Anda di halaman 1dari 28

FISIKA INTI DAN RADIOAKTIF

Kelompok 4

Nabila Camelia (22)

Naja AurelliaYunita (23)

Naja Nurilhaqqi A(24)

Naufal Dzulfaqor R (25)

Nur Khilyatus Zakiyyah (26)

Nurul Istiqomah (27)


Daftar Isi

02
01 Radioaktivitas 03
Partikel Penyusun Inti Peluruhan (Disintegrasi)

05
Reaksi Fisi dan Fusi
04 06
Reaksi inti Radiasi
01
Partikel Penyusun Inti
Partikel Penyusun
Inti

Elektron : Partikel bermuatan negatif Suatu atom umumnya dilambangkan :


dengan massa satu satuan massa atom Keterangan : X : Lambang Atom
Nomor Atom ( Junlah Proton )
Proton : Partikel bermuatan positif dengan
Nomor Massa ( Jumlah total neutron dan proton
massa satu satuan massa atom
Jumlah Neutron ( A-Z )
Neutron: Partikel bermuatan (Netral dengan
massa satu satuan masa atom)
A. PENGERTIAN
Isotop, Isobar, Isoton, Isomer
Nuklida stabil A-Z tetap
Kestabilan
Radionuklida A-Z dapat berubah

Isotop Z sama, A berbeda


NUKLIDA
Isobar A sama, Z berbeda
berdasarkan

Jumlah A,Z & N Isoton Jumlah neuron sama

Isomer A dan Z sama, tapi energinya berbeda


C. Defek Massa dan Energi Ikat Inti

defek massa (Δm) merupakan nilai dari energi ikat inti yang
menjaga supaya inti atom nggak menyebar atau tetap pada
bentuk dan posisinya. Menurut kesetaraan massa dan energi
yang dikemukakan Einstein, defek massa ini berubah
menjadi energi yang terdapat dalam inti atom. Energi ini
disebut Energi Ikat Inti. Hukum kesetaraan antara massa
dan energi adalah:

A
ΔE = [Zmp + (A-Z) m n- m Z X].931 mev
ΔE = Δm.c²
Dengan:
Dengan :
ΔE = energi ikat inti (J) ΔE = energi ikat inti suatu unsur
Δm = defek massa (kg) mp = massa proton
c = 3 x 10 m/s m n= massa neutron
m AZ X = massa inti
Untuk Δm dalam sma diperoleh :

ΔE = Δm (931 MeV/sma)
02
Radioaktivitas
Radioaktifitas
Radioaktifitas didefinisikan sebagai
pemancaran sinar radioaktif(sinar a, ẞ atau y)
secara spontan oleh inti- inti yang tidak
stabil(misal U-238) menjadi inti-inti yang lebih
stabil.
Peluruhan α

Sifat – sifat sinar alfa (α) :


a. Sinar alfa (α) adalah inti atom helium ( ^ 2 He )
bermuatan+2e dan bermassa 4 sma
b. Dapat menghitamkan film dengan jejak
berupagarislurus.
c. Memiliki daya tembus paling
lemahdibandingkansinar ẞ dan sinar γ
d. Memiliki daya ionisasi paling kuat
dibandingkansinar ẞ dan sinar γ.
Sifat-sifat sinar beta (B):
Peluruhan β
Sinar 1 adalah elektron berkecepatan tinggi yang keluar
dari inti atom, bermustan-le atau-1,6x10 19C
b. Mempunyai daya tembus lebih besar daripada sinar a
tetapi lebih kecil dari sinar y
C. Daya ionisasi lebih lemah dari sinar a.
d. Dapat dibelakkan oleh medan listrik dan medan
Peluruhan γ

Sifat sifat sinar gamma (γ) :


A. Peluruhan y terjadi jika inti-inti yang dihasilkan dari peluruhan
a dan ẞ berada dalam tingkat eksitasi ke tingkat dasar
B. Peluruhan y disebabkan adanya. Interaksi medan
elektromagnet dengan nukleon.
C. Sinar y adalah gelombang elektromagnet yang berdaya tembus
sangat besar.
D. Pada pemancaran sinar y tidak terjadi perubahan massa
maupun nomor atom
Intensitas Sinar Radioaktif

HVL = Half Value Layer atau lapisan harga paro yaitu


lapisan atautebal keping yang memuat intensitas
menjadi separuh dari intensitasawal.

Hubungan antara intensitas radioaktif mula-mula lp


dengan intensitasradioaktif setelah menembus keeping l
setebal x dapat dituliskandalam bentuk :
03
Peluruhan (disintegrasi)

PELURUHAN (DISINTEGRASI)

Peluruhan (disintegrasi) adalah peristiwa pecahnya inti radioaktif


secara spontan yang memancarkan sinar radioaktif.
Dengan :

N = N0 . e-λ.t
N0 = jumlah inti atom radioaktif mula-mula

N = jumlah inti atom radioaktif yang tinggal

λ = tetapan peluru

t = waktu peluruhan

Apabila jumlah inti atom sudah meluruh pada saat t ½ N0, maka
waktu t menjadi waktu paro T atau waktu setengah umur sehingga
untuk N = ½ N0 persamaannya menjadi :

Peluruhan (disintegrasi)

Waktu paro (T) didefinisikan sebagai selang

waktu yang dibutuhkan oleh zat radioaktif yang

meluruh hingga jumlah inti atom radioaktifnya

(atau aktivitas radiasinya) tinggal setangah dari

Dengan :
jumlah inti atom radioaktif semula. Dengan

N0 = jumlah inti atom mula-mula (sebelum

penjabaran matematis, hubungan jumlah inti

meluruh)
atom setelah meluruh (N0) dengan waktu paro (T)

N = jumlah inti atom setelah meluruh


dapat dituliskan sebagai berikut :
t = lama peluruhan
T = waktu paro
Peluruhan (disintegrasi)
Peluruhan (disintegrasi) adalah peristiwa pecahnya inti radioaktif secara
spontan yang memancarkan sinar radioaktif .

Dengan :
NO = jumlah inti atom radioaktif mula-mula yang tinggal
N-jumlah inti atom radioaktif A tetapan peluru
t = waktu peluruhan
Peluruhan (disintegrasi)
Hubungan antara aktivitas inti radioaktif mula-mula (A0) dengan aktivitas inti
radioaktif setelah selang waktu t (A) dapat dinyatakan dalam persamaan :

Dengan :

t = lama peluruhan T = waktu paro


Becquerel (penemu radioaktivitas pada tahun 1896 )
1 Bq = 1 partikel/s

satuan lain dari aktivitas adalah curie (Ci) yang


mulanya

Didefinisikan sebagai aktivitas radioaktif dari 1


gram radium 226 RA

1 Ci = 3,70.1010 partikel/s = 37 GBq

Deret radioaktif masing-masing

Peluruhan (disintegrasi)

• Tabel 4 deret Radioaktif :


04
Reaksi Inti
Reaksi inti
• Reaksi inti pada dasarnya adalah interaksi partikel penembak (projektif) yang terdiri dari partikel
elementer, foton neutrino dengan suatu inti target.

Pada setiap reaksi reaksi inti selalu berlaku hukum berikut ini:
1 Hukum kekekalan momentum yaitu jumlah momentum sebelum dan sesudah tumbukan sama.
2. Hukum kekekalan nomor atem yaitu jumlah nomor atom sebelum sesudah reaksi sama.
3. Hukum kekekalan nomor massa yaitu jumlah nomor massa sebelum dan sesudah reaksi sama.
4. Hukum kekekalan energi total yaitu energi total sebelum sesudah reaksi sama.

Secara umum persamaan reaksi inti dapat ditulis dalam bentuk


X+a Y+b+Q x = inti sasaran
(reaktan) (produk) a = partikel penembak
atau X (a,b) Y
Y = inti baru yang dihasilkan
b = partikel yang dihasilkan energi reaksi (energi kalor)
Reaksi Inti
Berdasarkan kesetaraan massa dan energi, harga energi reaksi inti dirumuskan :

0>0 disebut reaksi eksoterm (melepas energi)


0<0 disebut reaksi indoterm (menyerapenergi)

Isotop radioaktif dapat diproduksi melalui suatu reaksi inti. Proses pembentukan isotop baru yang radioaktif itu.
dilakukan dengan penembakan isotop yang stabil dengan suatu partikel. Sebagai contoh, isotop radioaktif Au
diperoleh dari penembakan isotop stabil Au alah neutron deng

Reaks i:an
05
REAKSI FISI DAN FUSI
Reaksi Fisi dan fusi
• Reaksi Fusi adalah reaksi penggabungan dua buah unsur ringan
disertai pengeluaran energi.

• Reaksi Fisi adalah reaksi pembelahan dari sebuah atom menjadi dua
bagian atom lain yang disertai dengan pelepasan tenaga. Unsur yang
dapat mengalami reaksi fisi adalah unsur berat (misalnya uranium).
06
RADIASI
RADIASI
Radiasi merupakan suatu bentuk energi yang dipancarkan dan memberikan seluruh atau
sebagian dari energinya. Energi yang dipancarkan dapat berupa sinar a. B. y. sinar-X dan
partikel lainnya.

1. Sumber-sumber radiasi
• Sumber radiasi buatan manusia antara lain sebagai berikut:
~radio terapil
~reaktor nuklir
~alat-alat kedokteran (seperti sinar-X)

• Lebih dari 2/3 radiasi yang diterima berasal dari alam. Sumber radiasi alam tersebut antara lain sebagai berikut:
~ Sinar kosmik yang berasal dan luar angkasa
~ Unsur-unsur radioaktif alam yang terkandung di dalam kerak bumi seperti kalium, thorium dan uranium
~ Tulang-tulang binatang atau tulang manusia yang mengandung unsur kalium
Radiasi
2. Dosis maksimum yang diperbolehkan
Secara rata-rata manusia dosis radiasi 200 mrem/tahun dengan rincian

3. Manfaat radiasi
Penggunaan dan pemanfaatan radiasi untuk manusia diselaraskan dengan pemakaian

dan kebutuhan. Sinar a sangat terbatas penggunaannya, yaitu untuk diagnosis dan terapi.

Sinar ẞ digunakan untuk pengobatan pada daerah permukaan. Sinar y digunakan untuk

mensterilkan alat-alat, membunuh sel kanker dan mendapatkan mutasi gen .


Salah satu contoh penggunaan radiasi adalahmengolah air limbah dan menciptakan

varietas tanaman baru yang tahan terhadap perubahan musim.


THE END

Anda mungkin juga menyukai