Anda di halaman 1dari 10

Aplikasi PSoC (Progammable System on Chip)

untuk Sistem Pemantau Getaran Suara pada


Tulang Kranium
FAHMY RINANDA SAPUTRI

DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVARSITAS GADJAH MADA
2017
LATAR BELAKANG

Energi merupakan salah satu isu global yang sedang hangat. Energi di masa depan yang
akan habis, energi yang tidak efisien, dan energi yang tidak praktis adalah contoh
permasalahan di bidang energi. Salah satu alternatif penyeluran energi agar praktis adalah
menggunakan teknologi nirkabel/tanpa kabel.Transmisi energi menggunakan media udara
telah berhasil dibuktikan oleh Sunarno, dkk [1]. Penelitian tersebut diperuntukkan di bidang
medis pada topik transfer energi untuk pengisiulangan daya instrumen implan. Gambar 1
merupakan sistem pengisiulangan daya nirkabel pada instrumen impan.

Gambar 1. Transfer energi nirkabel untuk implan manusia

Instrumen implan pada kasus ini adalah implan yang dapat membantu pendengaran
tuna rungu. Sebagai bagian dari penelitian lanjutan, penelitian ini berada pada fokus
pemantauan getaran pada tulang kranium. Sistem rancangan akan mengambil data suara
berupa gelombang sinusoidal yang ditangkap melalui mic condensor.
PSoC (Progammable System on Chip)

PSoC (Progammable System on Chip) merupakan piranti berbasis mikrikontroler yang


memiliki fungsi analog dan digital dalam satu IC (Integrated Circuit) yang dapat diprogram
fungsi kerjanya sesuai dengan yang diinginkan. Beberapa fitur yang dimiliki oleh PsoC [2].
 MAC Unit, hardware 8x8 multipication, dengan hasil yang dapat disimpan pada 32-
bit Accumulator.
 Tegangan yang dapat diganti antara 5V dan 3.3V.
 Dapat bekerja pada tegangan 1V dengan menggunakan mode SMP (Switch Mode
Pump).
 Frekuensi dapat dipilih sesuai keinginan.
 Programmable Block dapat dipilih dan diprogram sesuai kebutuhan.
 16Kb Programmable memori.
 256 bytes RAM (Random Access Memory).
 ADC (Analog to Digital Converter) dengan resolusi mencapai 14-bit.
 DAC (Digital to Analog Converter) dengan resolusi mencapai 9-bit.
 PGA (Progammable Gain Amplifier).
 Filter dan komparator yang dapat diprogram.
 Timer dan counter 8-bit, 16-bit dan 32-bit.
 Pseudorandom Sequences dan CRC Code Generator.
 Dua Full Duplex UART.
 Multiple SPI devices.
 Opsi untuk koneksi pada semua pin keluaran.
 Opsi untuk mengkombinasikan blok.
 Opsi untuk pemograman pada lokasi memori yang spesifik dan Write Protection.
 Untuk setiap pin terdapat opsi untuk Pull-Up, Pull-Down, High-Z, Strong atau Open
pin state.
Pada tugas rancang bangun ini, PSoC yang digunakan menggunakan rangkaian PSoC
dalam board sudah dilengkapi dengan rangkaian-rangkaian tambahan yang digunakan
sebagai masukan dan keluaran, seperti seven segment, lampu LED, resistor, potensiometer,
LCD, dsb. Gambar 2 adalah rangkaian PSoC board.

PSoC

Gambar 2. Board rangkaian PSoC

PSoC terdiri dari PSoC creator, PSoC programmer, dan PsoC designer. Untuk
menggunakan PSoC, dibutuhkan perangkat lunak PSoC creator yang sudah terinstal di
laptop, dan modul PSoC yang sudah terhubung di laptop. Untuk melakukan praktiknya,
dibutuhkan drag dan drop fitur/komponen yang sudah ada pada PSoC creator.
RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU GETARAN PADA
TULANG KRANIUM

A. Alat dan Bahan


Perancangan dilakukan menggunakan beberapa alat dan bahan yang terdapat pada
Gambar 3, yaitu PSoC module, kabel USB, resistor, microphone condensor 54G2, laptop,
project board.

a. b. c.

d. e. f.

Gambar 3. Perlengkapan perancangan: a. PSoC module, b. Resistor, c. microphone condensor


54G2, d. project board, e. laptop, f. Kabel USB

Rangkaian PSoC board sudah dilengkapi dengan rangkaian-rangkaian tambahan yang


digunakan sebagai masukan dan keluaran, seperti seven segment, lampu LED, resistor,
potensiometer, LCD, dsb. Gambar 2 adalah rangkaian PSoC board. Resistor berfungsi untuk
mengendalikan arus listrik yang mengalir pada rangkaian elektronik, selain itu, resistor juga
berfungsi sebagai pembagi arus listrik sehingga nilai tegangan dapat diturunkan ataupun
dibagi.Microphone condensor merupakan komponen elektronik yang menyimpan energi
yang berfungsi mengubah energi akustik menjadi energi listrik. Project board merupakan
dasar konstruksi dari rangkaian elektronik. Laptop digunakan untuk menampilkan hasil
pengukuran sensor terhadap stimulus berupa suara. Sedangkan kabel USB digunakan
sebagai media transmisi hasil pemrosesan PSoC ke laptop.

