Anda di halaman 1dari 10

Radio aktif dan Reaksi Inti

A. Unsur-unsur radio aktif.


Unsur-unsur radio aktif adalah unsur yang dapat memancarkan sinar radio aktif.
Contoh unsur radio aktif adalah :
- Uranium (U) ditemukan oleh Becquerell
- Polonium (Po) dan Radium (Ra) ditemukan oleh Merie dan Piere Curie
Sinar-sinar radio aktif yang dipancarkan oleh unsur radio aktif adalah sinar Alpha (α),
Sinar Beta (β) dan sinar Gamma (γ).

Sinar α ( 24 He )
- Merupakan partikel-partikel bermuatan listrik positif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Merupakan inti Helium (He)
- Mempunyai daya ionisasi besar tetapi daya tembus kecil
- Mempunyai massa 4 dan bermuatan +2

Sinar β ( 10 e )
- Merupakan partikel-partikel bermuatan listrik negatif
- Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Merupakan partikel electron
- Mempunyai daya ionisasi lebih kecil dari sinar α tetapi daya tembus lebih besar
dari sinar α
- Massanya nol dan muatan -1

Sinar γ
- Tidak bermuatan listrik
- Tidak dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
- Merupakan gelombang elektromagnetik
- Mempunyai daya ionisasi sangat kecil tetapi daya tembus sangat besar
- Massanya nol dan muatan nol

Selain ketiga sinar radio aktif diatas maka ada beberapa partikel lain yang dipancarkan oleh
unsur radio aktif yaitu :

Partikel/sinar Massa Muatan lambang keterangan


0
positron 0 +1 +1e Positif elektron
Neutron 1 0 0 n1 netral
proton 1 1 1
1 H / 1
1 p Inti hidrogen
detron 2 1 2
1 H Inti deuterium
triton 3 1 3
1 H Inti tritium

B. Susunan inti atom


Inti atom terdiri dari proton (bermuatan listrik positif) dan neutron (tidak bermuatan).
Kedua partikel ini disebut nucleon. Suatu inti atom yang terdiri dari proton dan neutron
dalam jumlah tertentu disebut nuklida.
Jumlah proton dan netron dalam satu nuklida dinyatakan dengan :
A pn
Z X atau p X dimana :

X = nama atom/ nama nuklida


Z = nomor atom = jumlah proton dalam inti = p
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron
=p+n
= A – Z = jumlah neutron

Contoh :
23
Tentukan jumlah proton,electron, neutron dari atom natrium dengan symbol 11 Na
Solusi ;
Diketahui A = 23, Z = 11
Jumlah Proton = Z = 11
Jumlah Electron = jumlah proton = 11
Jumlah neutron = A-Z = 23 – 11 = 12

Dialam terdapat tiga macam nuklida :

1. Isotop
Isotop adalah nuklida yang nomor atomnya sama, tetapi nomor massanya berbeda.
Contoh : 11 H , 12 H , 13 H
12 13 14
6 C, C,6 6 C
16 17 18
8O , 8O , 8 O

2. Isobar
Isobar adalah nuklida yang mempunyai nomor massa sama tetapi nomor atom berbeda
Contoh : 210 210 210 76 76
81Th , 82 Pb , 83 Bi , 32 Ge , 34 Se

3. Isoton
Isoton adalah nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama tetapi nomor atom dan
nomor massa berbeda.
31 32 23 24
Contoh : 15 P , 16 P , 11 Na , 12 Mg

Selain itu nuklida juga dikelompokkan berdasarkan kestabilannya yaitu :

1. Nuklida stabil adalah nuklida yang keradio aktifannya tidak terdeteksi


Contoh : 11 H , 12 14
6C , 7 N

2. Radio nuklida alam primer


Contoh : 238 9
92 U waktu paruhnya = 4.5 X 10 tahun

3. Radio nuklida alam sekunder


Nuklida radio aktif yang ditemukan dialam tetapi merupakan hasil peluruhan dari
radio nuklida alam primer. Radio nuklida ini memiliki waktu paruh yang pendek.
Contohnya : 228 225 209
89 Ac , 88 Ra , 82 Pb

4. Radio nuklida alam terinduksi


Radio nuklida yang terbentuk karena adanya aktivitas radio aktif yang lain.
Contoh : 14C terbentuk karena adanya antara aksi sinar kosmis dan nuklida 14N
diatmosfir.

