Anda di halaman 1dari 35

dr.

Khaula Sugira
 Fisika, berasal dari kata physics dari bahasa
Yunani, berarti membicarakan alam dan
fenomenanya. Fisika dapat dikatakan
sebagai ilmu pemahaman mengenai alam
semesta. Sejumlah konsep, seperti “posisi”,
“waktu”, “massa”, “gaya”, “elektron”, “suhu”,
dsb; dan hubungan-hubungan yang teramati
antara berbagai konsep itu.
 Biomekanika merupakan dasar dalam
mempelajari gerak benda, dalam hal ini yang
kita pelajari adalah pergerakan manusia.
Semuanya berdasarkan hukum-hukum
Newton. Aspek yang terkait dengan
pergerakan adalah konsep kecepatan dan
percepatan, gravitasi, pusat masa, konsep
statis, dan dinamis.
Penggunaan Fisika di Kesehatan :
1. Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh meliputi
kesehatan dan penyakit.
2. Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm
kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, dll.
PENGUKURAN.
Membandingkan kuantitas.
Besaran pokok dan turunan dan SATUAN
Proses pengukuran.
1. Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata
2. Pengukuran sekali : Potensial aksi pada sel saraf
 False Positif
Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan menderita
suatu penyakit padahal tidak
 False negatif
Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak sakit
padahal menderita suatu penyakit
Untuk menghindari :
1. Dalam pengambilan pengukuran
2. Pengulangan pengukuran
3. Penggunaan alat yang dapat dipercaya
4. Kalibrasi terhadap alat. Ketelitian dan kebenaran
Skema dasar Pengukuran
Data-data lain
Proses Pengukuran
Faal positif atau negatif
1. Hukum Newton pertama ( Kelembaman )
2. Hukum Newton kedua
3. Hukum Newton ketiga
 Benda bersifat mempertahankan keadaan
 Semua benda/ obyek akan bergerak bila
ada gaya (force) yang mengakibatkan
pergerakan

