Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS HUBUNGAN INDEKS BIAS DAN INTENSITAS CAHAYA PADA

BERBAGAI FLUIDA
1)
M. Akbar Mukhlis, 1)Albertus Djoko Lesmono , 1)Lailatul Nuraini
1)
Program Studi pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: m.akbarmukhlis@gmail.com

Abstract
This research aimed to examine the relationship between refractive index and
light intensity in various fluids. This type of this research was experimental
research. The measurement data obtained the refractive index values of
various fluids, namely the refractive index of spirit, watered, alcohol, oil, and
oil respectively 1. 3066 ± 0. 0053, 1. 319 ± 0. 0056, 1. 3422 ± 0. 0061, 1. 438 ±
0. 0054, 1. 576 ± 0. 0068. The data from the measurement of light intensity in
various fluids obtained the valued of the intensity of light that passed through
spirit, watered, alcohol, oil, and oil, respectively, namely 1220. 8 ± 3. 72 lux,
1219 ± 3. 9 lux, 1216. 2 ± 3, 77 lux, 1202. 6 ± 3. 88 lux, and 1180. 2 ± 4. 07 lux.
The results of this research obtained a valued of r = 1 which indicates that the
relationship between the refractive index and light intensity was very strong.
The conclusion in this studied was that there was a relationship between
refractive index and light intensity. This relationship could been seen in the
refractive index, the greater the valued in the fluid would made the transmitted
light intensity decrease or inversely proportional.

Key word: fluid, light intensity, refractive index

PENDAHULUAN dari cahaya tersebut akan diubah


menjadi cahaya tampak (visible light).
Fisika merupakan kajian bidang studi Gelombang cahaya tampak memiliki
yang mempelajari tentang fenomena- panjang gelombang berkisar 340 nanometer
fenomena alam yang berkaitan tentang hingga 700 nanometer yang nantinya cahaya
konsep, teori, hukum dan sebagainya tersebut akan diuraikan dalam beberapa
(Bektiarso, 2000:11). Pembelajaran fisika warna (Pamungkas, dkk. 2015: 121).
pada implementasinya menggunakan proses Indeks bias merupakan salah satu sifat
dan produk dalam penalarannya. optis dari suatu medium. Perbandingan
Berdasarkan konsep-konsep fisika yang antara indeks bias diantara dua medium
dipelajari satu sama lain memiliki adalah indeks bias relatif. indeks bias
keterkaitan yang dapat saling mempunyai banyak peran penting dalam
mempengaruhi. Salah satu contohnya adalah bebeapa bidang diantaranya bidang kimia,
indeks bias dan intensitas cahaya. pengaruh indeks bias dapat digunakan
Salah satu contoh gelombang sebagai pengukuran konssntrasi suatu
elektromagnetik adalah gelombang cahaya. larutan (Sholehah, 2017: 9). Dalam bidang
Cahaya memancarkan suatu energi, sebagian industri indeks bias dapat digunakan untuk
pengukuran parameter fisik seperti suhu,

150
Mukhlis, Analisis Hubungan Indeks... 151

konsentrasi, tekanan, dan lain-lain (Zamroni, bahan dapat ditunjukkan melalui persamaan
2013: 108). berikut:
Indeks bias merupakan perbandingan I1
R=
kecepatan cahaya pada ruang hampa udara I0
dengan kecepatan cahaya pada suatu I1
medium (Faradilah dan Hendri, 2019: 140). T=
I0
Pada hukum Snelius menjelaskan proses R merupakan nilai Reflektansi, T
pembiasan terjadi disaat suatu gelombang adalah Transmitansi, I0 adalah intensitas
masuk ke dalam medium yang memiliki cahaya sebelum memasuki fluida dan I1
indeks bias lebih kecil maka arah rambat adalah intensitas cahaya setelah memasuki
gelombangnya akan menjauhi garis normal fluida.
dan sebaliknya (Abdullah, 2017:610). Apabila gelombang cahaya yang
Nilai indeks bias cahaya pada tiap datang tegak lurus dengan bidang batas dan
fluida berbeda-beda. Semakin besar θ1 = θ2 = 0° maka akan berlaku persamaan
kerapatan optiknya pada fluida tersebut sebagai berikut:
maka semakin besar nilai indeks biasnya. n2 - n1
Cahaya yang memasuki fluida tersebut akan R=
n1 +n2
terpecah menjadi cahaya yang dipantulkan 2 n1
dan cahaya yang diteruskan (pembiasan T=
n1 +n2
cahaya). Tiap cahaya yang dipantulkan dan
dibiaskan pada jenis fluida yang bermacam- METODE
macam memiliki intensitas cahaya yang
berbeda. Intensitas cahaya merupakan daya Jenis penelitian yang digunakan
dari sumber cahaya yang dipancarkan pada adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini
sudut tertentu (Zelviana, 2018: 204-205). dilaksanakan di Laboratorium Fisika Dasar
Intesitas cahaya sering digunakan dalam Universitas Jember. Penelitian yang
bidang fotometri atau melihat cahaya dengan dilakukan adalah menganalisis hubungan
panjang gelombang tertentu. Sumber cahaya indeks bias dan intensitas cahaya pada
yang memasuki suatu jenis fluida tertentu berbagai macam fluida. Pada penelitian
akan dipantulkan (refleksi) dan dibiaskan terdapat beberapa variabel yang
(transmisi). mempengaruhi penelitian diantaranya
Semakin terang suatu cahaya maka variabel bebas, kontrol, dan terikat. Variabel
semakin tinggi pula kepadatan cahaya bebas dalam penelitian adalah jenis fluida
tersebut. kontras cahaya yang terlalu besar dan indeks bias berbagai fluida. Variabel
bisa saja menimbulkan distribusi cahaya kontrol pada penelitian adalah warna cahaya
yang tidak merata. Hal tersebut diakibatkan laser (merah), jarak sumber cahaya dengan
oleh mata yang tidak melihat langsung medium (5 cm), wadah untuk berbagai
cahaya yang berasal dari sumber cahaya, fluida, dan sudut yang sama (0°). Variabel
tetapi mata melihat cahaya yang dipantulkan terikat pada penelitian ini adalah intensitas
oleh objek tersebut ke mata. (Gunandhi, cahaya yang diteruskan pada berbagai
2002: 50). Intensitas cahaya yang fluida.
disebabkan oleh pemantulan dan pembiasan Alur yang digunakan dalam penelitian
memiliki nilai transimisi dan refleksi. ini meliputi persiapan, pengumpulan data,
Perbandingan intensitas cahaya setelah analisis data, dan penarikan kesimpulan.
mengenai bahan dan sebelum menyentuh Pada tahap persiapan peneliti menyiapkan
segala alat dan bahan yang digunakan dalam
152 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10 No. 4, Desember 2021, hal 150-155

