Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM RADIOLOGI LANJUT II

“Simulasi Gantry CT-Scan”

Oleh :
Alfia Khairina (20153010003)
Merry Tresya (20153010014)
Padma Kusumaningrum (20153010044)

LABORATORIUM RADIOLOGI
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ELEKTROMEDIK
PROGRAM VOKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
I. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami prinsip kerja Gantry CT-Scan.


2. Mengetahui dan memahami fungsi Gantry CT-Scan.

3. Mengetahui dan memahami simulasi Gantry CT-Scan.

II. DASAR TEORI

A. CT- Scan
1. Definisi

CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur yang


digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang
tengkorak dan otak.

CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang


universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot dan
tulang, tenggorokan, rongga perut.

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara
suatu kelainan, yaitu :

 Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.


 Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
 Brain contusion.
 Brain atrofi.
 Hydrocephalus.
 Inflamasi.
Gambar 1.1 CT scan

2. Prinsip Kerja
Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih
umum dikenal. Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi
terusan setelah melewati suatu obyek untuk membentuk citra/gambar. Perbedaan
antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan pada
citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi,
informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak tumpang tindih (overlap)
sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada bidang tegak
lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat menampilkan
informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi. Oleh karena itu, citra ini dapat
memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga citra yang dihasilkan
oleh CT scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang dihasilkan oleh teknik
radiografi konvensional.
CT Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan
komputer berdaya tinggi yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh
gambaran panampang-lintang dari badan. Pasien dibaringkan diatas suatu meja
khusus yang secara perlahan – lahan dipindahkan ke dalam cincin CT Scan. Scanner
berputar mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen. Waktu yang
digunakan sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai 1
jam, tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-
in nya).
Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit. Sebelum dilakukan
scanning pada pasien, pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan tertentu
selama 4 jam sebelum proses scanning. Bagaimanapun, tergantung pada jenis
prosedur, adapula prosedur scanning yang mengharuskan pasien untuk meminum
suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk melakukan proses scanning
khususnya untuk daerah perut.
3. Struktur Komponen Dasar Pesawat CT-Scan
Komponen-komponen pesawat, meliputi :
a. Meja Pemeriksaan
Meja pemeriksaan merupakan tempat pasien diposisikan untuk dilakukannya
pemeriksaan CT-Scan. Bentuknya kurva dan terbuat dari Carbon Graphite Fiber.
Setiap scanning satu slice selesai, maka meja pemeriksaan akan bergeser sesuai
ketebalan slice ( slice thickness ). Meja pemeriksaan terletak dipertengahan gantry
dengan posisi horizontal dan dapat digerakkan maju, mundur, naik dan turun dengan
cara menekan tombol yang melambangkannmaju, mundur, naik, san turun yang
terdapat pada gantry.
b. Gantry
Gantry merupakan komponen pesawat CT-Scan yang didalamnya terdapat
tabung sinar-x, filter, detektor, DAS ( Data Acquisition System ). Serta lampu
indikator untuk sentrasi. Pada gantry ini juga dilengkapi dengan indikator data digital
yang memberi informasi tentang ketinggian meja pemeriksaan, posisi objek dan
