Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM ADPR

“PERCOBAAN SPEKTROSKOPI GAMMA DENGAN DETEKTOR SINTILASI


Nal(TI) “

Disusun oleh :

Nama : Revinda Azzalia Putri Wijaya


NIM : 022000030
Prodi : Elektronika Instrumentasi
Dosen pengampu : Dr. Sukarman, M.Eng.

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR-BRIN
YOGYAKARTA
2022
LAPORAN RESMI HASIL PRAKTIKUM TEKNIK LISTRIK
“ PERCOBAAN SPEKTROSKOPI GAMMA DENGAN DETEKTOR SINTILASI
Nal(TI) “

I. TUJUAN
A. Tujuan Intruksional Umum
Agar mahasiswa mampu memahami teknik dasar pengukuran tenaga sinar
gamma menggunakan detektor sintilasi.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Agar mahasiswa mampu menentukan tegangan kerja detektor, melakukan
kalibrasi energi, menghitung resolusi dan efisiensi detektor serta mengidentifikasi
sumber radioaktif

II. DASAR TEORI


Detektor sintilasi NaI(Tl) terdiri atas sintilator dan tabung pelipat ganda elektron.
Bahan sintialtor dibuat dari kristal tunggal natrium iodida (NaI) yang sudah sedikit
diberi pengotor Talium (Tl)
Apabila radiasi gamma memasuki tabung detektor maka akan terjadi interaksi
radiasi gamma dengan bahan detektor. Interaksi itu dapat menghasilkan efek fotolistrik,
hamburan compton dan produksi pasangan. Karena reaksi ini maka elektron-elektron
bahan detektor akan terpental keluar sehingga atom-atom itu berada dalam keadaan
tereksitasi. Atom-atom yang tereksitasi akan kembali ke keadaan dasarnya sambil
memancarkan kerlipan cahaya seperti ditunjukkan pada Gambar 1

Cahaya yang dipancarkan selanjutnya diarahkan ke fotokatoda sensitif dalam


tabung pelipat ganda elektron seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Apabila fotokatoda
terkena kerlipan cahaya,
maka dari permukaan fotokatoda itu akan dilepaskan elektron. Elektron yang
dilepaskan oleh fotokatoda akan dipercepat oleh medan listrik dalam tabung pelipat
ganda elektron menuju dinoda pertama dan seterusnya hingga dinoda terakhir (anoda).
bisa didapatkan faktor penggandaan elektron antara 107-108. Dengan demikian, sinar
gamma yang dideteksi akan menghasilkan pulsa listrik sebagai keluaran dari detektor
NaI(Tl).
Tenaga elektron yang dilepaskan ini bergantung pada intensitas sinar gamma
yang mengenai detektor. Makin tinggi energi elektron, makin tinggi pula pulsa listrik
yang dihasilkannya, sedang makin banyak elektron yang dilepaskan, makin banyak
pula cacahan pulsanya. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh detektor tersebut kemudian
dapat ditampilkan bentuk spektrumnya serta dapat dianalisa secara kuantitatif maupun
kualitatif menggunakan spektrometer gamma seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

Contoh tampilan spektrum radiasi gamma yang ditangkap oleh detektor sintilasi
NaI(Tl) seperti ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5 berikut.
2.2. RESOLUSI DETEKTOR
Resolusi detektor adalah kemampuan detektor untuk membedakan energi
radiasi yang berdekatan. Suatu detektor diharapkan mempunyai resolusi yang
sangat kecil (high resolution) sehingga dapat membedakan energi radiasi secara
teliti. Resolusi detektor disebabkan oleh peristiwa statistik yang terjadi dalam proses
pengubahan energi radiasi, noise dari rangkaian elektronik, serta ketidakstabilan
kondisi pengukuran. Nilai resolusi dapat dihitung dengan Persamaan 1.
Persamaan 1

dimana :
• E = Lebar setengah puncak maksimum (FWHM)
• E = nomor saluran puncak foto

2.2. EFISIENSI DETEKTOR


Efisiensi detektor adalah suatu nilai yang menunjukkan perbandingan antara
jumlah pulsa listrik yang dihasilkan detektor terhadap jumlah radiasi yang
diterimanya. Nilai efisiensi detektor dapat dihitung dengan Persamaan 2 dan sangat
ditentukan oleh bentuk geometri dan densitas bahan detektor

Persamaan 2.

dimana :
• Ep adalah efisiensi detektor
• t adalah waktu pencacahan (detik)
• Ui adalah intensitas cacah total di bawah puncak
• Ub adalah intensitas latar pada waktu pencacahan yang sama dengan Ui
• f adalah fraksi peluruhan gamma
• AUi adalah aktivitas sumber (dps)
• 𝞨 adalah faktor geometri untuk sumber titik :

Persamaan 3
𝑑
𝛺 = 2𝜋 (1 − )
√𝑎2 + 𝑟 2

• d adalah jarak detektor ke sumber (cm)


• r adalah jari-jari detektor (cm).

