Anda di halaman 1dari 34

Petrucci • Harwood • Herring • Madura

KIMIA
Edisi
Kesembilan DASAR
Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern

Bab 2:
Atom dan Teori Atom

Slide 1 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Isi

2-1 Temuan Kimia Terdahulu dan Teori Atom


2-2 Elektron dan Temuan Lain dalam
Fisika Atom
2-3 Atom Nuklir
2-4 Unsur Kimia
2-5 Massa Atom

Slide 2 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Isi

2-6 Pengantar tentang Tabel Berkala


2-7 Konsep Mol dan Konstanta Avogadro
2-8 Menggunakan Konsep Mol dalam
Perhitungan

Ø  Fokus Pada Keberadaan dan Kelimpahan Unsur

Slide 3 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


2-1 Temuan Kimia Terdahulu dan
Teori Atom

Lavoisier 1774 Hukum Kekekalan Massa

Proust 1799 Hukum Komposisi Tetap

Dalton 1803–1808 Teori Atom

Slide 4 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Kekekalan Massa

Slide 5 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Teori Atom Dalton

  Setiap unsur tersusun atas partikel-partikel


kecil yang disebut atom.
‚  Atom tidak bisa diciptakan dan
dimusnahkan dalam reaksi kimia.
ƒ  Semua atom dari suatu unsur tertentu bersifat
identik.
„  Senyawa terbentuk ketika atom-atom yang
berasal dari dua unsur atau lebih
bergabung.

Slide 6 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Konsekuensi Teori Dalton
u  Hukum Proporsi Tetap: Unsur-unsur bergabung dalam
rasio bilangan bulat yang kecil.

¶ Saat membentuk karbon


monoksida, 1,33 g oksigen
bergabung dengan 1,0 g karbon.

¶ Saat membentuk karbon dioksida,


2,66 g oksigen bergabung dengan
1,0 g karbon.

Slide 7 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


2-2 Elektron dan Temuan Lain dalam
Fisika Atom

Slide 8 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Tabung Sinar Katode
Tabung hampa
Sinar katode yang tidak tampak
Katode (K)

Lubang

Layar fosfor
(berlapis zink
Sumber sulfida) mendeteksi
tegangan tinggi posisi sinar katode

Slide 9 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Sifat Sinar Katode
Pelat kondensor (E)

Elektron m/e = –5,6857 × 10–9 g coulomb–1


Slide 10 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA
Muatan pada Elektron

Pengatom

Pelat kondensor
bermuatan listrik

¶ Dari tahun 1906–1914 Robert Millikan menunjukkan tetes minyak


terionisasi dapat diseimbangkan melawan tarikan gravitasi oleh
suatu medan listrik.
¶  Muatan ini merupakan kelipatan bulat dari muatan elektron, e.
Slide 11 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA
Radioaktivitas

Radioaktivitas adalah pemancaran radiasi secara


spontan dari suatu zat.

¶ Sinar X dan sinar γ adalah sinar berenergi


tinggi.
¶ Partikel α adalah aliran inti-inti helium, He2+.

¶ Partikel β adalah aliran elektron berenergi


tinggi yang berasal dari inti.

Slide 12 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


2-3 Atom Nuklir
Geiger dan Rutherford
Geiger
1909 and Rutherford
1909

Teleskop
Perisai timbal Partikel alfa
Lembaran logam

Slide 13 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Percobaan Partikel α
¶  Sebagian besar massa dan semua
muatan positif terkonsentrasi pada
wilayah kecil yang disebut inti
(nukleus) .

¶  Di luar inti terdapat elektron yang


sama banyak dengan satuan muatan
positif pada inti.
Slide 14 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA
Atom Nuklir

Rutherford
proton 1919

James Chadwick
neutron 1932
Slide 15 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA
Struktur Inti

Diameter Atom 10-8 cm Diameter inti 10-13 cm


Partikel Massa Muatan Listrik

kg sma Coulombs (e)


Elektron 9,1094 × 10–31 0,00054858 –1,6022 × 10–19 –1
Proton 1,6726 × 10–27 1,0073 +1,6022 × 10–19 +1
Neutron 1,6749 × 10–27 1,0087 0 0

Slide 16 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Skala Atom

Ü  Atom terberat memiliki massa hanya 4,8 × 10–22 g


dan diameter hanya 5 × 10–10 m.

Satuan penting:
¶ 1 sma (satuan massa atom) = 1,66054 × 10–24 kg
¶ 1 pm (picometer) = 1 × 10–12 m
¶ 1 Å (Angstrom) = 1 × 10–10 m = 100 pm = 1 × 10–8 cm

Atom terbesar massanya 240 sma dan lebarnya 50 Å.


Panjang ikatan C–C tipikal adalah 154 pm (1,54 Å)
Model molekul berukuran 1 Å /inci atau sekitar 0,4 Å /cm
Slide 17 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA
2-4 Unsur Kimia

Ü  Untuk menggambarkan atom tertentu kita


menggunakan lambang:

A = nomor massa Z = nomor atom

Slide 18 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Massa Isotop

Slide 19 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


2-5 Massa Atom

Slide 20 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 2-6
Mengaitkan Massa dan Kelimpahan Alami Isotop dengan
Massa Atom suatu Unsur. Bromin mempunyai dua isotop
alami. Salah satunya, bromin-79, memiliki massa 78,9183 u dan
kelimpahannya 50,69%. Berapa massa dan persen kelimpahan
alami isotop lainnya, bromin-81?

Yang sudah kita ketahui:


Jumlah persen-persen kelimpahan alami haruslah 100%.
Massa rerata bromin (dilihat dari tabel berkala) adalah
kontribusi-terbobot persen kelimpahan dikalikan
massa setiap isotop yang berkontribusi. Lihat kembali
persamaan 2.3.

Slide 21 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 2-6
Strategi
Carilah kelimpahan bromin-81 yang tidak diketahui dengan
perhitungan. Gunakan nilai ini dalam persamaan massa-rerata
unsur untuk mencari massa isotop yang tidak diketahui. Ingat
kembali persamaan 2.3.

Penyelesaian
Tulislah persamaan umumnya

100% = χ1 + χ2 + χ3 . . .

Massa atom = χ1 × m1 + χ2 × m2 + χ3 × m3 . . .

Slide 22 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 2-6
Identifikasilah yang diketahui dan yang tidak diketahui dalam
persamaan spesifik.

Massa atom = χBr-79 × mBr-79 + χBr-81 × mBr-81

Carilah 100% = χ79 + χ81

χ81 = 100% – χ79

Massa atom – (χBr-79 × mBr-79)


mBr-81 =
χBr-81

Slide 23 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 2-6
Hitunglah

79,904 u – (0,5069 × 78,9183 u)


mBr-81 = = 80,92 u
0,4931

Slide 24 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Logam Alkali Tabel Berkala Gas Mulia

Alkali Tanah Golongan Utama


Halogen

Logam Transisi

*Deret Lantanida

†Deret Aktinida

Golongan utama Lantanida dan Aktinida


Slide 25 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA
Tabel Berkala

•  Pelajari massa atomnya.


•  Pelajari ion-ion yang dibentuk oleh unsur
golongan utama.
•  Pelajari konfigurasi elektronnya.
•  Pelajari kecenderungan pada sifat fisis dan sifat
kimianya.

Kita akan mendalami hal ini pada Bab 9.

Slide 26 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


2-7 Konsep Mol dan Konstanta Avogadro

•  Menghitung atom secara fisik tidak


mungkin dilakukan.
•  Kita harus bisa mengaitkan massa terukur
dengan banyaknya atom.
–  membeli paku dalam satu ons atau kilogram.
–  menggunakan gram untuk atom.

Slide 27 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Bilangan Avogadro

v Mol adalah sejumlah zat yang mengandung


entitas elementer sebanyak atom-atom yang
ada dalam 12 g tepat karbon-12 murni.

NA = 6,02214199 × 1023 mol–1

Slide 28 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Mol

Slide 29 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Massa Molar

•  Massa molar, M, adalah massa satu mol zat.

M (g/mol 12C) = A (g/atom 12C) × NA (atom 12C /mol 12C)

Slide 30 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 2-9
Menggabungkan Beberapa Faktor dalam Perhitungan—
Massa Molar, Konstanta Avogadro, Persen Kelimpahan.
Kalium-40 adalah salah satu dari sedikit isotop radioaktif
alami dari unsur dengan nomor atom rendah. Persen
kelimpahan alaminya antara isotop-isotop K adalah 0,012%.
Berapa atom 40K tertelan jika Anda meminum secangkir susu
segar yang mengandung 1,65 mg K/mL? dapat dalam 225 mL

Menginginkan atom 40K, memerlukan atom K,


Menginginkan atom K, memerlukan mol K,
Menginginkan mol K, memerlukan massa total K dan M(K)
(massa molar).
Slide 31 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA
CONTOH 2-9
Konversikan konsentrasi K (mg/mL K) menjadi massa K (g K)
cK (mg/mL) × V (mL) è mK (mg) × (1 g/1000 mg) è mK (g)
nK = (1,65 mg/mL K) × (225 mL) × (1 g/1000 mg)
= 0,37l g K

Konversikan massa K (g K) menjadi mol K (mol K)


mK (g) × 1/MK (mol/g) è nK (mol)
nK = (0,371 g K) × (1 mol K) / (39,10 g K)
= 9,49 × 10–3 mol K

Slide 32 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


CONTOH 2-9
Konversikan mol K menjadi atom 40K
nK (mol) × NA è atom K × 0,012% è atom 40K
atom 40K = (9,49 × 10–3 mol K) × (6,022 × 1023 atom K/mol K)
× (1,2 × 10–4 40K/K)
= 6,9 × 1017 atom 40K

Perhatikan bahwa dalam uraian ditunjukkan dua metode yang


sedikit berbeda.
Seringkali terdapat lebih dari satu cara untuk menyelesaikan soal,
tetapi strategi penyelesaiannya seringkali sama untuk perhitungan
apapun.

Slide 33 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA


Pertanyaan di Akhir Bab

•  Penyelesaian soal merupakan bagian yang


tak terpisahkan dari proses belajar.
•  Anda harus melatih keterampilan Anda,
persis seperti seorang atlet yang harus terus
berlatih.
•  Mintalah bantuan pelatih Anda. Mereka
akan membantu dengan memberikan kiat-
kiat untuk sukses.

Slide 34 dari 34 Kimia Dasar PETRUCCI : Bab 2 PENERBIT ERLANGGA

Anda mungkin juga menyukai