kemiringan gantry.
Pada pertengahan gantry diletakkan pasien. Tabung sinar-x dan detektor yang
letaknya selalu berhadapan didalam gantry akan berputar mengelilingi objek yang
akan dilakukan scanning.
1. Tabung sinar-x
Berfungsi sebagai pembangkit sinar-X dengan sifat :
 Bekerja pada tegangan tinggi diatas 100 kV
 Ukuran focal spot kecil 10 – 1 mm
 Tahan terhadap goncangan
2. Kolimator
Pada pesawat CT-Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator, yaitu:
- Kolimator pada tabunng sinar-x
Fungsinya: untuk mengurangi dosis radiasi, sebagai pembatas luas
lapangan penyinaran dan mengurangi bayangan penumbra dengan adanya
focal spot kecil.
- Kolimator pada detector.
Fungsinya: untuk pengarah radiasi menuju ke detektor, pengontrol radiasi
hambur dan menentukan ketebalan lapisan ( slice thickness ).
3. Detektor dan DAS ( Data Acqusition system )
Setelah sinar-x menembus objek, maka akan diterima oleh detector
yang selanjutnya dan dilakukan proses pengolahan data oleh DAS. Adapun
fungsi detector dan DAS secara garis besar adalah: untuk menangkap sinar-x
yang telah menembua objek, mengubah sinar-x dalam bentuk cahaya tampak,
kemudian mengubah cahaya tampak tersebut menjadi sinyal-sinyal electron,
lalu kemudian menguatkan sinyal-sinyal electron tersebut dan mengubah
sinyal electron tersebut kedalam bentuk data digital.
c. Komputer
Merupakan pengendali dari semua instrument pada CT-Scan.
Berfungsi untuk melakukan proses scanning, rekonstruksi atau pengolahan
data, menampilkan (display) gambar serta untuk menganalisa gambar.
Adapun elemen-elemen pada computer adalah sebagai berikut:
1. Input Device
Adalah unit yang menterjemahkan data-data dari luar kedalam bahasa
computer sehingga dapat menjalankan program atau instruksi.
2. CPU ( Central Procesing Unit )
Merupakan pusat pengolahan dan pengelolaan dari kesseluruhan system
computer yang sedang bekerja. Terdiri atas :
 ALU ( Arithmetic Logic Unit )
Berfungsi untuk melaksanakan proses berupa arithmetic operation
seperti penambahan, pengurangan, pembagian, serta perkalian.
 Control Unit
Berfungsi untuk mengontrol keseluruhan system computer dalam
melakukan pengolahan data.
 Memory Unit
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan data ataupun instruksi yang
sedang dikerjakan.
3. Output Device
Digunakan untuk menampilkan hasil program atau instruksi sehingga
dapat dengan mudah dilihat oleh personilyang mengoperasikannya, misalnya
CRT (Cathoda Ray Tube).
d. Layar TV Monitor
Berfungsi sebagai alat untuk menampilkan gambar dari objek yang diperiksa
serta menampilkan instruksi-instruksi atau program yang diberikan.
e. Image Recording
Berfungsi untuk menyimpan program hasil kerja dari computer ketika
melakukan scanning, rekonstruksi dan display gambar. digunakan:
1. Magnetik Disk
Digunakan untuk penyimpanan sementara dari data atau gambaran, apabila
gambaran akan ditampilkan dan diproses. Magnetic disk dapat menyimpan dan
mengirim data dengan cepat, bentuknya berupa piringan yang dilapisi bahan
ferromagnetic. Kapasitasnya sangat besar.
2. Floppy Disk
Biasa disebut dengan disket, merupakan modifikasi dari magnetic disk,
bentuknya kecil dan fleksibel atau lentur. Floppy disk mudah dibawa dan disimpan.
Kapaasitasnya relative kecil (sekarang sudah tidak digunakan lagi).
f. Operator Terminal
Merupakan pusat semua kegiatan scanning atau pengoperasian system secara
umum serta berfungsi untuk merekonstruksi hasil gambaran sesuai dengan
kebutuhan.
g. Multiformat Kamera
Digunakan untuk memperoleh gambaran permanen pada film. Pada satu
film dapat dihasilkan beberapa irisan gambar tergantung jenis pesawat CT dan film
yang digunakan.
III. ALAT DAN BAHAN

 MCB (Mini Circuit Breaker )


 3 Relay
 3 Timer
 Jamper
 Tespen
 Obeng
 2 Bohlam
 1 Motor AC
 Papan percobaan

 Multimeter

IV. LANGKAH PERCOBAAN

 Mempersiapkan alat dan bahan.


