BAB IV
SIMPLE VIBRATION APPARATUS
4.1 Dasar Teori
4.1.1 Getaran
Getaran
adalah
gerakan
bolakbalik
dari
suatu
sistem
pada
posisi
Getaran bebas
Getaran bebas terjadi jika suatu sistem mekanis mengalami osilasi karena
adanya gaya yang bekerja di dalam sistem itu sendiri (inherent). Sistem yang
bergetar secara bebas akan bergerak pada frekuensi naturalnya. Semua sistem yang
memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas tanpa rangsangan
dari luar. Contoh getaran bebas adalah bandul yang ditarik dari keadaan setimbang
lalu dilepaskan.
2.
Getaran paksa
Getaran paksa terjadi jika suatu sistem mekanis mengalami osilasi akibat
adanya gaya rangsangan dari luar sistem yang menyebabkan sistem dipaksa
mengalami getaran sesuai frekuensi rangsangan.
Atau
2
+ 2 = 0
2
2 =
= 2
atau
= 2
1
2
k
m
atau
2 s
2
= 2
+ 2
+ 2 = 0
2
2 =
dan
2 =
Jenis jenis peredaman pada system getaran bebas adalah sebagai berikut:
Underdamped
Sistem yang mengalami underdamped biasanya melakukan beberapa getaran
sebelum berhenti. Sistem masih melakukan beberapa getaran sebelum berhenti
karena redaman yang dialami tidak terlalu besar. Contoh sebuah benda yang
digantung dalam ujung pegas.
Critical damping
Sistem yang mengalami critical damping biasanya langsung berhenti
bergetar (benda langsung kembali ke posisi setimbang). Sistem langsung berhenti
karena redaman yang dialami cukup besar. Contoh bola yang digantung pada ujung
pegas kemudian tercelup ke dalam air.
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2014/2015
F=k.x
Keterangan:
F = gaya (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (m)
= 2 1 2
Keterangan:
f = frekuensi (Hz)
n = frekuensi natural (Hz)
= damping ratio
Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran.
=
Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
Amplitudo
Amplitudo merupakan simpangan terjauh jika dihitung dari kedudukan
setimbangnya. Pada grafiiik
maksimum dari suatu gelombang. Osilasi merupakan variasi periodik terhadap waktu
yang didapat dari hasil pengukuran.
= sin
= sin
dimana: = 2
= sin 2
1
= sin 2
Nilai cepat rambat gelombang (v) dan waktu (t) dapat dicari dengan simple
vibration apparatus, sehingga panjang gelombang () dapat diketahui.
Damping Ratio
Damping ratio adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap
jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis.
=
2
Keterangan:
= Damping ratio
c = Konstanta peredaman
k = Konstanta pegas
m = Massa
2. Critically damped
Pada kondisi peredaman critically damped, damping ratio yang dimiliki
oleh sistem sama dengan satu ( = 1).
3. Over damped
Pada kondisi peredaman over damped, damping ratio yang dimiliki oleh
sistem lebih dari satu ( > 1).
Gambar 4.6 Grafik perbandingan respon getaran pada tiap kondisi damping ratio
Sumber: Anonymous 2, 2009