Gamba 6. Letak sumber pada detektor

III. ALAT DAN BAHAN


1. Universal Computer Spectrometer UCS30
2. Source kit
3. Pinset
4. Detektor Nal(TI)

IV. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


1. Pastikan tegangan tinggi untuk detektor sesuai yang dibutuhkan, jangan memegang
terminal keluaran tegangan tinggi saat HV hidup
2. Dalam menggunakan sumber radioaktif, hindari kontak langsung atau gunakan
pinset/alat sejenisnya untuk memegang sumber.
V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Periksa sambungan sistem UCS30 seperti ditunjukkan pada Gambar 6 berikut :
3. Masukkan kabel power spektrometer dan PC ke jala-jala PLN kemudian hidupkan.
4. Hitung aktivitas dan catat raksi peluruhan gamma sumber radioaktif yang
digunakan.
5. Ukur dan catat diameter detektor NaI(Tl) yang digunakan.
6. Letakkan sumber radioaktif di depan detektor dengan jarak sesuai kebutuhan,
kemudian catat.
7. Lakukan percobaan untuk menentukan tegangan kerja terlebih dahulu.
8. Atur gain amplfier (coarse dan fine), ADC ( jumlah saluran, LLD & ULD), waktu
cacah (realtime atau livetime) sesuai kebutuhan.
9. Jalankan akuisisi dan tunggu hingga selesai.
10. Catat data-data yang diperlukan dan masukkan dalam tabel

5.1. PERCOBAAN I IDENTIFIKASI SPEKTRUM GAMMA


1. Letakkan sumber Cs-137 pada jarak 3 cm di depan detektor
2. Jalankan akuisisi dan tunggu hingga selesai.
3. Catat nomor saluran photopeak, compton edge, dan backscatter.
4. Tentukan FHWM pada daerah photopeak dengan cara set ROI. Catat harga
FWHM, cacah peak area gross, cacah peak area net, dan centroid.
5. Simpan file dalam folder.
6. Ganti dengan sumber Co-60 kemudian bersihkan layar dengan erase
spectrum dan clear ROI.
ulangi langkah 1 s.d. 5
7. Ulangi langkah 6 untuk sumber X.
5.2. PERCOBAAN II RESOLUSI ENERGI GAMMA
1. Buka file untuk sumber Cs-137.
2. Hitung resolusi detektor dengan persamaan 1 di atas 3.
Ulangi langkah 1 dan 2 untuk sumber Co-60 dan sumber X.

5.3. PERCOBAAN III KALIBRASI ENERGI GAMMA


1. Jalankan kalibrasi secara manual dengan memasukkan data energi dan nomor
saluran puncak untuk sumber Cs-137, Co-60 dan sumber X.
2. Tetapkan energi sumber-X berdasarkan nomor saluran puncaknya.
3. Dengan perolehan energi sumber-X cari nama unsur dalam tabel energi

VI. ANALISIS DATA DAN PERHITUNGAN

6.1. Spektrum Cs-137

Gambar 7. Spektrum Cs-137

Tabel 1. Data Pencacahan Cs-137

No. Nama Puncak Energi f (%) Nomor FWHM Cacah Area Cacah
(keV) Saluran Nett Area Gross
1. Photopeak 648,5 85 597 64,8 195547 206818
2. Compton Edge 397,6 85 392 72,2 20826 113287
3. Backscatter 144,4 85 185 78,3 26028 160701

Data Sumber Cs-137


- Sumber : Cs-137
- Aktivitas Awal (Ao) : 5µCi Bq = 1,85 x 105 Bq (September 2017)
- Waktu Paruh : 30,07 tahun
- Tanggal praktikum : 23 Mei 2022
0,693 0,693
- 𝜆= = 30,07 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 0,023 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑇 1/2
- Pada tanggal : September 2017
- Tanggal sekarang : Mei 2022
- t : 4 tahun 8 bulan, sehingga 8/12 = 0,4
4+0,6 = 4,6 tahun
- d : 4 cm
- Jarak sumber : 1 cm