pengukuran. Selanjutnya tahap Tabel 1. Air


pengumpulan data, peneliti melaksanakan Fluida n1 n2 I0 I1 I1’
pengukuran di dalam laboratorium untuk Air 1 1,3 1254 1233 1090,435
mengumpulkan data-data yang digunakan. Air 1 1,315 1244 1221 1074,73
Lalu tahap analisis data, pada tahap ini Air 1 1,32 1241 1217 1069,828
peneliti menganalisis data yang telah Air 1 1,328 1238 1213 1063,574
terkumpul mengelompokkan data tersebut Air 1 1,332 1236 1211 1060,034
dalam bentuk tabel dan grafik. Lalu tahap
Tabel 2. Spirtus
penarikan kesimpulan, pada tahap berikut Fluida n1 n2 I0 I1 I1’
peneliti mengambil kesimpuln berdasarkan Spirtus 1 1,29 1254 1234 1095,197
data pada tabel. Adapun tabel yang Spirtus 1 1,3 1244 1223 1081,739
digunakan sebagai berikut: Spirtus 1 1,308 1241 1219 1075,39
Pada tabel tersebut fluida yang Spirtus 1 1,315 1238 1215 1069,546
digunakan adalah air, alkohol, spirtus, Spirtus 1 1,32 1236 1213 1065,517
minyak, dan oli. Pada n1 menunjukkan niai
indeks bias udara atau medium pertama. Tabel 3. Alkohol
Pada n2 indeks bias berbagai jenis fluida Fluida n1 n2 I0 I1 I1’
yang digunakan. Pada I0 merupakan Alkohol 1 1,325 1254 1229 1078,71
intensitas cahaya sebelum memasuki fluida, Alkohol 1 1,334 1244 1219 1065,981
I1 merupakan intensitas cahaya yang Alkohol 1 1,342 1241 1215 1059,778
memasuki fluida dan terukur pada luxmeter Alkohol 1 1,35 1238 1211 1053,617
dan I1’ adalah intensitas cahaya setelah Alkohol 1 1,36 1236 1207 1047,458
memasuki fluida dengan perhitungan
matematis. Data yang telah dianalisis Tabel 4. Minyak
Fluida n1 n2 I0 I1 I1’
tersebut lalu akan digambarkan pada suatu
Minyak 1 1,42 1254 1216 1036,364
grafik hasil penelitian.
Minyak 1 1,433 1244 1205 1022,606
Minyak 1 1,44 1241 1201 1017,213
Minyak 1 1,447 1238 1197 1011,851
HASIL DAN PEMBAHASAN
Minyak 1 1,45 1236 1194 1008,98
Laboratorium fisika dasar FKIP,
Universitas Jember. Data yang dikumpulkan Tabel 5. Oli
dalam tabel penelitian berupa nilai indeks Flui
n1 n2 I0 I1 I1’
da
bias cahaya pada medium pertama (udara)
Oli 1 1,56 1254 1194 979,6875
dan indeks bias pada masing-masing fluida
Oli 1 1,568 1244 1183 968,8474
atau pada medium kedua, intensitas cahaya Oli 1 1,573 1241 1179 964,6327
sebelum dan setelah memasuki fluida, dan Oli 1 1,58 1238 1175 959,6899
nilai intensitas cahaya pada masing-masing Oli 1 1,6 1236 1170 950,7692
fluida dengan perhitungan matematis. Pada setiap tabel hasil penelitian
Fluida-fluida yang digunakan adalah yakni Tabel 1 sampai Tabel 5 dapat
air, alkohol 97%, spirtus, minyak goreng, dijelaskan bahwa pada setiap fluida
dan oli SAE 20. Hasil dari setiap memiliki nilai indeks bias yang berbeda.
pengukuran sebagaimana ditunjukkan pada Perbedaan nilai indeks bias tersebut
Tabel 1 sampai pada Tabel 5 berikut. sebanding dengan nilai perubahan intensitas
cahaya yang dipantulkan. Data nilai indeks
Mukhlis, Analisis Hubungan Indeks... 153

bias didapatkan dengan melakukan dibandingkan dengan nilai intensitas cahaya


percobaan sederhana hukum Snellius. dari perhitungan matematis.
Pada data nilai intensitas cahaya Masing-masing tabel hasil penelitian
didapatkan dengan menggunakan alat bantu tersebut juga disajikan dalam bentuk grafik
berupa luxmeter untuk mendapatkan hubungan antara indeks bias fluida (n2)
intensitas cahaya awal (I0) dan intensitas dengan intensitas cahaya yang melewati
cahaya yang dipantulkan (I1). Setelah fluida (I1) sebagaimana yang dapat
mendapatkan data tersebut nilai intensitas ditunjukkan dalam Gambar 1 sampai
cahaya yang terbaca pada luxmeter akan Gambar 5 berikut ini.

Spirtus
1240
1235
1230
1225
I1

1220
y = 14899x2 - 39566x + 27482
1215
R² = 0,9941
1210
1,285 1,29 1,295 1,3 1,305 1,31 1,315 1,32 1,325

n2
Gambar 1. Grafik pada fluida Spirtus

Air
1235
1230
1225
I1

1220
1215
y = 7890,2x2 - 21455x + 15790
1210
R² = 0,9992
1205
1,295 1,3 1,305 1,31 1,315 1,32 1,325 1,33 1,335

n2
Gambar 2. Grafik pada fluida air
154 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10 No. 4, Desember 2021, hal 150-155

