Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sir Isaac Newton ( 1642-1727 ) adalah seorang yang merintis mekanika,
merumuskan tiga dasar mekanika yang menjadi landasan mekanika untuk dunia
makro. Dari pengalaman sehari-hari, orang menemukan kerja otot lengan untuk
menggerakkan, mengangkat ataupun mengubah keadaan gerakan benda. Kerja
otot lengan itu hendaknya npraktian namakan gaya otot lengan. Makin besar gaya
otot lengan yang dikarenakan massa, makin mudah untuk memperoleh gerakan,
artinya gerakan itu lebih cepat berubah. Jadi secara umum gaya itu bersangkutan
dengan laju perubahan kuantitas gerakan. Hukum-hukum newton menyajikan
konsep ruang waktu yang terpisah dan yang berfsifat multak. Hasil-hasil
pengukuran yang berlandaskan hukum newton bernilai cukup akurat untuk gerak
yang berkelanjutan rendah. Namun gagal untuk gerak yang berkelajuan tinggi.
Untuk gerak yang berkelajuan tinggi yang mendekati laju cahaya, diperlukan teori
relativitas khusus. Hukum newton yang tak lain adalah hukum kelembaman
masssa, atau hukum inersial, yakni yang menyatakan bahwa karena massanya,
titik materi bersikap memberikan rekasi atas pengubahan keadaan geraknya.
Gerak lurus suatu benda ,enjadi 2, yaitu gerak lurus beraturan dan hgerak
lurus berubah beraturan. Contoh gerak lurus berubah beraturan misalnya ketika
sebuah benda dilempar lurus ke atas dengan kecepatan tertentu akan mengalami
perlambatan saat menuju titik puncak dan akan mengalami perlambatan saat
mengalami percepatan saat bola jatuh menuju titik awal. Kemudian contoh dari
gerak lurus beraturan adalah mobil yang berjalan di lintasan jalan lurus dengan
kecepatan tetap ( konstan ). Dalam kedua peristiwa tersebut dapat diketahui
bahwa gerak lusrus mempunyai beberapa variabel yang berpengaruh yaitu posisi,
perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Tetapi dalam peristiwa gerak lurus
berubah beraturan, gerak ini terjadi karena benda tersebut pasti mengalami
gesekan dengan lintasan.
Salah satu pengaruh dari gaya adalah mengubah keadan gerak suatu benda.
Gerak ini dianggap sebagi gerak benda secara keseluruhan. Sebuah gaya yang
bereaksi pada suatu benda adalah menyebabkan perubahan gaya dalam gerak
transisi dan rotasi. Secara sederhana praktikan akan sering menyatakan dua buah
vektor “sama dan berlawanan” berarti bahwa besar kedua vektor sama dan yang
satu negatif dari yang lain. Jika benda bergerak lurus beraturan atau disebut
dengan hukum newton I. Dan percepatan berbanding lurus dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa atau disebut dengan hukum newton II. Artiya
hukum pertama newton mengandung defenisi kualitatif konsep gaya, atau paling
tidak dengan konsep gay asebagai “sesuatu yang mengubah keadaan gerak
benda “.
Dalam mekanika gaya adalah apa yang mengubah kecepatan dari suatu
benda. Gaya adalah sutau besaran vektor, yang memiliki batas dan arah. Suatu
gaya eksternal adalah gaya yang sumbernya terletak di luar sistem yang di amati.
Gaya eksternal total yang berkerja pada suatu benda menyebabkan benda tersebut
mengalami percepatan searah dengan gaya tersebut. Percepatan tersebut
berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda
tersebut. Newton adalah satuan gaya dalam SI. Satu newton ( 1 N ) adalah gaya
resultan yang membuat massa 1 kg mengalami percepatan 1 m/s2.
Berdasarkan pembahasan di atas, praktikan akan melakukan percobaan
untuk mempelajari gerak lurus dengan menggunakan linear Air Track. Sebelum
melakukan praktikum, praktikan harus mengetahui terlebih dahulu apa itu linear
air track. Linear Air Track adalah suatu alat yang menyediakan lintasan lurus dan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan alat-alat praktikum gerak lurs
lainnya, gerakannya stabil dan bebas gesekan antara benda dengan lintasannya.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari dengan
memahami lebih lanjut tentang konsep-konsep dasar yang berkenaan dengan
gaya, gerakan titik materi, energi, momentum dan tumbukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tiga hukum gerak sebagaimana dijelaskan dalam prinsipnya yaitu inersia,