 Memotong kabel sesuai kebutuhan.
 Menentukan titik lampu dan push button yang akan dipasang.
 Menyambung kabel sesuai skema dan menyambungkan ke push button, lampu, relay,
timer dan motor.
 Mengecek sambungan (oleh supervisior).
 Menyambungkan instalasi ke catu daya.
 Menyalakan lampu dan motor
 Memulai percobaan
 Memberi analisis dan kesimpulan
V. SKEMATIK RANGKAIAN

VI. HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

Gambar 1.2 Rangkaian Motor Satu Phase Putar Kanan dan Putar Kiri

Analisis :

Dari hasil percobaan berdasarkan gambar 1.2 cara kerja keseluruhan rangkaian
diatas, sumber listrik dari PLN akan mengalir pada MCB dan pada saat MCB ON akan
ada arus listrik yang mengalir ke saklar push button. Sebelum push button ditekan arus
listrik telah mengalir ke kaki 1 relay1. Saat push button ditekan arus listrik akan
mengalir ke coil relay 1 sehingga relay bekerja. Pada relay 1 merupakan rangkaian
pengunci tegangan, sehingga saat push button ditekan tegangan akan dikunci oleh kaki
3 relay 1 karena mendapat tegangan dari kaki 1 relay 1 yang terhubung langsung
dengan phase dari PLN. Relay 1 memberikan tegangan pada timer 1 sehingga coil timer
1 mengontak, timer 1 menggunakan mode delay ON dimana sebelum waktu tercapai
kontak timer berada pada normally close dan mengaktifkan coil relay 2. Kaki 3 relay
2dihubungkan dengan kabel nomor 1 pada motor dan kaki 6 relay 2 dihubungkan pada
kabel nomor 6 pada motor dan motor berputar ke kanan. Setelah waku tercapai kontak
timer 1 akan kembali ke normally open. Kaki 6 timer 1 dihubungkan ke coil 2 untuk
mengaktifkan timer 2. Pada timer 2 menggunakan mode delay ON selama 10 detik
untuk memberikan jeda pada motor setelah berputar ke kanan juga agar tidak terjadi
hubungan arus pendek. Setelah waktu terpenuhi timer 2 kembali dalam keadaan
normally open terhubung dengan timer 3. Timer 3 menggunakan mode delay ON
selama 15 detik dan mengontak relay 3. Kaki 1 relay 3 mendapatkan phase, kaki 8 relay
3 mendapatkan nol PLN. Sedangkan kaki 3 relay 3 terhubung pada kabel nomor 6
motor dan kaki 6 relay 3 terhubung pada kabel nomor 1 motor. Kabel nomor 2 pada
motor terhubung pada ground. Relay 3 berfungsi sebagai motor putar kiri. Setelah
waktu terprnuhi kontak timer 3 akan pindah dalam keadaan normally close ke normally
open, motor berhenti berputar.

VII. KESIMPULAN
1. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang
universal untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh, seperti sususan saraf pusat, otot
dan tulang, tenggorokan, rongga perut.
2. Hasil dari praktikum yang telah di lakukan sudah berhasil karena sudah sesuai
dengan prinsip dasar Simulasi dari Gantry CT-Scan tersebut.
Lampiran

Nama Komponen : Tespen

Fungsi : Untuk mengetahui daya tegangan


listrik pada suatu benda. Fungsi lainnya yaitu untuk
membuka sekrup dari komponen alat listrik.
Spesifikasi : max V = 500V

Nama Komponen : MCB C25

Fungsi : untuk memutuskan aliran listrik


secara otomatis jika daya yang dihantarkan melebihi nilai
batasnya.
Spesifikasi : Max A = 25A
Max V = 230 V

Nama komponen : obeng min

Fungsi : untuk melepas dan


mengencangkan sekrup

Nama komponen : motor AC


Fungsi : mengubah tenaga listrik arus
bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau
tenaga mekanik berupa putaran dari pada rotor.
Spesifikasi : max V=220V AC, max A= -
Nama komponen : Relay
Fungsi : Sebagai saklar elektromagnetik,
mengalirkan arus lebih besar sesuai kebutuhan dengan
menggunakan sistem pengendali arus listrik yang lebih
kecil
Spesifikasi : 250 V AC/28V DC 10A(NO),
5A (NO).
25 V AC/28 V DC 6EN <005 ᵠ=1>

Nama Komponen : Timer


Fungsi : Sebagai pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikan
Spesifikasi : max A = 5A
Max V= 240V, 50/60 Hz.

Nama komponen : Kabel NYA

Fungsi : Sebagai penghubung atau


sebagai isolator

Nama Komponen : Bola lampu/ Bohlam


Fungsi : Sebagai alat penenrang
Spesifikasi : max A = -
Max V = 240V

Anda mungkin juga menyukai