5. Radio nuklida buatan


Radio nuklida yang senyawa dibuat untuk keperluan tertentu.

C. Energi pengikat inti.


Energi pengikat inti = energi yang mengikat proton dan netron didalam inti atom.
Energi pengikat ini berasal dari pengubahan sebagian massa penyusun inti suatu
atom menjadi energi. Oleh karena adanya perubahan massa ini maka inti atom lebih
kecil dari jumlah massa proton dan neutron yang menyusun inti tersebut.
Besarnya energi ikat inti ditulis :

E = {(Z.mH + N.mn) - M( ZA X )}X 931.5 MeV

Dimana : 1 MeV = 1.6 X 10-13 J atau 1 eV = 1.6 X 10-19 J


Z = nomor atom unsur X
mH = massa satu atom hydrogen = 1.007825 sma
N = jumlah neutron
mn = massa neutron = 1.008665 sma = 1.6750 X 10-27 kg
M ( ZA X ) = massa atom X
1 sma = 1.66 X 10-27 kg
Massa proton = 1.007276 sma = 1.007276 x 10-27 kg
Massa electron = 0.000549 sma = 9.1090 X 10-31 kg

Contoh soal :
1. Hitunglah besar energi ikat inti deuterium 12 H jika atom tersebut memiliki massa
2.014102 sma.
Solusi : Deuterium 12 H memiliki nomor atom Z = 1 dan jumlah neutron N = 2 – 1 = 1
Maka besarnya energi ikat inti adalah :
E = {(Z.mH + N.mn) - M( 12 H )}X 931.5 MeV
= {(1 X 1.007825 + 1 X 1.008665) – (2.014102)} X 931.5 MeV
= {2.01649 – 2.014102) X 931,5 MeV
= 0.002388 X 931.5 = 2.224 MeV

2. Hitung besarnya energi ikatan rata-rata per nucleon untuk atom raksa ( 202
80 Hg ) jika

diketahui massa atomnya = 201.970632 sma


Solusi : 202
80 Hg memiliki Z = 80 dan N = 202 – 80 = 122
E = {(Z.mH + N.mn) - M( 202
80 Hg )}X 931.5 MeV

= {(80 X 1.007825 + 122 X 1.008665) – 201.970632} X 931.5 = 1594.34 MeV


Energi.Ika tan
Energi Ikatan rata-rata per nucleon =
nomor.massa ( A)
1594.34
= = 7.89 MeV
202
Besar kecilnya energi pengikat inti menunjukkan tingkat kestabilan suatu atom dimana
semakin besar energi ikat inti semakin stabil atom tersebut. Besi (Fe) adalah unsur yang
energi pengikat intinya paling besar.

D. Peluruhan dan waktu paruh


Peluruhan adalah peristiwa pemancaran sinar radio aktif oleh zat radio aktif
Waktu paruh adalah lama waktu yang diperlukan oleh suatu bahan radio aktif untuk
meluruh sampai tinggal setengah dari semula.
Waktu paruh dirumuskan :
t
1 n
N = ( ) No dan n = 1
2 T
2
Dimana : t = lama penyimpanan atau umur bahan radioaktif
No = Banyak atom radio aktif mula-mula
N = Banyak atom radioaktif yang tersisa pada saat t

1. Hitung waktu paruh suatu zat radioaktif jika setelah 2 jam unsur radioaktif masih
tersisa 1/16 bagian dihitung dalam menit
Solusi : t = 2 jam = 120 menit
N = (1/16) No
(1/16) No = (1/2) n No maka (1/2)n = (1/16)
(1/2)n = (1/2)4 maka n = 4
Maka waktu paruh adalah

t
1 t 120
n= 1 maka T = = = 30 menit
T 2 n 4
2

Penggunaan Radioisotop dalam arkeologi adalah dalam penentuan umur fosil atau
berapa lama jasad tersebut terputus dari siklus hidupnya. Akibat radiasi sinar kosmik, di
alam selalu terjadi penembakan inti atom 14 7 N oleh partikel neutron menjadi C
14

,akibatnya di alam terdapat kesimbangan antara C12 dan C14 sehingga dalam siklus
kehidupan perbandingan C12 dan C14 dalam organisme hidup tertentu jumlahnya. Jika
siklus hidupnya terhenti maka kadar C14 dalam tubuh akan terus berkurang. Dengan
mengukur kadar C14 dalam jasad/fosil yang telah mati dan waktu paruh C14 yaitu 5568
tahun maka akan dapat diketahui telah berapa lama jasad tersebut terputus dari siklus
hidupnya.
Contoh soal :
Pada bulan juni tahun 1980 ditemukan tengkorak manusia di Pantai Ancol, ketika
dideteksi keaktifan C14 pada tengkorak tersebut = 3.1 Cpm (count per minute). Tentukan
berapa usia tengkorak tersebut bila diketahui keaktifan C14 dalam jasad hidup adalah 15.5
Cpm dan waktu paruhnya = 5668 tahun.
Solusi:
0.693

Tetapan peluruhan 1
t
2
0.693
=
5668
= 1.22 x 10-4/tahun
Hukum peluruhan menyatakan :
N
2.303 log  t
No
3 .1
2.303 log  1.22 x10 4 t
15.5
2.303 log 0.2  1.22 x 10 4 t
2.303( 0.7)
t
 1.22 x 10 4
= 12,981.7 tahun

Pemakaian radioisotope yang lain adalah :


 Sterilisasi
 Pengawetan makanan
 Terapi kanker
 Analisis kimia hormon, pemupukan tanaman, peredaran darah dalam tubuh.

E. Reaksi Inti
Susunan sebuah inti dapat diubah dengan cara menembakkan partikel-partikel
berenergi tinggi ke inti sasaran. Tumbukkan antara partikel-partikel berenergi tinggi
dengan inti atom akan mengubah susunan inti tersebut sehingga terbentuklah inti baru
yang berbeda dengan inti semula (inti sasaran). Reaksi seperti ini dinamakan reaksi
inti.
F. Hukum kekekalan energi dan Hukum kekekalan momentum
Perhatikan sebuah reaksi inti dengan inti sasaran X yang ditembak dengan sebuah
partikel a, menghasilkan inti baru Y dan sebuah partikel b.

a+X Y+b
dapat ditulis dalam bentuk X(a,b) Y
Suatu reaksi inti harus memenuhi :
1. Hukum kekekalan momentum : Momentum sebelum reaksi sama dengan
momentum sesudah reaksi.
2. Hukum kekekalan energi : Energi sebelum reaksi sama dengan energi sesudah
reaksi.
Untuk menghitung energi reaksi Q pada reaksi inti diatas, kita akan menggunakan
hukum kekekalan energi, dengan menuliskan reaksi inti diatas ;
a+X Y+b+Q
Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka :
Energi sebelum reaksi = Energi sesudah reaksi
Energi reaktan = energi produk + energi reaksi
Energi reaksi = energi reaktan – energi produk
X dan a disebut reaktan (pereaksi) dan Y dan b disebut produk, sedangkan Q disebut
energi reaksi. Jika satu sma setara dengan 931 MeV maka untuk semua massa dalam
satuan sma berlaku :
Energi reaktan = (ma+mX) 931 MeV
Energi produk = (mY+mb) 931 MeV
Maka Q = {(ma+mX) - (mY+mb) 931 MeV
Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan atau disebut reaksi eksotermik
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap atau disebut reaksi endotermik
Contoh :
Jika Nitrogen (N) ditembak dengan partikel α, maka dihasilkan sebuah inti oksigen
(O) dan sebuah proton sesuai reaksi inti berikut :
4 14 17 1
2 He + 7 8O + 1H
N
Tentukan energi reaksi yang terlibat dalam reaksi inti diatas jika diketahui :
14
4
2 He = 4.00260 sma, 7
N = 14.00307 sma, 178 O = 16.99913 sma, 11 H = 1.007883
sma.
Solusi :
Q = {(ma+mX) - (mY+mb) 931 MeV
= {(4.00260+14.00307)-(16.99913+1.007883)}931 MeV
= -1.20076 MeV.
Karena Q bertanda negatif maka reaksi tergolong reaksi endoterm yakni reaksi yang
menyerap energi selama berlangsung proses reaksi.

