Anda di halaman 1dari 12

Dinamika Gaya

Dinamika adalah suautu cabang ilmu yang mempelajari tentang pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem.Menurut Tripler, Dinamika adalah mempelajari tentang gerak dengan menganalisis penyebab gerak tersebut. Menurut Aip Saripudin, dkk dalam buku "Praktis Belajar Fisika", Gaya adalah usaha yang diberikan pada benda. Menurut Wasis & Sugeng Yuli Irianto dalam buku "Ilmu Pengetahuan Alam" Gaya dalam kehidupan sehari - hari bisa diartikan sebagai upaya manusia untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan tertentu. Gaya dalam sains diartikan sebagai usaha yang diberikan oleh suatu benda sehingga bisa mengubah posisi benda tersebut. Menurut Budi Prasodjo dkk dalam buku "Teori Aplikasi Fisika SMP Kelas VIII" Definisi gaya menurut ilmu Fisika merupakan hubungan antara usaha dengan perpindahan Gaya merupakan dorongan atau tarikan yang akan mempercepat atau memperlambat gerak suatu benda.

1. Pengertian Dinamika Dinamika merupakan bidang ilmu fisika yang mempelajari tentang pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem. Pengaruh lingkungan dapat berupa gaya-gaya yang diberikan terhadap gerak dalam suatu sistem tertentu. Kaitan antara gerak dan gaya disebut hukum gerak. Hukum gerak akan lebih dijelaskan pada hukum gerak newton. 2. Pengertian Gaya Gaya muncul sebagai interaksi dari dua buah benda/sistem pada suatu benda bisa bekerja beberapa gaya sekaligus.Gaya-gaya ini muncul karena adanya interaksi benda tersebut dengan lingkungannya. Jika benda dalam keadaan setimbang, resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol. Ketika anda mendorong, menarik atau menahan benda, dikatakan anda tengah mengerahkan gaya pada benda tersebut. Selain itu, anda juga bisa mengerahkan gaya untuk mampu merubah bentuk benda. Sebagai contoh, sebuah balon atau bola akan berubah bentuk ketika anda tekan. Dengan demikian, gaya

adalah suatu besaran yang dapat mengakibatkan perubahan gerak atau bentuk suatu benda. 3. Macam-macam gaya yang bekerja pada mahkluk hidup :

Gaya Normal Gaya normal bekerja pada dua permukaan yang bersentuhan. Arahnya tegak lurus

permukaan ( arah normal). Fungsinya (jika benda dalam keadaan seimbang) menyeimbangkan gaya pada arah tegak lurus permukaan . Gaya normal adalah gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan pada benda terhadap bidang dimana benda itu berada dan tegak lurus bidang. N = m g Gaya Gesekan Statik Dan Kinetik Gaya gesekan yang bekerja pada dua permukaan benda yang bersentuhan, ketika benda tersebut belum bergerak disebut gaya gesek static (lambangnya f s ). Gaya gesek statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Ketika oleh beberapa faktor yaitu keadaan permukaan, kecepatan relatif, gaya yang bekerja, dsb. Umumnya k < s k = koefisien gesek kinetik s = koefisien gesek statik benda telah bergerak, gaya gesekan antara dua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil agar benda bergerak dengan laju tetap. Ketika benda telah bergerak, gaya gesekan masih bekerja pada permukaan benda yang bersentuhan tersebut. Gaya gesekan yang bekerja ketika benda bergerak disebut gaya gesekan kinetik (lambangnya f k ) (kinetik berasal dari bahasa yunani yang berarti bergerak). Ketika sebuah benda bergerak pada permukaan benda lain, gaya gesekan bekerja berlawanan arah terhadap kecepatan benda. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pada permukaan benda yang kering tanpa pelumas, besar gaya gesekan sebanding dengan Gaya Normal.Gaya dapat berupa : zat padat dengan zat padat dan zat cair dengan zat padat Gaya gesek dipengaruhi BacK. Gaya Tegang Tali

Gaya tegang tali adalah gaya yang terjadi pada tali, pegas atau batang yang ujungujung dihubungkan dengan benda lain. Gaya tegang tali memenuhi T = F = m g

Berat (Gaya Gravitasi ) Berat atau Gaya Gravitasi adalah gaya tarik bumi terhadap benda-benda di sekitar permukaan bumi . W = berat benda, m = massa benda, g = percepatan gravitasi.

