Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

APLIKASI MEDAN LISTRIK PADA ALAT METAL DETECTOR


BESERTA PRINSIP KERJANYA

Artikel ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Medan Elektromagnetis

Dosen Pengampu : Dra. Dwi Purwanti, M.S.

Kelompok 3

Dimas Christian Teguh Utomo (5311421098/2021)


Satrio Priharindu Pratama (5311421099/2021)
Mohamad Irfan (5311421100/2021)
Muhammad Nur Fauzi (5311421101/2021)
Fahrul Triardanta Sholihan Nurhuda (5311421102/2021)
Muhammad Fikri Hidayat (5311421103/2021)
Paulus Rionaldo (5311421104/2021)
Nanda Aprilia Damayanti (5311421105/2021)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KOTA SEMARANG
2022
APLIKASI MEDAN LISTRIK PADA ALAT METAL DETECTOR
BESERTA PRINSIP KERJANYA

Abstrak

Banyak aplikasi penerapan fisika dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya


yakni penerapan medan elektromagnetis pada metal detector. Prinsip kerja dalam
penggunaan metal detector diantaranya mentransmisikan medan elektromagnetik
dari kumparan pencarian ke dalam tanah. Setiap benda logam (target) dalam
medan elektromagnetik akan menjadi energi setelah itu akan dilakukan transmisi
ulang medan elektromagnetik. Benda berbahan dasar logam yang dapat ditarik
oleh metal detector pada dasarnya menggunakan konsep permeabilitas, dimana
permeabilitas adalah kemampuan suatu benda untuk dilewati oleh garis gaya
magnet. Ada beberapa bagian dalam metal detector seperti control box, search
coil, target, target yang tidak diinginkan serta medan elektromagnetis. Beberapa
hukum digunakan dalam menkonversi prinsip kerja metal detector ke dalam
persamaan matematis, diantaranya penggunaan hukum induktansi, gaya gerak
listrik, induktansi, hukum permeabilitas udara, serta garis gaya magnet. Perlunya
inovasi serta analisa yang lebih mendalam terkait prinsip kerja pada metal
detector merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
produksi dalam metal detector menjadi lebih baik lagi.

Kata kunci : metal detector, induktansi, permeabilitas


BAB I

PENDAHULUAN

Banyak aplikasi atau penerapan ilmu fisika yang dapat dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan perkembangan teknologi saat ini, manusia
diberikan berbagai kemudahan dalam menemukan inovasi teknologi yang
semakin beragam. Salah satu bidang fisika yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari adalah medan elektromagnetis.

Medan elektromagnetis adalah medan yang timbul akibat pergerakan arus


listrik, dimana arus listrik akan bergerak dan menghasilkan medan magnet. Selain
itu, medan listrik dapat terbentuk juga akibat perubahan dari medan magnet.
Medan elektromagnetis terjadi akibat interaksi antara medan magnet dengan
medan listrik. Medan listrik dihasilkan melalui kemunculan potensial listrik yang
dapat menginduksi arus listrik. Medan listrik dapat diterapkan pada berbagai
peralatan yang sering digunakan. Salah satu pengaplikasian medan listrik dalam
kehidupan sehari-hari adalah terdapat pada alat metal detector.

Metal detector adalah suatu alat yang digunakan untuk mendeteksi logam
di atas ataupun dibawah permukaan tanah dengan jarak tertentu. Tidak semua
logam dapat dideteksi menggunakan metal detector, logam yang dapat dideteksi
menggunakan metal detector adalah logam yang mengandung besi serta terdapat
unsur magnet didalamnya.

Penggunaan metal detector dapat diaplikasikan kembali untuk penerapan


yang lebih luas, seperti dapat digunakan sebagai alat untuk mendeteksi jalur pipa
besi yang terpendam, dengan bantuan mobile robot serta menggunakan
mikrokontroller Arduino uno.

Didalam metal detector, terdapat berbagai prinsip kerja serta persamaan


yang merupakan penerapan dari medan listrik, yang mendasarkan pada
penggunaan kumparan yang didekatkan dengan benda logam serta menggunakan
konsep frekuensi untuk menemukan keberadaan benda logam yang akan dibahas
lebih lanjut pada artikel yang telah kami tulis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Kerja Metal Detector


Metal detector bekerja dengan mentransmisikan medan
elektromagnetik dari kumparan pencarian ke dalam tanah. Setiap
benda logam (target) dalam medan elektromagnetik akan menjadi
energi setelah itu akan dilakukan transmisi ulang medan
elektromagnetik. Kumparan pencarian detektor menerima bidang yang
ditransmisikan ulang dan memberitahu pengguna dengan
menghasilkan respons target. Detector logam Minelab mampu
membedakan antara jenis target yang berbeda dan dapat diatur untuk
mengabaikan target yang tidak diinginkan.
Di dalam metal detector terdapat beberapa komponen yakni :
1. Kontrol box
Didalam control box terdapat detector elektronuak dimana
fungsinya adalah untuk mentransmisi sinyal serta sinyal kepada
penerima diproses dan dikonversi menjadi respons target
2. Search coil
Search coil berfungsi sebagai transmisi medan elektromagnetik
ke dalam tanah serta menerima kembali dari target.
3. Target
Target adalah objek berupa benda berbahan logam yang dapat
dideteksi oleh metal detector.
4. Target yang tidak diinginkan
Ada beberapa objek yang tidak diinginkan terdeteksi oleh
metal detector seperti pada paku, tutup botol, dan lain
sebagainya.
5. Medan penerima elektromagnetik
Medan elektromagnetik dihasilkan dari target yang diberi
energi dan diterima oleh seacrch coil.
6. Respon target
Saat objek terdeteksi, metal detector akan menghasilkan
respons yang dapat didengar, seperti bunyi atau adanya nada
yang berbeda.

B. Persamaan dalam Prinsip Kerja Metal Detector


Benda berbahan dasar logam yang dapat ditarik oleh metal
detector pada dasarnya menggunakan konsep permeabilitas, dimana
permeabilitas adalah kemampuan suatu benda untuk dilewati oleh garis
gaya magnet. Permeabilitas dinyatakan dalam symbol μ. Besar
permeabilitas untuk udara adalah μo =4 π x 10−7atau 1,26 x 10−6.
Dimana untuk menghitung μ harus dikalikan dengan permeabilitas
udara μo dengan rumus :
μ=μ r μ 0
Dimana μ permeabilitas suatu benda, μr permeabilitas relatif, μ0
permeabilitas udara.
Permeabilitas μ dari benda-benda magnetik adalah perbandingan
antara B dengan medan magnet H. Kuat medan magnet nilainya
berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan besar arus pada kawat
kumparan dan berbanding terbalik dengan panjang kumparan.
NI
H=
l
Dimana H adalah kuat medan magnet (At/m), N adalah jumlah
lilitan, I adalah arus (Ampere), l adalah Panjang (meter)
Hubungan antara B dengan H dapat diturunkan dari persamaan
berikut:
B=μ o ( H + M )
Dimana M adalah magnetic dipole moment tiap unit volume.
Hubungan antara B, H, dan M dalam linear isotropic media (material
magnetic) dimana magnetic susceptibility X m adalah :
M = Xm H
B=μ o ( H + X m H )
B=μ o μr H
Dimana μr =1+¿ X m dan μ=μ r μ 0, sehingga persamaan dapat ditulis:
B=μ H

Teori induktansi
Jika dalam suatu kumparan dialiri arus, maka sesuai dengan prinsip
elektromagnetik yang dimana akan timbul medan magnet di sekitar
kumparan.
Diketahui bahwa kuat medan magnet dalam rongga solenoid adalah :

B=μ° i n
Jika luas penampang solenoid A maka fluks magnetic dalam solenoid
adalah
∅=B A=μ ° i n A
Oleh karena itu berdasarkan hokum Faraday, ggl induksi yang
dihasilkan oleh solenoid adalah
d∅ ( μ¿¿ ° i n A ) di
ε =−N =−N d =−N μ° n A ¿
dt dt dt

Tampak bahwa ggl induksi yang dihasilkan berbanding lurus dengan


laju perubahan arus.

