Abstrak – Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membuat alat karakterisasi sifat kemagnetan pada
beragam jenis bahan, baik: cair maupun serbuk. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh telah berkembangnya kebutuhan
teknologi yang bermuara pada terciptanya alat ukur besaran fisika. Selain itu, juga belum dijumpainya alat
karakterisasi sifat kemagnetan bahan yang memanfaatkan koil primer (terhubung sumber AC) dan koil sekunder
(penghasil ggl induksi). Pada nilai arus listrik dan tegangan pada koil primer yang tetap, besarnya ggl induksi pada
koil sekunder bergantung pada jenis bahan isian (disebut bahan uji) yang berada di dalam selongsong pada kedua
koil. Eksperimen ini dilakukan dengan membuat selongsong (diameter 1,6 cm, dan panjang 10,0 cm) yang dililiti koil
primer (200 lilitan) dan sekunder (160 lilitan). Di dalam selongsong terdapat rongga bervolume (200 ± 2) mm3
sebagai tempat diletakkannya bahan uji. Kumparan primer itu terhubung ke transformator yang memberikan tegangan
6 volt dan arus listrik 2 ampere. Diperoleh hasil, bahan uji berbeda (berarti permeabilitasnya berbeda) memberikan
nilai ggi induksi yang berbeda pula. Semakin besar konsentrasinya: pada serbuk logam (ggl induksinya bertambah),
pada larutan garam (ggl induksinya justru berkurang).
Kata kunci: permeabilitas magnet, bahan cair dan serbuk, koil, ggl induksi
Abstract – The research is aimed to construct the equipment for magnetic characterisation of liquid and powder
materials has been done. The background of this research is to product a technology as equipment for measuring of
physics quantity. As the writer knew, the construction of equipment for magnetic material testing, using primary and
secondary coil has not been done yet. In this experiment data: if the primary coil is connected to AC (at 2A current and
6V voltage) so the output of secondary coil is depend on the kind of material which it is placed in coil axis. This coil
dimension is 1.6 cm (diameter), 10.0 cm (length) and also (200 ± 2) mm3 for sample volume. The primary coil uses wire
in 200 turns and 160 turns for secondary coil. The conclusion of this experiment, the emf output from secondary coil is
depend on kind of magnetic material which it is placed on the coil axis. The emf value is directly proportional to the
concentration of metal in liquid or powder material, but it is inversely proportional to concentration of NaCl in liquid.
Key wards: magnetic permeability, liquid and powder materials, coil, emf
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012
ISSN : 0853-0823
Bambang Murdaka Eka Jati,dkk/ Studi Pembuatan Alat Karakterisasi Sifat Kemagnetan Bahan 183
yang berdasar adanya induksi timbal-balik antara koil Persamaan (2) memperlihatkan bahwa besarnya B
primer dengan sekunder [2]. Adapun dalam [3] telah (ketika H tetap) bergantung pada µ dari bahan itu. Jika
diteliti suscepsibilitas fungsi suhu yang terjadi pada bahan itu (dalam penelitian ini disebut bahan uji)
superkonduktor YBa2CU3O7-x. Penelitian yang menderita radiasi H maka B menjadi lebih besar bila µ
dikerjakan penulis bukanlah untuk memisahkan bahan bahan itu bernilai lebih besar. Jika H dihasilkan oleh koil
logam dari pasir atau batuannya seperti yang telah berarus listrik tetap yang bolak-balik, pada luas
dikerjakan Herianto, dan bukan pula untuk menentukan penampang kumparan A yang tetap, maka fluks medan
nilai permeabilitas magnet bahan oleh induksi 2 koil magnet yang terjadi di dalam kumparan adalah:
secara timbal balik seperti yang disebutkan dalam [2], dφ = B.dA (3)
serta bukan pula untuk bahan superkonduktor. Akibatnya, ggl induksi yang dihasilkan oleh koil
Melainkan, penulis menampilkan ggl induksi pada koil sekunder:
sekunder di CRO karena adanya bahan uji isian di dalam ε = dφ /dt = Aµ dH/dt. (4)
kumparan primer berarus AC dan tegangan yang tetap. Mengacu persamaan (4), pada nilai H, A, dan
frekuensi arus listrik yang tetap (berarti dH/dt bernilai
III. TEORI tetap), maka ggl induksi pada koil sekunder (ε) selalu
Jika terdapat medan magnet yang dihasilkan oleh sebanding dengan permeabilitas (µ) dari bahan uji yang
sumbernya H (dalam oersted), maka di ruang hampa berada di dalam selongsong. Artinya, sifat magnetik
yang permeabilitas magnetnya µ0 bermedan magnet B bahan uji dapat ditentukan berdasar nilai ε yang
(dalam gauss), dinyatakan dalam kaitan: dihasilkan dari koil sekunder.
B = µ0 H (1)
Persamaan (1) memperlihatkan hubungan kesebandingan IV. METODOLOGI EKSPERIMEN
antara B dengan H. Bedanya H selalu tetap pada sumber Penelitian dilakukan dengan membuat selongsong
medan magnet yang tetap, sedangkan B bergantung pada geometri silinder berukuran: panjang 10,0 cm dan
H dan jenis bahan mediumnya. Jenis bahan medium itu diameternya 1,6 cm. Sepanjang sumbu selongsong itu
dinyatakan dalam bentuk permeabilitas bahan itu (µ), diletakkan sebuah tabung (bervolume 200 ± 2 mm3)
sehingga B di medium itu dinyatakan: yang merupakan lokasi bahan uji (berbentuk cair atau
B=µH (2a) serbuk) ditempatkan. Bagian luar selongsong itu
atau bila dinyatakan dalam bentuk kuat medan (Gambar 2) dililiti 2 jenis kawat, yang memberikan
magnetnya: lilitan primer (200 lilitan) dan sekunder (160 lilitan).
B = µH (2b) Lilitan primer membentuk koil primer (terhubung
Selain bergantung pada jenis bahan, ternyata µ juga dengan trafo 6V yang memberikan arus listrik 2A),
bergantung pada suhu bahan dan kuat medan magnet sedangkan lilitan sekunder memberikan koil sekunder
yang bekerja. Sebagai contoh, besi (Fe) berkadar 99,91% dan terhubung dengan sebuah CRO.
pada B = 20 gauss dan suhu kamar mempunyai µ= 200
gauss/oersted, sedangkan pada suhu 0oC permeabilitas
magnet itu besarnya 920 gauss/oersted, bahkan nilai µ
maksimum yang mungkin adalah 5000 gauss/oersted [4].
Keberadaan nilai µ bahan berkaitan dengan sifat
magnetiknya (Gambar 1), sehingga bahan itu termasuk:
ferromagnetik, ferrimagnetik, paramagnetik, ataukah
diamagnetik.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012
ISSN : 0853-0823
184 Bambang Murdaka Eka Jati,dkk/ Studi Pembuatan Alat Karakterisasi Sifat Kemagnetan Bahan
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012
ISSN : 0853-0823
Bambang Murdaka Eka Jati,dkk/ Studi Pembuatan Alat Karakterisasi Sifat Kemagnetan Bahan 185
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVI HFI Jateng & DIY, Purworejo 14 April 2012
ISSN : 0853-0823