Alkohol
1235
1230
1225
y = 11968x2 - 32739x + 23596
I1 1220 R² = 0,9912
1215
1210
1205
1,32 1,325 1,33 1,335 1,34 1,345 1,35 1,355 1,36 1,365

n2
Gambar 3. Grafik pada fluida alkohol

Minyak
1220
1215
1210
1205
I1

1200
1195 y = 5026,1x2 - 15134x + 12572
R² = 0,9958
1190
1,415 1,42 1,425 1,43 1,435 1,44 1,445 1,45 1,455

n2
Gambar 4. Grafik pada fluida minyak

Oli
1200
1195
1190
1185 y = 19039x2 - 60748x + 49626
I1

R² = 0,9944
1180
1175
1170
1165
1,55 1,56 1,57 1,58 1,59 1,6 1,61
n2

Gambar 5. Grafik pada fluida oli

Berdasarkan data dari tabel dan bias zat cair dan intensitas cahaya dari
grafik, peneliti mengkaji hubungan indeks berbagai fluida. Berdasarkan hasil yang
Mukhlis, Analisis Hubungan Indeks... 155

telah didapatkan maka dapat ditinjau fluida Abdullah, M. (2017). Fisika Dasar 2.
dengan urutan indeks bias terkecil sampai Bandung: ITB
terbesar mengalami penurunan nilai Bektiarso.2000. Pentingnya konsepsi
intensitas cahaya yang diteruskan atau awal dalam pembelajaran fisika.
ditransmisikan. Penurunan nilai intensitas Jurnal Saintifika. 1(1): 11-20.
cahaya tersebut diakibatkan oleh semakin Elisa, dan Juliana. (2015). Perbedaan
besar nilai indeks bias suatu zat cair maka indeks bias minyak goreng curah
semakin besar pula kerapatan optik dari zat dengan minyak goreng kemasan
cair tersebut. Kerapatan optik yang besar bermerek sunco. Jurnal Fisika
akan membuat cahaya yang masuk ke dalam Edukasi. 2(2): 76-80.
fluida akan dibelokkan lebih besar nilainya. Faradillah & Hendri, S. (2019).
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor Mengukur indeks bias berbagai
yang menyebabkan besarnya indeks bias jenis kaca dengan menggunakan
pada jenis fluida yang berbeda bisa prinsip pembiasan. Ijis Edu, 1(2),
bervariasi. Indeks bias zat cair begantung 140.
pada kekentalan zat cair itu sendiri (Elisa & Gunandhi, A. (2002). Perancangan dan
Juliana, 2015). Kerapatan medium implementasi alat ukur cahaya
mempengaruhi besarnya indeks bias sederhana. Jurnal Teknik Elektro.
medium tersebut (Hadiyanto dkk., 2010). 12(1): 50-58.
Panjang gelombang cahaya yang melewati Hadiyanto, E., A. Rofiq, dan H. Sugito.
bahan akan mempengaruhi besarnya indeks (2010). Aplikasi portable brix
bias bahan tersebut (Abdullah, 2017). Pada meter untuk pengukuran indeks
saat pengukuran intensitas cahaya, sumber bias. Jurnal Fisika Berkala.
cahaya yang digunakan adalah sinar laser 13(4): 113-118.
berwarna merah. Pamungkas, M., Hafiddudin, dan Y. S.
Rohmah. (2015). Perancang dan
SIMPULAN DAN SARAN realisasi alat pengukur intensitas
cahaya. Jurnal ELKOMIKA. 2(3):
Berdasakan data yang diperoleh pada 120 – 132.
hasil dan pembahasan penelitian yang telah Sholehah, I. (2017). Pengaruh variasi
diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan jarak tempuh kendaraan terhadap
yaitu: adanya hubungan indeks bias dan indeks bias oli dengan
intensitas cahaya. Hubungan tersebut terlihat menggunakan metode difraksi
pada indeks bias yang semakin besar fraunhofer. Skripsi. Jember.
nilainya pada fluida akan membuat Fakultas matematika dan ilmu
intensitas cahaya yang ditransmisikan pengetahuan alam universitas
semakin berkurang atau berbanding terbalik. jember.
Adapun saran yang dapat diberikan Zamroni, A. (2013). Pengukuran indeks
antara lain bagi guru dapat dijadikan rujukan bias zat cair melalui metode
bahan ajar yang kontekstual dan bagi peneiti pembiasan menggunakan plan
lain dapat dijadikan sebagai acuan untuk paralel. Jurnal IPA. 3(2): 108-
mengembangkan penelitian ini ke tahap 111.
lebih lanjut. Zelviana, S. (2018). Pengaruh ketebalan
bahan penghalang terhadap
DAFTAR PUSTAKA intensitas radiasi relatif. Jurnal
Teknosains. 12(2): 203-209.

Anda mungkin juga menyukai