Aktivitas sekarang , At
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑡=
365

𝑀𝑒𝑖 2022 − 𝑆𝑒𝑝𝑡𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 2017


𝑡=
365

𝑡 = 4,6

Maka,
𝐴𝑡 = 𝐴0 𝑒 −𝜆𝑡
𝐴𝑡 = (1,85 x 105 Bq) x 𝑒 −(0,023)(4,6)
𝐴𝑡 = 1,85 x 105 Bq x 0,899 = 1,66 x 105 Bq

Resolusi , R
∆𝑬
𝑹= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑬

Photopeak Compton Edge Backscatter


64,8 72,2 78,3
𝑅= 𝑥 100% 𝑅= 𝑥 100% 𝑅= 𝑥 100%
597 392 185
𝑅 = 10,85% 𝑅 = 18,41% 𝑅 = 42,32%
Faktor geometri
𝑑
𝛺 = 2𝜋 (1 − )
√𝑑 2 + 𝑟 2

1 𝑐𝑚
𝛺 = 2 × 3,14 (1 − )
√(1 𝑐𝑚)2 + (2 𝑐𝑚)2
𝛺 = 6,28 𝑥 0,55 = 3,47

Efisiensi ,Ep
Photopeak Compton Edge

𝛴𝑈𝑖 − 𝛴𝑈𝑏 1 𝛴𝑈𝑖 − 𝛴𝑈𝑏 1


𝐸𝑝 = 𝐸𝑝 =
𝑡 𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖 𝑡 𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖
1 1
𝐸𝑝 = (𝐶𝑎𝑐𝑎ℎ 𝑛𝑒𝑡𝑡) 𝐸𝑝 = (𝐶𝑎𝑐𝑎ℎ 𝑛𝑒𝑡𝑡)
𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖 𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖
1 1
= (195547 cps) = (20826 cps)
3,47𝑥85𝑥1,66𝑥105 Bq 3,47𝑥85𝑥1,66𝑥105 Bq
= 39,93𝑥10−4 = 4,25𝑥10−4
Backscatter

𝛴𝑈𝑖 − 𝛴𝑈𝑏 1
𝐸𝑝 =
𝑡 𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖
1
𝐸𝑝 = (𝐶𝑎𝑐𝑎ℎ 𝑛𝑒𝑡𝑡)
𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖
1
= (26028 cps)
3,47𝑥85𝑥1,66𝑥105 Bq

= 5,31𝑥10−4
6.2. Spektrum Co-60

Gambar 8. Spektrum Co-60

Tabel 2. Data Pencacahan Co-60

No. Nama Puncak Energi f (%) Nomor FWHM Cacah Area Cacah
(keV) Saluran Nett Area Gross
1. Photopeak 1 1173,2 100 1027 59,9 6846 11678
1. Photopeak 2 1332,5 100 1161 62,4 5645 8689
2. Compton Edge 881,9 100 788 0,0 3298 38277
3. Backscatter 182,3 100 216 6,1 2926 23939

Data Sumber Co-60


- Sumber : Co-60
- Aktivitas Awal (Ao) : 1µCi Bq = 3,7x104 Bq (September 2017)
- Waktu paro (T1/2) : 5,27 tahun
- Tanggal praktikum : 23 Mei 2022
0,693 0,693
- 𝜆= = 5,27 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 0,13 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑇 1/2
- Pada tanggal : September 2017
- Tanggal sekarang : Mei 2022
- t : 4 tahun 8 bulan, sehingga 8/12 = 0,4
4+0,6 = 4,6 tahun
- d : 4 cm
Aktivitas sekarang , At
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛
𝑡=
365
𝑀𝑒𝑖 2022 − 𝑆𝑒𝑝𝑡𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟 2017
𝑡=
365

𝑡 = 4,6

Maka,
𝐴𝑡 = 𝐴0 𝑒 −𝜆𝑡
𝐴𝑡 = (3,7 x 104 Bq) x 𝑒 −(0,13)(4,6)
𝐴𝑡 = 3,7 x 104 Bq x 0,55 = 2,035 x 104 Bq

Resolusi , R
Resolusi , R (Eγ 1172,2 keV) Resolusi , R (Eγ 1332,5 keV)
∆𝐸 ∆𝐸
𝑅= 𝑥 100% 𝑅= 𝑥 100%
𝐸 𝐸
59,9 62,4
𝑅= 𝑥 100% 𝑅= 𝑥 100%
1027 1661
𝑅 = 5,83 % 𝑅 = 3,76 %

