Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINGGUAN FISIKA INTI

PENGUKURAN FLUKS NEUTRON

Disusun oleh
Imas Aprillianing Putri (211810201081)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2023
I. Tujuan percobaan
Tujuan dari praktikum pengukuran fluks neutron yaitu Peserta dapat emngukur
besarnya fluks neutron dan distribusinya pada teras reaktor dengan metode aktivasi.
II. Dasar teori

Fluks neutron merupakan besaran skalar yang biasa digunakan dalam fisika
nuklir, yaitu total jarak yang ditempuh seluruh neutron bebas per satuan waktu dan
volume. Besaran ini juga didefinisikan sebagai jumlah neutron yang menempuh
suatu bola kecil dengan jari-jari r dalam jangka waktu tertentu, dibagi dengan 𝜋r2
(luas penampang lintang bola) dan dengan selang waktu. Dinotasikan dalam satuan
𝑛/𝑐𝑚^2𝑠^1 (neutrons per centimeter squared per second). Fluks neutron yang ada di
dalam teras reaktor nuklir mempunyai distribusi energi dari energi tinggi (neutron
fisi) sampai dengan energi thermal (0,025 ev) (Tim Penyususn, 2023).

Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas dan
ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir,
atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan cara yang sama
bahwa partikel bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron),
karena neutron tidak memiliki muatan. Namun mudah bereaksi dengan inti atom dari
berbagai elemen, membuat isotop yang tidak stabil dan karena itu mendorong
radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini bisa di sebut
sebagai aktivasi neutron. Beberapa radiasi dapat mengionisasi bahan yang dilaluinya
begitu juga radiasi neutron karena memiliki daya tembus yang tinggi sehingga sangat
diperlukan perisai radiasi. Adapun kriteria dari perisai radiasi neutron harus memiliki
kandungan hidrogen yang tinggi, memiliki nilai tampang lintang yang baik dan tidak
bersifat korosi (Nazaroh, et al, 2017). Radiasi merupakan suatu proses perambatan
energi panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan tanpa perantara.
Energi matahari dapat mencapai bumi adalah dengan cara radiasi (pancaran), sebab
diantara bumi dan matahari terdapat ruang hampa yang tidak ada zat perantara
(Priatama, P. P. T. D, et al, 2021).

Ada tiga jenis reaktor nuklir dilihat dari tujuan penggunaannya. Pertama adalah
reaktor yang digunakan untuk tujuan penelitian yang lazim disebut reaktor
penelitian (research reactor). Kedua adalah reaktor yang dirancang untuk
menghasilkan listrik yang lazim disebut reaktor daya (power reactor) dan digunakan
dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Ketiga adalah reaktor yang
dirancang berperan ganda, yaitu sebagai penghasil listrik (berperan sebagai
reaktor daya) dan produksi bahan bakar fisi (membiakkan bahan bakar nuklir) yang
lazim dikenal sebagai reaktor pembiak (breederreactor) (Susilawati, 2015)

Detektor geiger muller terdiri dari tabung yang diisi oleh campuran gas, 98%
helium dan 1,3% butana. Biasanya berbentuk silinder berperan sebagai katoda dan
kawat halus ditengah yang berperan sebagai anoda. Pencacah geiger muller berfungsi
untuk mencacah radiasi beta. Detektor geiger muller memiliki prinsip kerja yaitu
ionisasi gas. Apabila terdapat cuplikan yang mengandung senyawa radioaktif yang
didekatkan pada detektor geiger muller, maka senyawa tesebut akan terionisasi
(Abidin, Z, 2014).

III. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran fluks neutron adalah
sebagai berikut.
1. Reaktor (fasilitas iradiasi pneumatik)
2. Pneumatik transfer system.
3. System pencacah gamma dengan detektor HPGe.
4. Komputer.
5. Detektor foil (Au, In)
6. Pinset, tang penjepit, sarung tangan.
7. Timbangan.
IV. Langkah percobaan
Langkah percobaan yang dilakukan pada praktikum pengukuran fluks neutron
adalah sebagai berikut.
1. Siapkan dua buah foil emas yang akan digunakan lalu timbang dan catat berapa
berat foil tersebut.
2. Masukkan salah satu foil emas kedalam pembungkus Cd dan satunya biarkan
tidak terbungkus. Lalu kedua sample dimasukkan kedalam ampul/ vial.
3. Lakukan aktivasi foil dengan sistem transfer pneumatik kedalam teras reaktor
(ring F nomor 8) selama 1 menit dan catat waktu saat masuk dan keluarnya ampul
yang berisi sampel dari teras.
4. Ukur paparan ampul yang berisi sampel, apabila petugas proteksi radiasi telah
memeriksa dan memastikan paparan dalam batas aman, maka pencacahan dapat
dilaksanakan. Catat waktu mulai pencacahan. Pencacahan dilakukan selama satu
menit dengan tiga kali pengulangan.
5. Siapkan dua buah foil emas yang akan digunakan lalu catat berapa berat foil
tersebut.
6. Masukkan salah satu foil emas kedalam pembungkus Cd dan satunya biarkan
tidak terbungkus. Lalu kedua sample dimasukkan kedalam ampul/ vial.
7. Lakukan aktivasi foil dengan sistem transfer pneumatik kedalam teras reaktor
(ring F nomor 8) selama 1 menit dan catat waktu saat masuk dan keluarnya ampul
yang berisi sampel dari teras.
V. Data hasil percobaan
Data hasil percobaan yang diperoleh dari praktikum operasi reaktor adalah
sebagai berikut.