Gaya Gesek Gaya gesek adalah gaya yang timbul karena dua permukaan benda saling bersentuhan. Dan arah gaya gesek selalu berlawanan dengan arah gerak benda tersebut. Contoh gaya gesekan yang yang merugikan: 1. Gesekan antara bagian-bagian mesin kendaraan, sehingga mesin tersebut panas dan cepat rusak.Untuk mengurangi gesekan tersebut maka mesin diberi oli. 2. Gesekan antara udara/angin saat mobil/pesawat saat bergerak, sehingga mengurangi kecepatan. Maka bentuk mobil/pesawat dibuat aerodinamis. 3. Gesekan antara ban kendaraan dengan permukaan jalan yang mengurangi kelajuannya. Sehingga permukaan jalan di aspal. Contoh gaya gesek yang menguntungkan: 1. Prinsip gesekan pada piringan rem sepeda motor dan rem karet dengan velek roda sepeda,sehingga kelajuannya dapat dikurangi.

2. Ban motor/mobil dibuat bergerigi dan beralur untuk memperbesar gaya gesek terhadap jalan,sehingga mobil tidak selip dan tergelincir saat berjalan. 3. Gaya gesek antara tubuh kita dengan benda-benda lain. Sehingga kita dapat berjalan,memegang benda dll

4. Ada 4 (empat) gaya yang berpengaruh di alam yaitu:


Gaya Elektromagnetik (Electromagnetic Force) Gaya Gravitasi (Gravitation Force) Gaya Interaksi Kuat (Strongth Force) Gaya Interaksi Lemah (Weak Force)

Gaya interaksi : gaya yang ditimbulkan oleh suatu benda pada benda lain walaupun letaknya berjauhan gaya gravitasi, gaya listrik, gaya magnet Gaya kontak : gaya yang terjadi hanya pad a benda-benda yang bersentuhan gaya normal, gaya gesek dan gaya tegang tali. 5. Keseimbangan Pada Tubuh Manusia Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi.Definisi menurut OSullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi pada bidang tumpu terutama ketika saat posisi tegak. Selain itu menurut Ann Thomson, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan maupun dalam keadaan statik atau dinamik, serta menggunakan aktivitas otot yang minimal. Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk

mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support). Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di dukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis : kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri

dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan); keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika bergerak. Keseimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu.

6. Fisiologi Keseimbangan Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan postur oleh aktivitas motorik tidak dapat dipisahkan dari faktor lingkungan dan sistem regulasi yang berperan dalam pembentukan keseimbangan. Tujuan dari tubuh mempertahankan keseimbangan adalah : menyanggah tubuh melawan gravitasi dan faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat massa tubuh agar seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh ketika bagian tubuh lain bergerak. 7. Komponen-komponen pengontrol keseimbangan adalah : 1). Sistem informasi sensoris Sistem informasi sensoris meliputi visual, vestibular, dan somatosensoris. a. Visual Visual memegang peran penting dalam sistem sensoris. Cratty & Martin (1969) menyatakan bahwa keseimbangan akan terus berkembang sesuai umur, mata akan membantu agar tetap fokus pada titik utama untuk mempertahankan keseimbangan, dan sebagai monitor tubuh selama melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan juga merupakan sumber utama informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan memegang peran penting untuk

mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan tempat kita berada. Penglihatan muncul ketika mata menerima sinar yang berasal dari obyek sesuai

jarak pandang. Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan kerja otot yang sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

b. Sistem vestibular Komponen vestibular merupakan sistem sensoris yang berfungsi penting dalam keseimbangan, kontrol kepala, dan gerak bola mata. Reseptor sensoris vestibular berada di dalam telinga. Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta sakulus. Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine. Sistem labyrinthine mendeteksi perubahan posisi kepala dan percepatan perubahan sudut. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka mengontrol gerak mata, terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Mereka meneruskan pesan melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang otak. Beberapa stimulus tidak menuju nukleus vestibular tetapi ke serebelum, formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri. Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, retikular formasi, dan serebelum. Keluaran (output) dari nukleus vestibular menuju ke motor neuron melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-otot proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural). Sistem vestibular bereaksi sangat cepat sehingga membantu mempertahankan keseimbangan tubuh dengan mengontrol otot-otot postural.

c. Somatosensoris Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta persepsikognitif. Informasi propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian besar masukan (input) proprioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke korteks serebri melalui lemniskus medialis dan talamus. Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian

bergantung pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain , serta otot di proses di korteks menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.

2). Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response synergies) Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat berdiri tegak serta mengatur keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot postural bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan aligment tubuh. Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam melakukan fungsi gerak tertentu.