percepatan dan aksi-rekasi menjadi landasan teori fisika modern. Hukum gravitasi
universal meletakkan teori bahwa semua partikel di alam semesta di pengaruhi
gaya gravitasi. Gaya gravitasi ada dimana-mana, dari buah apel yang jatuh di
pohonnya hingga bulan yang tetap pada orbitnya karena ada gaya tarik menarik
dengan bumi. Meskipun tidak sempurna, hukum newton kemuan diubah secara
signifikan oelh teori relativitas Einstein, konsepsi gravitasi universal newton telah
mendefinisikan fisika selama lebih dari dua abad. Di massanya senduru, ide-ide
Newton telah mengubah dunia, dan publikasi prinsipnya telah membuatnya dapat
berhubungan dengan hampir semua pikiran para ilmuan hebat. Ia mendapatkan
banyak pujian dan kritikan. Sampai abad ke-18, merupakan suatu yang
fashionable bagi kalangan elite sosial untuk memfamilierkan diri dengan ide-ide
dari Newton dan memiliki edisi yang bagus dari karya-karyanya. Di sekolah,
bersi lain dan inggris dari prinsipnya menjadi standart bagi para pelajar hingga
abad ke-19. Newton, menurut Paul Thorman dari Smithsonian Institue, “menjadi
simbil kuat dari kemajuan dan popularitas ilmu pengetahuan” serta pemikiran
rasioanal yang megisnpirasi penulis seniman dan pemikir sosial selama dua abad
terakhir ( Mauludi, 2017: 8-9 ).
Hukum pertama newton menjelaskan bahwa ketika tidak ada gaya yang
bekerja pada sebuah benda, atau ketika jumlah vektor dari semua benda yang
berkerja padanya ( gaya total ) adalah nol, maka benda dalam kesetimbangan. Jika
benda keadaan awalnya diam, benda tersebut akan tetap diam, jika keadaan
awalnya bergerak, gerakannya akan diteruskan dengan kecepatan tetap. Sifat-sifat
inersia dari sebuah benda dapat digolongkan berdasarkan massanya. Percepatan
dari sebuaah benda berdasarkan aksi yang diberikan oleh kumpulan gaya adalah
berbanding lurus dengan jumlah vektor gaya-gaya ( gaya total ) dan berbanding
terbalik dengan massa benda ( Young dan Roger, 2002: 114 ).
Kinematika gerak dalam pelajaran fisika membahas besaran-besaran
matematis yang mempengaruhi gerak benda, dimana meliputi lintasan, kecepatan
dan perpindahan. Suatu benda dikatakan bergerak lurus adalah jika lintasan
geraknya berupa garis lurus. Gerak lurus dibesarkan menjadi gerak lurus beraturan
( GLB ), gerak lurus beruraturan adalah gerak benda titik yang membuat lintasan
berbentuk garis lurus dengan sifat bahwa jarang yang ditempuh tiap satuan waktu
tetap, baik besar maupun arahnya. Gerak lurus berubah beraturan ialah gerak
benda titik yang membuat lintasan berbentuk garis lurus dengan sifat bhawa jarak
yang ditempuh tiap satuan waktu sama besar, sedangkan arah gerak tetap. Tracker
adalah sofware vidio analisis dan permodelan yang dibangun oleh Open Souce
Physics ( OSP ) dengan kerangka kerja menggunakan Java. Fitur yang disediakan
termasuk pelacakan objek dengan posisi, kecepatan, dan percepatan lapisan dan
grafik., filter efek khusus, beberapa frame referensi, point kalibrasi, profil garis
untuk analisis spektrum dan pola gaguan, serta model partikel dinamis. Traker
mendefinisikan dua tipe dasar model partikel: (1) analisi dan (2) dinamis. Model
partikel dinamis pada gerakannya mungkin casterian, pola atu sistem dua benda
yang mengalami gaya internal dan eksternal. Semua model dibangun
menggunakan traker “Model Builder”, menyatakan kontrol untuk mendefinisikan
dan berbagai parameter, kondisi awal suatu benda dan posisi atau ekpresi gaya
yang dialami ( Wijayanto dan Susilawati, 2015: 133 )
Dalam kehidupan sehari-hari praktikan sering menjumpai peristiwa-
peristiwa yang berhubungan dengan gerak. Salah satu pengaruh dari gaya adalah
mengubah keadan gerak suatu benda. Gerak ini dianggap sebagi gerak benda
secara keseluruhan. Sebuah gaya yang bereaksi pada suatu benda adalah
menyebabkan perubahan gaya dalam gerak transisi dan rotasi. Secara sederhana
praktikan akan sering menyatakan dua buah vektor “sama dan berlawanan” berarti
bahwa besar kedua vektor sama dan yang satu negatif dari yang lain. Jika benda
bergerak lurus beraturan atau disebut dengan hukum newton I. Dan percepatan
berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa atau disebut
dengan hukum newton II. Artiya hukum pertama newton mengandung defenisi
kualitatif konsep gaya, atau paling tidak dengan konsep gay asebagai “sesuatu
yang mengubah keadaan gerak benda “. Gerak yang dilakukan pada suatu benda
bermacam-macam, untuknya adalah gerak lurus, gerak vertikal, gerak melingkar,
gerak parabola dan lain-lain. Gerak lurus suatu benda terbagi menjadi dua yaitu
gerak lurus berubah beraturan dan gerak lurus beraturan. Contoh gerak lurus
beraturan ialah mobil yang berjalan di lintasan lurus dengan kecepatan konstan.
Sedangkan contoh gerak lurus berubah beraturan adalah ketika sebuah bola
dilempar lurus ke atas dengan kecepatan tertentu akan mengalami perlambatan
saat menuju titik puncak dan mengalami percepatan saat jatuh menuju titik awal.
Dalam peristiwa kedua tersebut diketahui bahwa garis lurus mempunyai beberapa
variabel yang berpengaruh yaitu posisi, perpindahan, kecepatan dan percepatan.
Tetapi dalam peristiwa gerak lurus beraturan, gerak ini sulit terjadi karena benda
tersebut pasti mengalami gesekan dengan lintasan, sehingga akibat adanya
gesekan, membuat hasil dari penyusunan jauh dari kesesuaian. Berdasarkan uraian
di atas, maka membuat suatu percobaan untuk mempelajari gerak lurus dengan
menggunakan linear air track. Linear air track adalah alat yang menyediakan
lintasan lurus dengan gesekan stabil dan bebas gesekan antara benda dengan
lintasannya. Gerak lurus beraturan di defisnisikan sebagai gerak suatu benda yang
lintasannya lurus dan kecepatannya tetap. Gerak lurus berubah beraturan di
defenisikan sebagai gerak suatu benda yang lintasannya lurus dan percepatannya
tetap. Percepatannya tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Percepatan
rata-rata didefenisikan sebagai hasil perubahan kecepatan dengan selang waktu
yang dibutuhkan untuk perubahan kecepatan pada benda ( Sirait, 2018: 12 ).
Perkembangan teknologi dan kemjuan ilmu pengetahuan yang pesat
disebabkan oleh meningkatnya berbagai kebutuhan hidup manusia. Salah satu
disiplin ilmu yang memberikan kontribusi cukup besar dlaam perkembangan
teknologi adalah fisika. Penemuan-penemuan penting yang berhubungan dengan
fisika muncul dengan adanya eksperimen fisika. Hal terpenting yang harus
diperhatikan dalam melakukan eksperimen fisika adalah sel eksperimen. Saat ini,
telah banyak industri yang mengembangkan sel eksperimen fisika seperti sel
eksperimen mekanika dan dinamika. Namun pada sel eksperimen ini masih
meiliki kekurangan seperti penggunaan bidang lentur yang gaya geseknya terlalu
besar. Selain itu, sel eksperimen ini masih dilakukan dengan cara manual.
Berdasarkan masalah yang dipaparkan diatas maka perlu dirancang sel
eksperimen kinematika dan dinamika dengan spesifikasi desain dan spesifikasi
performasi yang lebih baik ( Triaga, dkk, 2017: 14 ).
BAB III

PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat Dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Linear Air Track : Berfungsi sebagai lingkaran lurus sehingga dapat
digunakan untuk percobaan gerak lurus.
2. Stopwatch : Berfungsi untuk mengukur waktu pada percobaan ini.
3. Kendaraan Air Track : Berfungsi sebagai alat transportasi air atau kendaraan
air.
4. Pita Air : Berfungsi mengukur jarak atau panjang pada percobaan ini.
5. Mistar : Berfungsi mengukur panjang benda.
6. Ketapel kecil : Berfungsi untuk memberikan gaya pada percobaan ini.
3.1.2 Bahan
1. Kertas Karton Putih : Berfungsi sebagai bahan yang digunakan pada
percobaan ini.
3.2 Prosedur Percobaan
1. Pasanglah semua alat
2. Dihidupkan Blower
3. Dibersihkan permukaan air track dengan tissue
4. Dihidupkan digital timer dan nol-kan angkanya
5. DIletakkan kendaraan air track (yang telah pakai kertas karton putih) secara pelan
- pelan ke atas air track itu di sebuah ujung kirinya, jika mengambil kendaraan air
track itu hendaknya dalam keadaan blower sedang bekerja
6. Diamatilah gerakannya kendaraan air track itu, sesampainya ujung kanan berkas
karton putih menggunakan photodiode gake, maka bacalah angka yang
ditunjukkan oleh digital timer , masukkan angka ke dalam rumus.
7. Jika panjang kendaraan telah diketahui maka carilah kecepatan kendaraan itu
8. Tentukan percepatan dan gaya yang bekerja pada kendaraan air track
9. Diambilah selang waktu (dengan stopwatch biasa) selasa 10s, tiap selang waktu
10s, amati jarak yang ditempuh oleh kendaraan air track itu, buatlah grafik-nya.
3.3 Gambar Alat
3.3.1 Stopwatch

