Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH INSTRUMENTASI MEDIS

“PRINSIP KERJA CT SCAN”

Disusun Oleh :

Ray Hardyant 02311745000009

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
A. Definisi CT Scan
Menurut Bontrager (2010), CT Scan merupakan suatu modalitas imaging diagnostic yang
menggunakan gabungan dari sinar x dan komputer untuk mendapatkan citra atau gambar berupa
variasi irisan tubuh manusia. CT Scan dapat digunkan untuk mendiagnosa kelainan pada organ
tubuh mulai dari kepala, leher, rongga dada, rongga perut,, tulang belakang, dan anggota tubuh
lainnya.
Computed tomography (CT) adalah bentuk khusus dari tomografi dimana computer
digunkan untuk membuat rekonstruksi matematika dari pesawat tomografi atau slice
(Thayalan,2014).
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memperjelas adanya dugaan yang kuat antara suatu
kelainan,
yaitu :
a. Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.
b. Perubahan vaskuler : malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark.
c. Brain contusion.
d. Brain atrofi.
e. Hydrocephalus.
f. Inflamasi.

Gambar 1. Wujud CT Scan

B. Prinsip Dasar CT Scan


Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih umum dikenal.
Kedua perangkat ini sama-sama memanfaatkan intensitas radiasi terusan setelah melewati suatu
obyek untuk membentuk citra/gambar. Perbedaan antara keduanya adalah pada teknik yang
digunakan untuk memperoleh citra dan pada citra yang dihasilkan.
Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi, informasi citra yang ditampilkan
oleh CT scan tidak tumpang tindih (overlap) sehingga dapat memperoleh citra yang dapat diamati
tidak hanya pada bidang tegak lurus berkas sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat
menampilkan informasi tampang lintang obyek yang diinspeksi. Oleh karena itu, citra ini dapat
memberikan sebaran kerapatan struktur internal obyek sehingga citra yang dihasilkan oleh CT
scan lebih mudah dianalisis daripada citra yang dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional.CT
Scanner menggunakan penyinaran khusus yang dihubungkan dengan komputer berdaya tinggi
yang berfungsi memproses hasil scan untuk memperoleh gambaran panampang-lintang dari
badan.
Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus yang secara perlahan – lahan dipindahkan ke
dalam cincin CT Scan. Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat pengambilan sinar rontgen.
Waktu yang digunakan sampai seluruh proses scanning ini selesai berkisar dari 45 menit sampai
1 jam, tergantung pada jenis CT scan yang digunakan( waktu ini termasuk waktu check-in
nya).Proses scanning ini tidak menimbulkan rasa sakit . Sebelum dilakukan scanning pada pasien,
pasien disarankan tidak makan atau meminum cairan tertentu selama 4 jam sebelum proses
scanning. Bagaimanapun, tergantung pada jenis prosedur, adapula prosedur scanning yang
mengharuskan pasien untuk meminum suatu material cairan kontras yang mana digunakan untuk
melakukan proses scanning khususnya untuk daerah perut.

C. Struktur Komponen Dasar CT Scan


System instalasi CT Scan biasanya menggunakan tipe instalasi tetep. Ada jenis CT Scan mobile
namun tidak umum digunakan. Aplikasi dari CT Scan mobile. CT system terdiri dari 3 komponen
utama yaitu, gantry, computer dan operator console. System ini termasuk system yang sangat
kompleks.

Gambar 2. Komponen eksternal CT Scan


a. Meja Pemeriksaan
Meja pemeriksaan merupakan tempat pasien diposisikan untuk dilakukannya pemeriksaan CT-
Scan. Bentuknya kurva dan terbuat dari Carbon Graphite Fiber. Setiap scanning satu slice selesai,
maka meja pemeriksaan akan bergeser sesuai ketebalan slice ( slice thickness ). Meja pemeriksaan
terletak dipertengahan gantry dengan posisi horizontal dan dapat digerakkan maju, mundur, naik
dan turun dengan cara menekan tombol yang melambangkannmaju, mundur, naik, san turun yang
terdapat pada gantry.

b. Gantry
Gantry merupakan komponen pesawat CT-Scan yang didalamnya terdapat tabung sinar-x, filter,
detektor, DAS ( Data Acquisition System ). Serta lampu indikator untuk sentrasi. Pada gantry ini
juga dilengkapi denganindikator data digital yang memberi informasi tentang ketinggian meja
pemeriksaan, posisi objek dan kemiringan gantry. Pada pertengahan gantry diletakkan pasien.
Tabung sinar-x dan detektor yang letaknya selalu berhadapan didalam gantry akan berputar
mengelilingi objek yang akan dilakukan scanning.

