Anda di halaman 1dari 5

Nama : Izzudin Ali Yafi

NRP : 5001211026
Kelompok : FL2-06

TUGAS PRE LAB PERCOBAAN MP4: PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS DAN PERCOBAAN


GEIGER MÜLLER

1. Soal: Jelaskan prinsip terjadinya radioaktivitas.


Jawab: Radioaktivitas merupakan fenomena teremisikannya energi dan partikel sub atomik secara spontan.
Radioaktivitas disebabkan oleh adanya ketidak stabilan inti. Inti yang tidak stabil akan terdekomposisi atau
meluruh menjadi konfigurasi yang lebih stabil dengan mengemisikan energinya dalam partikel-partikel sub
atomik. Energi yang diemisikan selama proses radioaktivitas berasal dari perubahan massa atom induk menjadi
massa atom produk dan massa partikel yang diemisikan, perubahan massa ini proporsional dengan energi yang
diemisikan. Terdapat beberapa jenis proses radioaktivitas yang dibedakan dari jenis partikel yang diemisikan,
yakni peluruhan alpha, peluruhan beta, dan peluruhan gamma.

2. Soal: Apa parameter yang digunakan untuk menentukan kestabilan suatu inti atom?
Jawab: Inti atom dapat mecapai kestabilan karena adanya gaya nuklir atau gaya inti yang bersifat atraktif antara
semua partikel inti (proton-proton, neutron-neutron, maupun proton-neutron). Sebenarnya, proton-proton di
dalam inti saling menghasilkan gaya elektrostatik repulsif satu sama lain sehingga dapat menyebabkan inti tidak
stabil. Kestabilan suatu inti dari atom yang teramati dapat diketahui melalui plot N (jumlah neutron) terhadap Z
(nomor atom) dari atom yang stabil (Gambar 1), garis stabilitas merupakan garis N = Z. Berikut merupakan
parameter yang digunakan untuk menentukan kestabilan suatu inti.

Gambar 1. Plot N terhadap Z beberapa atom yang stabil. Titik-titik


menandakan atom yang stabil.
• Rasio antara jumlah neutron (N) dan jumlah proton (Z). Jumlah neutron dan proton dapat menentukan
kestabilan suatu inti. Inti ringan (nomor massa kurang dari 20) menunjukkan kestabilan paling tinggi jika
jumlah neutronnya (N) sama dengan jumlan proton atau nomor atom (Z). Sedangkan inti berat (nomor
massa sekitar 100 atau lebih) lebih stabil jika jumlah neutronnya lebih besar daripada jumlah proton.
• Jumlah neutron (N) dan jumlah proton (Z). Diketahui bahwa terdapat nilai nomor atom yang membuat
gaya elektrostatis repulsif tidak bisa dikompensasi oleh gaya inti, hal ini terjadi pada 𝑍 = 83. Selain itu
jumlah N dan Z tertentu menghasilkan kestabilan inti sangat tinggi yang tidak ditemui pada nomor yang
lain. Nilai N dan Z ini disebut bilangan ajaib (magic number):
Z atau N = 2, 8, 20, 28, 50, 82, 126
• Energi ikat (Binding energy). Energi ikat merupakan selisih antara kombinasi energi dari nukleon yang
terpisah dengan energi total inti. Energi ikat ini juga dapat diartikan sebagai energi minimum yang
dibutuhkan untuk memecah inti menjadi komponen-komponen penyusunnya. Persamaan untuk
menentukan energi ikat inti adalah sebagai berikut.
𝑀𝑒𝑉
𝐸𝑏 (𝑀𝑒𝑉) = [𝑍𝑀(𝐻) + 𝑁𝑀𝑛 − 𝑀𝐴 ] × 931.494
𝑢
Dimana 𝑍 adalah nomor atom dari 𝐴𝑍𝑋, 𝑀(𝐻) adalah massa atom dari hidrogen, 𝑀𝐴 massa atom dari 𝐴𝑍𝑋,
N adalah jumlah neutron, dan 𝑀𝑛 adalah massa neutron.

3. Soal: Bagaimana persamaan yang mendeskripsikan hubungan antara jumlah bahan radioaktif dan waktu
paruhnya?
Jawab: Berikut persamaan yang mendeskripsikan hubungan antara jumlah bahan radioaktif dan waktu paruhnya
beserta cara mendapatkannya.
𝑑𝑁
= −λ𝑁
𝑑𝑡
𝑑𝑁
= −λ𝑑𝑡
𝑁
𝑁 𝑡
𝑑𝑁
∫ = ∫ −λ𝑑𝑡
𝑁𝑜 𝑁 0
𝑁 = 𝑁𝑜 𝑒 −𝜆𝑡
Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan suatu substansi radioaktif meluruh menjadi setengah jumlah nuklei
awal:
𝑁𝑜
= 𝑁𝑜 𝑒 −𝜆𝑇1/2
2
2 = 𝑒 𝜆𝑇1/2
ln (2) 0.693
𝑇1/2 = =
𝜆 𝜆
Dimana λ adalah konstanta peluruhan.

4. Soal: Apa yang dimaksud dengan waktu paruh (half-life) dalam konteks peluruhan radioaktif? Bagaimana
waktu paruh berhubungan dengan stabilitas sebuah inti atom?
Jawab: Waktu paruh merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu bahan radioaktif untuk meluruh sehingga
tersisa setengah jumlah inti dari jumlah inti. Waktu paruh yang semakin lama menunjukkan bahwa bahan tersebut
lebih nonradioaktif daripada bahan dengan waktu paruh yang lebih singkat. Laju peluruhan bahan bergantung
pada konstanta peluruhan (λ). Semakin besar konstanta peluruhan, maka semakin cepat suatu bahan meluruh dan
semakin radioaktif bahan tersebut.

5. Soal: Jelaskan perbedaan antara radioaktivitas alami dan buatan. Berikan contoh untuk masing-masing.
Jawab: Perbedaan antara radioaktivitas alami dan buatan adalah bahwa radioaktivitas alami berasal dari inti tidak
stabil yang berada di alam sedangkan radioaktivitas buatan diproduksi di laboratorium melalui reaksi nuklir.
• Radioaktivitas alami berasal dari proses radioaktivitas inti tidak stabil yang berada di alam. Proses
radioaktivitas yang terjadi semuanya secara spontan. Radioaktivitas alami biasanya terjadi pada elemen
dengan nomor atom lebih dari 83 (karena dari plot N terhadap Z, tidak ada atom yang secara alami stabil
pada Z lebih dari 83). Dalam radioaktvitas alami terdapat empat deret radioaktivitas, yakni deret uranium,
deret actinium, deret thorium, dan deret neputunium. Contoh dari radioaktivitas alami adalah peluruhan
alpha dari 14𝐶 . Sinar kosmik di atas atmosfir menyebabkan reaksi nuklir yang memproduksi 14𝐶 . Selain
itu radioaktivitas alami ditemui pada isotop potasium tidak stabil yang ada dalam buah pisang dan granit
yang mengemisikan radiasi alpha.
• Radioaktivitas buatan diproduksi di laboratorium melalui reaksi nuklir. Radioaktivitas buatan biasanya
dilakukan pada elemen dengan nomor atom kurang dari 83 (karena dari plot N terhadap Z, atom yang
secara alami stabil terjadi jika nomor atom kurang dari 83 sehingga diperlukan proses buatan untuk
membuat radioaktivitas buatan). Contoh dari radioaktivitas buatan adalah reaktor nuklir.
6. Soal: Jelaskan mekanisme tabung Geiger-counter dalam mendeteksi suatu radiasi yang terjadi.
Jawab: Tabung Geiger-counter merupakan jenis detektor radiasi berupa ion chamber yang paling umum ditemui.
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2, tabung Geiger-counter terdiri dari tabung silinder logam yang diisi
dengan gas pada tekanan rendah dan kabel pada sumbu tabung. Kabel berada dalam potensial tinggi (sekitar 103
Volt) terhadap tabung. Ketika partikel dengan energi tinggi ataupun foton masuk ke tabung,beberapa dari gas di
dalam tabung terionisasi. Elektron yang terlepas dari atom-atom gas yang terionisasi ditarik menuju kabel dengan
tegangan positif, dan dalam prosesnya mereka (elektron-elektron) mengionisasi atom lain dalam jalurnya dan
menimbulkan efek avalenche, terdapat sederet reaksi terlepasnya elektron. Adanya elektron menyebabkan adanya
pulsa arus pada output tabung. Setelah pulsa tersebut diamplifikasi, ia dapat mentrigger counter atau diteruskan
menuju loudspeaker yang berbunyi setiap partikel terdeteksi.

