lOMoARcPSD|27322670
WARDATUL JANNAH
NIM 181810201024
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS JEMBER
2021
lOMoARcPSD|27322670
I. Tujuan Percobaan
Mengkukur besarnya flux neutron dan analisis spectrum neutron suatu medan meutron
dengan metode aktivasi.
Persamaan (1) menyatakan laju pembentukan radioisotop dari suatu unsur dengan volume
V. Apabila laju peluruhan yang terjadi di dalam radioisotop yang terbentuk tersebut ikut
dipertimbangkan, maka laju pembentukan radioisotop tersebut menjadi sbb :
6𝑁
=∑ ɸ 𝑉 − 𝜆𝑁 (2)
6𝑡 𝑎𝑐
lOMoARcPSD|27322670
N adalah jumlah atom radioisotop yang terbentuk dan 𝜆 adalah konstanta peluruhannya. Integrasi
persamaan (2) untuk selang waktu iradiasi t1 akan menghasilkan persamaan sbb :
𝑁 =∑ 1−exp(− 𝑡1)
1 𝑎𝑐 ɸ 𝑉 ( ) (3)
N1 adalah jumlah atom radioisotop yang terbentuk setelah nuklida target teriradiasi selama t 1.
Jumlah radioisotop tersebut dapat dinyatakan dalam besaran aktivitas yang dituliskan dengan
mengkalikan persamamaan (3) dengan konstanta peluruhannya, yaitu :
𝐴 = 𝜆𝑁 = 𝜆 ∑ 1−exp(− 𝑡1)
1 𝑎𝑐 ɸ 𝑉 ( ) (4)
Aktivitas dari suatu radioisotop dapat diukur dengan mencacah radiasi gamma yang
dipancarkannya, dengan sistem pencacah gamma. Di dalam praktek tidak pernah dapat dilakukan
pencacahan langsung setelah foil di iradiasi tetapi perlu menunggu beberapa waktu, untuk
peluruhan agar radiasi tidak melebihi batas keselamatan radiasi yang diijinkan. di dalam
sistem.pencacahan. Adanya penundaan pencacahan tersebut berarti radioisotop akan meluruh
sebesar exp - 𝜆 (t2 - t1) bagian dari aktivitas setelah teriradiasi. Di dalam saat pencacahan juga
terjadi peluruhan radioisotop sebesar exp - 𝜆 (tc) bagian dari saat awal pencacahan.
Adanya kenyataan seperti tersebut diatas, maka dalam perhitungan aktivitas suatu foil
diperlukan adanya koreksi-koreksi karena peluruhan radioisotop selama pembentukan, waktu
tunggu dan waktu pencacahan. Bila hasil pencacahan adalah C cacah/detik maka aktivitas dari
foil dapat dinyatakan dengan persamaan sbb :
𝐴𝑠 𝐶 (5)
= {1−e𝑥𝑝− 𝑡1} {e𝑥𝑝− (𝑡2−𝑡1)} {1−e𝑥𝑝− 𝑡𝑐}
Apabila iradiasi foil cukup lama sehingga tercapai aktivitas jenuh dan aktivitas diukur dengan
sistem cacah yang mempunyai efisiensi s, maka besarnya aktivitas jenuh dinyatakan dengan
persamaan sbb :
𝐴𝑠 = s ∑𝑎𝑐 ɸ 𝑉 (6)
Dari substitusi persamaan (5) ke dalam persamaan (6) menghasilkan hubungan antara flux netron
dengan cacah radioisotop yang dituliskan sbb :
𝐶 (7)
ɸ = 𝗌 ∑𝑎𝑐 𝑉{1−e𝑥𝑝− 𝑡1} {e𝑥𝑝− (𝑡2−𝑡1)} {1−e𝑥𝑝− 𝑡𝑐}
lOMoARcPSD|27322670
3. Catat cacah yang diperoleh, data ini sebagai dasar untuk perhitungan flux neytron.
4. Tiap selesai pencacahan, foil harus ditaruh pada konteiner yang telah disediakan.
NA 6,02E+23
Mass Mass mikroscopic cross Decay decay constant
no Element
(gr) Number section time (s) (s^-1)
1a Wrapped Au 0,011 197 9,88E-23 233280 2,97131E-06
1b Uwarapped Au 0,010 197 9,88E-23 233280 2,97131E-06
detector neutron
activity efficiency flux Information Range energy
0.4 eV - 20
7,83E+06 6,07E-02 3,88E+10 Fast Neutron MeV
2,18E+07 6,07E-02 1,19E+11 all energy 0-20 MeV
Thermal
8,02E+10 Neutron < 0.4 eV
Uwarapped Au Wrapped Au
No. cpm cps cpm cps
1 234349,00 3905,82 83603,00 1393,38
2 232607,00 3876,78 83763,00 1396,05
3 232528,00 3875,47 83306,00 1388,43
Average 233161,33 3886,02 83557,33 1392,62
lOMoARcPSD|27322670