Anda di halaman 1dari 14

BIOMEKANIK

KELOMPOK 5:
1. ERWINSYAH
NURHIDAYAT
2. SUCI KHOERUNISA
3. ROSAILA FARKHAH
BIOMEKANIKA
Menurut Frankel dan Nordin pada tahun 1980 :
Biomekanika merupakan ilmu mekanika teknik untuk
analisa sistem kerangka otot manusia. (Chaffin, 1991)
secara umum mendefinisikan biomekanika, yaitu:
Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik
untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-macam
bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada bagian
tubuh pada aktivitas sehari-hari.
Jadi, Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang
mengintegrasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan
dasar fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan
konsep rekayasa untuk menganalisa gaya yang terjadi
pada tubuh.
Ada 3 hukum dasar biomekanika,yaitu :
Hukum Newton I
 “Sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak
seimbang, atau gaya luar neto”.
 Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa perecepatan benda nol
jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda sama dengan nol.
Secara matematis dapat ditulis :
 F neto = 0
 Tubuh yang diam akan tetap diam, dan tubuh yang bergerak akan tetap
bergerak dalam kecepatan yang konstan, kecuali dipengaruhi oleh gaya yang
tidak seimbang.
 Cedera benturan disebabkan kecenderungan kepala manusia untuk mematuhi
hukum tersebut. Jika ada gaya sentakan dari belakang, badan akan tersentak
keras ke depan karena ia berkontak dengan tempat duduknya. Namun kepala
cenderung tidak bergerak dan tersentak dalam posisi yang menjulur (ekstensi).
Karena kepala melekat pada badan, maka kepala akan terbentur dengan keras
ke depan menyebabkan kerusakan pada vertebra serviks.
 Hukum Newton II
 “Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda
akan mengatur percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya “.
 Newton I digunakan untuk mengukur suatu pengamatan.
percepatan sebuah benda (a) berbanding terbalik dengan massanya
(m) dan sebanding dengan gaya neto (F) yang bekerja padanya.
Maka hubungan gaya (F) dan percepatan oleh Newton dirumuskan :
F = m. a
 Hukum Newton III
 Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan
sebuah gaya pada benda B, gaya yang sama besar dan berlawanan
arah dikerjakan oleh benda B pada benda A.
 F aksi = F reaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Hukum ketiga menyatakan bahwa “tidak ada gaya timbul di alam
semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan
berlawanan dengan gaya itu” .
Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka benda itu
akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah
(reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak
pernah ada gaya yang muncul sendirian.
Gaya pada tubuh dan didalam
 Gaya pada tubuh  dapat kita ketahui ex menabrak
meja.
 Gaya dalam tubuh  td diketahui ex Gaya otot.
Dasar asal mula gaya adalah gaya gravitasi, tarik-menarik
antara 2 benda, misalkan berat badan, ex terjadinya
varises.
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dlm keadaan statis.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
GAYA-GAYA PADA TUBUH
MANUSIA
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan
terjadinya perubahan suatu benda.
Gaya juga dapat di definisikan, bahwa apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami
percepatan.
Pergerakan pada tubuh terjadi karena adanya gaya yang
bekerja. Ada gaya yang bekerja pada tubuh dan gaya yang
bekerja di dalam tubuh.
• Gaya pada tubuh
Contohnya : gaya berat tubuh.
• Gaya dalam tubuh
seringkali tidak disadari ,contohnya : Gaya otot jantung, gaya
otot paru-paru.
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :
1. Gaya pada tubuh dalam keadaan
statis
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan
dinamis
1. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Statis
Gaya-gaya yang di kenakan kepada batang-batang mekanisme mesin
selalu di kalikan dengan operasional mesin. Berarti gaya tersebut
berada dalam domain operasional spesifik yaitu doman waktu.
“Bila gaya selama domain waktu tertentu bisa (magnitude) dan arah
vektornya tetap konstan adalah gaya statis”
Gaya statis terjadi memang beban yang dikenakan besarnya tetap
sepanjang waktu. Dalam hal ini massa konstan, dan percepatan adalah
merupakan gradien percepatan terhadap waktu. Untuk kondisi statis
berarti diam atau kecepatan Nol (0).
Statis :
Tubuh dalam keadaan setimbang, jumlah gaya dan momen gaya yang
ada sama dengan nol.
Ada 3 kelas sistem pengumpil :
a. Kelas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya berat dan otot
Contoh : kepala dan leher
b. Kelas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot.
Contoh : tumit menjinjit
c. Kelas ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat.
Contoh : otot lengan
2. Gaya Pada Tubuh Dalam Keadaan Dinamis
“Bila gaya besar atau arah vektornya berubah terhadap
waktu merupakan gaya-gaya dinamis”.
Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis adalah
kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika
bergerak. Untuk harga yang konstan, maka gaya saat akhir
domain waktu : gaya adalah aksi atau agen yang
menyebabkan benda bermassa bergerak dipercepat.
Kesetimbangan merupakan interaksi yang kompleks dari
integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan
somatosensorik termasuk proprioceptor) dan
muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang
dimodifikasi/ diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik,
basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon
terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal.
Dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, usia, motivasi,
kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan
pengalaman terdahulu.
Banyak sistem otot dan tulang pada tubuh yang berfungsi sebagai tuas. Tuas
diklasifikasikansebagai sistem kelas pertama, kedua dan ketiga. Tuas kelas
ketiga merupakan jenis yang palingsering ditemukan. Untuk melakukan suatu
gaya dibutuhkan torsi. Torsi (tenaga putaran,
torque) adalah hasil dari gaya yang diberikan dan lengan tuas serta
menerangkan efek yang ditimbulkanoleh gaya ini untuk menghasilkan rotasi
mengelilingi engsel sendi.
Rotasi lengan bawah mengelilingi siku adalah contoh yang sempurna tentang
prinsip ini. Biseps bekerja mengangkat lengan bawah ke arah lengan atas
sedangkan triseps (dibelakang lengan atas) menariklengan bawah menjauhi
lengan atas. Kita dapat mengetahui gayayang dihasilkan oleh biseps apabila
kita menjumlahkan torsi (gayakali jarak-momentum lengan) di sekitar titik
poros sendi. Hanyaterdapat dua torsi, yaitu yang disebabkan oleh berat W
(samadengan 30W bekerja berlawan arah jarum jam) dan yang
dihasilkanoleh gaya otot M (yang bekerja berlawanan arah jarum jam
danbesarnya 4M). Dengan lengan berada dalam kesetimbangan 4Mharus
sama dengan 30W, atau 4M

30W = 0 dan M = 7,5W. Olehkarena itu, diperlukan gaya otot yang besarnya
7,5 kali daripada berat. Untuk berat 100N (±22 lb),gaya otot yang diperlukan
adalah 750N (±165 lb).
Pusat Gravitasi tubuh
 Penentuan pusat gravitasi suatu benda
1. Menggantungkan obyek pd titik berbeda.
2. Berdiri diatas papan yg kedua ujungnya timbangan.

W1 W2

x
L

W2
X L
W1  W 2
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai