2, Nopember 2013 1
Abstrak
Beberapa metode dapat dilakukan untuk menentukan indeks bias zat cair, namun metode
yang ada saat ini penggunannya cukup rumit dan memakan banyak biaya. Oleh karena
itu, perlu adanya metode yang mudah dan sederhana sebagai alternatif mengukur nilai
indeks bias zat cair tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks bias zat cair
melalui metode pembiasan menggunakan plan paralel. Hasil penelitian menunjukkan
nilai indeks bias air, alkohol dan gliserin sebesar 1,304±0,043; 1,374±0,045; dan
1,504±0,044. Nilai indeks bias tersebut masih berada pada rentang nilai indeks bias data
laboratorium yaitu 1,333(air); 1,361(alkohol); dan 1,500 (gliserin). Ternyata metode
pembiasan menggunakan plan paralel dapat menjadi alternatif dalam menentukan indeks
bias zat cair.
sin 𝜃2 3 30 21
=
𝐶𝐷 (3)
0𝐷 4 33 25
Dengan mengambil indeks bias udara n1= 1
dan indeks bias zat cair n2=n maka indeks bias
5 37 26
zat cair dapat ditentukan dari rumus: 6 50 32
Æ𝐵 𝑥 0𝐷
𝑛 = 𝐶𝐷 𝑥 0Æ 𝑛 1 (4) 3 Gliserin 1 17 11
Atau jika kita menggunakan besar sudut 2 25 16
datang dan sudut bias, dapat kita masukkan 3 30 20
dalan persamaan berikut:
𝑛=
sin 𝜃1
𝑛 (5) 4 36 24
1
sin 𝜃2 5 45 27
Melalui metode pembiasan menggunakan kesalahan relatif sebesar 2,92%) . Data tersebut
plan paralel ternyata diperoleh data pengukuran berada pada rentang data indeks bias hasil
yang mendekati dengan data laboratorium. Pada laboratorium untuk air 1,333, alkohol 1,361, dan
pengukuran indeks bias air diperoleh hasil gliserin 1,50.
pengukuran 1,304±0,043 (dengan kesalahan Penelitian ini menunjukkan bahwa
relatif sebesar 3,29%), sedangkan pada alkohol melalui metode pembiasan menggunakan plan
1,374±0,045 (dengan kesalahan relatif sebesar paralel, kita dapat menentukan nilai indeks bias
3,27%) dan gliserin 1,505±0,044 (dengan dari beberapa zat cair, seperti air, alkohol dan
4
gliserin. Pada saat cahaya merambat melalui dua diperhatikan dengan baik. Hal ini untuk
medium yang berbeda kerapatannya maka meminimalkan pengaruh ketebalam bahan
cahaya akan mengalami perubahan kecepatan. terhadap indeks bias zat cair yang akan diukur.
Peristiwa ini yang dikenal dengan pembiasan.
Pada saat merambat di medium udara, cahaya
merambat dengan kecepatan v1 sedangkan saat DAFTAR PUSTAKA
merambat di medium zat cair kecepatannya Bojan, M., D. Apostol, V. Damian, P.C.
akan berubah menjadu v2 (dimana v1>v2). Logofato, F. Garoi & L. Iordache. 2007.
hukum snellius tentang pembiasan menyatakan Refractive Index Measurement Using
bahwa jika cahaya merambat dari medium yang Comparative Interferometry. Prosiding
kurang rapat (udara) menuju medium yang lebih SPIE 6635.
rapat (zat cair) maka cahaya akan dibelokkan
mendekati garis normal. Sebaliknya jika cahaya Fahrurazi, K.S & W.S. Budi. 2006. Pengamatan
merambat dari medium yang rapat (zat cair) Efek Magnetooptis Menggunakan
menuju medium yang kurang rapat (udara) Interferometer Michelson. Jurnal Sains
maka cahaya akan dibelokkan menjauhi garis dan Matematika, 14 (4): 161-163.
normal. Prinsip inilah yang digunakan dalam Govindan, G. & S.G. Raj. 2009. Measurement
penentuan indeks bias pada penelitian kali ini. Of Refractive Index Of Liquids using
Hasil penelitian membuktikan bahwa Fiber Optic Displacement Sensors.
indeks bias hasil pengukuran menunjukkan nilai Journal of American Sciences 5: 13-17.
yang tidak jauh menyimpang dari indeks bias
hasil laboratorium/tabel. Ada beberapa faktor Hidayanto, E., A. Rofiq & H. Sugito. 2010.
yang dapat mempengaruhi penyimpangan hasil Aplikasi Brix Meter untuk Pengukuran
pengukuran ini diantaranya temperatur dan Indeks Bias. Jurnal Berkala Fisika 13 (4):
kekentalan zat cair. Menurut Hidayanto et al. 113-118.
(2010) indeks bias zat cair juga dipengaruhi oleh Murdaka, B., Karyono & Supriyatin. 2010.
kerapatan dari medium yang dilalui, juga Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap
merupakan fungsi dari konsentrasi zat cair. Indeks Bias pada Zat Cair Bening. Jurnal
Kecepatan cahaya dalam medium Berkala Fisika 13: 119-124.
tergantung pada media itu sendiri, suhu dan
panjang gelombang. Hal ini senada dengan Siagian, H. 2004. Pemanfaatan Interferometer
penelitian Brink, dkk, sebagaimana dikutip oleh Michelson dalam Menentukan
Siagian (2004) bahwa pada temperatur yang Karakteristik Parameter Fisis Zat Cair.
lebih tinggi kerapatan optik suatu zat itu Jurnal Penelitian “SAINTIKA” 4 (2):
berkurang, sehingga indeks biaspun turun. 127-132.
Pemilihan bahan wadah yang tidak begitu Subedi, D.P., P.R. Adhikari, U.M. Joshi, H.N.
tebal dan transparan sangat diperlukan dalam Poudel & B. Niraula. 2006. Study of
penelitian ini agar dapat meminimalisir adanya Temperature and Concentration
pengaruh indeks bias wadah terhadap indeks Dependence of Refractive Index of
bias zat cair yang akan kita tentukan. Liquids Using a Novel Technique.
Kathmandu University Journal of Science,
Engineering and Technology 2 (1): -.
SIMPULAN
Sutiah, K.S. Firdausi & W.S. Budi. 2008. Studi
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Kualitas Minyak Goreng Dengan
bahwa metode pembiasan menggunakan plan Parameter Viskositas Dan indeks Bias.
paralel dapat digunakan untuk mengukur indeks Jurnal Berkala Fisika : 53-58.
bias zat cair. Dari sampel yang digunakan
diperoleh nilai indeks bias yang mendekati hasil Yunus, W.M.M., Y.W. Fen & M.Y. Lim. 2009.
laboratorium yaitu 1,304±0,043 (air); Refractive Index and Fourier Transform
1,374±0,045 (alkohol); dan 1,504±0,044 Infrared Spectra of Virgin Coconut Oil
(gliserin). and Virgin Olive Oil. American Journal
of Applied Sciences 6 (2): 328-331.
Dalam menggunakan metode ini
sebaiknya pemilihan kotak plan paralel harus