Anda di halaman 1dari 22

Radioaktivas

KELOMPOK 2
X FARMASI 1
Concepts
PENGERTIAN RADIOAKTIVITAS

Radioaktivitas adalah peristiwa berubahnya suatu inti atom unsur menjadi inti atom
unsur baru secara spontan dengan memancarkan sinar tertentu.
Gejala radioaktivitas pertama kali ditemukan oleh Henri becquerel (1852-1980)
Pada tahun 1819.penemuan ini terjadi ketika Henri becquerel mempelajari
peristiwa fluoresensi.ia menemukan bahwa senyawa uranium menunjukan gejala
Radiasi tertentu yang memiliki daya tembus sangat kuat seperti sinar alaupun
senyawa uranium tidak disinari terlebih dahulu.
SINAR RADIOAKTIF

1. Sinar Alfa (Sinar α)


Sinar alfa adalah sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif. Sinar ini ditemukan secara bersamaan
dengan penemuan fenomena radioaktivitas, yaitu peluruhan inti atom yang berlangsung secara spontan,
tidak terkontrol, dan menghasilkan radiasi. Sinar alfa terdiri atas dua proton dan dua neutron. Berikut ini
adalah sifat alamiah sinar alfa.
1.Sinar alfa merupakan inti He.
2.Dapat menghitamkan pelat film (yang berarti memiliki daya ionisasi). Daya ionisasi sinar alfa paling
3.kuat daripada sinar beta dan gamma.
4.Mempunyai daya tembus paling lemah di antara ketiga sinar radioaktif.
5.Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
6.Mempunyai jangkauan beberapa sentimeter di udara dan 102 mm di dalam logam.
2. Sinar Beta (Sinar β)
Sinar beta merupakan elektron berenergi tinggi yang berasal dari inti atom. Berikut ini beberapa sifat
alamiah sinar beta.
1.Mempunyai daya ionisasi yang lebih kecil dari sinar alfa.
2.Mempunyai daya tembus yang lebih besar daripada sinar alfa.
3.Dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet.
3. Sinar Gamma (Sinar γ)
Sinar gamma adalah radiasi gelombang elektromagnetik yang terpancar dari inti atom dengan energi yang
sangat tinggi yang tidak memiliki massa maupun muatan. Sinar gamma ikut terpancar ketika sebuah inti
memancarkan sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan sinar gamma tidak menyebabkan perubahan nomor atom
maupun massa atom. Sinar gamma memiliki beberapa sifat alamiah berikut ini.
1.Sinar gamma tidak memiliki jangkauan maksimal di udara, semakin jauh dari sumber intensitasnya 2.makin
kecil.
3.Mempunyai daya ionisasi paling lemah.
4.Mempunyai daya tembus yang terbesar.
5.Tidak membelok dalam medan listrik maupun medan magnet.
PELURUHAN RADIOAKTIF
peluruhan radio aktif adalah peristiwa pemancaran sinar radio aktif oleh zat radio aktif beberapa macam
peluruhan tersebut adalah sebagai berikut
1. Peluruhan Sinar Alfa
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan memancarkan partikel
alfa (inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi pembebasan energi. Energi yang dibebaskan akan
menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti anak memiliki energi ikat per nukleon yang lebih
tinggi dibandingkan induknya.
Jika inti memancarkan sinar α (inti    , maka inti tersebut kehilangan 2 proton dan 2 neutron, sehingga Z
berkurang 2, n berkurang 2, dan A berkurang 4.
Persamaan peluruhannya sinar alfa:

Contoh peluruhan sinar alfa


Ernest Rutherford menemukan bahwa partikel α adalah atom-atom helium tanpa elektron dan partikel α
atau β keluar dari atom, jenis atom berubah. Perubahan demikian dapat menyebabkan radiasi γ.
Peluruhan alfa menyebabkan nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat, dan
karena itu sebuah inti baru akan terbentuk. Adapun pada peluruhan beta akan menambah atau
mengurangi nomor atom sebesar satu (nomor massa tetap sama).

2. Peluruhan Sinar Beta


Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah peluruhan neutron. Neutron akan meluruh menjadi
proton, elektron, dan antineutrino. Antineutrino merupakan partikel netral yang mempunyai energi,
tetapi tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar beta yang lain adalah peluruhan proton. Proton akan
meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino. Neutrino memiliki sifat yang sama dengan
antineutrino. Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan antara proton dan neutron di dalam inti
atom menjadi seimbang sehingga inti atom tetap stabil.
Jika inti radioaktif memancarkan sinar beta (β) maka nomor massa inti tetap (jumlah nukleon tetap),
tetapi nomor atom berubah. Terjadi dua proses peluruhan sinar beta, yaitu:
proses peluruhan sinar beta
contoh peluruhan sinar beta

3.Peluruhan Sinar Gamma


Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat kembali ke keadaan dasar (ground state)
yang lebih stabil dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan peluruhan sinar gamma.
Atom yang tereksitasi biasanya terjadi pada atom yang memancarkan sinar alfa maupun sinar beta,
karena pemancaran sinar gamma biasanya menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan
gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak mengubah susunan inti.
Seperti dalam atom, inti atom dapat berada pada keadaan eksitasi, yaitu keadaan inti yang tingkat
energinya lebih tinggi dari keadaan dasarnya. Inti yang berada pada keadaan eksitasi diberi tanda star
(*). Keadaan eksitasi inti ini dihasilkan dari tumbukan dengan partikel lain.

Persamaan peluruhan sinar gamma

Inti yang berada dalam keadaan eksitasi pada umumnya terjadi setelah peluruhan. Misalnya:
DERET RADIOAKTIF

Deret radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini setiap anggotanya terbentuk dari
hasil peluruhan nuklida sebelumnya. Deret akan berakhir dengan nuklida stabil. Ada empat deret
radioaktif alamiah, yaitu deret torium, neptunium, uranium, dan actinium

1. Deret Torium
Deret torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada inti Deret ini juga disebut dengan deret 4n,
sebab nomor massanya selalu kelipatan 4.
2. Deret Neptunium
Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada inti Deret ini juga disebut deret (4n + 1), karena
nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
3. Deret Uranium
Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada Deret ini disebut juga deret (4n +2), karena
nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
4. Deret Aktinium
Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini juga disebut deret (4n +3),
sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 3.
AKTIVITAS RADIOAKTIF
unsur radioaktif akan selalu memancarkan sinar radioaktif yang disebut dengan peluruhan .proses
peluruhan sinar radiaktif tidak terjadi secara serentak dengan laju yang tetap .laju peluruhan unsur
radiaktif semakin lama akan semakin berkurang. Laju peluruhan dari unsur radioaktif disebut dengan
aktvitas radioaktif yang dapat dirumuskan sebagai berikut .
A= -
jika setiap inti memiliki peluang untuk meluruh sebesar . Aktivitas radioaktif dapat juga dinyatakan
sebagai berikut
A=𝜆N
dengan:
A=aktivitas radioaktif (Ci)
N=jumlah inti radiaktif ,dan
𝜆 =konstanta peluruhan .
konveksi satuan radiaktif:
1 cerie (Ci)=3,7 10 Bq
1 becquerel (Bq)=27,02 Ci
Yang menunjukkan penurunan eksponensial terhadap waktu.
Satuan Radioaktivitas
Satuan radiasi ini merupakan satuan pengukuran yang digunakan untuk menyatakan aktivitas suatu
radionuklida dan dosis radiasi ionisasi. Satuan SI untuk radioaktivitas adalah becquerel (Bq),
merupakan aktivitas sebuah radionuklida yang meluruh dengan laju rata-rata satu transisi nuklir
spontan per sekon. Jadi,
1 Bq = 1 peluruhan/sekon
Satuan yang lama adalah curie (Ci), di mana 1 curie setara dengan 3,70 × 1010 Bq, atau 1 Ci = 3,7 × Bq.
WAKTU PARUH
Waktu paruh adalah waktu yag diperlukan oleh zat radioaktif untuk berkurang menjadi separuh (setengah) dari
jumlah semula. Dengan mengetahui waktu paruh suatu unsur radioaktif, dapat ditentukan jumlah unsur yang
masih tersisa setelah selang waktu tertentu. Setiap unsur radioaktif mempunyai waktu paruh tertentu, misalnya
karbon -14 (C-14) memiliki waktu paruh 5.730 tahun

Dari persamaan (3a) maka:


untuk t = T ----------> N = ½ N0
sehingga, ½ N0 = N0. e-λt
λ .T = ln 2
λ = 0,693/T
T = 0,693/T ...................................................... (4)
Dari persamaan (4), maka dapat ditentukan jumlah inti radioaktif
setelah peluruhan maupun aktivitas radioaktif setelah peluruhan melalui persamaan:
CONTOH SOAL
Inti memiliki waktu paruh 1,6 x 103 tahun. Jumlah inti 3 × 1016. Berapakah aktivitas inti pada saat itu?

Penyelesaian:

Besaran yang diketahui:

N = 3 × 1016
T = (1,6 × 103 th)(3,16 × 107 s/th
T = 5,1 × 1010 s

jawab:

λ = 0,693/T
λ = 0,693/(5,1 x 105 s) = 0,14 × 10-10 = 1,4 × 10-11/s

A=λ.N
A = (1,4 × 10-11)(3 × 1016)
A = 4,2 × 105 peluruhan/s
A = 4,2 Bq
INTESITAS SINAR RADIOAKTIF
Intesitas akhir sinar radioaktif setelah melewati bahan setebal x akan
mengalami pelemahan dan dapat dirumuskan sebagai berikut .

tebal bahan dirumuskan sebagai berikut


= atau =
Dengan :
I = intensitas sinar radioaktif setelah menembus materi (J/)
(J/)
koefisien pelemahan materi yang dilalui ( ) , dan
X= HVL = Half value layer (lapisan harga paruh ) (m)
REAKSI INTI
Pada peristiwa radioaktivitas, inti meleluruh secara spontan dan menghasilkan inti yang
baru.Reaksi yang terjadi pada inti m melibatkan partikel-partikel penyusun inti. Reaksi initi
dapat dilakukan dengan menembak inti sebuah isotop dengan partikel lain yang lebih kecil dan
memiliki energi yang tinggi .partikel kecil dan berenergi tinggi yang dapat digunakan pada
reaksi inti contohnya neutron dan proton .
adi reaksi inti dapat juga bertujuan untuk mendapatkan isotop radioaktif yang berasal dari inti
stabil.
nergi reaksi inti yang timbul diperoleh dari penyusutan massa inti, yaitu perbedaan jumlah massa
inti atom sebelum reaksi dengan jumlah massa inti atom sesudah reaksi.
Misalnya suatu reaksi inti dinyatakan menurut persamaan :
A+a→B+b+Q
Besarnya energi yang timbul dapat dicari dengan persamaan :
Q = {(mA + ma) – (mB + mb)} × 931 MeV
dengan :
(mA + ma) = jumlah massa inti atom sebelum reaksi
(mB + mb) = jumlah massa inti atom sesudah reaksi
Q = energi yang timbul selama reaksi terjadi
Jenis Reaksi Inti
Reaksi inti dibedakan menjadi dua, yaitu reaksi fisi dan reaksi fusi.
1. Reaksi Fisi
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom lain yang lebih ringan dengan
disertai timbulnya energi yang sangat besar. Misalnya inti atom uranium-235 ditembak dengan neutron
sehingga terbelah menjadi inti atom Xe-235 dan Sr-94 disertai dengan timbulnya 2 neutron yang
memiliki energi tinggi. Reaksinya dapat dituliskan :
92U235 + 0n1 → 54Xe235 + 38Sr94 + 20n1 + Q
2. Reaksi Fusi
Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti atom lain yang lebih berat
dengan melepaskan energi.
Misalnya penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan triton dan proton dilepaskan energi
sebesar kira-kira 4,03 MeV. Penggabungan deutron dengan deutron menghasilkan inti He-3 dan neutron
dengan melepaskan energi sebesar 3,3 MeV. Penggabungan triton dengan triton menghasilkan inti He-4
dengan melepaskan energi sebesar 17,6 MeV, yang reaksi fusinya dapat dituliskan :
1H2 + 1H2 → 1H3 + 1H1 + 4 MeV
1H2 + 1H2 → 2He3 + 0n1 + 3,3 MeV
1H3 +1 H3 → 2He4 + 0n1 + 17,6 MeV
APLIKASI RADIOISOTOP

Radioisotop adalah suatu unsur radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif.


Radioaktif mempunyai peranan penting dalam melengkapi kebutuhan manusia di
berbagai bidang. Salah satunya di bidang kedokteran dan kesehatan. Penggunaan
radioisotop di bidang kesehatan untuk keperluan radiodiagnostik dan radioterapi
dalam kedokteran nuklir. Teknik nulkir dengan menggunakan radioisotop di
bidang kedokteran nuklir dimulai pada tahun 1930-an sebagai wujud dari
perkembangan ilmu dan teknologi. Sedangkan di Indonesia dimulai pada tahun
1967 tidak lama setelah peresmian reaktor nuklir di Bandung.
APLIKASI RADIOISOTOP
Peranan Radioaktif dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran
Bidang kesehatan dan kedokteran merupakan bidang terbesar yang menggunakan senyawa bertanda radioaktif.
Hampir dari 80% dari penggunaan zat radioaktif terletak di bidang ini. Dengan isotop radioaktif telah dapat
diselidiki dan dipelajari proses fisiologi, biokimia, patologi dan farmakologi berbagai macam obat.
Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran, sebetulnya telah dimulai semenjak tahun 1936 pada waktu John
Lawrence et al. Menggunakan fosfor-32 untuk terapi. Walaupun dimulai untuk terapi, tetapi penggunaan
radioisotop selanjutnya hampir 90% ditujukan untuk diagnosis, dan sebagian besar telah dalam bentuk senyawa
bertanda.
Cabang ilmu kedokteran yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik pendek, seperti sinar x disebut
radiologi. Radiologi dimanfaatkan untuk menunjang diagnosis penyakit. Dalam dunia kedokteran nuklir, prinsip
radiologi dimanfaatkan dengan memakai isotop radio aktif yang disuntikkan ke dalam tubuh. Kemudian, isotop
tersebut ditangkap oleh detektor di luar tubuh sehingga diperoleh gambaran yang menunjukan distribusinya di
dalam tubuh. Sebagai contoh untuk mengetahui letak penyempitan pembuluh darah, digunakan radioisotop
natrium. Kemudian jejak radioaktif tersebut dirunut dengan menggunakan pencacah Geiger. Letak penyempitan
pembuluh darah ditunjukan dengan terhentinya aliran natrium.
Selain digunakan untuk mendiagnosis penyakit, radioisotop juga digunakan untuk terapi radiasi. Terapi radiasi
adalah cara pengobatan dengan memakai radiasi. Terapi seperti ini biasanya digunakan dalam pengobatan
kanker. Pemberian terapi dapat menyembuhkan, mengurangi gejala, atau mencegah penyebaran kanker,
bergantung pada jenis dan stadium kanker.
a. Radiodiagnostik
Radiodiagnostik adalah kegiatan penunjang diagnostik menggunakan perangkat radiasi sinar pengion
(sinar x), untuk melihat fungsi tubuh secara anatomi. Ahli dalam bidang ini dikenal sebagai radiolog. Salah
satu contoh radiodiagnostik adalah rontgen. Radiodiagnostik dilakukan sebelum melakukan radioterapi.
b. Radioterapi
Radioterapi adalah tindakan medis menggunakan radiasi pengion untuk mematikan sel kanker sebanyak
mungkin, dengan kerusakan pada sel normal sekecil mungkin. Tindakan terapi ini menggunakan sumber
radiasi tertutup pemancar radiasi gamma atau pesawat sinar-x dan berkas elektron.
2. Manfaat Radioisotop dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran
Banyak radioisotop yang digunakan dalam bidang kesehatan dan kedokteran dan masing-masing
radioisotop tersebut memiliki manfaat yang berbeda, antara lain:
I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan
otak.
b. Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung.
c. Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung.
d. Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah.
e. Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru.
f. P-32 Penyakit mata, tumor dan hati.
g. Fe-59 Mempelajari pembentukan sel darah merah.
h. Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa.
i. Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas.
j. Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru.
k. Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening.
l. C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia.
m. Co-60 Membunuh sel-sel kanker
3. Efek radioaktif bidang kesehatan dan kedokteran
Efek samping radioterapi bervariasi pada tiap pasien. Secara umum efek samping tersebut tergantung dari
dosis terapi, target organ dan keadaan umum pasien. Beberapa efek samping berupa kelelahan, reaksi kulit
(kering, memerah, nyeri, perubahan warna dan ulserasi), penurunan sel-sel darah, kehilangan nafsu makan,
diare, mual dan muntah bisa terjadi pada setiap pengobatan radioterapi. Kebotakan bisa terjadi tetapi hanya
pada area yang terkena radioterapi. Radiasi tidak menyebabkan kehilangan rambut yang total. Pasien yang
menjalani radiasi eksternal tidak bersifat radioaktif setelah pengobatan sehingga tidak berbahaya bagi
orang di sekitarnya. Efek samping umumnya terjadi pada minggu ketiga atau keempat dari pengobatan dan
hilang dua minggu setelah pengobatan selesai.
THANK YOU
Sekian penjelasan dari kelompok kami mohon maaf
bila ada kesalahan atau kekurangan

Anda mungkin juga menyukai