Gambar 2. Skema tabung Geiger counter.

7. Soal: Bagaimana alat Geiger-counter dapat membantu dalam memahami konsep radioaktivitas?
Jawab: Geiger counter dapat membantu dalam memahami konsep radioaktivitas dengan mendeteksi
radioaktivitas dari bahan di sekitar. Geiger counter dapat mendeteksi adanya radiasi ionisasi, seperti radiasi alfa,
beta, dan gamma. Dengan menggunakan alat ini, kita dapat mengetahui apakah suatu benda atau lingkungan
tertentu terpapar radiasi radioaktif. Selain itu, karena detektor ini portable, alat ini dapat membantu untuk
mendeteksi radioaktivitas secara mudah sehingga dapat membantu dalam memahami konsep radioaktivitas.

8. Soal: Apa saja jenis-jenis radiasi yang dapat terjadi pada suatu inti atom?
Jawab: Jenis-jenis radiasi pada suatu inti atom secara umum adalah radiasi peluruhan alpha, peluruhan beta, dan
peluruhan gamma.
• Peluruhan alpha. Peluruhan yang terjadi ketika inti mengemisikan partikel alpha ( 42He) dan kehilangan
dua proton dan dua neutron. Sehingga nomor atom Z berkurang 2, nomor massa A berkurang 4, dan
jumlah neutron berkurang 2. Reaksi peluruhan dapat ditulis

𝐴
𝑍𝑋 → 𝐴−4 4
𝑍−2𝑋 + 2He

Proses peluruhan alpha melepas energi (inti induk melepas energi) karena hasil peluruhan (khususnya
partikel alpha.
• Peluruhan beta. Ketika inti radioaktif mengalami peluruhan beta, inti anak atau produk mempunyai
jumlah nukleon (proton ditambah neutron) yang sama dengan inti induk, namun nomor atom berubah
senilai 1. Dalam peluruhan beta, nukleus terdekomposisi dan proton diubah menjadi neutron atau
sebaliknya. Partikel yang diemisikan selama peluruhan beta adalah elektron atau positron dan
antineutrono atau neutrino. Peluruhan beta dibedakan menjadi dua, yakni peluruhan beta negatif dan
peluruhan beta positif.
Peluruhan beta negatif terjadi ketika neutron berubah mejadi proton (inti produk nomor atomnya
bertambah 1). Dihasilkan proton, elektron, dan anti neutrino. Berikut reaksinya.

𝐴
𝑍𝑋 → 𝑍+1𝐴𝑋 + 𝑒 − + 𝜐̅
Peluruhan beta positif terjadi ketika proton berubah mejadi neutron (inti produk nomor atomnya
berkurang 1). Dihasilkan neutron, positron, dan neutrino. Berikut reaksinya.

𝐴
𝑍𝑋 → 𝑍−1𝐴𝑋 + 𝑒 + + 𝜐

• Peluruhan gamma. Dalam proses peuruhan gamma, partikel dengan energi lebih tinggi, atau foton,
dilepas dalam gelombang elektromagnetik, diakibatkan oleh peluruhan spontan inti menuju ground state
dari excited state (keadaan tereksitasi). Seringkali setelah inti mengalami peluruhan radioaktif yang lain
(alpha atau beta), intinya berada dalam keadaan tereksitasi. Sehingga dapat mengalami peluruhan lebih
lanjut ke tingkat energi lebih renda seperti ground state, peluruhan ini adalah peluruhan gamma. Berikut
reaksinya.