Resolusi , Compton Edge (Eγ 881,9 keV) Resolusi , Backscatter (Eγ 182,3 keV)
∆𝐸 ∆𝐸
𝑅= 𝑥 100% 𝑅= 𝑥 100%
𝐸 𝐸
0 6,1
𝑅= 𝑥 100% 𝑅= 𝑥 100%
788 216
𝑅=0% 𝑅 = 2,82 %

Faktor geometri
𝑑
𝛺 = 2𝜋 (1 − )
√𝑑2 + 𝑟 2

1 𝑐𝑚
𝛺 = 2 × 3,14 (1 − )
√(1 𝑐𝑚)2 + (2 𝑐𝑚)2
𝛺 = 6,28 𝑥 0,55 = 3,47
Efisiensi ,Ep
Photopeak-1 Photopeak-2
∑𝑈𝑖−∑𝑈𝑏 1 ∑𝑈𝑖−∑𝑈𝑏 1
Ep = Ep =
𝑡 𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖 𝑡 𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖
1 1
= (6846 cps) 3,47 × 100 × 2,0091×104 = (5645 cps) 3,47 × 100 × 2,0091×104

= 0,00098 = 9,8 × 10−4 = 0,000809 = 8,09 × 10−4

Compton Edge Backscatter


∑𝑈𝑖−∑𝑈𝑏 1 ∑𝑈𝑖−∑𝑈𝑏 1
Ep = Ep =
𝑡 𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖 𝑡 𝛺𝑓𝐴𝑈𝑖
1 1
= (3298 cps) 3,47 × 100 × 2,0091×104 = (2926 cps) 3,47 × 100 × 2,0091×104

= 0,00047 = 4,7 × 10−4 = 0,00041 = 4,1 × 10−4


6.3. Spektrum Sumber X

Gambar 9. Spektrum Sumber-X

Tabel 3. Data Pencacahan Sumber-X

No. Nama Puncak Nomor FWHM Cacah Cacah Centroid (E)


Saluran Area Nett Area Gross keV
1. Photopeak 1 109 23,2 9393 24574 51,4
2. Photopeak 2 216 22,0 2309 19272 187,2
3. Photopeak 3 311 37,9 3430 12572 298,5
4. Photopeak 4 460 55,0 22378 30995 478,3
5. Photopeak 5 594 44,6 3941 9970 639,7

Data sumber X
• Aktivitas awal (A0) = 1µCi Bq, pada tanggal = September 2017

Energi (sebagai hasil proses kalibrasi secara otomatis), resolusi, dan efisiensi detektor untuk
berbagai puncak energi Sumber X seperti ditunjukkan pada Tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Energi, resolusi, dan efisiensi detektor untuk berbagai puncak

No. Nama Puncak Energi Resolusi (%) Efisiensi


(keV)
1. Photopeak-1 51,4 45,13 3,6 × 10−4
2. Photopeak-2 182,3 11,75 0,89 × 10−4
3. Photopeak-3 298,5 12,7 1,3 × 10−4
4. Photopeak-4 480,7 11,5 8,6 × 10−4
5. Photopeak-5 644,6 7 1,5 × 10−4

Resolusi detektor
1. Photopeak1
∆E
R= x 100%
E
23,2
R= x 100%
109
R = 21,28 %

2. Photopeak 2
∆E
R= x 100%
E
22,0
R= x 100%
216
R = 10,18 %

3. Photopeak 3
∆E
R= x 100%
E
37,9
R= x 100%
311
R = 12,18 %

4. Photopeak 4
∆E
R= x 100%
E
55,0
R= x 100%
460
R = 11,95 %
5. Photopeak 5
∆E
R= x 100%
E
44,6
R= x 100%
594
R = 7,50 %

Faktor geometri
d
Ω = 2π (1 − )
√d2 + r 2

2 cm
Ω = 2 × 3,14 (1 − )
√(2 cm)2 + (2 cm)2
Ω = 6,28 x 0,2928 = 1,84

Efisiensi, Ep
- Photopeak-1
ΣUi − ΣUb 1
Ep =
t ΩfAUi
1
Ep = (Cacah nett)
ΩfAUi
1
Ep = (9393) = 3,6 × 10−4
1,84 × 85 × 1,66 × 105

- Photopeak-2
ΣUi − ΣUb 1
Ep =
t ΩfAUi
1
Ep = (Cacah nett)
ΩfAUi
1
Ep = (2309) = 0,89 × 10−4
1,84 × 85 × 1,66 × 105

- Photopeak-3
ΣUi − ΣUb 1
Ep =
t ΩfAUi
1
Ep = (Cacah nett)
ΩfAUi
1
Ep = (3430) = 1,3 × 10−4
1,84 × 85 × 1,66 × 105

- Photopeak-4
ΣUi − ΣUb 1
Ep =
t ΩfAUi
1
Ep = (Cacah nett)
ΩfAUi
1
Ep = (22378) = 8,6 × 10−4
1,84 × 85 × 1,66 × 105

- Photopeak-5
ΣUi − ΣUb 1
Ep =
t ΩfAUi
1
Ep = (Cacah nett)
ΩfAUi
1
Ep = (3941) = 1,5 × 10−4
1,84 × 85 × 1,66 × 105

VII. GRAFIK ENERGI GAMMA VERSUS RESOLUSI DAN EFISIENSI


DETEKTOR (SUMBER CS-137, CO-60, DAN SUMBER-X)

7.1.Energi vs Resolusi

Grafik Energi vs Resolusi


12 10,85 (Cs-137)

10

8 7 (Sumber X)
Resolusi (%)

5,83 (Co-60)
6

4 3,76(Co-60)

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Energi (keV)

Gambar 10. Grafik energi vs resolusi


7.2.Energi vs Efisiensi

Grafik Energi vs Efisiensi


45
39,93 (Cs-137)
40
35
30
Resolusi (%)

25
20
15
9,8 (Co-60)
10 8,09 (Co-60)

5 1,5 (Sumber X)

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Energi (keV)

Gambar 11. Grafik energi vs efisiensi


VIII. PEMBAHASAN

Praktikum yang berjudul “Percobaan Spektroskopi Gamma Dengan Detektor


Sintilasi Nal(Ti)” ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan intruksional umum di mana agar
dapat memahami teknik dasar pengukuran tenaga sinar gamma menggunakan detektor
sintilasi. Selain itu ada juga tujuan intruksional khusus di mana agar dapat menentukan
tegangan kerja detektor, melakukan kalibrasi energi, menghitung resolusi dan efisiensi
detektor serta mengidentifikasi sumber radioaktif.

Pada percobaan pertama menggunakan sumber Cs-137 yang mana memiliki


aktivitas Awal (Ao) yaitu 5µCi Bq dengan waktu paruh yaitu 30,07 tahun. Pada
percobaan ini dilakukan pencacahan selama 60s dan t (jangka waktu dari pembuatan
hingga waktu pengukuran) diketahui 4,6 tahun. Hasil pencacahan berupa spektrum
dengan 1 photopeak, 1 compton edge dan 1 backscatter, yang menghasilkan E berturut-
turut antara lain 648,5 keV pada nomor saluran 597; 397,6 keV pada nomor saluran
392 dan 144,4 keV pada nomor saluran 185. Di dapatkan juga resolusi dan efisiensi.
Untuk menentukan resolusi diperlukan FWHM atau Full Width Half Maximum, yang
memiliki pengertian yaitu kemampuan detektor untuk membedakan energi yang
berdekatan. Selain FWHM juga diperlukan nomor saluran (E). Dari hal tersebut dapat
diketahui nilai resolusi berturut-turut antara lai
10,85%, 18,41% dan 42,32%. Selanjutnya untuk menentukan efisiensi diperlukan
data berupa aktivitas pada saat pengukuran dilakukan. Dengan menggunakan
perhitungan yang ada maka didapatkan efisiensi sumber Cs-137 berturut-turut sebesar
39,93𝑥10−4 ; 4,25𝑥10−4 ; 5,31𝑥10−4 untuk photopeak, Compton edge dan
backscatter. Nilai tersebut dipengaruhi oleh nilai aktvitas awal radioaktif, jangka
waktu dari pembuatan hingga waktu pengukuran dilakukan kembali, dan waktu paro
sumber.

