TINJAUAN PUSTAKA
3
4
c
n= ............................................................................................(2.1)
v
Dimana :
n = indeks bias
Dimana:
Medium n= c/v
Udara Hampa 1,000
Udara (pada STP) 1,0003
Air 1,333
Es 1,31
Alkohol Etil 1,36
Gliserol 1,48
Benzene 1,50
Kaca
Kuarsa Lebur 1,46
Kaca Korona 1,52
Api cahaya/kaca flinta 1,58
Lucite atau plexiglass 1,51
Garam dapur (Natrium Klorida) 1,53
Berlian 2,42
(Oktaviani, 2015)
Indeks bias menurut pengertian fisis adalah kemampuan cahaya
merambat dalam suatu zat berdasarkan molekul-molekul penyusun zat
tersebut. Sedangkan berdasarkan persamaan matematis, indeks bias
adalah perbandingan cepat rambat di udara dengan cepat rambat
6
cahaya ketika melalui suatu zat. Apa bila seberkas cahaya jatuh pada
permukaan air, sebagian cahaya akan dipantulkan (reflaksi) oleh
permukaan, sebagian lagi cahaya akan dibiaskan (refraksi) masuk
kedalam air. Pengukuran indeks bias penting untuk:
1. Menilai sifat dan kemurnian suatu medium salah satunya berupa
cairan.
melalui dua bidang yang berbeda dan juga cahaya yang datang
tidak tegak lurus terhadap bidang batas.
Saat menemui bidang batas cahaya dapat pula sebagiannya
diteruskan akan tetapi kecepatan rambat berbeda dengan kecepatan
rambat pada medium sebelumnya sebagaimana telah diberikan dalam
Persamaan (2.3). Mirip dengan penjelasan dalam peristiwa
pemantulan, dalam pembiasan terdapat pula sudut datang θd dan sudut
bias θb (Miryanti, 2017).
Adapun yang disebut sudut datang ialah sudut antara arah normal,
yakni arah tegak lurus bidang batas dan arah sinar datang, dan sudut
pantul ialah sudut antara arah normal dan arah sinar terpantul.
Sedangkan yang dimaksud sudut bias ialah sudut antara arah normal
dan arah sinar terbias.
Sin θ1 v1 n 1
= = ..................................................................(2.4)
Sin θ 2 v2 n 2
Dimana:
2.4. Refraktometer
1. Refraktometer Abbe
2. Refraktometer Brix
3. Refraktometer Hand
4. Refraktometer Salt
2. Prisma
3. Lensa
4. Biomaterial Strip
5. Lensa Pembesar
6. Eye pieces
8. Skala
9. Handle
2.4. Kalibrasi
1. Perangkat baru
1. Kurva kalibrasi
2. Adisi standar
3. Standard Internal
2.6. Sirup
Sirup adalah larutan dalam air dan gula atau pengganti gula yang
kental, dengan atau tanpa penambahan flavoring agent atau obat. Sirup
yang mengandung flavoring agent tetapi tanpa obat disebut: non
19
4. Pewarna
Selain itu terutama pada sirup-sirup komersial biasanya
mengandung juga solvent, solubilizer, thickener ataupun stabilizer.
Sirup dasar gula atau non-gula adalah gula yang paling banyak
digunakan, walaupun dalam keadaan khusus sebagian atau seluruhnya
diganti dengan gula lain: dekstrosa atau non-gula, sorbitol, gliserin,
propilenglikol. Juga bahan-bahan glikogenetik (yang menghasilkan
glukosa di dalam badan) diganti yang non-glikogenetik seperti: MC
(metil selulosa), HEC (hidroksi etil selulosa). Selulosa tersebut tidak
dihidrolisa dan tak diabsorbsi ke dalam badan. Ini berguna terutama
bisa untuk orang-orang yang menghindari gula seperti: diabetes atau
diet (Miryanti, 2013).
Pembuatan sirup, tergantung kepada sifat kimia dan fisika dari
semua bahan-bahannya:
1. Melarutkan bahan-bahan dengan bantuan pemanasan.
2. Melarutkan bahan-bahan dengan penggocokan tanpa panas atau
mencampur bahan-bahan cair biasa.
3. Menambahkan sukrosa ke dalam larutan obat atau flavored liq
4. Perkolasi bahan-bahan obat atau juga sukrosa.
Atau kadang-kadang dibuat juga dengan lebih dan satu metode-metode
diatas (Miryanti, 2013).
2.7. Susu
Susu adalah cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari
mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum
mereka dapat mencerna makanan padat.
1. Energi
2. Air
3. Protein
22
4. Lemak
5. Karbohidrat
6. Mineral
a. Kalsium (Ca)
b. Fosfor (P)
23
c. Besi (Fe)
d. Vitamin
8. Membantu agar lebih cepat tidur. Hal ini karena kandungan susu
akan merangsang hormon melatonin yang akan membuat tubuh
mengantuk.
Susu dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Ada yang segar dan
ada yang dalam bentuk terolah, seperti susu bubuk dan susu kental
manis. Manusia juga mengonsumsi susu dari produk pangan yang
mengandung susu seperti keju, mentega, es krim, dan juga yogurt.
Susu memiliki sifat fisis dan kimia, antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Kerapatan
2. Nilai pH
3. Warna
Susu segar memiliki rasa sedikit manis dan bau (aroma) khas.
Rasa manis disebabkan adanya gula laktosa didalam susu,
meskipun sering dirasakan ada sedikit rasa asin yang disebabkan
oleh klorida. Bau khas susu disebabkan oleh beberapa senyawa
yang mempunyai aroma spesifik dan sebagian bersifat volatil.
Oleh sebab itu, beberapa jam setelah pemerahan atau setelah
penyimpanan, aroma khas susu banyak berkurang (Pratami, 2018).