Perhitungan Aktivitas sumber standar


Unsur Sumber
Standar = Cs-137
Sumber Radiasi = Gamma
Tanggal awal (To) = 01-Apr-86 KETERANGAN
YANG DIISI
Konversi Satuan SAAT
Tanggal saat ini = 03-Nov-23 = PRAKTIKUM
Waktu tunda (delta
T) = 451 451 bulan 1 Ci= 3.7E+10
Waktu Paro (T 1/2) = 30,2 362,4 bulan
Aktivitas awal (Ao) = 1,02E-05 378510 Bq/dps
4,32384E-
Aktivitas saat ini= 06 159982,0269 Bq/dps

Pencacahan Latar Belakang


Waktu Cacah (t)= 60 detik
Jumlah Cacah (cpm)
Kesat Standar
u Kedua Ketiga Rata-Rata (Cr) deviasi LD=3*sigma
Cacahan (C) 8 7 11 8,67 1,70 5
Laju Cacah (Rlb) 0,14 0,08

Laju cacah latar belakang


(Cr/t)= 0,14 cps
Standar Deviasi (√(Cr/n)= 1,70
Limit Deteksi (3*Standar
Deviasi)= 5,10
Laju Limit Deteksi (LD/t)= 0,08

Efisiensi Menggunakan Sumber Standar Jarak (1)


Jarak sumber ke detektor (rak 2) = 6 Cm
Aktivitas sumber saat ini (At)= 159982,03 Bq/dps
Probabilitas pancaran radiasi (p)= 100 %
Waktu cacah= 60 detik

Jumlah Cacah (cpm)


Rata-Rata Uji Terhadap LD
Kesatu Kedua Ketiga (Cr) (Cacah netto>LD)
Cacahan (C) 1550 1546 1530 1542
Laju Cacah (R) 25,70
Cacah Netto (R-Rlb) 25,56

Efisiensi ((R-Rlb)/At*p)= 0,016

Pengukuran Fluks Neutron Metode Aktivasi

NA 6,02E+23
Mass Mass mikroscopic cross Decay time decay constant
no Element
(gr) Number section (s) (s^-1)
1a Wrapped Au 0,010 197 9,88E-23 233280 2,97131E-06
1b Uwarapped Au 0,016 197 9,88E-23 233280 2,97131E-06

Uwarapped Au Wrapped Au
No. cpm cps cpm cps
1 71239,00 1187,32 14713,00 245,22
2 69366,00 1156,10 14240,00 237,33
3 69454,00 1157,57 14109,00 235,15
Average 70019,67 1166,99 14354,00 239,23

detector neutron
activity efficiency flux Information Range energy
0,4 eV - 20
1,34E+06 1,60E-02 2,78E+10 Fast Neutron MeV
6,56E+06 1,60E-02 8,49E+10 all energy 0-20 MeV
Thermal
5,71E+10 Neutron < 0.4 eV
Daftar pustaka
Abidin, Z., 2014. Analisis Tingkat Radioaktivitas Udara Di STTN-BATAN Yongyakarta.
Makalah Penyaji Poster. 1 (2): 99-100.

Nazaroh., Fendinugroho., dan Budiantari, T. 2017. Studi Karakteristik Detektor Sintilasi


Lii(Eu) Terhadap Sumber Neutron 241ambe (3ci) Di Fasilitas Kalibrasi Neutron
Ptkmr-Batan. Pusat Sains dan Teknologi Akselerator. 75-76.

Priatama, P. P. T. D., Zambak, M. F, Suwarno, Harahap, P. 2021. Analisis Radiasi Sinar


Matahari Terhadap Panel Surya 50 WP. Jurnal Teknik Elektro. 4(1):50-51.

Susilawati. 2015. Pengaruh Radiasi Neutron Terhadap Waktu Relaksasi Spin-Kisi (T1)
Padapolimer Polivinil Klorida (Pvc) Dengan Spektroskopi Nmr Pulsa. Jurnal
Pendidikan Fisika Dan Teknologi. 1(1): 69-70.

Tim penyusun. 2023. Pengukuran Fluxs Neutron. Yogyakarta.


VI. Lampiran

Gambar 1. Alat pencacah

Gambar 2. Data excel pengukuran flux neutron

Anda mungkin juga menyukai