 ∑F=0
Benda yang bergerak akan selamanya
bergerak jika tidak ada gaya luar yang
bekerja
 Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu
benda maka benda akan mengalami suatu
percepatan yang arahnya sama dengan arah
gaya
F = m . a
Hal ini menunjukan bahwa gaya berbanding
lurus dan searah dengan percepatan
 “Untuk setiap aksi, selalu ada reaksi yang
arahnya berlawanan”
 ∑Faksi= - ∑Freaksi
Ketika kita memberikan gaya pada suatu benda maka
benda tersebut juga memberikan gaya yang besarnya sama
tetapi berlawanan arah
 Gravitasi adalah gaya tarikan bumi terhadap
suatu benda. Jika suatu benda dilepaskan
dari suatu ketinggian, maka benda tersebut
akan jatuh dengan kecepatan yang semakin
meningkat karena adanya pengaruh gaya
gravitasi. Percepatan gravitasi dilambangkan
dengan g, rata-rata percepatan gravitasi di
permukaan bumi adalah 9,8 m/detik2 .
 Gaya gravitasi pada benda padat bisa
disederhanakan bekerja pada satu titik yang
menjadi pusat bekerjanya gravitasi. Pusat
gravitasi orang normal sekitar 58% dari tinggi
orang tersebut di atas telapak kaki.
 Biasanya titik pusat bekerjanya gravitasi ini
juga sebagai titik pusat massa suatu benda,
yaitu titik seluruh massa dari benda tersebut
berada. Akvitivas yang dilakukan manusia
menyebabkan titik pusat massanya tidak
selalu tetap pada tubuh manusia. Manusia
akan selalu mengatur sikap badannya agar
merasa nyaman
Ketika mengangkat beban yang berat,
seseorang akan mengatur sikap badannya
untuk mencapai kestabilan (kesetimbangan
stabil) ketika membawa beban tersebut.
Kinematika mempelajari gerak tanpa
memperhatikan penyebabnya, Dinamika
adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan
memperhatikan penyebabnya.
Suatu benda dikatakan dalam keadaan statis
apabila benda dalam keadaan setimbang, yakni
memenuhi 2 syarat berikut:
Jumlah gaya ∑F = 0 Jika pada A ada gaya dari kiri
sebesar F1 dan dari kanan mendapat gaya F2 yang
nilainya sama dengan F1. Hasil penjumlahan dari
kedua gaya yang berlawanan arah tersebut
adalah: ∑F = F1 + F2 = F1 + (- F1) = 0
Jumlah Momen gaya (∑τ =0) Momen gaya adalah
perkalian antara lengan l dengan gaya F yang
bekerja pada lengan tersebut. τ = F x l
 Lengan merupakan jarak dari sumbu
perputaran menuju tempat gaya bekerja.
Lengan ini arahnya tegak lurus dengan gaya
tersebut. Untuk gaya yang sama, makin
besar lengan yang memisahkan antara titik
pusat massa atau titik diam dengan tempat
gaya bekerja menyebabkan makin mudahnya
sistem melakukan gerak rotasi.
Benda dikatakan dalam keadaan statis apabila
tidak bergerak sama sekali. Dengan kata lain
benda tersebut tidak berpindah tempat
(bertranslasi) dan tidak berputar (berotasi). Jika
benda bergerak, gerak translasi atau berotasi
atau kedua duanya sekaligus, berarti benda
tersebut dalam keadaan dinamis.
Gesekan (friksi) dan kehilangan energi yang terjadi
akibat gesekan dapat muncul di mana pun dalam
kehidupan kita sehari-hari. Gesekan yang
merugikan: membatasi efisiensi berbagai mesin.
Gesekan yang menguntungkan: saat tangan kita
memegang tambang, berjalan atau berlari, rem
mobil.
Gaya maksimum gesekan:
f = μN,
(dengan μ adalah koefisien gesek, N adalah gaya
Normal).
 Adanya gaya gesek ini membuat kita dapat
melangkah dan tidak tergelincir. Kalau
koefisien gesek sangat kecil seperti daerah
berminyak, berair atau daerah es, gaya gesek
akan kecil sehingga kita dapat tergelincir
yang tidak saja membuat kita malu tetapi
juga dapat menyebabkan cedera.
Komponen gaya horizontal dari tumit sewaktu
mengenai lantai saat seseorang berjalan telah
dihitung dan didapatkan sekitar 0,15 w; dengan
w adalah berat orang tersebut. Secara umum,
gaya gesekan harus cukup besar saat tumit
menyentuh lantai dan saat jempol kaki
meninggalkan permukaan tanah agar tidak
terpeleset.
Percepatan tubuh menimbulkan sejumlah efek:
Seolah terjadi penambahan atau
pengurangan berat tubuh.
Perubahan dalam tekanan hidrostatik
internal.
Distorsi jaringan elastik tubuh.
Kecenderungan zat-zat padat dengan
berbagai densitas yang larut dalam suatu
cairan untuk berpisah.
Apabila percepatannya cukup besar, tubuh
akan kehilangan kendali karena tidak memiliki
gaya otot yang memadai untuk bekerja
melawan gaya percepatan yang besar.
Gaya setara dengan laju perubahan
momentum
F = m a = m (Δv/Δt)= Δ(mv)/Δt
F = laju perubahan momentum
 Traksiadalah suatu tindakan untuk
memindahkan tulang yang patah / dislokasi
ke tempat yang normal kembali dengan
menggunakan daya tarik tertentu atau
dengan kata lain suatu pemasangan gaya
tarikan pada bagian tubuh, yang
diindikasikan pada pasien dengan fraktur dan
atau dislokasi.
Suatu tehnik terapi dengan menggunakan
mesin mekanis berupa tarikan /peregangan
pada daerah cervical (leher).
Tujuan
1. Membantu merelaksasi otot-otot daerah
leher dan pundak (cervical)
2. Membantu mengurangi penekanan/
kompresi/iritasi akar syaraf.
3. Membantu penguluran / peregangan
otot-otot vertebrae regio cervical.
 Traksi leher

Arah tarik Arah tarik


katrol otot

12 lb=w
 Penarikan tulang yang mengalami fraktur
melalui tulang
 Ex. : traksi Russel
w

Berat pemberat 1/7 kali BB


 1. Traksi kulit/skin traksi

 Penarikan tulang yang patah melalui kulit


dengan menggunakan skin traksi, plester
 Ex. : traksi Buck, traksi Bryant.
w

Berat pemberat 1/10 kali BB hanya untuk anak-anak dibawah 12 tahun

Anda mungkin juga menyukai