Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA REAKTOR NUKLIR

PENGUKURAN FRAKSI BAHAN BAKAR


DENGAN METODE GAMMA SCANNING

oleh:

ELFIAN 15/385274/TK/43936

PROGRAM STUDI TEKNIK NUKLIR


DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2018
I. Tujuan
Menentukan fraksi bakar 235U dengan cara mengukur aktivitas 137
Cs yang terbentuk pada
sepanjang elemen bakar.

II. Dasar Teori


137
Apabila elemen bakar teriradiasi neutron selama T 1, maka aktivitas Cs yang
terbentuk di dalam elemen bakar dapat dihitung dengan menggunakan perumusan sbb:
Laju pembentukan nuklida 137Cs di dalam bahan bakar adalah:
dN𝐶𝑠 137 (𝑡)
= −𝜆𝐶𝑠 137 𝑁𝐶𝑠137 (𝑡) − 𝜎𝑐 𝜙𝑁𝐶𝑠 137 (𝑡) + 𝛾𝜎𝑓 𝜙𝑁𝑈 235 (𝑡)
𝑑𝑡
dengan penyederhanaan 𝜆𝐶𝑠 137 + 𝜎𝐶𝑠 137 𝜙 = 𝜆𝑔𝑎𝑏 dan pada awal iradiasi kandungan 137Cs
= 0, maka akan diperoleh penyelesaian sebagai berikut:

137
Nuklida Cs mempunyai umur paro yang cukup panjang apabila dibandingkan dengan
umur pemakaian elemen bakar di teras reaktor sehingga memenuhi kriteria sbb:

Dengan mengikuti kriteria diatas, penyelesaian persamaan diferensial diatas menjadi sbb:

dengan ketentuan
NCs137 (T1) = Jumlah nuklida 137Cs setelah iradiasi T1 detik
NU235 (0) = Jumlah nuklida 235U pada awal iradiasi
𝜒 = yield pembentukan nuklida 137Cs dari pembelahan nuklida 235U.
𝜙 = fluks neutron termal yang mengiradiasi bahan bakar.
𝜎𝑓 = tampang lintang mikroskopis nuklida 235U
235
Fraksi bakar U di dalam elemen bakar reaktor yang telah beroperasi selama T 1 detik
didefinisikan sebagai:

𝑁𝑈235 (0)− 𝑁𝑈235 (𝑇1 )


F.B. = 100% (2)
𝑁𝑈235 (0)
dengan ketentuan
𝑁𝑈 235 (0) − 𝑁𝑈 235 (𝑇1 ) = Jumlah nuklida 235U yang membelah setelah T1 detik.
Dari persamaan (1) dapat diperoleh jumlah isotop 235U yang membelah yaitu:
𝑁𝑈 235 (0) − 𝑁𝑈 235 (𝑇1 ) = 𝜎𝑓 𝜙 𝑁𝑈 235 (0) 𝑇1 (3)
Apabila persamaan (3) disubstitusikan ke dalam persamaan (2) akan diperoleh persamaan
sbb:
F.B. = 𝜎𝑓 𝜙 𝑇1 100% (4)
137
Dengam percobaan pengukuran aktivitas Cs yang terbentuk di dalam elemen bakar
teriradiasi, akan dapat ditentukan besar fraksi bakar 235U di dalam elemen bakarnya, yaitu:
𝑁𝐶𝑠137 (𝑇1 )
F.B. = 𝜎𝑓 𝜙 𝑇1 100% = 100% (5)
𝛾 𝑁𝑈235 (0)

Pengukuran aktivitas 137Cs


137
Pengukuran aktuvitas Cs dilakukan dengan cara mencacah bagian demi bagian
sepanjang elemen bakar dengan menggunakan gamma scanning. Bentuk kolimator
pencacahan yang terdapat pada gamma scanning adalah empat persegi panjang dengan
ukuran 1 x 36 x 160 mm. Posisi kolimator melintang dengan lebar 36 mm. Dengan
penyederhanaan bahwa aktivitas cacah dipermukaan kolimator uniform karena sudut
penyimpangan sumber radiasi sebelah kiri kolimator dan sebelah kanan kolimator (𝜃1+ 𝜃2 )
kecil, maka hubungan antara aktivitas SL dengan cacah ujung kolimator pada jarak a adalah
sbb:
𝑆𝐿
Cacah = (𝜃1 + 𝜃2 )𝐿 (6)
4𝜋𝑎
Gambar 1. Bagan sistem pencacahan dan kolimator yang digunakan di dalam gamma
scanning.
Dari gambar 1. dapat dilihat sistem pencacahan pada gamma scanning. Apabila kolimator
sistem pencacah mempunyai lebar L=36 mm dan panjang kolimator a = 160 mm dengan
lebar 1 mm, maka besarnya cacah pada ujung kolimator dibandingkan dengan kuat
sumbernya adalah sbb:
𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ 4 𝜋 𝑎
𝑆𝐿 = (𝜃1 +𝜃2 )𝐿
= 248 𝑐𝑎𝑐𝑎ℎ cacah/detik = Sa (7)

Besarnya kuat sumber per satuan volume dapat ditentukan dengan persamaan sbb:
Sv = Sa 𝜇𝑌𝑍𝜌𝐻 (linear) = 248 cacah 𝜇𝑌𝑍𝜌𝐻 (linear) (cacah/det cm3) (8)
Apabila elemen bakar yang dicacah telah mengalami masa pendinginan selama T 2 detik
maka aktivitas 137Cs pada saat selesai iradiasi adalah:
SV(0) = 248 cacah 𝜇𝑌𝑍𝜌𝐻 (linear) exp 𝜆 T2 (9)
dengan ketentuan
λ = tetapan luruh nuklida 137Cs
T2 = lama waktu pendinginan
Sv(0) = rapat sumber pada akhir iradiasi.
Rapat nuklida 137Cs pada akhir iradiasi selama T1 adalah:
𝑆 (0)
𝑁𝐶𝑠 137 (𝑇1 ) = 𝜆 𝑉 (10)
𝐶𝑠137

Dengan mengukur cacah 137Cs dapat dihitung SV(0) dan rapat fraksi bakar di dalam elemen
bakar yang teriradiasi.
Fraksi bakar total ditentukan dengan cara menjumlahkan rapat fraksi bakar pada seluruh
elemen volume elemen bakar, yang dapat dituliskan sebagai berikut:
F.B.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∑𝑎𝑘=1 F.B.(k) π R2 x (11)
dengan ketentuan
n = jumlah elemen volume yang dicacah
x = interval scanning (x = L/n)
R = ruji-ruji elemen bakar
k = nomor interval scanning
Besarnya fraksi bakar pada tiap-tiap scanning pencacahan ditentukan dengan persamaan
sbb
𝑆𝑉(0)𝑘
𝜆 137
𝐶𝑠
F.B.𝑘 = 100% (12)
𝛾 𝑁𝑈235 (0)

III. Alat dan Bahan


1. Sumber Radiasi
2. Kolimator
3. Perisai Radiasi
4. Detektor sintilasi
5. Laptop

IV. Langkah Kerja


1. Mempersiapkan instalasi pencacahan seperti pada gambar dibawah ini.

Diagram sistem pengukur fraksi bakar dengan menggunakan metode gamma


scanning
2. Menentukan jumlah bagian elemen yang dicacah (n)
3. Menentukan panjang elemen volume elemen bahan bakar yang dicacah (Δx) dengan
cara membagi panjang aktif elemen bakar dengan jumlah bagian elemen bakar yang
dicacah (Δx = X/n)
4. Mencatat lama pendinginan elemen bakar (melihat history card elemen bakar yang
bersangkutan)
5. Mencatat no batch elemen bakar dan kandungan awal 235Unya.
6. Melakukan pencacahan aktivitas 137Cs pada masing-masing elemen volume yang telah
ditentukan.
7. Menentukan fraksi bakar pada masing-masing elemen volume pencacahan dan
menentukan jumlahnya untuk mendapat fraksi bakar totalnya.

Anda mungkin juga menyukai