𝐴 ∗
𝑍𝑋 → 𝐴𝑍𝑋 + γ

Dimana 𝐴𝑍𝑋 ∗ mengindikasikan inti yang berada dalam keadaan tereksitasi. Contohnya, peluruhan beta
negatif dari 125𝐵 menghasilkan inti anak yang berada dalam keadaan eksitasi. Sehingga dapat mengalami
peluruhan kedua, peluruhan gamma, menjadi keadaan dasar. Sehingga terdapat dua reaksi:
12 12 ∗ −
5𝐵 → 6𝐶 + 𝑒 + 𝜐̅
12 ∗ 12
6𝐶 → 6𝐶 + γ

9. Soal: Jelaskan bagaimana sebuah Geiger-counter dapat membedakan antara partikel alfa, beta, dan radiasi
Gamma. Apakah ada parameter tertentu yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis radiasi?
Jawab: Sebenarnya Geiger counter tidak dapat membedakan antara partikel alfa, beta, dan radiasi gamma secara
langsung. Geiger-counter dapat mendeteksi partikel yang berbeda tersebut dengan bantuan penghalang seperti
kertas, plat timah, dan pelat aluminium yang diletakkan di antara sumber radiasi dan counter. Sebagai
pembanding, pertama diukur pencacahan dalam bentuk laju pencacahan saat tidak ada penghalang (pengukuran
ini disebut background count rate). Kemudian diletakkan penghalang kertas. Jika pengukuran Geiger counter
berkurang secara drastis daripada pengukuran background, maka radiasi yang terjadi adalah peluruhan alpha. Jika
pengukuran tidak berkurang secara drastis, kemungkinan peluruhan yang terjadi adalah beta atau gamma.
Kemudian letakkan penghalang berupa plat timah atau aluminium. Jika pengukuran Geiger counter berkurang
secara drastis daripada pengukuran background, maka radiasi yang terjadi adalah peluruhan beta. Jika pengukuran
Geiger couter hanya tereduksi sedikit, maka radiasi yang terjadi adalah peluruhan gamma.
Parameter-parameter yang dapat mengidentifikasi ketiga jenis radiasi adalah muatannya, kemampuan
penetrasinya, tingkat ionisasi, dan kelajuan partikelnya. Muatan partikel alpha adalah 2, partikel beta -1, dan
partikel gamma 0. Kemampuan penetrasi radiasi gamma paling tinggi di antara dua radiasi yang lain dan
kemampuan penetrasi radiasi beta lebih tinggi daripada radiasi alpha. Tingkat ionisasi paling tinggi adalah radiasi
alpha, dan dilanjutkan oleh radiasi beta dan gamma secara berurutan. Kelajuan partikel alpha sekitar 5% sampai
7% kelajuan cahaya, kelajuan partikel beta sekitar 90% kelajuan cahaya, dan kelajuan partikel gamma adalah
kelajuan cahaya.

10. Soal: Dalam konteks keselamatan radiasi, apa langkah-langkah yang perlu diambil dalam praktikum
penggunaan Geiger-counter untuk melindungi diri dan lingkungan sekitar dari paparan radiasi yang berlebihan.
Jawab: Berikut merupakan langkah-langkah preventif untuk meindungi diri dan lingkungan selama praktikum.
Sebelum memasuki ruangan percobaan dan mengoperasikan alat, pastikan semua orang yang terlibat dalam
percobaan memahami dasar-dasar radiasi dan cara pengoperasian alat. Selain itu, sebaiknya memaikai peralatan
pelindung diri seperti jas laboratorium, sarung tangan, dan kacamata pelindung. Untuk melindungi lingkungan
dari bahaya radiasi, sebaiknya alat radioaktivitas diletakkan dalam ruang yang tertutup dan bahan yang digunakan
tidak dibuang sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai