Anda di halaman 1dari 31

RADIOAKTIVITAS

Anggota :
1. Riska Meikana Br Ginting
KELOMPOK 7 (06111281419041)
2. Salma Najibah
(06111281419044)
3. Hana Lestari
(06111381320020)
4. Putri Paraswara P
(06111381320019)
5. Dona
(06111381320021)
Tujuan

 Memahami besaran-besaran dasar


radioaktivitas

 Memahami peluruhan beruntun

 Memahami kesetimbangan radioaktivitas

 Memahami proses terjadinya radioaktivitas


buatan
Penemuan Radioaktif

 Pada tahun 1896, fisikawan Prancis, Henri Becquerel, untuk


pertama kalinya menemukan radiasi dari senyawa-
senyawa uranium.
 Ia mengamati garam uranium yang dapat memancarkan
radiasi. Radiasi yang dipancarkan ini dapat menghitamkan
pelat film meskipun pelat tersebut ditutup rapat dengan
kertas hitam.
 Ia mengatakan bahwa garam uranium memancarkan sinar
secara spontan oleh inti-inti tidak stabil. Unsur yang
memancarkan sinar secara spontan disebut unsur radioaktif
dan sinar yang dipancarkan disebut sinar radioaktif.
Sinar Radioaktif

Pada tahun 1899, Ernest Rutherford melakukan percobaan


untuk mengetahui jenis-jenis sinar radioaktif
Sifat Sinar Radioaktif

Sinar Alfa Sinar Beta Sinar Gamma


* Daya tembus * Daya tembus * Daya tembus
paling lemah cukup besar sangat besar
* Daya ionisasi * Daya ionisasi * Daya ionisasinya
paling kuat tidak begitu kuat sangat lemah
* Dapat dibelokkan * Dapat dibelokkan * Tidak dibelokkan
medan magnet dengan medan magnet dengan oleh medan magnet
penyimpangan besar penyimpangan kecil * Mempunyai energy
* Mempunyai energi * Mempunyai energi antara 0.2 – 3 MeV
5-3 MeV 3-4 MeV * Kecepatan sama
* Kelajuan sinar diudara * Kecepatan partikel dengan kecepatan cahaya
di ruang hampa
± 0,054 c – 0,07 c ± 0,032 c – 0,9 c
Radioaktivitas

memancarkan sinar radioaktif


Inti tidak stabil Inti stabil
secara spontan

Pancaran terjadi
sinar
radioaktif

Radioaktivitas didefinisikan sebagai peluruhan


inti atom tidak stabil yang berlangsung secara
spontan, tidak terkontrol dan menghasilkan
radiasi.
INTI ATOM TIDAK STABIL

1) GAYA INTI
Yaitu gaya tarik menarik antara partikel penyusun inti. Sifat-sifat:
 Gaya inti tidak disebabkan oleh muatan partikel atau bukan merupakan gaya listrik.
 Gaya inti merupakan gaya dekat artinya gaya ini hanya bekerja jika kedua partikel
dalam inti cukup dekat (berada pada jarak tertentu sekitar 10−15 m).
 Gaya inti antara dua partikel tidak tergantung pada jenis partikelnya.
(proton-proton, proton-netron, dan netron-netron).
INTI ATOM TIDAK STABIL

2) GAYA ELEKTROSTATIS

 Gaya tolak listrik antar proton-proton


di dalam inti.
 Memiliki jangkauan yang lebih luas
dibandingkan dengan gaya inti, sehingga
bekerja juga pada partikel proton yang
berdekatan dan berseberangan sekalipun.

Ketidakstabilan inti disebabkan oleh tidak seimbangnya antara


kecenderungan GAYA INTI utk memaksa inti bersama dan kecenderungan
GAYA LISTRIK utk memisahkannya. (Gaya elektrostatis > Gaya inti)
PELURUHAN

Peluruhan adalah pecahnya inti radioaktif secara spontan yang memancarkan


sinar radioaktif.
Besaran-besaran Dasar Radioaktivitas
Aktivitas Radioaktif (kecepatan disintegrasi) adalah besaran yang
menyatakan jumlah peluruhan yang terjadi setiap sekon.

𝒅𝑵
A =
𝒅𝒕
= 𝝀.N
= A0 . e-𝝀𝒕
Keterangan :
A = aktivitas setelah selang waktu t (Bq)
A0 = aktivitas awal (Bq)
t = waktu peluruhan
𝝀 = konstanta peluruhan
Satuan SI untuk aktivitas adalah Becquerel (Bq), dimana 1 Bq = 1 peluruhan/detik.
PELURUHAN

Jumlah atom
Kecepatan peluruhan tergantung
Jenis unsur pemancar

N = N0 . e-𝝀𝒕

Keterangan :
N = jumlah inti atom radioaktif yang tinggal setelah selang waktu t
N0 = jumlah inti atom radioaktif mula – mula pada saat t = 0
𝝀 = tetapan peluruhan (satuan 𝑠 −1 )
e = bilangan natural = 2,71828
t = waktu peluruhan
PELURUHAN

Waktu Paruh ( T )

adalah selang waktu yang dibutuhkan agar jumlah radionuklida mencapai setengah dari
jumlah semula.

T =
𝟎,𝟔𝟗𝟑
𝝀

Hubungan dengan jumlah atom inti baik semula dan sesudah peluruhana adalah

𝒕
N = N0 . (𝟏Τ𝟐) 𝑻

Keterangan :
N = jumlah inti atom radioaktif yang tinggal
N0 = jumlah inti atom radioaktif mula - mula
t = waktu peluruhan
T = waktu paruh
Contohnya :
Radium-226 mempunyai umur paro 1630 tahun. Ini
artinya setengah sampel Radium akan meluruh pada
akhir tahun ke 1630.
1630 tahun berikutnya setengah dari sisanya telah
meluruh dan menyisakan seperempat sampel Radium
tadi.
Umur Rata-rata ( 𝜏 )

Jumlah umur (waktu) dari semua nuklida yang ada dibagi


dengan jumlah awal nuklida. Jika N (jumlah nuklida) sangat
banyak, maka jumlah didekati dengan integral.
Peluruhan Beruntun
Deret radioaktif
Pola radiasi sinar radioaktif yang dihasilkan atau pola peluruhan berantai hingga
mencapai inti stabil .
Deret radioaktif 4n ( deret thorium )

Deret Radioaktif
Deret radioaktif 4n + 1 ( deret neptinium )

Deret radioaktif 4n + 2 ( deret uranium )

Deret radioaktif 4n + 3 ( deret aktinium )

Emulsi Film

Alat Deteksi Radioaktivitas


Pencacah Geiger Muller

Kamar Kabut Willson

Sintilator
Peluruhan Beruntun

• Hubungan umum antar radionuklida seperti pada


deret peluruhan dapat ditulis dalam bentuk :

Nuklida 1  nuklida 2  nuklida 3

• Nuklida 1 mother dari nuklida 2 dan nuklida 2


daughter dari nuklida 1
• laju produksi bersih nuklida 2 diberikan oleh laju
peluruhan nuklida 1 dikurangi laju peluruhan
nuklida 2

dN 2 dN1
  2 N 2  1 N1  2 N 2
dt dt
Peluruhan Beruntun

• Dengan laju peluruhan nuklida 1 maka

dN 2
 2 N 2  1 N10e 1t  0
dt
• Dimana N10 jumlah atom nuklida 1 pada t = 0. Penyelesaian
untuk orde satu persamaan diferensial diatas adalah
1
N2  N10 e  t  e  t   N 20e  t
1 2 1

2  1
• N20 adalah jumlah atom nuklida 2 pada t = 0 jika nuklida 1
dan 2 dipisahkan secara kuantitatif pada t = 0, keadaan
menjadi lebih sederhana dan diperoleh 2 fraksi
1
N2 
0
N10 e  t  e  t 
1 2

2  1
 Dalam hal proses peluruhan terjadi secara berturutan (1)  (2) 
(3)  (4)  (n)
 Maka dapat ditulis rumus umum
dN n
 n 1 N n 1  n N n
dt
 Penyelesaian persamaan differensial dengan n = 1, 2, 3, 4, ..n untuk
kondisi awal N1 = N10, N2 = N3 = … = Nn= 0
 Berlaku hubungan :
N n  c1e 1t  c2e  2 t  ...  cne  n t
 Koefisien persamaan ini adalah:
Kesetimbangan Radioaktif

TIPE KESETIMBANGAN RADIOAKTIF

• Half-life nuklida induk jauh lebih lama


dibanding nuklida daughter t½ (1) » t½ (2)
• Half-life nuklida induk lebih lama dari nuklida
daughter, namun peluruhan nuklida induk tidak
dapat diabaikan t½ (1) > t½ (2)
• Half-life nuklida induk lebih pendek dibanding
nuklida daughter t½ (1) < t½ (2)
Kesetimbangan Radioaktif Sekuler
 Dalam kesetimbangan radioaktif sekuler t½ (1) » t½
(2) sehingga persamaan menjadi
1
N2  N1 1  e  t 
2

