OLEH :
200402095
FAKULTAS TEKNIK
2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 5
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 5
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah ..................................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penulisan .................................................................................................. 7
BAB II ................................................................................................................................ 8
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 8
2.1 Resistor .................................................................................................................... 8
2.1.1 Teori Dasar ......................................................................................................... 8
2.1.2 Fungsi Resistor .................................................................................................. 9
2.1.3 Kode Warna........................................................................................................ 9
2.1.4 Resistor Khusus ................................................................................................ 10
2.1.5 Rangkaian Seri ................................................................................................. 12
2.1.6 Rangkaian Paralel ............................................................................................. 13
2.1.7 Rangkaian Seri – Paralel (Campuran) .............................................................. 14
2.1.8 Sifat-Sifat Rangkaian ....................................................................................... 15
2.2 Kapasitor............................................................................................................... 16
2.2.1 Teori Dasar ....................................................................................................... 16
2.2.2 Kapasitansi ....................................................................................................... 17
2.2.3 Wujud dan Macam Kondensator (Kapasitor) ................................................... 19
2.2.4 Rangkaian Kapasitor ........................................................................................ 20
2.2.5 Fungsi Kapasitor .............................................................................................. 21
2.2.6 Tipe Kapasitor .................................................................................................. 22
2.3 Induktor ................................................................................................................. 23
2.3.1 Teori Dasar ....................................................................................................... 23
2.3.2 Penggunaan ...................................................................................................... 24
3
2.3.3 Konstruksi Induktor.......................................................................................... 25
2.3.4 Jenis-Jenis Lilitan ............................................................................................. 26
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2 Perumusan Masalah
6
1.5 Manfaat Penulisan
a. Untuk Masyarakat
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
berupa pengetahuan kepada masyarakat tentang kegunaan dan manfaat
dari resistor, kapasitor, induktor, transistor dan dioda.
b. Untuk Ilmu Pengetahuan
Dengan makalah ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk
mengkaji seberapa besar kegunaan atau manfaat sebuah resistor,
kapasitor, induktor, transistor dan dioda dalam suatu rangkaian.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Resistor
Resistor juga dapat dibagi menurut tahananya, ada resistor yang dapat
diatur harga tahananya ada juga yang tidak. Resistor yang bisa diatur
tahananya disebut variable resistor atau sering disebut potensiometer.
Resistor yang tidak dapat diatur nilai tahananya disebut fixed resistor.
Simbol resistor
8
2.1.2 Fungsi Resistor
a. Menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika
b. Menurunkan tegangan sesuai yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika
c. Membagi tegangan
d. Bekerja sama dengan transistor dan kondensator dalam suatu rangkaian
untuk membangkitkan frekuensi tinggi maupun frekuensi rendah
9
Tak 20
berwarna %
Satuan
1
Puluhan
Gelang 2
Faktor pengali
3
Toleransi
4
10
berpengaruh pada perubahan temperatur. Misalnya refrigerator, pendingin
ruangan, dll.
Simbol NTC
Simbol PTC
3. VDR (voltage dependent resistor)
VDR adalah resistor yang nilai tahananya dapat dipengaruhi oleh
perubahan tegangan. Semakin besar tegangan yang melalui resistor ini,
nilai tahananya semakin kecil. VDR banyak digunakan pada stabilisasi
tegangan.
Simbol VDR
4. LDR (light dependent resistor)
LDR banyak digunakan pada peralatan sensor cahaya. Nilai tahanan
resistor ini akan turun jika cahaya mengenai permukaanya.
11
2.1.5 Rangkaian Seri
Yang dimaksud dengan rangkaian seri adalah apabila beberapa resistor
dihubungkan secara berturut-turut, yaitu ujung akhir dari resistor pertama
disambung dengan ujung awal dari resistor kedua, dan seterusnya. Jika
ujung awal dari resistor pertam dan ujung akhir resistor terakhir diberika
tegangan, maka arus akan mengalir berturut-turut melalui semua resistor
yang besarnya sama.
Gambar rangkaian:
ER ER2 ER I
1
3
ER2 = I . R2
ER3 = I . R3
ERn = I . Rn
12
2.1.6 Rangkaian Paralel
Gambar rangkaian:
I1
I2
I3
RT
E E E
R1 R2 R3
13
IR1 = IR2 = IR3 =
E = I . RT
Setelah kita hitung tahanan seri R 2,3, gmbar rangkaian diatas menjadi
seperti dibawah ini.
