Diusulkan Oleh
Gambar 2. 1 Skema Hamburan Cahaya Yang Menumbuk Partikel Dengan Ukuran Tertentu
Selain hamburan, transimisi dan absorpsi cahaya juga merupakan aspek yang perlu
ditinjau. Transmisi merupakan besarnya perbandingan intensitas cahaya yang diteruskan ke
sensor dengan intensitas cahaya sumber. Sedangkan absorpsi cahaya merupakan penyerapan
intensitas cahaya oleh suatu bahan yang terlarut pada air.
𝐼𝑠
T = 𝐼𝑜 (2.2)
𝐼𝑡
A = -log(T)=-log 𝐼𝑜 (2.3)
Dengan T adalah transmitansi, A adalah absorbansi, dan It adalah intensitas cahaya
yang ditransmisikan.
Tingkat Kekeruhan Air Tingkatan air disebut Turbiditas. Turbiditas pada air
disebabkan karena adanya suspensi, seperti tanah dan pasir, endapan lumpur, Turbiditas
biasanya diukur dengan turbidimeter dan yang diukur adalah absorpsi akibat partikel yang
tercampur. Turbiditas juga bisa diukur dengan turbidimeter atau nephelometer yang
berperinsip pada hamburan sinar dengan pelekatan detektor pada sudut 900 dari sumber sinar
yang diukur adalah hamburan cahaya oleh campurannya. Tingkatan kekeruhan air atau
turbiditas ditunjukan dengan satuan pengukuran Nephelometric Turbidity Unit (NTU)
berdasarkan ketentuan dari badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO), batas
maksimum kekeruhan air minum yang memenuhi syarat adalah 5 NTU (Yuniarti, 2007).
2.2 Nephelometric Turbidity Unit (NTU)
Nephelometer adalah suatu alat untuk mengukur kekeruhan yang memberikan hasil
dalam satuan Nephelometric Turbidity Unit (NTUs). NTUs adalah satuan standar untuk
mengukur kekeruhan. Pada nephelometri dan turbidimetri, sumber cahaya diproyeksikan
melalui sampel cairan yang disimpan dalam wadah sampel transparan. Umumnya,
nephelometri menggunakan sumber cahaya yang memiliki panjang gelombang relatif singkat
(misalnya, 500 nm-800 nm) dan efektif digunakan untuk mendeteksi partikel dengan ukuran
sangat kecil. Sedangkan, turbidimetri umumnya menggunakan sumber cahaya yang memiliki
panjang gelombang lebih panjang (misalnya, 800 nm-1100 nm) dan efektif digunakan untuk
mendeteksi partikel dengan ukuran yang lebih besar. Jika seberkas cahaya dilewatkan melalui
sampel keruh, intensitasnya dikurangi dengan hamburan, dan jumlah cahaya yang tersebar
tergantung pada konsentrasi dan distribusi ukuran partikel. Dalam nephelometri intensitas
cahaya yang tersebar diukur, sedangkan dalam turbidimetri, intensitas cahaya yang
ditransmisikan melalui sampel diukur. Standar kekeruhan air ditetapkan antara 5-25 NTU
(Nephelometric Turbidity Unit)
2.3 LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
memiliki 2 kutub yaitu anoda dan katoda. LED memiliki karakteristik berbeda-beda menurut
warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir pada led maka semakin terang pula
cahaya yang dihasilkan, namun perlu diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan
10mA-20mA dan pada tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan.
Apabila arus yang mengalir lebih dari 20mA maka led akan terbakar.
LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna merah, kuning,
biru, putih, hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut
tergantung pada wavelength (panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang
dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk
menghasilkan variasi warna pada LED :
Pada sistem pengukuran tingkat kekruhan pada air ini menggunakan LED biru dengan
bahan Silicon Carbide (SiC) yang memiliki panjang gelombang 430-505nm dan besar tegangan
sebesar 3,6 V agar sesuai dengan output yang dikeluarkan oleh mikrontroller dan agar dapat
memberikan intensitas yang sesuai dengan tingkat kekeruhan air dari beberapa sample.
Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan (TX)
serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan ke pin-pin
yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.
External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu sebuah
interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau penurunan yang
besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi attach Interrupt() untuk lebih jelasnya.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10 dan 11. Memberikan 8 bit PWM output dengan fungsi analog
Write().
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini menghubungkan
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika pin
bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya
memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6 input analog
tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti
batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi
lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial:
TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI dengan
menggunakanWire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
AREF. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analogReference().
Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus,
digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang memblock
sesuatu pada board.
2.5 Photodioda
Photodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat mengubah besaran
cahaya menjadi besaran listrik. Photodioda merupakan sebuah dioda dengan sambungan p-n
yang dipengaruhi cahaya dalam kerjanya. Cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda ini
mulai dari cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X.
Gambar 2. 2 Photodiode
Photodioda terbuat dari semikonduktor p-n junction maka cahaya yang diserap oleh
photodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton yang akan menghasilkan
pasangan electron-hole dikedua sisi dari sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan
itu masuk ke pita konduksi maka elektron-elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber
tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber tegangan sehingga
arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya pasangan elektron ataupun hole yang
dihasilkan tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh photodioda.
Prinsip Kerja Photodioda
1) Cahaya yang diserap oleh photodiode.
2) Terjadinya pergeseran foton.
3) Menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi.
4) Electron menuju + sumber dan hole menuju – sumber.
5) Sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian.
Saat photodiode terkena cahaya, maka akan bersifat sebagai sumber tegangan dan nilai
resistansinya akan menjadi kecil. Saat photodiode tidak terkena cahaya, maka nilai
resistansinya akan besar atau dapat diasumsikan tak hingga. 2.5 Software Arduino 1.6 Macam-
macam bahasa pemrograman yang digunakan
Photodiodes dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si)
atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap
cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å untuk silicon,
8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari
sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang
pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian
dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara tersebut didalam sebuah
photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon - menyebabkan pembawa muatan (seperti
arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang dipancarkan oleh
Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan oleh photodioda tergantung besar
kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh infrared.
Photo dioda digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun
dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas
cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2. Photo dioda mempunyai
resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini
pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan
intensitas cahaya yang masuk. Jika photo dioda tidak terkena cahaya, maka tidak ada arus yang
mengalir ke rangkaian pembanding, jika photo dioda terkena cahaya maka photodiode akan
bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan photo dioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus
yang mengalir ke rangkaian pembanding.
Gambar2.4 struktur dioda
Prinsip kerja LCD 16x2 adalah dengan menggunakan lapisan film yang berisi kristal cair
dan diletakkan di antara dua lempeng kaca yang telah dipasang elektroda logam transparan.
Saat tegangan dicatukan pada beberapa pasang elektroda, molekul-molekul kristal cair akan
menyusun agar cahaya yang mengenainya akan diserap. Dari hasil penyerapan cahaya tersebut
akan terbentuk huruf, angka, atau gambar sesuai bagian yang diaktifkan. Untuk membentuk
karakter atau gambar pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode screening.
Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolom dan baris secara
bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua.
Adapun metodologi penelitian yang digunakan dalam kegiatan final project ini adalah
sebagai berikut,
Wahyuni, Wenny. Dkk. Rancang Bangun Alat Ukur Transmisi dan Absorpsi Cahaya Berbasis
Arduino dan LabVIEW. Bandung, SNIPS, 2015