Anda di halaman 1dari 44

FISIKA INTI

A. Sifat-Sifat Inti
a. Partikel Penyusun Inti

Inti Atom

nukleon

proton neutron

positif netral
• Massa atom dinyatakan dalam satuan massa atom
(sma) atau atomic mass unit (amu) atau dengan
simbol u.

1u = 1,660 559 x 1027 kg = 931,50 MeV/c2

• Lambang nuklida

X = nama unsur
A = nomor massa = jumlah nukleon (proton dan
neutron)
Z = nomor atom= jumlah proton
• Berdasarkan nilai Z dan A suatu unsur, unsur dapat
dibedakan:

Jumlah proton sama,


20 22
ISOTOP jumlah neutron 10 Ne ,10 Ne
berbeda

Jumlah nukleon
3 3
ISOBAR sama, jumlah proton 1
,
H 2 He
berbeda

Jumlah neutron 3
ISOTON H , 42 He
yang sama 1
b. Ukuran dan Bentuk Inti
• Inti atom mendekati bentuk
bola (jari-jari=r)

• Jari-jari inti atom (r) bergantung pada nomor


massa (A), maka:
R = Ro A1/3
dengan
Ro = 1,2 x 10-15 m
A = nomor massa
1 Fermi = 1 fm = 10-15 m
Contoh Soal:
Bila Ro = 1,2 x 10-15 m, tentukanlah jari-jari inti
aluminium (A=27).
Pembahasan:
1
R  R0 A 3

1
15
 (1,2  10 ) (27 3 )
 3.6  10 15 m
Gaya inti merupakan gaya
c. Gaya Inti tarik-menarik
antarnukleon-nukleon
sehingga mampu
membentuk inti menjadi
Apa itu suatu kesatuan. Gaya inti
gaya inti? sangat kuat dalam
rentang yang sangat
pendek, yang terbentuk
diantara semua partikel
inti (antara proton dan
proton, antara neutron
dan neutron, dan juga
antara proton dan
neutron)
d. Defek Massa dan Energi Ikat Inti
• Massa sebuah inti stabil selalu lebih kecil
daripada gabungan massa nukleon-nukleon
pembentuknya.
Atom netral helium :
massa 2 proton = 2x1,007 276 u = 2,014 552 u
massa 2 neutron = 2x1,008 665 u = 2,017 330 u
massa 2 elektron = 2x0,000 549 u = 0,001 098 u
massa = 4,032 980 u
Tapi, hasil pengukuran spektrometer massa
diperoleh massa atom adalah 4,002602 u.
• Selisih massa antara gabungan massa
nukleon-nukleon pembentuk inti dengan
massa inti stabilnya disebut defek massa.
• Maka, untuk kasus inti , defek massanya:
Δm = 4,032 980 u - 4,002 602 u = 0,030 378 u
• Energi ikat inti = energi yang diperlukan untuk
memutuskan inti menjadi proton dan neutron
pembentuknya
Ket:
m = defek massa (u)
mp = massa proton (u)
mn = massa neutron (u)
m = massa atom (u)
Z = banyaknya proton
(A-Z) = banyaknya neutron
Besar energi ikat inti dirumuskan:

Ket:
Δm = defek massa (kg)
c = laju cahaya (m/s)
ΔE = energi ikat inti (J)

Misalnya, defek massa inti adalah 0,030 378 u,


maka energi ikat inti adalah

ΔE = Δm x (931 MeV/u)
= 0,030 378 u x 931 MeV/u = 28,2819 MeV
• Energi ikat rata-rata per nukleon sama dengan
energi ikat inti dibagi dengan nomor massa A.
B = ΔE
A

• Misal, inti helium memiliki jumlah nukleon=4


(karena nomor massa A=4), sehingga energi
ikat rata-rata per nukleon adalah
ΔE = 28,28 MeV = 7,07 MeV/nukleon
A 4 nukleon
• Energi ikat per nukleon dapat merupakan
ukuran dari kestabilan inti. Nilai yang lebih
besar berarti inti akan lebih stabil, demikian
pula sebaliknya.
B. Radioaktivitas
a. Sifat-Sifat Sinar Radioaktif

1. Dianalisis dengan medan magnet

 Sinar α dibelokkan ke arah kiri karena sinar ini


bermuatan positif.
 Sinar β dibelokkan ke arah kanan

karena sinar ini bermuatan


negatif.
 Sinar γ tidak dibelokkan karena

sinar ini tidak bermuatan.


a. Sifat-Sifat Sinar Radioaktif

2. Urutan Daya Tembus

Sinar α < sinar β < sinar γ


a. Sifat-Sifat Sinar Radioaktif

 Bila suatu unsur radioaktif memancarkan partikel α


maka nomor atom akan berkurang 2, sedangkan nomor
massa akan berkurang 4.