G. Hukum kekekalan nomor atom dan nomor massa


Selain hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum, suatu reaksi inti juga
harus memenuhi hukum kekekalan nomor atom dan nomor massa berikut :
1. Hukum kekekalan nomor atom : jumlah nomor atom sebelum reaksi sama dengan
jumlah nomor atom sesudah reaksi.
2. Hukum kekekalan nomor massa : jumlah nomor massa sebelum reaksi sama
dengan jumlah nomor massa sesudah reaksi.
Sebagai contoh, perhatikan reaksi berikut :
4 14 17 1
2 He + 7 8O + 1H
N
Jumlah nomor atom sebelum reaksi = 2 + 7 = 9
Jumlah nomor atom sesudah reaksi = 8 + 1 = 9
Jumlah nomor massa sebelum reaksi = 4 + 14 = 18
Jumlah nomor massa sesudah reaksi = 17 + 1 = 18
Contoh : Radium 226( 226 88 Ra) adalah unsur yang tidak stabil dan memancarkan

sebuah partikel α. Tentukan inti partikel baru yang terbentuk dengan menyatakan
nomor massa dan nomor atomnya.
Solusi :
Peluruhan radium dapat ditampilkan dengan reaksi inti berikut ;
226 A 4
88 Ra Z X + 2 He
Jumlah nomor massa sebelum reaksi = jumlah nomor massa sesudah reaksi
226 = A + 4 maka A = 226-4 = 222
Jumlah nomor atom sebelum reaksi = jumlah nomor atom sesudah reaksi
88 = Z + 2 maka Z = 88 – 2 = 86
Inti partikel baru adalah 222
86 X , memiliki nomor massa 222 dan nomor atom 86.

Berikut lambang partikel-partikel dasar berikut nomor atom dan nomor massanya :

Partikel/sinar Nomor Massa Nomor atom lambang Keterangan


/muatan
elektron 0 -1 0
1 e
positron 0 +1 0
1 e
Neutron 1 0 1
0 n
proton 1 1 1
1 H / 1
1 p
Alpha(α) 4 2 4
2 He atau 24
0
Beta (β) -1 0 1

Gamma (γ) 0 0 0
0 

2. 238 206
92 U meluruh menjadi isotop tinbal 82 Pb sambil memancarkan 8 partikel α dan

elektron. Tentukanlah jumlah elektron yang dipancarkan dalam peluruhan ini.


Solusi :
Bila dipancarkan n buah elektron, maka reaksi inti peluruhan dapat kita nyatakan
seperti dibawah ini.
82 Pb + 8 2  + n 1 e
238 206 4 0
92 U

Hukum kekekalan nomor atom : jumlah nomor atom sebelum reaksi sama dengan
jumlah nomor atom sesudah reaksi.
92 = 82 + 8 (2) + n (-1)
10 = 16 – n, maka n = 16-10 = 6, jadi jumlah elektron yang dipancarkan = 6.
H. Pembelahan Inti
Inti berat yang ditumbuk oleh partikel dapat membelah menjadi 2 inti yang lebih
ringan. Dalam reaksi inti ini, massa total produk lebih kecil daripada massa total
reaktan. Selisih massa ini akan muncul sebagai energi. Reaksi yang selisih massanya
tidak jauh berbeda disebut pembelahan inti (fisi)
Pembelahan inti pertama kali ditemukan oleh 4 ilmuwan Jerman yaitu Otto Hahn,
Lise Meitzner,Frits Strassman dan Otto Frisch. Mereka menemukan bahwa suatu inti
uranium membelah menjadi 2 inti yang lebih ringan yang massanya tidak jauh
berbeda setelah menyerap sebuah neutron.
Gambar berikut menunjukkan suatu reaksi pembelahan inti dimana 235 92 U membelah

menjadi barium 56 Ba dan inti kripton 36 Kr . Reaksi dimulai dengan 235


141 92
92 U
236
menyerap sebuah neutron lambat, menghasilkan suatu inti gabungan 92 U . Inti
gabungan tidak stabil ini meluruh dengan cepat menjadi 141 92
56 Ba dan 36 Kr dan 3 buah

neutron sesuai reaksi berikut :


