Sinar α ( 24 He )
- Merupakan partikel-partikel bermuatan listrik positif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Merupakan inti Helium (He)
- Mempunyai daya ionisasi besar tetapi daya tembus kecil
- Mempunyai massa 4 dan bermuatan +2
Sinar β ( 10 e )
- Merupakan partikel-partikel bermuatan listrik negatif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Merupakan partikel electron
- Mempunyai daya ionisasi lebih kecil dari sinar α tetapi daya tembus lebih besar
dari sinar α
- Massanya nol dan muatan -1
Sinar γ
- Tidak bermuatan listrik
- Tidak dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Merupakan gelombang elektromagnetik
- Mempunyai daya ionisasi sangat kecil tetapi daya tembus sangat besar
- Massanya nol dan muatan nol
Selain ketiga sinar radio aktif diatas maka ada beberapa partikel lain yang dipancarkan oleh
unsur radio aktif yaitu :
Contoh :
23
Tentukan jumlah proton,electron, neutron dari atom natrium dengan symbol 11 Na
Solusi ;
Diketahui A = 23, Z = 11
Jumlah Proton = Z = 11
Jumlah Electron = jumlah proton = 11
Jumlah neutron = A-Z = 23 – 11 = 12
1. Isotop
Isotop adalah nuklida yang nomor atomnya sama, tetapi nomor massanya berbeda.
Contoh : 11 H , 12 H , 13 H
12 13 14
6 C, C,6 6 C
16 17 18
8O , 8O , 8 O
2. Isobar
Isobar adalah nuklida yang mempunyai nomor massa sama tetapi nomor atom berbeda
Contoh : 210 210 210 76 76
81Th , 82 Pb , 83 Bi , 32 Ge , 34 Se
3. Isoton
Isoton adalah nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama tetapi nomor atom dan
nomor massa berbeda.
31 32 23 24
Contoh : 15 P , 16 P , 11 Na , 12 Mg
Contoh soal :
1. Hitunglah besar energi ikat inti deuterium 12 H jika atom tersebut memiliki massa
2.014102 sma.
Solusi : Deuterium 12 H memiliki nomor atom Z = 1 dan jumlah neutron N = 2 – 1 = 1
Maka besarnya energi ikat inti adalah :
E = {(Z.mH + N.mn) - M( 12 H )}X 931.5 MeV
= {(1 X 1.007825 + 1 X 1.008665) – (2.014102)} X 931.5 MeV
= {2.01649 – 2.014102) X 931,5 MeV
= 0.002388 X 931.5 = 2.224 MeV
2. Hitung besarnya energi ikatan rata-rata per nucleon untuk atom raksa ( 202
80 Hg ) jika
1. Hitung waktu paruh suatu zat radioaktif jika setelah 2 jam unsur radioaktif masih
tersisa 1/16 bagian dihitung dalam menit
Solusi : t = 2 jam = 120 menit
N = (1/16) No
(1/16) No = (1/2) n No maka (1/2)n = (1/16)
(1/2)n = (1/2)4 maka n = 4
Maka waktu paruh adalah
t
1 t 120
n= 1 maka T = = = 30 menit
T 2 n 4
2
Penggunaan Radioisotop dalam arkeologi adalah dalam penentuan umur fosil atau
berapa lama jasad tersebut terputus dari siklus hidupnya. Akibat radiasi sinar kosmik, di
alam selalu terjadi penembakan inti atom 14 7 N oleh partikel neutron menjadi C
14
,akibatnya di alam terdapat kesimbangan antara C12 dan C14 sehingga dalam siklus
kehidupan perbandingan C12 dan C14 dalam organisme hidup tertentu jumlahnya. Jika
siklus hidupnya terhenti maka kadar C14 dalam tubuh akan terus berkurang. Dengan
mengukur kadar C14 dalam jasad/fosil yang telah mati dan waktu paruh C14 yaitu 5568
tahun maka akan dapat diketahui telah berapa lama jasad tersebut terputus dari siklus
hidupnya.
Contoh soal :
Pada bulan juni tahun 1980 ditemukan tengkorak manusia di Pantai Ancol, ketika
dideteksi keaktifan C14 pada tengkorak tersebut = 3.1 Cpm (count per minute). Tentukan
berapa usia tengkorak tersebut bila diketahui keaktifan C14 dalam jasad hidup adalah 15.5
Cpm dan waktu paruhnya = 5668 tahun.
Solusi:
0.693
Tetapan peluruhan 1
t
2
0.693
=
5668
= 1.22 x 10-4/tahun
Hukum peluruhan menyatakan :
N
2.303 log t
No
3 .1
2.303 log 1.22 x10 4 t
15.5
2.303 log 0.2 1.22 x 10 4 t
2.303( 0.7)
t
1.22 x 10 4
= 12,981.7 tahun
E. Reaksi Inti
Susunan sebuah inti dapat diubah dengan cara menembakkan partikel-partikel
berenergi tinggi ke inti sasaran. Tumbukkan antara partikel-partikel berenergi tinggi
dengan inti atom akan mengubah susunan inti tersebut sehingga terbentuklah inti baru
yang berbeda dengan inti semula (inti sasaran). Reaksi seperti ini dinamakan reaksi
inti.
F. Hukum kekekalan energi dan Hukum kekekalan momentum
Perhatikan sebuah reaksi inti dengan inti sasaran X yang ditembak dengan sebuah
partikel a, menghasilkan inti baru Y dan sebuah partikel b.
a+X Y+b
dapat ditulis dalam bentuk X(a,b) Y
Suatu reaksi inti harus memenuhi :
1. Hukum kekekalan momentum : Momentum sebelum reaksi sama dengan
momentum sesudah reaksi.