RT = R1 + R 2,3 + R4
14
• Besar arus listriknya adalah
E
IT =
RT
E E
I R2 = I R3 =
R2 R3
Jumlah besarnya arus listrik tiap cabang besarnya sama dengan arus
total.
Dimana besarnya.
IT = I R2 + IR3
ER4 = I . R4
15
- Tegangan listriknya terbagi tergantung besar tahanan yang dilalui
b. Rangkaian Parallel
- Tahanan totalnya lebih kecil atau sama dengan tahanan lainya
- Besar arus listriknya terbagi dalam setiap cabang tergantung nilai
tahanan cabang
- Tegangan dalam setiap cabang besarnya sama.
2.2 Kapasitor
elektroda elektroda
16
2.2.2 Kapasitansi
Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor
untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18
menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael
Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki
kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat
muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q = CV
Q = muatan electron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi F (farad)
V = besar tegangan V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan
mengetahui luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis
sebagai berikut :
Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik
yang disederhanakan.
17
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar
sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : μF, nF
dan pF.
1 Farad = 1.000.000 μF (mikro Farad)
1 μF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 μF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
18
lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut kapasitor
(capacitor).
19
Contoh :
104 105 222
104 = 10 x 10.000 105 = 10 x 100.000 222 = 22 x 100
= 100.000 pF = 1.000.000 pF = 2.200 pF
= 100 nF = 1.000 nF = 2,2 nF
= 1 μF atau
= 2n2
Warna Nilai
Hitam 0
Coklat 1
Merah 2
Orange 3
Kuning 4
Hijau 5
Biru 6
Ungu 7
Abu-abu 8
Putih 9
Contoh :
coklat, hitam, orange
coklat hitam orange Nilainya
1 0 3 103
103 = 10 x 1.000
= 10.000 pF
= 10 nF = 0,01μF
C1 C2 C3
20
Pada rangkaian kapasitor yang dirangkai secara seri berlaku rumus :
𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + +
𝐂𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐂𝟏 𝐂𝟐 𝐂𝟑
C1 C2 C3
𝐂𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 = 𝐂𝟏 + 𝐂𝟐 + 𝐂𝟑
21
2.2.6 Tipe Kapasitor
➢ Kapasitor Electrostatik
Kapasitor electrostatik adalah kelompok kapasitor yang dibuat
dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika
adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang
kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai beberapa μF, yang
biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi
tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan
material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan
sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized
paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang
untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor
kelompok ini adalah non-polar.
➢ Kapasitor Electrolytic
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor
yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya
kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan
tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat memiliki
polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa
sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif katoda.
22
➢ Kapasitor Electrochemical
2.3 Induktor
23
Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh
induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah
sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan
membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan
dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen
elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk
memprosesarus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau
kapasistansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada
kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi
karena resistivitas kawat, dan beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi,
induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain
memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga
memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus
tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
2.3.2 Penggunaan
24
dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara
magnetik membentuk transformator.
25
eddy. Induktor dibuat dengan berbagai bentuk. Sebagian besar
dikonstruksi dengan menggulung kawat tembaga email disekitar bahan
inti dengan kaki-kali kawat terlukts keluar. Beberapa jenis menutup
penuh gulungan kawat di dalam material inti, dinamakan induktor
terselubungi. Beberapa induktor mempunyai inti yang dapat diubah
letaknya, yang memungkinkan pengubahan induktansi. Induktor yang
digunakan untuk menahan frekuensi sangat tinggi biasanya dibuat
dengan melilitkan tabung atau manik-manik ferit pada kabel transmisi.
26
kutub utara dan selatan. Pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada
lilitan. Ini menyebabkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan
kekebalan dari medan magnet eksternal.