3.3.2 Mistar

3.3.3 Air Track


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Percobaan Dengan Karton

m = 0,334 kg

s = 0,138 cm

V(m/s) a(m/s2) P(kg m/s) Ek = Joule


T1 U1 0,438 1,39 0,146 0,032
U2 0,345 0,186 0,115 0,02
U3 0,34 0,85 0,113 0,002
T2 U1 0,361 0,945 0,12 0,021
U2 0,394 1,125 0,375 0,211
U3 0,21 0,33 0,07 0,007

4.1.2 Percobaan Dengan Tanpa Karton

V(m/s) a(m/s2) P(kg m/s) Ek = Joule


T1 U1 0,321 1,032 0,107 0,017
U2 0,0494 0,1 0,016 0,0003
U3 0,237 0,562 0,078 0,009
T2 U1 0,208 0,43 0,069 0,0729
U2 0,3 0,91 0,0999 0,014
U3 0,034 0,11 0,113 0,001
4.2 Perhitungan

4.2.1 Trolly I pada karton

m = 0,334 kg

s = 0,138 m

# V1 = S/t1

= 0,138/0,315

= 0,438 m/s

# a = V1/t1

= 0,438/0,315

= 1,39m/s

# P1 = m.v1

= 0,334.0,438

=0,146 kg m/s

# Ek = ½ mv²

= ½ . 0,334 . 0,438

= 0,032 joule

# v2 = 5/t2

= 0,138/0,382

= 0,361 m/s

#a2 = V2/t2

= 0,361/0,382

= 0,945 m/s2

# P2 = m.v2

= 0,334. 0,361
= 0,12 KG

# Ek2 = ½ m.v²

= ½ 0,334. (0,361).(0,361)