1. Tabung sinar-x
 Berfungsi sebagai pembangkit sinar-X dengan sifat:
 Bekerja pada tegangan tinggi diatas 100 kV
 Ukuran focal spot kecil 10 – 1 mm
 Tahan terhadap goncangan
 Kolimator

2. Pada pesawat CT-Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator, yaitu:


• Kolimator pada tabunng sinar-x
Fungsinya: untuk mengurangi dosis radiasi, sebagai pembatas luas lapangan penyinaran dan
mengurangi bayangan penumbra dengan adanya focal spot kecil.
• Kolimator pada detektor

Fungsinya: untuk pengarah radiasi menuju ke detektor, pengontrol radiasi hambur dan
menentukan ketebalan lapisan ( slice thickness ).

3) Detektor dan DAS ( Data Acqusition system )


Setelah sinar-x menembus objek, maka akan diterima oleh detector yang selanjutnya dan
dilakukan proses pengolahan data oleh DAS. Adapun fungsi detector dan DAS secara garis besar
adalah: untuk menangkap sinar-x yang telah menembua objek, mengubah sinar-x dalam bentuk
cahaya tampak, kemudian mengubah cahaya tampak tersebut menjadi sinyal-sinyal electron, lalu
kemudian menguatkan sinyal-sinyal electron tersebut dan mengubah sinyal electron tersebut
kedalam bentuk data digital.

c. Komputer
Merupakan pengendali dari semua instrument pada CT-Scan. Berfungsi untuk melakukan proses
scanning, rekonstruksi atau pengolahan data, menampilkan ( display ) gambar serta untuk
menganalisa gambar.

Adapun elemen-elemen pada computer adalah sebagai berikut:


1) Input Device
Adalah unit yang menterjemahkan data-data dari luar kedalam bahasa computer sehingga dapat
menjalankan program atau instruksi.

2) CPU ( Central Procesing Unit )


Merupakan pusat pengolahan dan pengelolaan dari kesseluruhan system computer yang sedang
bekerja.

3) Output Device
Digunakan untuk menampilkan hasil program atau instruksi sehingga dapat dengan
mudah dilihat oleh personilyang mengoperasikannya, misalnya CRT (Cathoda Ray Tube).

d. Layar TV Motor
Berfungsi sebagai alat untuk menampilkan gambar dari objek yang diperiksa serta menampilkan
instruksi-instruksi atau program yang diberikan.

e. Image Recording
Berfungsi untuk menyimpan program hasil kerja dari computer ketika melakukan scanning,
rekonstruksi dan display gambar. Digunakan.

1) Magnetik Disk Digunakan untuk penyimpanan sementara dari data atau gambaran, apabila
gambaran akan ditampilkan dan diproses. Magnetic disk dapat menyimpan dan mengirim
data dengan cepat, bentuknya berupa piringan yang dilapisi bahan ferromagnetic.
Kapasitasnya sangat besar.

2) Floppy Disk
Biasa disebut dengan disket, merupakan modifikasi dari magnetic disk, bentuknya kecil dan
fleksibel atau lentur. Floppy disk mudah dibawa dan disimpan. Kapaasitasnya relative kecil
(sekarang sudah tidak digunakan lagi).

f. Operator Terminal
Merupakan pusat semua kegiatan scanning atau pengoperasian system secara umum serta
berfungsi untuk merekonstruksi hasil gambaran sesuai dengan kebutuhan.

g. Multiformat Kamera
Digunakan untuk memperoleh gambaran permanen pada film. Pada satu film dapat dihasilkan
beberapa irisan gambar tergantung jenis pesawat CT dan film yang digunakan.

D. Prinsip Kerja
Ketika sinar x melewati pasien, sinar x mengalami perlemahan dan selanjutnya diukur oleh
detector. Detector mengkonversi foton sinar x menjadi sinyal elektrik atau sinyal analog yang harus
menjadi data digital (numeric) untuk masukan kedalam computer. Computer lalu melakukan proses
rekonstruksi. Gambar direkonstruksi dalam bentuk numeric dan harus diubah menjadi sinay listrik
untuk dapat dilihat pada monitor. Gambar an data terkait kemudia dikirim ke PACS, dimana ahli
radiologi dapat mengambil dan mengintepretasikannya. Setelah itu gambar dapat disimpan pada
kaset magnetic (Seeram,2008).
Gambar 1. Komponen utama CT Scan

E. Tebentuknya Citra
Langkah-langkah terbentuknya citra dari Computet Tomografi (CT) Scan melibatkan tiga proses
yaitu, akuisisi data; rekontruksi gambar; dan dispay gambar, manipulasi, penyimpanan,
perekaman (Seeram,2008).

