Anggota :
1. Riska Meikana Br Ginting
KELOMPOK 7 (06111281419041)
2. Salma Najibah
(06111281419044)
3. Hana Lestari
(06111381320020)
4. Putri Paraswara P
(06111381320019)
5. Dona
(06111381320021)
Tujuan
Pancaran terjadi
sinar
radioaktif
1) GAYA INTI
Yaitu gaya tarik menarik antara partikel penyusun inti. Sifat-sifat:
Gaya inti tidak disebabkan oleh muatan partikel atau bukan merupakan gaya listrik.
Gaya inti merupakan gaya dekat artinya gaya ini hanya bekerja jika kedua partikel
dalam inti cukup dekat (berada pada jarak tertentu sekitar 10−15 m).
Gaya inti antara dua partikel tidak tergantung pada jenis partikelnya.
(proton-proton, proton-netron, dan netron-netron).
INTI ATOM TIDAK STABIL
2) GAYA ELEKTROSTATIS
𝒅𝑵
A =
𝒅𝒕
= 𝝀.N
= A0 . e-𝝀𝒕
Keterangan :
A = aktivitas setelah selang waktu t (Bq)
A0 = aktivitas awal (Bq)
t = waktu peluruhan
𝝀 = konstanta peluruhan
Satuan SI untuk aktivitas adalah Becquerel (Bq), dimana 1 Bq = 1 peluruhan/detik.
PELURUHAN
Jumlah atom
Kecepatan peluruhan tergantung
Jenis unsur pemancar
N = N0 . e-𝝀𝒕
Keterangan :
N = jumlah inti atom radioaktif yang tinggal setelah selang waktu t
N0 = jumlah inti atom radioaktif mula – mula pada saat t = 0
𝝀 = tetapan peluruhan (satuan 𝑠 −1 )
e = bilangan natural = 2,71828
t = waktu peluruhan
PELURUHAN
Waktu Paruh ( T )
adalah selang waktu yang dibutuhkan agar jumlah radionuklida mencapai setengah dari
jumlah semula.
T =
𝟎,𝟔𝟗𝟑
𝝀
Hubungan dengan jumlah atom inti baik semula dan sesudah peluruhana adalah
𝒕
N = N0 . (𝟏Τ𝟐) 𝑻
Keterangan :
N = jumlah inti atom radioaktif yang tinggal
N0 = jumlah inti atom radioaktif mula - mula
t = waktu peluruhan
T = waktu paruh
Contohnya :
Radium-226 mempunyai umur paro 1630 tahun. Ini
artinya setengah sampel Radium akan meluruh pada
akhir tahun ke 1630.
1630 tahun berikutnya setengah dari sisanya telah
meluruh dan menyisakan seperempat sampel Radium
tadi.
Umur Rata-rata ( 𝜏 )
Deret Radioaktif
Deret radioaktif 4n + 1 ( deret neptinium )
Emulsi Film
Sintilator
Peluruhan Beruntun
dN 2 dN1
2 N 2 1 N1 2 N 2
dt dt
Peluruhan Beruntun
dN 2
2 N 2 1 N10e 1t 0
dt
• Dimana N10 jumlah atom nuklida 1 pada t = 0. Penyelesaian
untuk orde satu persamaan diferensial diatas adalah
1
N2 N10 e t e t N 20e t
1 2 1
2 1
• N20 adalah jumlah atom nuklida 2 pada t = 0 jika nuklida 1
dan 2 dipisahkan secara kuantitatif pada t = 0, keadaan
menjadi lebih sederhana dan diperoleh 2 fraksi
1
N2
0
N10 e t e t
1 2
2 1
Dalam hal proses peluruhan terjadi secara berturutan (1) (2)
(3) (4) (n)
Maka dapat ditulis rumus umum
dN n
n 1 N n 1 n N n
dt
Penyelesaian persamaan differensial dengan n = 1, 2, 3, 4, ..n untuk
kondisi awal N1 = N10, N2 = N3 = … = Nn= 0
Berlaku hubungan :
N n c1e 1t c2e 2 t ... cne n t
Koefisien persamaan ini adalah:
Kesetimbangan Radioaktif
2
Dengan mengasumsikan bahwa nuklida induk dan
daughter dipisahkan satu sama lain pada t = 0,
pertumbuhan nuklida daughter sebagai fraksi dari
nuklida induk dan peluruhan nuklida daughter di
fraksi terpisah dapat diplot sebagai berikut :
Setelah t » t½ (2) kira-kira 10x t½ nuklida 2
tercipta kesetimbangan radioaktif dengan proporsi
N 2 2 t 12 (2)
N1 1 t 12 (1)
A1 A2
Aktifitas
nuklida induk dan semua nuklida yang
dihasilkannya baik dari transformasi inti akan sama
dengan syarat kesetimbangan radioaktif sekuler
terjadi.
Kesetimbangan Radioaktif Transient
Setelah
kesetimbangan transient tercapai,
persamaan menjadi :
N2 t 12 (2)
N1 t 12 (1) t 12 (2)
Jikapada kesetimbangan sekuler aktifitas nuklida
induk dan daughter sama, maka pada transient
aktifitas daughter selalu lebih besar dari nuklida
induk
A1 1 N1 1 t 12 (2)
1 1
A2 2 N 2 2 t 12 (1)
Tidak Ada Kesetimbangan
t 2 A
ln 2 ln 2
1
A b c
Sumber Radiasi
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang
antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang
berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir
membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-
7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh
manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian,
yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin
tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak
geografisnya.
2. Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi.
Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak
terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret
Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret
Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).
Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan
Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar
kemana-mana.
Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari
satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam
kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata
misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India,
dan Ramsar di Iran.
3. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga
masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi
internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu
masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan
kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.
Sumber Radiasi Buatan
Sinar-X Keamanan
Eksplorasi Ruang Angkasa
Pengukuran
Detektor Asap Kedokteran Radionuklir Foto Sinar-X (Rontgen)