= 0,021 joule

X2 = t1 = 0,399

V1 = s1/t1

= 0,138/0,399

= 0,345 m/s

# a = v/t

= 0,345/0,395

= 0,186 m/s2

# p1 = m.v

= 0,334. 0,345

= 0,115 kg m/s

# Ek1 = ½ m.v²

= ½ 0,344. 0,345. 0,345

= 0,02 joule

t2 = 0,35 s

# v2 = s/t2

= 0,138/0,35

= 0,394 m/s

# a2 = v/t

= 0,394/0,35

= 1,125 m/s2

# P2 = m.v

= 0,334 . 0,125

= 0,375 kg m/s
# Ek2 = ½ m.v²

= ½ 0,334 . 1.125. 1,125

= 0,211 joule

X3 = t1 = 0,399 sw

# v1 = s1/t1

= 0,138/0,399

= 0,34 m/s

# a1 = v1/t1

= 0,34/ 0,399

= 0,85 m/s

# P = m.v1

= 0,344. 0,34

= 0,113 kg m/s

t2 = 0,633 s

# v2 = s1/t2

= 0,138/ 0,633

= 0,21 m/s

# a2 = v2/t2

= 0,21/0,633

= 0,33 m/s2

# P = m. v2

= 0.344. 0,21

= 0,07 kg m/s

# Ek = ½ m.v²

= ½ 0,334. 0,21.0,21

= 0,007 joule
4.2.2 Percobaan tanpa karton

m = 0,333kg = s/t1

s = 0,10 m

X1 = percobaan kedua

# V1 = s/t1

= 0,1/ 0,311

= 0,321 m/s

# a1 = v1 / t1

= 0,321/ 0,311

= 1,032

# P1 = m. v1

= 0,3333. 0,321

= 0,107 kg m/s

# Ek = ½ m.v²

= ½ 0,3333. 0,321. 0,321

= 0,017 joule

# V2 = s/t2

= 0,1/ 0,480

= 0,208 m/s

# a2 = v2/t2

= 0,208/ 0,480

= 0,43 m/s2

# P2 = m. v2

= 0,3333. 0,208

= 0,069 kg m/s

# Ek = ½ m.v²

= ½ 0,3333. 0.432
= 0,072 joule

U2 = t1 = 0,0494 s

# V1 = s1/t1

= 0,1/0,494

= 0,0494 m/s

# a1 = v1/t1

= 0,0494/0,494

= 0,1 m/s2

# P1 = m. v1

= 0,3333. 0,0494

= 0,016 kg m/s

# Ek = ½ m.v²

= ½ 0,3333 . 0,0494. 0,0494

= 0,0003 joule

t2 = 0,327 s

# V1 = s/t2

= 0,1/0,327

= 0,3 m/s

# a2 = v2/t2

= 0,3/0,327

= 0,91 m/s2

# P = m.V2

= 0,3333. 0,3

= 0,09999 kg m/s

# Ek =½ m.v²

= ½ 0,333 0,3. 0,3

= 0,014 joule
X3 = t = 0,421 s

# V1 = s/t

= 0,1/0,421

= 0,237 m/s

# a1 = v1/t1

= 0,237/0,421

= 0,562 m/s2

# P =m.v

= 0,3333. 0,237

= 0,078 kg m/s

# Ek = ½ m.v²

= ½ 0,3333. 0,237 .0,237

= 0,009 joule

# V2 =s/t

= 0,1/2,924

= 0,034 m/s2

# P = m.v

= 0,3333. 0,034

= 0,0113 kg m/s

# Ek = ½ m.v²

= ½ 0,3333. 0,034.0,034

= 0,01 joule
4.4 Pembahasan

Linier air track adalah suatu alat yang menyediakan lintasan lurus, sehingga
dapat di gunakan untuk percobaan gerak lurus, pada pengamatan yang di lakukan
ternyata kendaraan air track di lengkapi blower untuk mengurangi gaya gesek dan
pada bagian kanan dan kiri liniear air track terdapat katret sebagai ketapel kecil
untuk memantulkan kendaraan air track yang melintas ke sebelah kanan dan
kirinya.

Pada pengamatan pertama di amati jarak dan waktu tempuh kendaraan iar track
terlebih dahulu pada lintasan kanan jarak tempuh yang di gunakan adalah 0,41 m
waktu yang di butuhkan dari pengamatan ini berbeda-beda, hal ini di sebabkan
pengaruh kecepatan benda terhadap waktu semakin lama waktu yang di perlukan
maka semakin besar kecepatan yang di perlukan, dalam pengamatan kali ini
karena yang di amati adalah jarak dan waktu maka yang di tentukan atau yang di
cari nilainya adalah kecepatan semakin lama waktu yang di butuhkan maka
semakin kecil nilai kecepatannya.

Pada lintasan kanan jarak yang di tempuh adalah 0,64 m waktu yang di
perlukan berbeda-beda hal ini terjadi karena pengaruh kecepatan gerak kendaraan
air track yang di gunakan. Semakin besar kecepatan yang di butuhkan kendaran
air track maka semakin cepat waktu yang di butuhkan kecepatan terbanding
terbalik terhadap waktu dan berbanding lurus terhadap jarak.Pada pengamatan
lintasan kiri dan lintasan kanan kendaraan air track, nilai kecepatan rata masing-
masing adalah lintasan kiri 7,66 m/s dan kecepatan kanan adalah 2,7 m/s. Dari
kedua lintasan tersebut dapat sdi simpulkan bahwa lintasan sebelah kiri lebih
cepat di bandingkan lintasan yang berada di sebelah kanan.

Pada pengamatan pertama dan kedua di tentukan percepatan gaya dan


energy kinetiknya. Nilai percepatan di dapat dari nilai kecepatan di bagi waktu
apabila nilai kecepatan meningkat maka nilai kecepatan juga meningkat hal ini
terjadi karena percepatan berbanding terbalik terhadap waktu. Pada pengamatan
ini sesuai dengan literlaturnya di mana percepatan percepatan berbanding lurus
dengan kecepatan tetapi berbanding terbalik dengan waktu. Pada saat menentukan
nilai energi kinetik maka terlebih dahulu kita tentukan pecepatan dan kita timbang
masanya terlebih dahulu kecepatan berbanding lurus dengan masa dan kecepatan,
Jadi semakin tinggi nilai energikinetiknya maka semakin besar dan kecepatannya
karena energy kinetic. Data yang di peroleh juga sam dengan literlatur bahwa
besarnya nilai energi kinetik berbanding lurus masa dan kecepatan. Gaya yang
berkerja pada liniear air track di pengaruhi oleh masa dan percepatan, gaya yang
sama dengan masa di kali percepatan semakin besar gaya yang berkerja maka
semakin besra masa dan percepatannya. Dan alat yang di gunakan pada percobaan
ini adalah liniear air track yand di lengkapi blower untuk mengurangi gaya
gesekan itu. Benda yang di amati berupa kendaraan air track tidak dapat berpindah
jika liniear air track di hidupkan dan udara tidak akan mengalir jika tidak ada
udara maka kendaraan tidak bergerak dan kita tidak dapat menentukannya
kecepatan, momentum, percepatan, waktu dan jarak.

Karet gelang pada ujung kanan dan kiri berfungsi untuk memantulkan
kendaraan air track pada linear air track terdapat alat pengukur waktu dan skala
pengukur jarak. Pada liniear air track terdapat berbagai rumus yang di tentukan
yaitu momentum perkalian dan masa denagn kecepatan kendaraan air track. Pada
pengamatan liniear air track berlaku hukum newton I yaitu setiap benda akan
bergerak lurus beraturan atau diam jika tidak ada gaya yang berkerja pada benda
tapi pada pengamatan kali ini berlaku hukum newton II yang berbunyi “
Percepatan gaya yang di timbulkan oleh gaya yang berkerja pada sebuah benda
besarnya berbanding lurus dengan gaya itu berbanding terbalik dengan masa
benda. Gaya didefinisikan sebagai dorongan atau tarikan yang akan mempercepat
atau memperlamabat gerak suatu benda. Hukum Newton II menyatakan bahwa
percepatan yang diperoleh suatu benda oleh bila gaya yang dikerjakan padanya
akan berbanding lurus dengan resultan. Gaya-gaya yang bekerja pada benda
tersebut dengan suatu konstanta pembanding yang merupakan cirri khas dari
benda.

