pemberian
reward secara verbal tapi dilakukan secara konsisten sehari-hari memiliki dampak
positif yang serius dalam meningkatkan keseriusan motivasi siswa, satu hal yang
terkadang sering dianggap sebagai hal yang sepele.
 Kedua pemberian hadiah materi.
Memberikan hadiah uang, pergi ke restoran untuk makan es krim, memberi
permen atau coklat, menambah waktu untuk menonton TV, mengizinkan menonton
acara khusus atau membawanya berpiknik. Insentif dalam bentuk uang terkadang
bisa meningkatkan kemampuan anak memilih target tersendiri untuk meningkatkan
performa akademik. Studi lain menyebutkan bahwa eksperimen pemberian insentif
dalam bentuk uang bisa memberikan efek positif hanya kepada anak yang
berkemampuan akademik tinggi, dan sebaliknya memberikan efek negatif kepada
murid yang berkemampuan rendah.

Dengan mengaitkannya kepada perkembangan prestasi anak, reward bisa


dipahami sebagai bentuk penghargaan terhadap pembenaran atas perilaku yang telah
dilakukan untuk memotivasi agar terjadi penguatan dan pengulangan yang lebih
besar dapat dijadikan batasan untuk mendasari bentuk reward itu sendiri. Dengan
kata lain, bentuk reward meliputi segala sesuatu yang bersifat positif dan dapat
menimbulkan kesan baik terhadap perilaku yang telah dilakukan. Secara umum
reward dapat berupa materi (seperti: jajan gratis, uang saku, tas, sepatu, baju
seragam, alat tulis, piagam dan piala), dan non-materi yaitu segala tindakan yang
dilakukan orangtua tujuannya tidak lain hanya untuk memberi motivasi kepada
anak.

c. Membangun hubungan yang hangat, terbuka dan komunikatif dengan keluarga


Komunikasi adalah proses penyampaian atau pertukaran informasi (pesan, ide,
gagasan) dari satu pihak ke pihak lain baik secara verbal maupun non verbal.
Komunikasi secara verbal berupa kata-kata yang disampaikan, sementara non verbal
contohnya adalah kerutan dahi yang dapat membuat orang lain mengetahui bahwa ia
sedang marah. Dalam komunikasi tidak hanya terjadi pertukaran informasi saja namun
juga terjadinya kesepahaman antar kedua belah pihak. Hal inilah yang dinamakan
komunikasi efektif.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya komunikasi efektif antara
orang tua dan anak, antara lain anak dapat belajar bagaimana berkomunikasi efektif
karena melihat yang orang tua mereka lakukan. Dengan komunikasi efektif, anak pun
merasa didengarkan dan dipahami sehingga dapat menumbuhkan penilaian positif dan
penghargaan terhadap anak itu sendiri. Hal ini tentunya dapat menumbuhkan
kepercayaan dalam diri anak. Sebaliknya komunikasi yang tidak efektif akan
menciptakan perasaan tidak berharga atau tidak penting dan tidak dipahami. Anak-anak
pun dapat melihat orang tua mereka sebagai sosok yang tidak dapat membantu dan
dipercaya. Selain itu dengan terciptanya komunikasi efektif antara orang tua dengan
anak, membuat anak menjadi memahami harapan orang tua dan mereka pun akan
cenderung berperilaku sesuai dengan harapan tersebut, begitu juga sebaliknya.
 Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan demi tercapainya hubungan yang hangat,
terbuka dan komunikatif dengan keluarga :
 Dengarkan anak
Biarkan mereka tahu bahwa Anda tertarik untuk mengetahui tentang
mereka. Tanyakan kepada mereka apa yang terjadi di sekolah. Jangan beralih ke
televisi, koran atau telepon ketika mereka mulai bicara.

 Berbicara dengan mereka


Berhenti bermain dengan jejaring sosial Anda dan mulailah berbicara
dengan anak Anda tentang apa kartun, permainan atau buku favorit mereka.
Tunjukkan rasa penasaran Anda pada apa pun yang mereka ceritakan.

 Berikan mereka waktu untuk merespon


Anak-anak mungkin memerlukan beberapa saat untuk memproses dan
memahami apa yang Anda katakan. Jadi berikan mereka waktu untuk merespon
perkataan Anda.
 Komputer dan internet telah menjadi bagian tak terhindarkan dari kehidupan
kita sehari-hari
Anak-anak tumbuh dewasa menonton dan meniru apa yang dilakukan
orang tua mereka, contohnya dengan menghabiskan waktu luang bermain
internet. Sebagai orang tua yang baik, bimbinglah mereka dan berikan
pengetahuan tentang cara menggunakan internet dengan baik. Jangan dilepas
begitu saja.

 Membuat komunikasi Anda dengan anak-anak jadi lebih sederhana dan jelas
Jangan membuat anak Anda bingung dengan menunjukkan sikap dan kata-
kata yang rumit. Mereka mungkin bisa salah mengartikan perkataan atau gerak
tubuh Anda jika itu terlihat rumit.

 Menghargai prestasi apa pun yang anak dapatkan


Juga, pastikan Anda selalu menghibur anak ketika ia mengalami
kegagalan.

 Komunikasi harus selalu menjadi sesuatu yang memotivasi anak


Buatlah mereka merasa aman dan berikan anak kebebasan penuh untuk
berkarya sesuai keinginan mereka.

 Mengatakan sesuatu dengan cara yang lebih positif


Anda mungkin sering memakai intonasi tinggi saat mengajarkan sesuatu
pada anak. Kebiasaan ini sebaiknya mulai ditinggalkan karena membuat anak
merasa takut dan akhirnya tidak percaya diri. Anda bisa mengganti kata-kata itu
dengan sesuatu yang lebih positif seperti "Kan kalau tasnya ditaruh di situ bisa
lebih rapi, sayang."

 Menanggapi sesuatu dengan sabar


Luangkan waktu untuk berpikir tentang apa yang ingin anak Anda
sampaikan dan respon dengan cara yang lembut dan penuh perhatian.
Menanggapi sesuatu dengan sabar adalah cara terbaik untuk berkomunikasi
dengan mereka.

 Ajaklah anak berdiskusi


Jangan membahas masalah keluarga di depan anak, jika mereka tidak
cukup baik untuk memahami itu secara positif. Namun, berikan mereka porsi
untuk ikut memberi masukan terhadap masalah keluarga. Itu membuat anak
merasa lebih dihargai.

 Hal yang harus dihindari dalam berkomunikasi:


 Kritikan terhadap ide, perasaan, pemikiran anak, atau terhadap diri anak sendiri.
Kritikan dapat dilihat anak sebagai serangan terhadap dirinya dan bisa membuat
anak memiliki self-esteem yang rendah.
 Membahas kesalahan yang pernah dilakukan anak sebelumnya. Sebaiknya
ketika suatu masalah sudah clear, maka orang tua tidak perlu membahasnya
kembali. Hal ini dapat mengajarkan perasaan dendam atau menyimpan
kesalahan orang lain dalam waktu yang lama.
 Mengarahkan dan mendikte anak bagaimana harus menyelesaikan
permasalahan. Hal ini dapat membuat anak kurang memiliki kemampuan untuk
dapat mengontrol hal-hal yang terjadi dalam hidupnya. Selain itu juga membuat
anak kurang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, dimana hal ini
sangatlah penting dimiliki anak. Anak pun bisa merasa bahwa orang tua mereka
tidak menaruh kepercayaan terhadap mereka sehingga selalu diarahkan.
 Melakukan hal-hal yang membuat anak merasa rendah diri atau bersalah, seperti
menjudge dan menyalahkan. Hal ini tentunya dapat membuat anak merasa tidak
dihargai, dicintai, dan berpengaruh terhadap self-esteem anak sendiri.
FORMAT EVALUASI PRE-POST CONFERENCE

No Aspek Penilaian Bobot Nilai Ket

1 Membuat laporan pendahuluan 30


. (latar belakang, rencana
keperawatan, strategi pelaksanaan)
2. Menyampaikan rencana asuhan/ 15
pelayanan keperawatan
3. Menyampaikan hasil asuahan/ 15
pelayanan keperawatan
4 Memberi masukan (tanggapan, 30
pendapat, ide) terhadap asuhan/
pelayanan yang didiskusikan
5 Memberikan respon (kognitif dan 10
afektif terhadap masukan)
Jumlah 100

Nama Mahasiswa :……………………….

FORMAT EVALUASI SUPERVISI

A. Fase Perkenalan
1. Kunjungan pertama
Memperkenalkan diri, menggunakan nama klien, mendiskusikan kontrak waktu,
hubungan perawat-keluarga, seperti tujuan dan harapan, lama hubungan, frekuensi
kunjungan, lama waktu kunjungan.
2. Kunjungan berikutnya
Memberi salam dan penghargaan, mengklarifikasikan tujuan kunjungan, memperhatikan
perhatian/ minat terhadap masalah sekarang dan saat ini (here and now) dan melakukan
modifikasi rencana sesuai dengan masalah yang dihadapi saat ini.

B. Teknik Komunikasi
Berbicara dengan sikap yang menghargai, mendengar secara aktif, memfasilitasi respon
klien, menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti, menanyakan jika ada pertanyaan
yang tidak jelas dan memberi contoh.

Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran


penampilan penampilan penampilan besar penampilan
diatas didemonstrasi ada, tetapi ada penampilan didemonstrasi
kan yang kurang adekuat kan
adekuat

0 5 10 15 20

C. Ide/ Kreatifitas
Menggunakan media yang tepat dalam memberikan intervensi keperawatan yang dibuat
berdasarkan ide/ kreatifitas mahasiswa.
Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran
penampilan penampilan penampilan ada, besar penampilan
diatas didemonstrasi tetapi ada yang penampilan didemonstrasi
kan kurang adekuat adekuat kan

0 5 10 15 20

D. Pendekatan Kolaboratif (Partnership Approach)


Menyertakan klien pada pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi asuhan,
mendorong diskusi hal yang menjadi perhatian klien, menghargai kemampuan klien dalam
diskusi dan peran serta keluarga dalam asuhan.

Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran


penampilan penampilan penampilan ada, besar penampilan
diatas didemonstrasi tetapi ada yang penampilan didemonstrasi
Kan kurang adekuat adekuat kan
0 5 10 15 20

E. Terminasi
Mengklarifikasi hal yang telah didiskusikan dan disetujui, membuat rencana yang akan
datang dengan klien (misalnya ; jadual, tujuan dan persiapan kunjungan berikut).
Tidak ada Sebagian kecil Beberapa Sebagian Semua ukuran
penampilan penampilan penampilan ada, besar penampilan
diatas didemonstrasi tetapi ada yang penampilan didemonstrasi
kan kurang adekuat adekuat kan
0 5 10 15 20

Nilai : …………………………..

Padang,

.............................. ………………………
Nama Mahasiswa Nama Pembimbing

Kriteria Nilai

Nilai Angka Nilai Mutu Nilai Angka Nilai Mutu

90 < 100 A+ 65 < 70 B-


85 < 90 A 60 < 65 C+
80 < 85 A- 55 < 60 C
75 < 80 B+ 50 < 55 C-
70 < 75 B 40 < 50 D

Anda mungkin juga menyukai