1 235 236 141 92 1
0 n + 92 U 92 U 56 Ba + 36 Kr + 3 0
n

1
0 n
141
56 Ba
1 1
0 n 0 n
235
92U 236
92U
1
92 n
36 Kr 0

Gambar.21 Reaksi inti uranium 235 141


92 U membelah menjadi barium 56 Ba dan
92
kripton 36 Kr dan 3 buah neutron.
Reaksi ini adalah satu dari banyak kemungkinan reaksi yang dapat terjadi ketika inti
uranium membelah. Contoh lain adalah :
1 235 236 140 94 1
0 n + 92 U 92 U 54 Xe + 38 Sr + 2 0
n
Berbagai reaksi menghasilkan 5 neutron tapi rata-rata dihasilkan 2.5 neutron.
Energi yang dihasilkan oleh satu inti uranium ketika membelah kira-kira 208 MeV
dan 1 MeV setara dengan energi listrik 4.45 X 10-20 kWh.
Karena setiap pembelahan inti uranium rata-rata menghasilkan 2.5 neutron maka
neutron-neutron ini dapat menyebabkan sederetan pembelahan inti yang
menyebabkan pembelahan inti lainnya yang dikenal dengan reaksi berantai. Dengan
rata-rata energi yang dibebaskan 208 MeV per satu pembelahan inti, maka reaksi
berantai yang tak terkendali dapat menciptakan energi yang sangat besar dalam waktu
sangat singkat seperti yang terjadi didalam bom atom.
Dengan membatasi jumlah neutron yang membelah inti dalam lingkungan inti, kita
dapat menetapkan suatu kondisi dimana tiap kejadian pembelahan inti hanya
menyumbang 1 neutron yang akan menyebabkan satu inti lainnya. Dengan cara ini
reaksi berantai dan laju produksi energi dapat dikendalikan dan menjadi dasar dari
reaktor atom yang digunakan dalam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Contoh:
Hitunglah energi total yang dibebaskan jika 1 kg uranium habis mengalami
pembelahan jika energi yang dihasilkan 1 pembelahan inti = 208 MeV.
Solusi :
1000.gr
1 kg U-235 = 235 gr / mol = 4.25532 mol
1 mol U-235 = 6.02 X 1023 buah atom (bilangan Avogadro)
maka 4.25532 mol = 4.25532 X 6.02 X1023 = 2.56 X 1024 inti
1 inti menghasilkan 208 MeV maka untuk 2,56 X 1024 inti = 2.56 X 1024 X 208 MeV
= 5.32 X 1026 MeV dan 1 MeV setara dengan 4.45 X 10-20 kWh sehingga energi yang
dihasilkan 1 kg uranium U-235 adalah :
= (5.32 X 1026).(4.45 X 10-20 kWh) = 2.37 X 107 kWh
Energi ini cukup untuk menjaga sebuah lampu pijar 100 W menyala selama 30.000
tahun.

I. Penggabungan inti.
Dua inti ringan atau lebih dapat bergabung untuk membentuk sebuah inti yang lebih
berat.(Gambar 22).
Reaksi penggabungan 2 inti ringan atau lebih menjadi sebuah inti yang lebih berat
disebut penggabungan inti atau fusi.

2P
2N

1 He 4H

Gambar 22 Reaksi penggabungan 4 inti Hidrogen menjadi I inti Helium

Dalam reaksi fusi ini,massa inti baru lebih kecil dari jumlah massa inti pembentuknya.
Dan selisih massa ini muncul sebagai energi. Untuk melakukan penggabungan 2 inti
atom atau lebih, kita memerlukan energi yang sangat besar. Misalnya untuk 2 inti atom
hidrogen yang akan digabung, kedua inti harus digerakkan dengan kecepatan yang
tinggi/suhu yang sangat tinggi untuk mengatasi gaya tolak Coulomb antara 2 muatan
listrik positif antara proton-proton dalam inti atom. Tanpa kecepatan/suhu yang tinggi m
aka kedua inti atom hidrogen tidak dapat bergabung.
Dalam suatu bom hidrogen, sebagai hulu ledak digunakan bom atom biasa yang bekerja
berdasarkan reaksi fisi/pembelahan inti untuk menaikkan suhu deuterium(H-2) dan
tritium (H-3) sehingga mencapai suhu sangat tinggi (orde 10 8 K) sehingga kedua inti
dapat bergabung dan membebaskan energi yang sangat besar dan sangat cepat.
Berikut adalah beberapa reaksi fusi dari inti hidrogen :

1. 11 H + 11 H 2
1 H + 10 e , Q = 3.27 MeV
2. 12 H + 11 H 3
2 He + 00  , Q = 4.03 MeV
3. 23 He + 23 He 4 1 1
2 He + 1 H + 1 H , Q = 17.59 MeV

Reaksi untuk memperoleh inti tritium (H-3) adalah :


6 1 4
3 Li + 0 n He + 13 H + energi
2
Reaksi bom hidrogen adalah :
2 3 4 1
1H + 1H 2 He + 0
n + 28.2 X 10-3 J

Anda mungkin juga menyukai