Observasi kali ini membahas mengenai salah satu alat peraga air track,alat
alat yang digunakan adalah air track,blower,dan kertas karton. Air track (rel
udara) ini merupakan sebuah rel dari logam aluminium dan tempat kendaraan
yang berupa kereta juga terbuat dari logam aluminium yang berjalan tanpa
gesekan dengan tiupan angina tau udara yang keluar dari blower. Dalam
pelaksanaan percobaan gerak lurus dilaboratorium sering kali ditemui perhitungan
yang rumit Karena adanya gesekan. Untuk menghindari suatu kerumitan tersebut,
diperlukan suatu alat yang dapat mengurangi gaya gesekan yang terjadi, alat
tersebut adalah Linear Air Track. Linear air track merupakan suatu alat yang
menyediakan pergerakannya.Prinsip pada percobaan linear air track adalah
dengan membuat gerakan trolly atau membuat benda menjadi stabil dan bebas
bergesekan antara benda dan lintasannya trolly akan terdorong keatas dan tertarik
oleh benda yang dihubungkan dengan trolly dengan menggunakan benang,
sehingga mengambang diatas lintasan. Prinsip ini dilakukan agar benda
melakukan agar benda mengalami gerak lurus berubah beraturan tanpa adanya
gaya.

Pada tabel percobaan ini dapat dilihat bahwa rata rata waktu yang digunakan
cenderung lebih besar beban atau massanya dari pada air track yang tidak
menggunakan karton putih. Hal ini disebabkan massa beban yang yang lebih kecil
akan menarik trolly dengan gaya kecil juga sehingga waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut semakin lama semakin besar. Dan hal ini juga
membuktikan teori implus bahwa gaya diberikan terhadap suatu benda berbanding
terbalik terhadap waktu. Gaya gesek tersebut diminimumkan oleh air suplai yang
membuat benda (trolly) terdorong keatas sehingga mengambang diatas lintasan
dan benda bebas gesekan terhadap lintasan. Ketika air suplly dinyalakan benda
akan tertarik oleh beban yang dihubungkan melalui benang, beban disini bersifat
sebagai gaya tarik pada trolly. Pada prinsip kerja air track atau alat kerja air track
adalah dengan cara melihat bagaimana cara melihat baaimana pada suatu beban
melalui suatu lintasan yang lurus atau linear. Percobaan dilakukan dengan carsa
meletakan suatu beban pada alat lintasan air track sebelumnya beban diletakan
diatas pipa aluminium yang berfungsi untuk mengisi udara atau angin yang
tersebut berasal dari vacum cleaner ke dalam pipa aluminium yang berfungsi
untuk lintasan air track atau lintasan linear dan untuk mengisi udara atau angin
yang udara tersebut berasal dari vacuum cleaner ke dalam pipa aluminium
tersebut, sehingga beban yang diletakkan diatas alat linera air track dapat bergerak
atau berjalan pada lintasan air track tersebut. Ini terjadi dikarenakan pada lintasan
memiliki atau terdapat lubang lubang kecil sehingga angin atau udara yang berada
di dalam pipa keluar dan akan mendorong beban untuk berjalan atau bergerak
pada lintasan.

