oleh:
ELFIAN 15/385274/TK/43936
137
Nuklida Cs mempunyai umur paro yang cukup panjang apabila dibandingkan dengan
umur pemakaian elemen bakar di teras reaktor sehingga memenuhi kriteria sbb:
Dengan mengikuti kriteria diatas, penyelesaian persamaan diferensial diatas menjadi sbb:
dengan ketentuan
NCs137 (T1) = Jumlah nuklida 137Cs setelah iradiasi T1 detik
NU235 (0) = Jumlah nuklida 235U pada awal iradiasi
𝜒 = yield pembentukan nuklida 137Cs dari pembelahan nuklida 235U.
𝜙 = fluks neutron termal yang mengiradiasi bahan bakar.
𝜎𝑓 = tampang lintang mikroskopis nuklida 235U
235
Fraksi bakar U di dalam elemen bakar reaktor yang telah beroperasi selama T 1 detik
didefinisikan sebagai:
Besarnya kuat sumber per satuan volume dapat ditentukan dengan persamaan sbb:
Sv = Sa 𝜇𝑌𝑍𝜌𝐻 (linear) = 248 cacah 𝜇𝑌𝑍𝜌𝐻 (linear) (cacah/det cm3) (8)
Apabila elemen bakar yang dicacah telah mengalami masa pendinginan selama T 2 detik
maka aktivitas 137Cs pada saat selesai iradiasi adalah:
SV(0) = 248 cacah 𝜇𝑌𝑍𝜌𝐻 (linear) exp 𝜆 T2 (9)
dengan ketentuan
λ = tetapan luruh nuklida 137Cs
T2 = lama waktu pendinginan
Sv(0) = rapat sumber pada akhir iradiasi.
Rapat nuklida 137Cs pada akhir iradiasi selama T1 adalah:
𝑆 (0)
𝑁𝐶𝑠 137 (𝑇1 ) = 𝜆 𝑉 (10)
𝐶𝑠137
Dengan mengukur cacah 137Cs dapat dihitung SV(0) dan rapat fraksi bakar di dalam elemen
bakar yang teriradiasi.
Fraksi bakar total ditentukan dengan cara menjumlahkan rapat fraksi bakar pada seluruh
elemen volume elemen bakar, yang dapat dituliskan sebagai berikut:
F.B.𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∑𝑎𝑘=1 F.B.(k) π R2 x (11)
dengan ketentuan
n = jumlah elemen volume yang dicacah
x = interval scanning (x = L/n)
R = ruji-ruji elemen bakar
k = nomor interval scanning
Besarnya fraksi bakar pada tiap-tiap scanning pencacahan ditentukan dengan persamaan
sbb
𝑆𝑉(0)𝑘
𝜆 137
𝐶𝑠
F.B.𝑘 = 100% (12)
𝛾 𝑁𝑈235 (0)