Contoh pemancaran partikel α:

 Bila ada suatu inti tak stabil memancarkan partikel β


maka akan terbentuk inti baru yang nomor massanya
tetap, tetapi nomor atomnya bertambah satu.
a. Sifat-Sifat Sinar Radioaktif

Contoh pemancaran partikel β:

 Bila ada suatu unsur radioaktif memancarkan sinar


gamma maka akan terbentuk unsur baru dengan nomor
massa dan nomor atom tetap, tetapi energinya
berkurang.
Contohnya:
Tanda * melambangkan suatu
keadaan inti tereksitasi
b. Intensitas Sinar Radioaktif

 Bila sinar radioaktif dengan intensitas I0


dilewatkan pada media setebal x maka
intensitasnya berkurang menjadi I.

Pelemahan Intensitas
I0 I
- x
I  I0e

x
b. Intensitas Sinar Radioaktif

 Tebal media yang kita pilih agar intensitas yang


tersisa setengah dari semula disebut tebal
lapisan separo harga (HVL = Half Value Layer).

ln 2 0,693
x1  x1 
2  atau 2 

I0 = intensitas sebelum melewati media (W/m2)


I = intensitas setelah melewati media (W/m2)
μ = tetapan absorpsi media (W/m2)
x = tebal media (m)
x1/2 = harga HVL (m)
c. Waktu Paro

• Waktu paro = Waktu yang diperlukan oleh suatu inti


untuk meluruh setengah bagiannya. Dinotasikan
dengan T1/2 dan memiliki satuan waktu.
• Hukum peluruhan radioaktif:
No= jumlah atom radioaktif mula-mula
N = jumlah atom sisa setelah waktu t
λ = tetapan peluruhan (s-1)
t = lama peluruhan
c. Waktu Paro

• Hubungan antara waktu paro dan tetapan


peluruhan, maka didapat:

• Jumlah atom belum meluruh:


c. Waktu Paro

 Jika
diketahui massa inti maka dapat dituliskan
menjadi:

dengan
mo = massa inti mula-mula (kg)
m = massa inti sisa peluruhan (kg)
T1/2 = waktu paro
t = lama peluruhan
c. Waktu Paro

Contoh soal:

Seorang ahli purbakala mendapatkan bahwa


fosil kayu yang ditemukannya mengandung
karbon radioaktif kira-kira tinggal 1/8 dari
asalnya. Bila waktu paro karbon radioaktif
adalah 5600 tahun, betapa kira-kira umur fosil
tersebut (dalam tahun)?
c. Waktu Paro
Pembahasan:
Dik: N = 1/8 No
T1/2 = 5600
Dit: t?
Jawab: Persamaan peluruhan radioaktif:
d. Aktivitas Zat Radioaktif
 Aktivitas
zat radioaktif = banyaknya inti yang meluruh
dalam waktu satu sekon, dan dirumuskan:
Keterangan:

karna , maka: λ = tetapan peluruhan


(/sekon)
A = aktivitas inti
(peluruhan/sekon)

1 Bq (becquerel) = 1
peluruhan/sekon
1 Ci (curie) = 3,7 x 1010
peluruhan/sekon
d. Aktivitas Zat Radioaktif
 Hubungan antara aktivitas radioaktif dan waktu
paro:

atau

Ao= aktivitas mula-mula (peluruhan/sekon)


A = aktivitas sisa peluruhan (peluruhan/sekon)
T1/2 = waktu paro (sekon)
t = lama aktivitas (sekon)
d. Aktivitas Zat Radioaktif

Contoh soal:
Uranium-238 memiliki waktu paro 4,5 x 109
tahun. Berapakan jumlah partikel α yang
dipancarkan setiap sekon oleh satu gram U-238?

Pembahasan:
T1/2 = 4,5 x 109 tahun
m =1 g
NA = 6,025 x 1023 partikel/mol
d. Aktivitas Zat Radioaktif
0,693

T 12
0,693

(4,5 10 9  365  24  3600 ) sekon

0,693
 /sekon
1,42 10 16

 4,88 10 -17 /sekon

N  n NA


 1 

  6,025  10
23

 238 
 2,53  10 21 partikel
d. Aktivitas Zat Radioaktif

AN
 (4,88 10 -17 /sekon) (2,53 10 21 partikel)
 1,23 10 5 partikel/sekon

Jadi, jumlah partikel yang dipancarkan setiap


detik adalah 1,23 10 5
e. Deret Radioaktif

 Peluruhan radioaktif berantai umumnya mengikuti


tahapan-tahapan tertentu yang mengikuti suatu deret
radioaktif.
Tabel Empat Deret Radioaktif
Nomor Deret Induk Wakto Paro Inti Stabil
Massa (tahun)

4n Thorium 232 1,39X1010 208


90 Th 82 Pb
237
4n+1 Neptunium 93 Np 2,25X106 209
Bi
83
238 206
4n+2 Uranium 92 U 4,47X109 82 Pb
238 207
4n+3 Actinium 92 U 7,07X108 82 Pb
f.Alat Deteksi Radioaktif

Ada beberapa alat deteksi radioaktif, diantaranya:


1. Pencacah Geiger-Muller

2. Kamar Kabut Wilson

3. Film Fotografi

4. Detektor Sintilasi
C. Reaksi Inti
o Reaksi inti adalah proses perubahan susunan inti atom
akibat tumbukan dengan partikel-partikel yang berenergi
tinggi dan terbentuklah inti baru yang berbeda dengan inti
semula.

Energi pada Reaksi Inti


o Secara sederhana, reaksi inti dapat dituliskan:

a+A B+b+Q
a= partikel penembak
A= inti asal (induk)
B= inti hasil
b= partikel yang dipancarkan
Q=energi yang dihasilkan atau yang diserap selama
terjadinya reaksi
o Misal diberikan reaksi inti:
a
e X bf Pcg Y dh R  Q (energi)
Pada reaksi inti (termasuk peluruhan) selalu berlaku:
- Hukum kekekalan nomor atom
Jumlah nomor atom, sebelum reaksi = sesudah reaksi
e+f = g+h
- Hukum kekekalan nomor massa
Jumlah nomor massa, sebelum reaksi = sesudah reaksi
a+b = c+d
- Hukum kekekalan energi
Jumlah energi, sebelum reaksi = sesudah reaksi
o Harga Q adalah:

Q  m A  m a   m B  m b  931 MeV / u

mA = massa inti induk (kg atau u)


mB = massa inti hasil (kg atau u)
ma = massa partikel penembak (kg atau u)
mb = massa partikel hasil (kg atau u)

Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi


eksotermik)
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi
endotermik)
Jenis-Jenis Reaksi Inti
Ditinjau dari terbentuknya inti-inti baru, reaksi inti dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Reaksi Fisi, adalah terbelahnya sebuah inti berat menjadi
dua bagian inti baru yang massanya lebih kecil. Contoh:
1
1 H 73 Li 42 He  42 He  Q

2. Reaksi Fusi, adalah reaksi


penggabungan inti-inti ringan
menjadi sebuah inti yang
lebih berat. Contoh: reaksi
pada bom hidrogen.
Reaksi Fusi Nuklir pada Bom Hidrogen

Persamaan Reaksinya:
Contoh soal:

Perhatikan persamaan reaksi Fusi berikut ini:


1
1 H  H H  e  E
1
1
2
1
0
1

Jika massa atom 11 H  1,009 sma, 21 H  2,014 sma, 01 e  0,006 sma


dan 1 sma setara dengan ennergi 931 MeV, maka energi yang
dihasilkan dari reaksi ini adalah … MeV.
Pembahasan:
 massa energi sebelum   massa energisesudah
(m H  m H ) 931  (m H  m e ) 931  Q
(1,009  1,009) 931  (2,014  0,006) 931  Q
Q  (-0,002) 931
Q  - 1,862 MeV
Pemanfaatan Radioisotop
Isotop-isotop tidak stabil akan memancarkan sinar-
sinar radioaktif untuk menjadi isotop-isotop stabil.
Isotop yang tidak stabil disebut radioisotop.
Pemanfaatan radioisotop meliputi tiga hal utama:

1. Sebagai perunut (pencari jejak)


- Untuk pengobatan:
Iodium-131 mencari ketidaknormalan tiroid
Karbon-14 mendeteksi ketidaknormalan
sehubungan dengan diabetes dan anemia
- Untuk industri:
Partikel beta mendeteksi kebocoran suatu pipa
penyalur minyak atau gas
2. Pemanfaatan radioisotop berdasarkan sifat
radiasinya
- Untuk pengobatan:
Kobalt-60 mengobati penyakit kanker
- Penentuan umur dengan radioaktif:
Karbon-14 sebagai acuan untuk menentukan
umur suatu benda purbakala
3.Tenaga listrik
Contoh soal:

Radioisotop karbon-14 bermanfaat untuk ..


a. pengobatan kanker

b. mendeteksi kebocoran pipa

c. menentukan umur batuan atau fosil

d. mekanisme reaksi fotosintesis

Jawaban: C

Anda mungkin juga menyukai