2
 Dengan mengasumsikan bahwa nuklida induk dan
daughter dipisahkan satu sama lain pada t = 0,
pertumbuhan nuklida daughter sebagai fraksi dari
nuklida induk dan peluruhan nuklida daughter di
fraksi terpisah dapat diplot sebagai berikut :
 Setelah t » t½ (2) kira-kira 10x t½ nuklida 2
tercipta kesetimbangan radioaktif dengan proporsi
N 2 2 t 12 (2)
 
N1 1 t 12 (1)
A1  A2
 Aktifitas
nuklida induk dan semua nuklida yang
dihasilkannya baik dari transformasi inti akan sama
dengan syarat kesetimbangan radioaktif sekuler
terjadi.
Kesetimbangan Radioaktif Transient
 Setelah
kesetimbangan transient tercapai,
persamaan menjadi :
N2 t 12 (2)

N1 t 12 (1)  t 12 (2)
 Jikapada kesetimbangan sekuler aktifitas nuklida
induk dan daughter sama, maka pada transient
aktifitas daughter selalu lebih besar dari nuklida
induk
A1 1 N1 1 t 12 (2)
  1  1
A2 2 N 2 2 t 12 (1)
Tidak Ada Kesetimbangan

 Half-life nuklida induk lebih pendek dibanding nuklida


daughter t½ (1) < t½ (2)

 Pada kasus ini nuklida induk meluruh lebih cepat dari


nuklida daughter dan rasio kedua berubah secara kontinyu
hingga nuklida induk habis dan tinggallah nuklida daughter

 Kondisi ini, tidak terjadi kesetimbangan radioaktif


Peluruhan Bercabang
 Peluruhan bercabang sering teramati pada inti ganjil-ganjil.
 Misal 40K meluruh menjadi 40Ca dengan probabilitas 89,3% sembari
mengemisikan - dan menjadi 40Ar dengan probabilitas 10,7% melalui
electron capture
 Jika radionuklida A mengalami peluruhan bercabang menjadi nuklida B
dan nuklida C maka:
A
b c
B C
 Probabilitas kedua peluruhan ditentukan oleh masing-masing konstanta
peluruhan b dan c.
 Konstanta peluruhan A diberikan oleh jumlah b dan c dan laju
peluruhan A diberikan oleh
dN A
  b N A  c N A   A N A
dt
N A  N A0 e ( b  c ) t
 Waktu paruh A hanya ada 1 yaitu:

t 2  A 
ln 2 ln 2
1 
 A b  c
Sumber Radiasi

Sumber radiasi Alam : Sinar kosmik, unsur radioaktif di alam

Buatan : alat – alat kedokteran, radio terapi, reaktor nuklir


Sumber Radiasi Alam

1. Sumber radiasi kosmis

Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang
antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang
berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir
membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-
7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh
manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian,
yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin
tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak
geografisnya.
2. Sumber radiasi terestrial
 Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi.
Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak
terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret
Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret
Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).
 Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan
Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar
kemana-mana.
 Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari
satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam
kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata
misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India,
dan Ramsar di Iran.
3. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri
 Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga
masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi
internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu
masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan
kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.
Sumber Radiasi Buatan

 Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan


ditemuk-annya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak
sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang berupa zat
radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan
akselerator).
 Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara
nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron atau biasa disebut
sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom. Radionuklida buatan ini
bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.
 Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-
X dan akselerator. Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat
adanya arus listrik pada filamen yang dapat menghasilkan awan
elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika
berkas elektron ditumbukan pada bahan target.
Manfaat Radiasi

Sinar-X Keamanan
Eksplorasi Ruang Angkasa

Pengukuran
Detektor Asap Kedokteran Radionuklir Foto Sinar-X (Rontgen)

Sterilisasi / Iradiasi Mutasi Genetik Umur Carbon


Manfaat Radiosotop

Bidang Kesehatan Bidang Pertanian Bidang hidrologi


larutan iodium-131 (Na131l) untuk terapi Radioisotop yang digunakan Natrium-24 (24P) untuk
kelainan tiroid d mengukur kecepatan
sebagai perunut dalam
fosfor-32 (Na2H32PO4) terapi laju dan debit air
polisitemia vera dan leukemia. penelitian efisiensi pemupukan Mendeteksi kebocoran dam serta
teknesium-99m (Na99mTcO4) untuk diagnosis tanaman pipa menggunakan radioisotop
fungsi dan anatomis organ tubuh, adalah fosfor-32 (32P). iodium-131 dalam bentuk
senyawa CH3131l,
Bidang Industri
Sterilisasi makanan agar tahan lama
Mengatur ketebalan kertas, plastik, alumunium foil dan baja
lembaran
menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta membersihkan
pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop
iodoum-131 dalam bentuk senyawa CH3131l.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai