Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Fisika Vol. 3 No.

2, Nopember 2013 1

VARIASI INDEKS BIAS TERHADAP TEKANAN


Herlina Widya Isyaura
Fisika, Program studi FMIPA
Universitas Jember
Email : 201810201056@mail.unej.ac.id

Abstrak

Beberapa metode dapat dilakukan untuk menentukan indeks bias zat cair, namun metode
yang ada saat ini penggunannya cukup rumit dan memakan banyak biaya. Oleh karena
itu, perlu adanya metode yang mudah dan sederhana sebagai alternatif mengukur nilai
indeks bias zat cair tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks bias zat cair
melalui metode pembiasan menggunakan plan paralel. Hasil penelitian menunjukkan
nilai indeks bias air, alkohol dan gliserin sebesar 1,304±0,043; 1,374±0,045; dan
1,504±0,044. Nilai indeks bias tersebut masih berada pada rentang nilai indeks bias data
laboratorium yaitu 1,333(air); 1,361(alkohol); dan 1,500 (gliserin). Ternyata metode
pembiasan menggunakan plan paralel dapat menjadi alternatif dalam menentukan indeks
bias zat cair.

Kata kunci: indeks bias zat cair, pembiasan, plan paralel

PENDAHULUAN dan kadaluarsa dari oli. Sedangkan penelitian


Pengukuran indeks bias dalam industri yang dilakukan Sutiah et al. (2008)
dapat digunakan untuk menemukan parameter menunjukkan bahwa indeks bias dapat
fisik berupa konsentrasi, suhu, tekanan dan digunakan untuk menentukan kemurnian
lain-lain (Govindan et al., 2009). Menurut minyak goreng.
Bojan et al. (2007), indeks bias larutan adalah Indeks bias menyatakan perbandingan
parameter karakteristik yang sangat penting (rasio) antara kelajuan cahaya di ruang hampa
dan beberapa parameter terkait seperti suhu, terhadap kelajuan cahaya di dalam bahan.
konsentrasi, dll, dapat diperkirakan dari itu. Cepat rambat gelombang cahaya di ruang
Indeks bias dan viskositas memiliki banyak hampa sebesar c. Jika melalui suatu medium
manfaat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya maka cahaya tersebut akan mengalami
sebagai parameter kualitas minyak goreng perubahan kecepatan menjadi v, dimana
dimana minyak yang memiliki kualitas paling besarnya v jauh lebih kecil dibandingkan cepat
baik yaitu minyak yang memiliki indeks bias rambang cahaya di ruang hampa c. Ketika
dan viskositas yang tinggi (Sutiah et al., 2008). cahaya merambat di dalam suatu bahan,
Indeks bias suatu zat merupakan ukuran kelajuannya akan turun sebesar suatu faktor
kelajuan cahaya di dalam zat cair dibanding yang ditentukan oleh karakteristik bahan yang
ketika di udara (Murdaka et al., 2010). Indeks dinamakan indeks bias (n). Pernyataan tersebut
bias merupakan salah satu dari beberapa sifat dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
optis yang penting dari medium. Dalam bidang 𝑛=𝑐 (1)
𝑣
kimia, pengukuran terhadap indeks bias secara n = Indeks Bias
luas telah digunakan antara lain untuk c = laju cahaya dalam ruang hampa ( 3 x 108
mengetahui konsentrasi larutan (Subedi et al., m/s)
2006) dan mengetahui komposisi bahan-bahan v = kecepatan laju cahaya dalam medium
penyusun larutan. Indeks bias juga dapat
digunakan untuk mengetahui kualitas suatu Beberapa nilai indeks bias zat cait disajikan
larutan. Penelitian yang dilakukan oleh Yunus dalam Tabel 1.
et al. (2009) menunjukkan bahwa indeks bias
dapat digunakan untuk menentukan kemurnian
2

Tabel 1. Tabel Indeks Bias Beberapa Zat


Medium n=c/v
Udara hampa 1,000
Udara pada STP 1,0003
Karbondioksida 1,00045
Helium 1,000036
Hidrogen 1,000132
Air 1,333 Gambar 1. Plan Paralel Berbentuk Balok
Es 1,31
Alkohol 1,36 Gambar 1 menunjukkan kotak plan
Etil 1,48 paralel yang memiliki 3 pasang sisi sejajar.
Gliserol 1,50 Pada penelitian ini kotak plan paralel
menggunakan bahan plastik transparan yang
Benzena 1,46
dapat diisi dengan zat cair. Sehingga pada saat
Kaca 1,52 cahaya memasuki dan keluar plan paralel yang
terisi zat cair, cahaya akan mengalami
Beberapa metode dapat digunakan dalam pembiasan.
menentukan indeks bias dari berbagai jenis zat Metode pembiasan menggunakan plan
cair maupun larutan seperti interferometri paralel akan mencoba mengukur indeks bias
Michelson, interferometri Fabry-Perot, dan air, alkohol dan gliserin. Harapannya indeks
interferometri Mach-Zender serta bias yang terukur pada penelitian ini
menggunakan refraktometer dan spektrometer. mendekati nilai indeks bias uji laboratorium
Menurut Fahrurazi (2006), metode-metode yang terdapat pada Tabel 1.
interferometri Michelson dapat mengukur
indeks bias sangat teliti. Namun penggunaan METODE
metode-metode tersebut cukup rumit dan Alat dan bahan yang digunakan dalam
memakan banyak waktu dan biaya. Oleh penelitian ini diantaranya kotak plan paralel
karena itu perlu adanya metode alternatif yang sebagai tempat zat cair yang akan diukur
mudah dan sederhana dalam menentukan indeks biasnya (dengan ketebalan bahan 1
indeks bias khususnya indeks bias zat cair. mm), jarum pentul, busur derajat, penggaris,
Penelitian ini menawarkan sebuah kertas HVS, sterofom, alat tulis, air, alkohol
metode yang sederhana dan mudah dilakukan dan gliserin.
untuk mengukur indeks bias zat cair, yaitu Parameter yang digunakan dalam
metode pembiasan menggunakan plan paralel. penelitian ini yaitu indeks bias zat cair.
Kita ketahui bahwa jika seberkas cahaya Pengukuran indeks bias dilakukan melalui
mengenai sebuah benda maka yang akan metode pembiasan menggunakan plan paralel.
terjadi cahaya tersebut sebagian akan Analisis data dilakukan menggunakan
dipantulkan, diserap dan diteruskan. Apabila hukum Snellius:
cahaya tersebut mengenai zat cair seperti air, 𝑛1 sin 𝜃1 = 𝑛2 sin 𝜃2 (2)
maka cahaya tersebut akan diteruskan dengan n1 = indeks bias medium pertama
berkas cahaya yang diteruskan seolah-olah θ1 = sudut datang
dibelokkan dari arah datangnya cahaya. n2 = indeks bias mediium kedua
Peristiwa pembelokan cahaya ini biasa dikenal θ2 = sudut bias
dengan pembiasan. Seberkas cahaya yang
melewati medium dengan kerapatan yang
berbeda, cahaya tersebut akan mengalami
perubahan kecapatan. Perubahan cepat rambat
gelombang cahaya ini yang menyebabkan
cahaya mengalami pembiasan.
Sedangkan Plan Paralel merupakan
bangun tiga dimensi yang dibatasi oleh sisi-sisi
yang sejajar. Gambar 2. Sketsa lintasan sinar datang dan
sinar bias
Jurnal Fisika Vol. 3 No. 2, Nopember 2013 3

- Titik O adalah titik tempat sinar datang


mengenai kotak No Zat Cair Perc. Sudut Sudut
- Titik D adalah titik tempat sinar ke... datang bias
meninggalkan kotak
- Garis BOC adalah garis yang tegak lurus (Ө1) (Ө2)
kotak dan melalui titik B 1 Air 1 19 14
- Garis BA tegak lurus garis BOC
2 25 20
Berdasarkan sketsa gambar di atas, tidak 3 30 22
perlu mengukur sudut secara langsung. Nilai
sinus sudut datang dan sudut bias dapat
4 39 28
dihitung berdasarkan pengukuran lokasi 5 42 32
jatuhnya sinar datang dan sinar bias.
Berdasarkan gambar tersebut didapatkan 2 Alkohol 1 16 12
sin 𝜃 = Æ𝐵 2 23 16

1 (2)

sin 𝜃2 3 30 21
=
𝐶𝐷 (3)
0𝐷 4 33 25
Dengan mengambil indeks bias udara n1= 1
dan indeks bias zat cair n2=n maka indeks bias
5 37 26
zat cair dapat ditentukan dari rumus: 6 50 32
Æ𝐵 𝑥 0𝐷
𝑛 = 𝐶𝐷 𝑥 0Æ 𝑛 1 (4) 3 Gliserin 1 17 11
Atau jika kita menggunakan besar sudut 2 25 16
datang dan sudut bias, dapat kita masukkan 3 30 20
dalan persamaan berikut:

𝑛=
sin 𝜃1
𝑛 (5) 4 36 24
1
sin 𝜃2 5 45 27

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari penelitian diperoleh data Dengan menggunakan analisis data
pengukuran yang dapat dilihat pada Tabel 2. pengamatan, diperoleh nilai indeks bias
Tabel 2. Data Pengukuran indeks bias zat cair terukur pada Tabel 3 sebagai beikut:

Tabel 3. Data Hasil Pengukuran Indeks Bias


Data
No. Sampel Data
Lab/Tabel
Pengukuran
1 Air 1,333 1,304±0,043
2 Alkohol 1,361 1,374±0,045
3 Gliserin 1,500 1,505±0,044