Jadi pada percobaan linear air track yang dicari adalah perpindahan, massa
dan waktu setelah itu baru dapat ditentukan gaya, kecepatan, percepatan,
momentum, dan energy dikatakan tetap apakinetik yang dilakukan kendaraan
atau bila diam kalau tadinyyang berada pada kendaraan dan alat linear track.
Keadaan gerakan dikatakan tetap apabila diam kalau tadinya diam, atau bergerak
dengan kecepatan tertentu, kalau tadinya memang demikian, jadi gerakan
dikatakan tetap apabila tidak dipercepat atau diperlambat. Perlambatan adalah tak
lain adalah percepatan negative, yaitu yang menyebabkan kecepatannya
berkurang. Karena kecepatan adalah suatu besaran vector, yaitu kecuali
mempunyai besar juga mempunyai arah, dan begitu pula dengan vector
perubahanya yang secara umum arahnya berbeda, maka pada umumnya
percepatan tidak hanya mengubah besarnnya kecepatan melainkan juga mengubah
kecepatan arah itu, dan ah arah dapat terjadi bahwa percepatan itu hanya
mengubah arah tanpa mengubah besarnya kecepatan. Semua gaya yang bekerja
pada benda, m adalah massa benda dan a adalah percepatannya. Dapat diambil
sebagai pernyataan hukum newton kedua. Bila tidak ada gaya yang bekerja pada
benda, benda akan bergerak dengan kecepatan konstan, kecepatan gelombang
tergantung pada tali membentang tergantung pada ketegangan suatu benda yang
menompangnya,kecepatan lebih besar karena setiap segmen string berada dalam
kontak erat. Amplitudo adalah tinggi maksimal puncak tapi kegunaan linear air
track itu sendiri adalah untuk mengetahui percepatan suatu benda.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa :

1. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mempercepat suatu benda.
2. Liniear air track adalah suatu alat yang menyediakan lintasan lurus
sehungga dapat di gunakan untuk percobaan gerak lurus. Alat ini di
lengkapi dengan blower untuk mengurangi gaya gesekan itu. Pada
percobaan gerak lurus liniear air track di gunakan dengan dua cara yaitu
cara foto elektrik dan fotografi tetapi apakah kedua cara tersebut dapat
menunjukan jenis gerak yalurus dari sebuah benda yang melaju yaitu
gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.
5.2 Saran

Praktikum kali ini berjalan lancar hanya saja ada beberapa hal yang masih
harus diperbaiki agar menjadikan praktikum ini berjalan lebih baik lagi. Dan
untuk lebih teliti lagi saat melakukan pengamatan juga tidak bermain-main saat
melakukan praktikum, disarankan agar serius.
Evaluasi

1). Bagaimana cara mendapatkan kecepatan rata-rata darikendaraan air track ?


Jawab : Untuk mendapatkan kecepatan rata-rata air track, pertama-tama kita
hitung nilai v = s/t setelah didapat nilai v nya maka kita rata-ratakan dengan
menambahkan jumlah v nya lalu dibagi lima.

2). Bagaimana cara mendapatkan percepatan rata-rata dari kendaraan air track?
Jawab : Untuk mendapatkan percepatan rata-rata air track, pertama-tama kita
hitung nilai a nya yaitu : setelah didapat niai a nya maka kita rata-rata kan dengan

menotalkan jumlah a nya lalu dibagi lima.

3). Mengapa air track diletakkan horizontal ?

Jawab : Karena linear air track digunakan untuk menentukan gerak lurus
beraturan pada benda. Sehingga, apabila bergerak pada linear air track yang lurus
dari kiri ke kanan. Dan juga kita menggunakan untuk menghitung percepataan
suatu benda dari rumus F= m. a , karena F konstan dan a konstan pada gerak lurus
beraturan.
DAFTAR PUSTAKA

Mauludi, S. 2017. Isaac Newton Inspirasi dan Pencerahan Untuk Hidup Lebih
Bermakna. Jakarta: Elex Media Komputido.
Sirait, R. 2018. “Pengaruh Massa Terhadap Kecepatan dan Percepatan
Berdasarkan Hukum II Newton Menggunakan Linear Air Track”. Jurnal
Ilmu Fisika dan Teknologi. Vol. 2(2): 12.
Triaga, E., Yulkifli dan Yohandri. 2017. “Pembuatan Air Track Untuk
Eksperimen Kinematika dan Dinamika Berabasis Mikrikontroler Atmega
328”. Jurnal Pillar of Physics. Vol. 10(1): 14.
Wijaynto dan Susilawati. 2015. “Rancangan Kinematika Gerak Menggunakan
Alat Eksperiment Air Track Untuk Media Pembelajaran Fisika Berbasis
Video”. Jurnal Informatika Upgris. Vol. 1(2): 133.
Young, H. D. Dan Roger, A. F. 2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai