Radioaktivitas
05/25/23 1
Pandangan Fisika Klasik
Jika inti atom mengalami peluruhan alfa atau beta,
maka nomor atom Z berubah dan inti berubah
menjadi inti baru. Hal ini berarti bahwa unsur
tidak tetap.
Energi yang dihasilkan pada peluruhan radioaktif
berasal dari inti individu tanpa eksitasi internal,
berbeda dengan radiasi atomik.
Gejala peluruhan radioaktif merupakan kejadian
statistik, yang memenuhi teori kemungkinan
(peluang/probabilitas).
05/25/23 2
Radioactivity
Fenomena radioaktivitas pertama kali dikemukan oleh
Henry Bequerel (1896), yang diawali oleh ide
Roentgen (1895), yang berhasil mendeteksi sinar-X
dengan fluorisensi.
Penemuan radioaktivitas selanjutnya oleh Pierre dan
Marie Curie pada saat mengekstraksi Uranium dari
bahan tambang, yaitu Polonium dan Radium.
Radioaktivitas merupakan proses pemancaran
spontan partikel radiasi (spontaneous emission of
radiation )
Berdasarkan eksperimen diperoleh kesimpulan
bahwa radioaktivitas merupakan hasil
peluruhan (decay) atau disintegrasi dari inti-
inti tak stabil (unstable nuclei).
05/25/23 3
Tipe-Tipe Radiasi
Rutherford dan rekan-rekannya berhasil membedakan tiga
jenis radiasi yang dipancarkan oleh nuklida, yaitu :
Alpha particles
Partikel Alfa merupakan inti Helium ( 4He )
Beta particles
The particles berupa elektron (-) atau positron (+)
Positron merupakan antipartikel dari elektron
Positron serupa dengan elektron, tetapi bermuatan +e
Gamma rays
Sinar gamma merupakan foton berenergi tinggi
05/25/23 4
Nuclear Stability
Proton unstable
Stable nuclei
Neutron unstable
05/25/23 5
Nuklida Stabil Semua Nuklida yang dikenal
05/25/23 6
Peluruhan Radioaktif
Berdasarkan hasil eksperimen peluruhan radioaktif mengikuti hukum
eksponensial.
Peluruhan merupakan kejadian/peristiwa statistik murni. Hal ini
berarti kita tidak dapat memprediksi atom mana yang akan meluruh
pada detik berikutnya.
Atom yang ada mempunyai probabilitas akan meluruh pada detik
berikutnya sebesar .
Asumsi dasar pada teori statistik bahwa probabilitas peluruhan tidak
bergantung pada waktu dan jumlah inti/atom yang masih ada.
Pada selang waktu dt, probabilitas peluruhan sebuah atom sebesar
dt.
Jumlah partikel radiaoktif yang meluruh dalam selang waktu tertentu
sebanding dengan jumlah total partikel dalam sampel bahan
radioaktif tersebut :
dN dt N
λ disebut kontanta peluruhan (decay constant/disintegration) dan
menentukan kecepatan material tersebut meluruh.
Tanda minus berarti bahwa N berkurang terhadap waktu.
05/25/23 7
Isotop
Di alam, sering terdapat atom2 dari unsur yang sama (Z yang sama) tetapi
memiliki jumlah neutron yang berbeda di dalam inti atomnya, yang
disebut isotop.
Contoh : oksigen biasa terdiri dari 3 isotop, yaitu 16 17 18
8 O , 8 O, 8 O
Radioaktivitas
Inti atom di alam dengan Z lebih besar daripada Z timbal, 82, adalah
tidak stabil atau radioaktif. Banyak unsur2 buatan dengan Z lebih kecil
juga bersifat radioaktif. Sebuah inti atom yang radioaktif secara
spontan melepaskan satu atau lebih partikel dalam proses transformasi
menjadi inti atom yang berbeda.
Stabilitas sebuah inti atom radioaktif terhadap peluruhan spontan diukur
dengan waktu-paro t1/2. Waktu-paro didefinisikan sebagai waktu
dimana setengah dari sembarang sampel inti atom identik yang besar
akan mengalami penguraian. Waktu-paro besarnya tetap untuk setiap
isotop. Hanya setengah bahan yang tersisa setelah waktu t1/2: setelah
tambahan waktu t1/2 hanya ½ x ½ = ¼ dari bahan yang tersisa.
Setelah n waktu-paro berlalu, hanya ( ½ )n bahan yang tersisa.
Terdapat hubungan yang sederhana antara jumlah N atom2 bahan
radioaktif yang ada dengan jumlah ΔN yang akan meluruh dalam
waktu Δt yang singkat. Itu adalah
N Nt
dimana λ adalah konstanta peluruhan, berhubungan dengan waktu-
paro t1/2 melalui
t1/ 2 0,693
14
7 N 11H 116C 24He 14
N ( p, a )11C
27
13 Al 01n12
27
Mg 11H 27
Al (n, p) 27Mg
55
25 Mn12H 2655Fe 201n 55
Mn(d ,2n)55Fe
Contoh :
1. Berapa banyak proton, elektron dan neutron yang terdapat di dalam
(a) 3He, (b) 12C, (c) 206Pb?
2. Lengkapi persamaan2 nuklir berikut :
14
7 N 24He178 O ? 9
4Be( p, a ) ?
9
4 Be 24He126C ? 43
20
46
Ca ( , ?) 21 Sc
N N 0 e t
Waktu paro (half-life)
didefinisikan sebagai waktu
yang diperlukan untuk
meluruh separoh dari atom
yang ada :
ln 2 0 .693
T1 2
05/25/23 12
Aktivitas
Laju peluruhan atau aktivitas, A, dari sampel radioaktif
didefinisikan sebagai jumlah peluruhan per detik, yaitu :
dN
Aktivitas A N o e t N
dt
At Ao e t
Umur rata-rata (Average/Mean Life)
Bentuk eksponensial peluruhan radioaktif mengindikasikan bahwa
semua atom akan meluruh secara sempurna dalam waktu tak
berhingga. Oleh karena itu tiap atom individual mungkin
mempunyai umur dari nol sampai dengan tak berhingga.
Berdasarkan fenomena statistik alamiah ini didefiniskan kuantitas
umur rerata (average atau mean life, ).
05/25/23 13
Umur Rata-rata
Umur rata-rata didefinisikan sebagai :
t1 dN 1 t 2 dN 2 t 3 dN 3 ....
dN1 dN 2 dN 3 .....
t dN t dN
0
No
0
N0
dN
0
0
t N o e t dt
1
t e t
dt
N0 0
05/25/23 14
Soal
Jika mula-mula terdapat 0,5 gram zat radioaktif murni,
dan 12 jam kemudian masih tersisa 0,125 gram zat
yang masih radioaktif, berapakah!
Waktu paro (T1/2) unsur radioaktif tersebut
Konstanta peluruhan ()
Aktivitas, mula-mula dan aktivitas pada t = 12 jam
Umur rata-rata
Jumlah atom/inti yang masih radioaktif, setelah 12 jam meluruh,
diketahui MR = 235 dan NA= 6,02 x 1026 atom/mol
05/25/23 15
Satuan Peluruhan
05/25/23 16
Aturan Umum Proses
Peluruhan
Proses perubahan suatu unsur menjadi unsur lain,
dinamakan peluruhan spontan (spontaneous decay)
atau transmutasi (transmutation)
Nomor massa unsur, A, kedua ruas persamaan harus
sama.
Nomor atom unsur, Z, kedua ruas persamaan juga
harus sama
Harus dipenuhi Hukum Kekekalan Massa-Energi dan
kekekalan Momentum.
05/25/23 17
Peluruhan Alpha
Jika sebuah atom/inti memancarkan partikel alfa (alpha
particle), maka akan kehilangan dua proton dan dua buah
neutron
N turun/berkurang 2
Z turun/berkurang 2
A turun/berkurang 4
05/25/23 18
Peluruhan Alpha (Alpha Decay)
Peluruhan Ra
226
226
88 Ra 222
86 Rn 4
2 He
05/25/23 19
Beta Decay
Pada peluruhan beta, inti anak (daughter nucleus)
mempunyai jumlah nukleon yang sama dengan inti induk
(parent), tetapi nomor atomnya berbeda satu.
Pemancaran (emisi) elektron tersebut berasal dari inti
Proses ini terjadi apabila neutron berubah menjadi
proton dan elektron
Harus dipenuhi Hukum Kekekalan Energi
05/25/23 20
Peluruhan Beta – Energy Electron
Energy yang dibebaskan pada
peluruhan beta hampir semuanya
menjadi energi kinetik elektron
Hasil Ekperimen menunjukkan
bahwa beberapa elektron energi
sebesar energi kinetik tersebut
Untuk menghitung kehilangan
energi “missing energy”, pada 1930
Pauli, mengajukan keberadaan
partikel lain.
Enrico Fermi menamakan partikel
ini partikel neutrino
Sifat-sifat neutrino :
Tidak bermuatan listrik
Massa lebih kecil dari elektron,
tetapi tidak mungkin nol
Mempunyai Spin = ½
Interaksinya dengan materi sangat
05/25/23
lemah 21
Beta Decay
Skema Peluruhan Beta
A
Z X Z A1Y e
A
Z X Z A1Y e
merupakan simbol dari neutrino
merupakan simbol dari antineutrino
05/25/23 22
Peluruhan Gamma (Gamma Decay)
Sinar Gamma (Gamma rays) dipancarkan oleh inti yang tereksitasi dan
kembali lagi ke tingkat energi yang lebih rendah (lower energy state)
Serupa dengan proses elektron yang berpindah “jumps” ke tingkat energi
rendah dan memancarkan photon
Keadaan inti yang tereksitasi dihasilkan oleh lompatan “jumps” baik
proton maupun neutron
Tingkat energi inti tereksitasi dapat disebabkan oleh tumbukan seperti
pada pemancaran partikel alpha atau beta
Contoh peluruhan beurutan (decay sequence)
Tahap pertama pemancaran beta (beta emission)
Tahap kedua pemancaran gamma (gamma emission)
12
5 B126 C * e
12
6 C*126 C
C* adalah inti Carbon dalam keadaan tereksitasi
Emisi Gamma, tidak merubah baik A maupun Z
05/25/23 23
Reaksi Inti (Nuclear Reactions)
05/25/23 24
Harga Q ( Q Values)
An exothermic reaction
There is a mass “loss” in the reaction
There is a release of energy
Q is positive
An endothermic reaction
There is a “gain” of mass in the reaction
Energy is needed, in the form of kinetic energy of the incoming
particles
Q is negative
05/25/23 25
Reaksi Inti
7 4
3 Li He ? n
2
05/25/23 26
Penyelesaian :
7 4 X
3 Li He ? n
2 Y
Q m c 2 m 7 Li m 4 He m10 B mn c 2 2.79 MeV
05/25/23 27
Energi Ambang (Threshold Energy)
m
KE min 1 Q
M
m, massa partikel yang datang
M ,massa partikel target
Apabila energi ambang lebih kecil dari energi ambang, maka reaksi
inti tidak dapat terjadi
05/25/23 28