2. Hukum kekekalan energi : Energi sebelum reaksi sama dengan energi sesudah
reaksi.
Untuk menghitung energi reaksi Q pada reaksi inti diatas, kita akan menggunakan
hukum kekekalan energi, dengan menuliskan reaksi inti diatas ;
a+X Y+b+Q
Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka :
Energi sebelum reaksi = Energi sesudah reaksi
Energi reaktan = energi produk + energi reaksi
Energi reaksi = energi reaktan – energi produk
X dan a disebut reaktan (pereaksi) dan Y dan b disebut produk, sedangkan Q disebut
energi reaksi. Jika satu sma setara dengan 931 MeV maka untuk semua massa dalam
satuan sma berlaku :
Energi reaktan = (ma+mX) 931 MeV
Energi produk = (mY+mb) 931 MeV
Maka Q = {(ma+mX) - (mY+mb) 931 MeV
Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan atau disebut reaksi eksotermik
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap atau disebut reaksi endotermik
Contoh :
Jika Nitrogen (N) ditembak dengan partikel α, maka dihasilkan sebuah inti oksigen
(O) dan sebuah proton sesuai reaksi inti berikut :
4 14 17 1
2 He + 7 8O + 1H
N
Tentukan energi reaksi yang terlibat dalam reaksi inti diatas jika diketahui :
14
4
2 He = 4.00260 sma, 7
N = 14.00307 sma, 178 O = 16.99913 sma, 11 H = 1.007883
sma.
Solusi :
Q = {(ma+mX) - (mY+mb) 931 MeV
= {(4.00260+14.00307)-(16.99913+1.007883)}931 MeV
= -1.20076 MeV.
Karena Q bertanda negatif maka reaksi tergolong reaksi endoterm yakni reaksi yang
menyerap energi selama berlangsung proses reaksi.
sebuah partikel α. Tentukan inti partikel baru yang terbentuk dengan menyatakan
nomor massa dan nomor atomnya.
Solusi :
Peluruhan radium dapat ditampilkan dengan reaksi inti berikut ;
226 A 4
88 Ra Z X + 2 He
Jumlah nomor massa sebelum reaksi = jumlah nomor massa sesudah reaksi
226 = A + 4 maka A = 226-4 = 222
Jumlah nomor atom sebelum reaksi = jumlah nomor atom sesudah reaksi
88 = Z + 2 maka Z = 88 – 2 = 86
Inti partikel baru adalah 222
86 X , memiliki nomor massa 222 dan nomor atom 86.
Berikut lambang partikel-partikel dasar berikut nomor atom dan nomor massanya :
Gamma (γ) 0 0 0
0
2. 238 206
92 U meluruh menjadi isotop tinbal 82 Pb sambil memancarkan 8 partikel α dan
Hukum kekekalan nomor atom : jumlah nomor atom sebelum reaksi sama dengan
jumlah nomor atom sesudah reaksi.
92 = 82 + 8 (2) + n (-1)
10 = 16 – n, maka n = 16-10 = 6, jadi jumlah elektron yang dipancarkan = 6.
H. Pembelahan Inti
Inti berat yang ditumbuk oleh partikel dapat membelah menjadi 2 inti yang lebih
ringan. Dalam reaksi inti ini, massa total produk lebih kecil daripada massa total
reaktan. Selisih massa ini akan muncul sebagai energi. Reaksi yang selisih massanya
tidak jauh berbeda disebut pembelahan inti (fisi)
Pembelahan inti pertama kali ditemukan oleh 4 ilmuwan Jerman yaitu Otto Hahn,
Lise Meitzner,Frits Strassman dan Otto Frisch. Mereka menemukan bahwa suatu inti
uranium membelah menjadi 2 inti yang lebih ringan yang massanya tidak jauh
berbeda setelah menyerap sebuah neutron.
Gambar berikut menunjukkan suatu reaksi pembelahan inti dimana 235 92 U membelah
1
0 n
141
56 Ba
1 1
0 n 0 n
235
92U 236
92U
1
92 n
36 Kr 0
I. Penggabungan inti.
Dua inti ringan atau lebih dapat bergabung untuk membentuk sebuah inti yang lebih
berat.(Gambar 22).
Reaksi penggabungan 2 inti ringan atau lebih menjadi sebuah inti yang lebih berat
disebut penggabungan inti atau fusi.
2P
2N
1 He 4H
Dalam reaksi fusi ini,massa inti baru lebih kecil dari jumlah massa inti pembentuknya.
Dan selisih massa ini muncul sebagai energi. Untuk melakukan penggabungan 2 inti
atom atau lebih, kita memerlukan energi yang sangat besar. Misalnya untuk 2 inti atom
hidrogen yang akan digabung, kedua inti harus digerakkan dengan kecepatan yang
tinggi/suhu yang sangat tinggi untuk mengatasi gaya tolak Coulomb antara 2 muatan
listrik positif antara proton-proton dalam inti atom. Tanpa kecepatan/suhu yang tinggi m
aka kedua inti atom hidrogen tidak dapat bergabung.
Dalam suatu bom hidrogen, sebagai hulu ledak digunakan bom atom biasa yang bekerja
berdasarkan reaksi fisi/pembelahan inti untuk menaikkan suhu deuterium(H-2) dan
tritium (H-3) sehingga mencapai suhu sangat tinggi (orde 10 8 K) sehingga kedua inti
dapat bergabung dan membebaskan energi yang sangat besar dan sangat cepat.
Berikut adalah beberapa reaksi fusi dari inti hidrogen :
1. 11 H + 11 H 2
1 H + 10 e , Q = 3.27 MeV
2. 12 H + 11 H 3
2 He + 00 , Q = 4.03 MeV
3. 23 He + 23 He 4 1 1
2 He + 1 H + 1 H , Q = 17.59 MeV