Gambar 3. Alur terbentuknya citra

1. Akuisisi Data
Istilah akuisi data mengacu pada pengukuran kumpulan dari transmisi sinar x yang diterima
pasien. Setelah sinar x melewati pasien, sinar x masuk ke detector elektronik khusus yang
mengukur nilai transmisi, atau nilai atenuasi. Data yang didapat dari pengukuran transmisi
dicatat untuk memenuhi syarat pada proses rekonstruksi. CTscan otak pertama mengguanakan
skema akuisisi data dimana tabung sinar x dan detector bergerak pada garis lurus atau translasi
pada kepala pasien, untuk mengumpulkan sejumlah pengukuran trasnmisi saat bergerak dari
kiri ke kanan. Setelah itu tabung sinar x dan detector berputar 1 derajat dan memulai lagi
bergerak pada kepala pasien dari kiri ke kanan. Proses ini disebut dengan Scanning, yang
diulang hingga 180 derajat.
Akuisisi data juga melibatkan konversi sinyal elektrik yang diperoleh dari detector elektronik
yang diubah ke data digital yang dapat diproses oleh computer menjadi gambar.

Gambar 4. Skema akuisisi data

Metode akuisisi data CT scan ada dua, yaitu :


a. Metode konvensional slice by slice atau metode aksial. Prinsipnya, tabung sinar–x dan
detektor bergerak mengelilingi pasien dan mengumpulkan data proyeksi pasien. Saat
pengambilan data proyeksi, posisi meja berhenti. Kemudian meja pasien bergerak untuk
menuju posisi kedua dan dilakukan proses scanning berikutnya. Demikian seterusnya.
b. Metode spiral atau helical. Pada metode ini tabung sinar–X bergerak mengelilingi pasien
yang juga bergerak. Pada metode ini, berkas sinar-x membentuk pola spiral atau helical.
Data untuk rekonstruksi citra pada setiap slice diperoleh dengan interpolasi. Teknik ini
memiliki kelebihan dalam waktu yang relatif cepat.
2. Rekonstruksi Gambar
Setelah pengukuran data transmisi yang dikumpulkan oleh detector, data tersebut akan
dikirim ke computer untuk pengolahan. Computer tersebut menggunakan teknik matematika
special untuk merekonstruksi gambar CT kedalam jumlah terbatas dari step yang disebut
degngan reconstruction algorithms.
Secara umum computer merupakan pusat dari proses CT scan, hal ini melibatkan
minicomputer dan terkait mikroprosesor untuk melakukan fungsi tertentu. Pada beberapa CT
Scan, array prosesor melakukan perihtungan kecepatan tinggi dan mikroprosesor melakukan
pelakasanaan gambar.
Gambar 5. Skema rekonstruksi gambar

3. Display gambar, manipulasi penyimpanan, dan perekam


Setelah pada computer telah melakukan proses rekonstruksi citra, hasil rekonstruksi dapat
ditampilkan dan direkam untuk melihat berikutnya dan disimpan untuk analisis ulang.
Tampilan monitor yang dipasang di meja control memungkinkan teknolog dan radiologist
untuk memanipulasi, menyimpan dan merekam gambar.
Manipulasi gambar atau pengolahan citra digital telah menjadi popular di CT dan banyak
paket perangkat lunak computer sekarang tersedia. Gambar dapat diubah melalui manipulasi
gambar untuk membuat lebih mudah dibaca oleh radiolog. Misalnya, gambaran transversal
axial dapat diformat ulang menjadi bagian koronal,sagittal dan paraksial.
Selain itu, gambar juga bias dikenakan operasi pengolahan gambar lainnya seperti penghalusan
gambar, enchancement edge, manipulasi sekala abu-ab dan proses gambar 3D.
Gambar dapat direkam kemudian disimpan dalam beberapa bentuk arsip. Gambar biasanya
direkam pada film karena skala keabuannya yang luas. Gambar CT dapat disimpan pada tape
magnetic.
F. Aplikasi CT Scan
CT Scanner memiliki kemampuan yang unik untuk memperhatikan suatu kombinasi dari jaringan,
pembuluh darah dan tulang secara bersamaan. CT Scanner dapat digunakan untuk mendiagnose
permasalahan berbeda seperti :
• Adanya gumpalan darah di dalam paru-paru (pulmonary emboli)
• Pendarahan di dalam otak ( cerebral vascular accident)
• Batu ginjal
• Inflamed appendix
• Kanker otak, hati, pankreas, tulang, dll.
• Tulang yang retak
DAFTAR PUSTAKA

Bontrager, Kenneth L. 2010. Textbook of Radigraphic Positioning and Related Anatomy Seventh Edition.
Missouri: Mosby Inc.
Seeram, Euclid. 2009. Computed Tomography, Physical, Principles, Clinical Applications, and Quality
Control, Third Edition. Missouri: Saunders Elsevier.
Thayalan, K. 2014. The Physics of Radiology and Imaging. New Dehli: Jaypee Brothers Medical Publiser
(P) Ltd.

Anda mungkin juga menyukai