Besaran
(SI, kecuali
Konstruksi Rumus
disebutkan
khusus)
• L =
induktansi
• μ0 =
permeabilita
s vakum
• K =
koefisien
Lilitan
Nagaoka
silinder
• N = jumlah
lilitan
• r = jari-jari
lilitan
• l = panjang
lilitan
• L =
induktansi
Kawat
• l = panjang
lurus
kawat
• d = diameter
27
kawat
• L =
induktansi
(µH)
Lilitan
• r = jari-jari
silinder
lilitan (in)
pendek
• l = panjang
berinti
lilitan (in)
udara
• N = jumlah
lilitan
• L =
induktansi
(µH)
• r = rerata
Lilitan jari-jari
berlapis- lilitan (in)
lapis • l = panjang
berinti lilitan (in)
udara • N = jumlah
lilitan
• d = tebal
lilitan (in)
• L =
Lilitan
induktansi
spiral
• r = rerata
datar
jari-jari
berinti
spiral
udara
• N = jumlah
28
lilitan
• d = tebal
lilitan
• L =
induktansi
• μ0 =
permeabilita
s vakum
• μr =
permeabilita
s relatif
Inti
bahan inti
toroid
• N = jumlah
lilitan
• r = jari-jari
gulungan
• D =
diameter
keseluruhan
29
2.4 Transistor
30
Seperti terlihat pada gambar diatas
transistor memiliki tiga kaki yang masing-
masing diberi nama B (Basis), K
(Kolektor), dan E (Emiter). Perbedaan
fungsi dari jenis transistor ini (PNP atau
NPN) terletak pada polaritas pemberian
tegangan bias dan arah arus listrik yang
selalu berlawanan.
31
B. FET
32
➢ Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High
Power
➢ Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency,
RF transistor, Microwave, dan lain-lain
➢ Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan
Tinggi, dan lain-la
33
Selain sebagai penguat arus, transistor juga bisa digunakan sebagai
penguat tegangan pada sinyal AC. Untuk pemakaian transistor
sebagai penguat sinyal digunakan beberapa macam teknik pembiasan
basis transistor. Dalam bekerja sebagai penguat sinyal AC, transistor
dikelompokkan menjadi beberapa jenis penguat, yaitu: penguat kelas
A, kelas B,kelas AB, dan kelas C.
2.5 Dioda
Dioda berasal dari kata DI = dua dan ODA = elektroda atau dua
elektroda, dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah Anoda yang
berpolaritas positip dan Katoda yang berpolaritas negatip.
34
2.5.2 Dioda Termionik dan Kegunaannya
35
2.5.3 Dioda Semikonduktor dan Kegunaannya
A. Dioda Penyearah (Rectifier)
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon
yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik
(ac) ke arus searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Secara
umum dioda ini disimbolnya.
Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
C. Dioda Zener
36
keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama
seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Ada tiga kategori
umum penggunaan LED, yaitu : - Sebagai lampu indikator, - Untuk
transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu, -
Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total.
Simbol, bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar
berikut.
37
Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20
mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini
mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil
saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan
elektrodanya.
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor
saja yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar
10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk
bahan silikon. Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan
arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana
semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda
cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai
sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape). Selain itu
banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman
(security) misal dalam penggunaan alarm.
38
E. Dioda Varactor
Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker
terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal
semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara. Kawatnya
membentuk anode dan kristalnya membentuk katode. Dioda Cat's
whisker juga disebut diode kristal dan digunakan pada penerima radio
kristal.
G. Dioda Terobosan
39
Tiristor adalah suatu jenis semi kondiktir yang fungsinya hamper
mirip dengan diode. Pada diode apabila anoda diberi tegangan positif
dan katoda diberi tegangan negative, maka diode akan berkonduksi atau
arus listrik akan mengalir dari kutub positif (anoda) menuju kutub
negatif (katoda).
Kalau pada terdapat dua kutub, sedangkan pada tiristor terdapat
tiga kutub, dua kutub pada tiristor sama dengan kutub diode yaitu anoda
dan katoda, tetapi disini ada tambahan satu kutub lagi yang dinamakan
gerbang atau gate.
B. Pengubahan daya
40
mengubah AC menjadi DC dan memberikan performansi yang lebih
baik dari cincin komutator dari dinamo DC.
41
BAB III
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil keseluruhan proses analisis pada makalah, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
42
d. Induktor juga digunakan dalam sistem transmisi listrik, yang digunakan
untuk mengikangkan paku-paku tegangan yang berasal dari petir, dan juga
membatasi arus pensakelaran dan arus kesalahan. Dalam bidang ini,
indukutor sering disebut dengan reaktor.
43
3.2 Saran
a. Makalah ini terbatas pada teori dasar, rumus dasar, bentuk dan manfaat
dari resistor, kapasitor dan induktor.
b. Makalah ini dapat dikembangkan pada penjelasan yang lebih luas,
misalnya pada aplikasi dari resistor, kapasitor, dan induktor.
44