Anda di halaman 1dari 5

SISTEM KEMAGNETAN BUMI

Inike Paramita
1405118509

Teori tentang kemagnetan bumi mulanya dikemukakan oleh seorang ilmuan pada tahun
1600 yang bernama Sir William Gilbert (1540-1603), ia menyatakan bahwa planet bumi yang
kita tinggali ini memiliki sifat magnet. Dalam pernyataanya Gilbert memperkirakan bahwa
kutub-kutup magnet planet bumi dapat dicari dan ditemukan dikarenakan jarum pada kompas
selalu mengarah ke arah kutub utara dan kutub selatan bumi. Kemagnetan bumi dipengaruhi
oleh komposisi inti bumi yang terdiri dari inti bagian dalam dan inti bagian luar yang di susun
oleh unsur logam dengan temperatur , wujud, dan konduktivitas yang berbeda. Sehingga, pada
saat inti dalam dan inti luar (cair) berinteraksi maka akan mengakibatkan pergerakan elektron
serta akibat adanya arus konveksi dari rotasi bumi menyebabkan pergerakan cairan pada inti
bumi yang menghasilkan arus listrik sehingga terbentuk medan magnet pada bumi.
Magnet merupakan suatu objek yang memiliki suatu bidang atau daerah yang dapat
dipengaruhi oleh gaya magnet yang dihasilkan, bidang atau daerah ini disebut dengan medan
magnet. Medan magnet bumi dihasilkan oleh bumi itu sendiri. Menuerut teori W.M Elasasser
dan E.C Bullard di dalam inti bumi luar terdapat aliran fluida yang terionisasi sehingga
menghasilkan aksi dynamo dirinya sendiri (Self-exiting dynamo action) yang dapat
menghasilkan magnet bumi.. Pernyataan dari W.M Elasasser dan E.C Bullard ini juga
didukung oleh ilmuan lainnya yaitu Jon Mound dari Leeds. Medan magnet ini tersusun dari
garis-garis gaya magnet yang arah gerakannya dari kutub utara ke kutub selatan, sehingga dapat
diketahui bahwa magnet pada dasarnya memiliki dua buah kutub yakni kutub utara dan kutub
selatan. Demikian pula halnya dengan bumi yang dianalogikan sebagai sebuah magnet pasti
memiliki kutub utara dan kutub selatan. Sesuai dengan teori yang telah ada bahwa kutub
magnet bumi memiliki posisi berlawanan dengan kutub geografis bumi, dimana kutub uatara
magnet bumi berada di kutub selatan geografis bumi dan kutub selatan magnet bumi berada di
kutub utara geografis bumi.
Jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara dan kutub selatan geografis bumi.
Hal ini disebabkan karena magnet jarum pada kompas ditarik oleh kutub utara dan kutub
selatan magnet bumi. Kutub utara jarum kompas ditarik oleh kutub selatan magnet bumi yang
berada di sekitar kutub utara geografis bumi, sedangkan kutub selatan jarum kompas ditarik
oleh kutub utara magnet bumi yang terdapat di sekitar kutub selatan geografis bumi.
Jarum kompas yang menunjuk ke arah utara geografis bumi dalam keadaan setimbang
jika diperhatikan jarum tersebut tidak tepat menunjuk ke arah kutub utara geografis bumi.
Terdapat penyimpangan arah jarum kompas terhadap kutub utara geografis bumi,
penyimpangan jarum kompas ini terjadi dikarenakan posisi kutub magnet bumi yang tidak tepat
berada pada kutub geografis bumi. Penyimpangan ini akan mengakibatkan terbentuknya sudut
antara kutub utara-selatan kompas dengan kutub utara-selatan geografis bumi. Sudut yang
terbentuk ini disebut dengan Sudut Deklinasi.
Jika diperhatikan lagi juga terdapat penyimpangan jarum kompas yang tidak mendatar.
Penyimpanagn jarum kompas ini disebakan karena gari-garis gaya magnet bumi tidak sejajar
terhadap bidang horizontal permukaaan bumi. Tidak sejajarnya garis-garis gaya magnet bumi
terhadapa bidang horizontal permukaan bumi menyebabkan jarum kompas naik ataupun turun
terhadap permukaan bumi. Hal ini menandakan bahwa terdapat penyimpangan antara kutub
utara-selatan kompas terhadap bidang datar permukaaan bumi sehingga membentuk sudut,
dimana sudut yang terbentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap bidang datar
disebut Sudut Inklinasi.

Keberadaan magnet bumi tentunya memiliki peranan dan tujuan yakni salah satunya
merupakan sebagai salah satu pelindung atmosfer yang disebut lapisan magnetosfer. Sesuai
dengan namanya magnetosfer merupakan salah sat lapisan atmosfer yang terbentuk akibat
pengaruh medan magnet pada lapisan inti bumi yang membentang hingga ke luar angkasa.
Lapisan magnetosfer ini berada pada ketinggian 95.000 kilometer di atas permukaan bumi
sehingga lapisan ini memiliki fungsi sebagai pelindung bumi dari radiasi berbahaya matahari
(partikel alpha, beta, angin surya, semburan massa korona) dan benda langit lainnya seta
berperan pula sebagai penangkal petir. Ketika radiasi-radiasi yang berasal dari matahari
memasuki bumi maka lapisan magnetosfer akan memantulkan sebagian radiasi yang datang
dan sebagiannya lagi akan dibelokkan atau diarahkan ke arah kutub. Hasil pembelokan dan
tumbukan dari radiasi dengan lapisan atmosfer akan menyebabkan munculnya fenomena indah
yaitu aurora.
Magnetosfer bumi menepis radiasi matahari
Sumber: versesofuniverse.blogspot.com

enomena Aurora di kutub utara \


Sumber : rere.wordpress.com.
Ternyata kutub-kutub magnet bumi mengalami pergeseran. Dalam jawngka waktu yang
panjang kutub-kutub magnet bumi ini dapat menyebabkan pertukaran posisi kutub sampai
akhirnya kelak kutub utara magnet bumi terletak di kutub selatan magnet bumi yang sekarang
dan kutub selatan magnet bumi terletak pada kutub utara magnet bumi yang sekarang.
Fenomena ini sering disebut sebagai fenomena pembalikan kutub-kutub magnet bumi. Sejak
lima juta tahun terakhir fenomena pembalikan kutub magnet ini terjadi berkisaran antara 0,2
sampai 0,3 juta tahun sekali. Terjadinya peristiwa pembalikan kutub magnet bumi yang
terakhir yaitu berkisar 0,78 tahun lalu yang dinamakan peristiwa Brunhes-Matuyama. Peristiwa
fenomena pembalikkan kutub magnet bumi ini membutuhkan waktu ribuan tahun yaitu
peristiwa yang tidak terjadi dalam sekejab mata. Meskipun peristiwa pembalikan kutub-kutub
magnet, garis-garis gaya magnet tidaklah menghilang. Demikian pula dengan lapisan
magnetosfer sehingga dalam peristiwa pembalikkan kutub magnet ini bumi masih terlindungi
oleh lapisan magnetosfer terhadap radiasi partikel matahari.

Pergeseran posisi titik kutub magnetis utara (kiri) dan selatan (kanan) dari tahun ke tahun.
Sumber : NOAA, 2012.

Anda mungkin juga menyukai