3). Kekuatan otot (Muscle Strength) Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam melakukan aktivitas. Semua gerakan yang dihasilkan merupakan hasil dari adanya peningkatan tegangan otot sebagai respon motorik. Kekuatan otot dapat digambarkan sebagai kemampuan otot menahan beban baik berupa beban eksternal (eksternal force) maupun beban internal (internal force). Kekuatan otot sangat berhubungan dengan sistem neuromuskuler yaitu seberapa besar kemampuan sistem saraf mengaktifasi otot untuk melakukan kontraksi. Sehingga semakin banyak serabut otot yang teraktifasi, maka semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan otot tersebut. Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat untuk mempertahankan keseimbangan tubuh saat adanya gaya dari luar. Kekuatan otot tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan otot untuk melawan gaya garvitasi serta beban eksternal lainnya yang secara terus menerus mempengaruhi posisi tubuh.

4). Adaptive systems Kemampuan adaptasi akan memodifikasi input sensoris dan keluaran motorik (output) ketika terjadi perubahan tempat sesuai dengan karakteristik lingkungan.

5). Lingkup gerak sendi (Joint range of motion) Kemampuan sendi untuk membantu gerak tubuh dan mengarahkan gerakan terutama saat gerakan yang memerlukan keseimbangan yang tinggi.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan 1. Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG) Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak tepat di tengah benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di atas pinggang diantara depan dan belakang vertebra sakrum ke dua. Derajat stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : ketinggian dari titik pusat gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis gravitasi dengan bidang tumpu, serta berat badan.

2. Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG) Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah menentukan derajat stabilitas tubuh.

3. Bidang tumpu (Base of Support-BOS) Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.

9. Kecepatan Kecepatan adalah yang ditempuh oleh suatu benda dalam suatu waktu. kecepatan merupakan besaran vektor, maka nilai panjang diambil dari besaran vektor, yakni perpindahan. Oleh karena itu, kecepatan dihitung dengan rumus :

v = perpindahan / waktu v = S/t dengan :

V = kecepatan S = jarak T = waktu

10. Percepatan Adalah perubahan kecepatan pada suatu waktu tertentu. Rumus : A = V/t Dengan A = percepatan V = perubahan kecepatan t = perubahan waktu HUKUM I NEWTON I berbunyi Sebuah benda akan berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol . contoh penerapan misalnya ketika mobil yang anda tumpangi melintasi tikungan, anda seolah-olah akan terlempar ke sisi luar tikungan. Pada prinsipnya, benda yang diam akan tetap diam sebelum ada gaya yang menarik atau mendorongnya sehingga dapat bergerak.kecendrungan benda mempertahankan keadaannya, yaitu diam atau bergerak dengan kelajuan konstan dalam garis lurus, disebut kelembaman atau inersia. Oleh karna itu, Hukum Newton I disebut juga sebagai Hukum Kelembaman. HUKUM NEWTON II berbunyi Benda akan mengalami percepatan jika ada gaya yang bekerja pada benda tersebut dimana gaya ini sebanding dengan suatu konstanta(massa) dan percepatan benda. Contoh penerapan misalnya, sebuah mobil lebih lembam dan memerlukan gaya yang besar untuk mengubah geraknya dibandingkan dengan sebuah sepeda motor. Dengan demikian, mobil memiliki

massa lebih besar dari pada sepeda motor. Semakin besar resultan gaya yang diberikan pada benda, semakin besar percepatan yang dihasilkannya. HUKUM NEWTON III berbunyi Dua benda yang berinteraksi akan timbul gaya pada masing-masing benda yang arahnya berlawanan arah dan besarnya sama Jika sebuah benda pertama memberikan gaya pada benda kedua, maka pada saat yang sama benda kedua ini juga memberikan gaya pada benda pertama dengan gaya yang sama besar tapi berlawanan arah Menurut bahasa yang dipermudah F aksi = - F reaksi Sebuah buku terletak di atas meja. Pada buku tersebut bekerja gaya gravitasi dan gaya yang normal yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. 11. Hukum III Newton dalam Kehidupan Sehari-hari : Hukum III Newton berlaku ketika kita berjalan atau berlari Ketika kita berlari, gaya aksi berupa dorongan yang diberikan oleh telapak kaki kita kepada permukaan tanah sangat besar sehingga gaya reaksi yang diberikan oleh permukaan tanah kepada telapak kaki kita juga sangat besar. Akibatnya kita bisa berlari dengan kencang. Jadi besarnya gaya reaksi yang diberikan oleh permukaan tanah atau lantai kepada telapak kaki kita sebanding alias sama besar dengan gaya aksi yang kita berikan dan arahnya berlawanan. Hukum III Newton berlaku ketika kita berenang Ketika kita berenang, kaki dan tangan kita mendorong air ke belakang. Sebagai reaksi, air mendorong kaki dan tangan kita ke depan, sehingga kita berenang ke depan Hukum III Newton berlaku pada pistol atau senapan yang ditembakan Ketika sebuah peluru ditembakan, pistol atau senapan memberikan gaya aksi kepada peluru dengan mendorong peluru ke depan. Karena mendapat gaya aksi maka peluru tersebut mendorong pistol atau senapan ke belakang. Akibatnya, para penembak merasa tersentak ke belakang akibat dorongan tersebut. Seandainya dirimu bercita- cita menjadi polisi atau tentara maka suatu saat nanti bisa melakukan percobaan untuk membuktikannya.Hukum III Newton berlaku pada Balon Udara yang bergerak . J ika posisi balon tegak, di mana mulut balon berada di bawah, maka balon akan meluncur ke atas. Balon bergerak ke atas karena balon memberikan gaya aksi dengan mendorong udara ke bawah (udara keluar lewat mulut balon) . Udara yang keluar lewat mulut balon memberikan gaya reaksi dengan mendorong balon ke atas, sehingga balon bergerak ke atas. Apabila posisi balon dibalik, di mana mulut balon berada di atas, maka balon akan bergerak ke bawah. Besar gaya aksi dan reaksi sama, hanya berlawanan arah. Hukum III Newton berlaku pada Ikan Gurita yang bergerak dalam air . Ikan gurita bergerak ke depan dengan menyemprotkan air ke belakang (gaya aksi); air yang disemprotkan

tersebut mendorong ikan gurita ke depan (gaya reaksi), sehingga ikan gurita bisa berenang bebas di dalam air laut. Peluncuran Roket menggunakan konsep Hukum III Newton . Konsep dasar peluncuran roket sama dengan percobaan balon yang meluncur ke atas .

Kesimpulan Yang dapat disimpulkan dari tugas dinamika gaya ini yaitu: 1. Dinamika merupakan bidang ilmu fisika yang mempelajari tentang pengaruh lingkungan terhadap keadaan gerak suatu sistem. 2. Gaya muncul sebagai interaksi dari dua buah benda/sistem pada suatu benda bisa bekerja beberapa gaya sekaligus.Gaya-gaya ini muncul karena adanya interaksi benda tersebut dengan lingkungannya. 3. Macam-macam gaya yang bekerja pada mahkluk hidup : Gaya Normal Gaya Gesekan Statik Dan Kinetik Gaya Tegang Tali Berat (Gaya Gravitasi ) Gaya Gesek. 4. Contoh gaya gesekan yang yang merugikan:

Gesekan antara bagian-bagian mesin kendaraan, sehingga mesin tersebut panas dan cepat rusak.Untuk mengurangi gesekan tersebut maka mesin diberi oli.

Gesekan antara udara/angin saat mobil/pesawat saat bergerak, sehingga mengurangi kecepatan. Maka bentuk mobil/pesawat dibuat aerodinamis.

Gesekan antara ban kendaraan dengan permukaan jalan yang mengurangi kelajuannya. Sehingga permukaan jalan di aspal.

5. Contoh gaya gesek yang menguntungkan: Prinsip gesekan pada piringan rem sepeda motor dan rem karet dengan velek roda sepeda,sehingga kelajuannya dapat dikurangi.

Ban motor/mobil dibuat bergerigi dan beralur untuk memperbesar gaya gesek terhadap jalan,sehingga mobil tidak selip dan tergelincir saat berjalan. Gaya gesek antara tubuh kita dengan benda-benda lain. Sehingga kita dapat berjalan,memegang benda dll.

5. Ada 4 gaya yang berpengaruh di alam yaitu:


Gaya Elektromagnetik (Electromagnetic Force) Gaya Gravitasi (Gravitation Force) Gaya Interaksi Kuat (Strongth Force) Gaya Interaksi Lemah (Weak Force)

6. Gaya interaksi : gaya yang ditimbulkan oleh suatu benda pada benda lain walaupun letaknya berjauhan dengan gaya gravitasi, gaya listrik, gaya magnet.Gaya kontak : gaya yang terjadi hanya pad a benda-benda yang bersentuhan gaya normal, gaya gesek dan gaya tegang tali. 7. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi. 8. Komponen-komponen pengontrol keseimbangan adalah : Lingkup gerak sendi (Joint range of motion) Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response synergies) Kekuatan otot (Muscle Strength) Adaptive systems Sistem informasi sensoris. 9. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan : Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG) Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG) Bidang tumpu (Base of Support-BOS).

Anda mungkin juga menyukai