BAB III
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dalam system kerja pada metal detector digunakan metode berupa persamaan
medan elektromagnetis yang dimana menggunakan hukum fluks listrik,
induktansi serta Gaya Gerak Listrik (GGL). Selain itu, terdapat cukup banyak
proses pengangkatan objek berupa logam melalui metal detector dengan metode
tidak semua objek dapat diangkat oleh metal detector.
Saran

1. Perlunya inovasi dalam pembuatan metal detector untuk sector bidang


yang lain agar dapat digunakan oleh banyak pihak
2. Analisa lebih mendalam tentang prinsip kerja metal detector agar nantinya
dapat diketahui celah serta diperbaiki dalam proses produksinya
3. Persamaan dalam menentukan prinsip kerja metal detector perlu dianalisa
lebih lanjut agar dapat menkonversi beberapa proses kerja metal detector
ke dalam persamaan matematis

DAFTAR PUSTAKA
Aryza, S., Lubis, Z., & Hulu, F. N. (2017). Implementasi Sensor Metal Detector
Pada Pengendali Pintu Garasi Berbasis Kontrol Arduino. KOMIK
(Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komputer), 96-99.
Astutik, S. (2012). Penggunaan Ground Penetrating Radar sebagai Metal
Detector. Perpustakaan UNIKOM.
Desmana, D., Aisuwarya, R., & Putri, R. E. (2021). Perancangan Robot
Pendeteksi Logam Berbasis Android dengan Komunikasi Bluetooth.
Jurnal Aplikasi Manajemen Informatika Komputer, 100-111.
Gusti Ardana, A. A., & Awan. (2022). Optimalisasi Pengawasan Petugas Unit
Inspeksi Terminal Dalam Rangka Memenuhi Kualitas Pelayanan Kepada
Pengguna Jasa di Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap. Jurnal
Publikasi Manajemen Informatika, 87-94.
Lama, A. D., Sunarya, U., & Novianti, A. (2016). Deteksi Logam Pada
Penggilingan Batu Berbasis SMS Gateway dan Mikrokontroler. Jurnal
Elektro Telekomunikasi Terapan , 370-378.
Lubis, Z. (2017). Metode Pengendali Baru Pada Pintu Gerbang Pintar Berbasiskan
Sensor Metal Detector. Jurnal Elektro dan Telekomunikasi, 31-35.
Muhtarom, F., & Effendi, H. (2020). Alat Pendeteksi Logam Pada Makanan
Berbasis Arduino UNO. Jurnal Teknik Elektro Indonesia, 43-48.
Pratiwi, D. I., Rivai, M., & Budiman, F. (2017). Rancang Bangun Deteksi Jalur
Pipa Terpendam Menggunakan Mobile Robot dengan Metal Detector.
Jurnal Teknik ITS, 174-179.
Pratmanto, D., Ardiansyah, A., Widodo, A. E., & Titiani, F. (2019). Pembuatan
Alat Pendeteksi Logam Pada Air Berbasis Arduino UNO. Jurnal Evolusi,
29-34.
Ramadhan, B. A., Rizianiza, I., & Manta, F. (2022). Rancang Bangun Tempat
Sampah Pemilah Otomatis Berbasis Arduino. Jurnal Rekayasa Mesin,
265-274.
LAMPIRAN

PEMBAGIAN JOBDESK KELOMPOK 3 :

1. Artikel
 Abstrak (Satrio Priharindu Pratama)
 Pendahuluan (Fahrul Triardanta Sholihan Nurhuda)
 Pembahasan isi dan rumus persamaan (Muhammad Nur Fauzi)
 Kesimpulan dan saran (Dimas Christian Teguh Utomo)
2. Powerpoint
 Pendahuluan (Mohamad Irfan)
 Prinsip kerja (Nanda Aprilia Damayanti)
 Rumus atau persamaan (Muhammad Fikri Hidayat)
 Kesimpulan (Paulus Rionaldo)

Anda mungkin juga menyukai