Melalui metode pembiasan menggunakan kesalahan relatif sebesar 2,92%) . Data tersebut
plan paralel ternyata diperoleh data pengukuran berada pada rentang data indeks bias hasil
yang mendekati dengan data laboratorium. Pada laboratorium untuk air 1,333, alkohol 1,361, dan
pengukuran indeks bias air diperoleh hasil gliserin 1,50.
pengukuran 1,304±0,043 (dengan kesalahan Penelitian ini menunjukkan bahwa
relatif sebesar 3,29%), sedangkan pada alkohol melalui metode pembiasan menggunakan plan
1,374±0,045 (dengan kesalahan relatif sebesar paralel, kita dapat menentukan nilai indeks bias
3,27%) dan gliserin 1,505±0,044 (dengan dari beberapa zat cair, seperti air, alkohol dan
4

gliserin. Pada saat cahaya merambat melalui dua diperhatikan dengan baik. Hal ini untuk
medium yang berbeda kerapatannya maka meminimalkan pengaruh ketebalam bahan
cahaya akan mengalami perubahan kecepatan. terhadap indeks bias zat cair yang akan diukur.
Peristiwa ini yang dikenal dengan pembiasan.
Pada saat merambat di medium udara, cahaya
merambat dengan kecepatan v1 sedangkan saat DAFTAR PUSTAKA
merambat di medium zat cair kecepatannya Bojan, M., D. Apostol, V. Damian, P.C.
akan berubah menjadu v2 (dimana v1>v2). Logofato, F. Garoi & L. Iordache. 2007.
hukum snellius tentang pembiasan menyatakan Refractive Index Measurement Using
bahwa jika cahaya merambat dari medium yang Comparative Interferometry. Prosiding
kurang rapat (udara) menuju medium yang lebih SPIE 6635.
rapat (zat cair) maka cahaya akan dibelokkan
mendekati garis normal. Sebaliknya jika cahaya Fahrurazi, K.S & W.S. Budi. 2006. Pengamatan
merambat dari medium yang rapat (zat cair) Efek Magnetooptis Menggunakan
menuju medium yang kurang rapat (udara) Interferometer Michelson. Jurnal Sains
maka cahaya akan dibelokkan menjauhi garis dan Matematika, 14 (4): 161-163.
normal. Prinsip inilah yang digunakan dalam Govindan, G. & S.G. Raj. 2009. Measurement
penentuan indeks bias pada penelitian kali ini. Of Refractive Index Of Liquids using
Hasil penelitian membuktikan bahwa Fiber Optic Displacement Sensors.
indeks bias hasil pengukuran menunjukkan nilai Journal of American Sciences 5: 13-17.
yang tidak jauh menyimpang dari indeks bias
hasil laboratorium/tabel. Ada beberapa faktor Hidayanto, E., A. Rofiq & H. Sugito. 2010.
yang dapat mempengaruhi penyimpangan hasil Aplikasi Brix Meter untuk Pengukuran
pengukuran ini diantaranya temperatur dan Indeks Bias. Jurnal Berkala Fisika 13 (4):
kekentalan zat cair. Menurut Hidayanto et al. 113-118.
(2010) indeks bias zat cair juga dipengaruhi oleh Murdaka, B., Karyono & Supriyatin. 2010.
kerapatan dari medium yang dilalui, juga Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap
merupakan fungsi dari konsentrasi zat cair. Indeks Bias pada Zat Cair Bening. Jurnal
Kecepatan cahaya dalam medium Berkala Fisika 13: 119-124.
tergantung pada media itu sendiri, suhu dan
panjang gelombang. Hal ini senada dengan Siagian, H. 2004. Pemanfaatan Interferometer
penelitian Brink, dkk, sebagaimana dikutip oleh Michelson dalam Menentukan
Siagian (2004) bahwa pada temperatur yang Karakteristik Parameter Fisis Zat Cair.
lebih tinggi kerapatan optik suatu zat itu Jurnal Penelitian “SAINTIKA” 4 (2):
berkurang, sehingga indeks biaspun turun. 127-132.
Pemilihan bahan wadah yang tidak begitu Subedi, D.P., P.R. Adhikari, U.M. Joshi, H.N.
tebal dan transparan sangat diperlukan dalam Poudel & B. Niraula. 2006. Study of
penelitian ini agar dapat meminimalisir adanya Temperature and Concentration
pengaruh indeks bias wadah terhadap indeks Dependence of Refractive Index of
bias zat cair yang akan kita tentukan. Liquids Using a Novel Technique.
Kathmandu University Journal of Science,
Engineering and Technology 2 (1): -.
SIMPULAN
Sutiah, K.S. Firdausi & W.S. Budi. 2008. Studi
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Kualitas Minyak Goreng Dengan
bahwa metode pembiasan menggunakan plan Parameter Viskositas Dan indeks Bias.
paralel dapat digunakan untuk mengukur indeks Jurnal Berkala Fisika : 53-58.
bias zat cair. Dari sampel yang digunakan
diperoleh nilai indeks bias yang mendekati hasil Yunus, W.M.M., Y.W. Fen & M.Y. Lim. 2009.
laboratorium yaitu 1,304±0,043 (air); Refractive Index and Fourier Transform
1,374±0,045 (alkohol); dan 1,504±0,044 Infrared Spectra of Virgin Coconut Oil
(gliserin). and Virgin Olive Oil. American Journal
of Applied Sciences 6 (2): 328-331.
Dalam menggunakan metode ini
sebaiknya pemilihan kotak plan paralel harus

Anda mungkin juga menyukai