Pada percobaan kedua menggunakan sumber Co-60 yang mana memiliki


aktivitas Awal (Ao) yaitu 1µCi Bq dengan waktu paruh yaitu 5,27 tahun. Pada
percobaan ini dilakukan pencacahan selama 90s dan t (jangka waktu dari pembuatan
hingga waktu pengukuran) diketahui 4,6 tahun. Hasil pencacahan berupa spektrum
dengan 2 photopeak, 1 compton edge dan 1 backscatter, yang menghasilkan E berturut-
turut antara lain 1173,2 keV pada nomor saluran 1027; 1332,5 keV pada nomor saluran
1161; 881,9 keV pada nomor saluran 788 dan 182,3 pada nomor saluran 216. Di
dapatkan juga resolusi dan efisiensi. Untuk menentukan resolusi diperlukan FWHM
atau Full Width Half Maximum, yang memiliki pengertian yaitu kemampuan detektor
untuk membedakan energi yang berdekatan. Selain FWHM juga diperlukan nomor
saluran (E). Dari hal tersebut dapat diketahui nilai resolusi berturut-turut antara lain
5,83%, 3,76%, 0% dan 2,82%. Selanjutnya untuk menentukan efisiensi diperlukan
data berupa aktivitas pada saat pengukuran dilakukan. Dengan menggunakan
perhitungan yang ada maka didapatkan efisiensi sumber Co-60 berturut-turut sebesar
9,8 × 10−4 ; 8,09 × 10−4; 4,7 × 10−4 ; 4,1 × 10−4 untuk photopeak 1 dan 2, Compton
edge dan backscatter. Nilai tersebut dipengaruhi oleh nilai aktvitas awal radioaktif,
jangka waktu dari pembuatan hingga waktu pengukuran dilakukan kembali, dan waktu
paro sumber.

Pada percobaan ketiga yaitu mengidentifikasikan spektrum sumber-x.


Percobaan ini dilakukan selama 120s. Selanjutnya, dari data cacahan energi yang
didapatkan yang mana dapat dilihat pada tabel 4. Sedangkan pada gambar spektrum
yang ditampilkan pada gambar 10 memiliki kemiripan dengan sumber Cs-137. Hal
tersebut dibuktikan dengan besar energi sebesar 644,6 keV. Dari energi tersebut
didapatkan besar resolusi yaitu 7,50% dengan besar efisiensinya adalah 1,5 × 10−4 .
Pada gambar grafik perbandingan energi, resolusi dan efisiensi detektor,
sehingga dapat diketahui hubungan antara energi dengan resolusi adalah semakin besar
energi, maka resolusi akan semakin kecil. Dan hubungan antara energi dengan efisiensi
akan dipengaruhi oleh jenis radiasi tersebut.

IX. KESIMPULAN
Pada praktikum yang berjudul “Percobaan Spektroskopi Gamma Dengan Detektor
Sintilasi Nal(Ti)” memiliki kesimpulan antara lain :
1. Pada percobaan pertama digunakan sumber Cs-137 ini berupa spektrum dengan
1 photopeak, 1 compton edge dan 1 backscatter yang mana pada untuk data
terdapat pada table 1, dari data tersebut dapat diketahui nilai resolusi dan
efisiensi berturut-turut untuk resolusi 10,85% dihasilkan efisiensi 39,93x10−4 ,
untuk resolusi 18,41% dihasilkan efisiensi 4,25x10−4 dan untuk
resolusi 42,32% dihasilkan efisiensi 5,31x10−4.
2. Pada percobaan kedua digunakan sumber Co-60 ini berupa spektrum dengan 2
photopeak, 1 compton edge dan 1 backscatter yang mana pada untuk data
terdapat pada table 2, dari data tersebut dapat diketahui nilai resolusi dan
efisiensi berturut-turut untuk resolusi 5,83% dihasilkan efisiensi 9,8x10−4 ,
untuk resolusi 3,76% dihasilkan efisiensi 8,09x10−4 dan untuk resolusi 0%
dihasilkan efisiensi 4,7x10−4 dan untuk untuk resolusi 2,82% dihasilkan
efisiensi 4,1x10−4 .
3. Pada gambar spektrum sumber-x memiliki kemiripan dengan sumber Cs-137.
Hal tersebut dibuktikan dengan besar energi sebesar 644,6 keV. Dari energi
tersebut didapatkan besar resolusi yaitu 7,50% dengan besar efisiensinya adalah
1,5 × 10−4 , hubungan antara energi dengan resolusi adalah semakin besar
energi, maka resolusi akan semakin kecil. Selanjutnya, hubungan antara energi
dengan efisiensi akan dipengaruhi oleh jenis radiasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk Praktikum ADPR. Yogyakarta: Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia


Petunjuk Praktikum Instrumentasi Nuklir. Yogyakarta: Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia
Sulistyani. 2010. Detektor Radiasi Inti. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
LAMPIRAN

Lampiran berisi perolehan data hasil praktikum berupa laporan sementara.

Anda mungkin juga menyukai