B. Tuntutan Desain
Tuntutan desain untuk sistem pemantau getaran suara adalah:

 Sistem rancangan pada laporan ini berfungsi untuk membaca sinyal getaran
suara kemudian ditampilkan di serial monitor pada laptop.
 Sistem harus mampu memantau dan merasakan stimulus getaran suara.
 Sistem mampu memberikan informasi secara periodik dengan periode waktu
yang dapat diatur sesuai kebutuhan.
 Tingkat akurasi dan presisi pada sistem harus tinggi agar dapat menunjukkan
fluktuasi parameter stimulus yang diukur.
 Sistem harus mampu mengatasi sinyal-sinyal gangguan.

C. Perancangan Sistem
Stimulus yang dirasakan oleh sistem sensor beupa suara. Suara menghasilkan getaran
yang akan dirasakan oleh mic condensor. Sinyal ini akan diolah menggunakan PSoC dan PSoC
Creator membantu untuk mendesain blok dan menyusun program. Program dan desain blok
yang sukses dijalankan, akan menampilkan hasil stimulus getaran suara menjadi sinyal listrik
pada serial monitor. Sinyal listrik berupa grafik gelombang sinusoidal.
PSoC device

Cranium bone Cranium bone


vibration unit vibration unit

Gambar 5 . Sistem Pemantau sistem penggetar tulang kranium


Gambar 5 . Set up pengujian

Blok yang digunakan untuk mendesain pada PSoC creator adalah Operational Amplifier
(Opamp), Progammable Gain Amplifier (PGA), Analog to Digital Converter (ADC), Universal
Asynchronous Receiver Transmitter (UART).

Gambar 6 . Desain blok pada PSoC creator

Opamp berfungsi sebagai pre-amplifier. Pre-amplifier berfungsi untuk memperkuat


impedansi dan berusaha agar tidak mengubah stimulus yang diukur. PGA berfungsi sebagai
amplifier untuk memperkuat sinyal yang diukur dengan Vref input berasal dari luar. ADC
berfungsi untuk mengubah sinyal kontinyu menjadi sinyal digital. UART berfungsi sebagai
sinkronisasi komunikasi sistem untuk terima data atau kirim data.
D. Hasil Pengujian dan Kesimpulan
Hasil pengujian dilakukan dengan cara mengeluarkan suara pada sistem yang telah
terhubung ke PSoC dan laptop. Dengan penyusunan program, desain blok serta pengaturan
koneksi pin pada PSoC creator, didapatkan hasil grafik sinusoidal pada Gambar 6.

Gambar 7 . Hasil uji sistem

Hasil uji sistem ditampilkan pada serial monitor Arduino IDE. Hasil menunjukkan grafik
yang fluktuasi ketika merasakan getaran suara. Grafik akan flat ketika tidak merasakan
getaran suara. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem
berhasil dibangun. Penelitian mendatang adalah terkait implementasi sistem pendeteksi
getaran suara yang dipasang pada manekin tulang kranium.
REFERENSI DAN LAMPIRAN

1. Saputri F.R., Sunarno, Waruwu M.W., Wijaya R.,”The Wireless Energy Transfer (WET)
Using Ultra High Frequency (UHF) for Human Body Implant Recharging”, Astechnova,
2017.
2. Hasil diskusi di kelas.
3. https://www.scribd.com/document/338380258/PSoC pada 16 Desember 2017.
4. Bahan/ilmu perkuliahan yang diberikan oleh Prof. Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D. dan
asisten selama satu semester.
5. http://www.cypress.com/sites/default/files/inline/ui/2_5/images/blogs/userimage/
Creator2-1-graphics.png diakses pada 20 Desember 2017.
6. https://www.dreamstime.com/stock-illustration-sphenoid-bone-skull-cranium-
anatomy-female-medical-imaging-decade-d-image47171671 diakses pada 20
Desember 2017.
7. https://lordridho.wordpress.com/science/transfer-energi-nirkabel/ diakses pada 20
Desember 2017.
8. https://www.divaiz.com/fungsi-resistor-pada-suatu-rangkaian-elektronika/ diakses
pada 20 Desember 2017.
9. http://gloriaentertainment.blogspot.co.id/2011/09/mikropon-kondensor.html
diakses pada 20 Desember 2017.
10. http://www.robotedukasi.com/mengenal-papan-proyek-projectboard/ diakses pada
20 Desember 2017.
11. http://zonaelektro.net/adc-analog-to-digital-converter/ diakses pada 20 Desember
2017.
12. https://lordridho.wordpress.com/science/transfer-energi-nirkabel/ diakses pada 20
Desember 2017.
Lampiran (Coding)

Anda mungkin juga menyukai